Hubungan Motivasi Aktivitas dengan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 9
Makassar
Manusia terkadang merasa tersentuh karena adanya dorongan. Dorongan tersebut bisa saja
karena dari luar atau dari diri sendiri. Tentunya itu sangat berdampak besar terhadap
peningkatan kemauan diri. Motivasi adalah kunci pertama yang mendorong manusia untuk
berkeinginan maju, hal tersebut tidak bisa lepas dari segala apa yang dilakukan.
Aktivitas adalah kunci kedua dari mencapai motivasi tersebut karena hal tersebut didasarkan
dengan adanya tindakan. Seperti yang kita ketahui pelaksanaan pembelajaran di Indonesia
dilaksanakan secara daring. Hal ini dikarenakan lonjakan virus corona (covid) yang terus
mengalami peningkatan. Sehingga semua sistem atau komponen dilaksanakan secara WFH
(work From Home) dengan demikian menimbulkan banyak kendala terutama cara
pembelajaran siswa, apakah siswa mampu menyerap pembelajaran dengan baik atau hanya
sekadar menerima saja pembelajaran dengan materi yang diberikan oleh guru.
Dorongan berupa motivasi yang dituturkan oleh guru atau pendidik dalam memulai maupun
mengakhiri proses pembelajaran sangat berperan penting. Hal ini sebagaimana pernyataan
diatas, pemberian motivasi bisa dari materi yang diajarkan atau hikmah yang dipetik dari
akan hal tersebut. Disisi lain yang perlu diperhatikan oleh seorang guru atau tenaga pendidik
ialah memperhatikan perilaku atau aktivitas siswa didalam kelas. Mengingat kecenderungan
siswa dalam beraktivitas sangat memengaruhi peningkatan hasil belajar siswa ketika selesai
ujian yang merupakan tolok ukur dalam menilai sampai mana kemampuan belajar siswa.
Apakah siswa tersebut dapat memahami materi yang diajarkan atau tidak paham sama sekali.
Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam yang terjadi disekitar kita penyebab
dan pengaruhnya. Menurut Wartono (2003 :18 ) mengemukakan bahwa fisika adalah bangun
pengetahuan yang menggambarkan usaha, temuan, wawasan dan kearifan yang bersifat
kolektif dari umat manusia. Dari definisi tersebut kita bisa melihat bagian dari fisika yang
ingin dicapai. Dengan berdasar dari pernyataan diatas bahwa fisika sebagai wadah tolok ukur
Makassar masih sangat minim terutama motivasi belajar siswa. Khususnya mata pelajaran
yang berkaitan dengan perhitungan yakni fisika bisa dikata masih tergolong cukup rendah.
Mengingat kurangnya perlakuan yang diberikan seperti pernyataan diatas belum terlaksana
sepenuhnya. Disamping itu aktivitas siswa juga semakin menurun, hal ini bisa dilihat di
sekolah saat pembelajaran di kelas ketika salah seorang siswa kelas XI disuruh menjelaskan
terutama materi optik yang masih sulit membedakan karakteristik cermin cembung dan
cekung, materi yang lain seperti gelombang dalam menginterpretasi sebuah gelombang yang
merambat, dan lain lain pada materi kelas XI. Sehingga ketika pelaksanaan mengukur hasil
Hubungan Motivasi Aktivitas Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 9
Makassar”. Dengan adanya penelitian ini akan memberikan terobosan baru terhadap