Anda di halaman 1dari 14

SISTEM LATIHAN GERAK REFLEK BERBASIS MIKROKONTROLER

STUDI KASUS ATLET BULUTANGKIS

AGUS SUHARTO
Dosen Tetap STMIK Eresha
email: agustav0529 @eresha.ac.id

SUDIRMAN
Dosen Tetap STT Duta Bangsa
email: sudirmanrohadi@yahoo.co.id

ABSTRAKSI

Kemajuan teknologi dalam bidang olahraga telah menjadi andalan utama negara-negara maju
dalam percaturan persaingan olahraga, baik di tingkat regional maupun di tingkat international,
sehingga sudah diterima sebagai sebuah keniscayaan bahwa persaingan dalam olahraga
dewasa ini pada hakekatnya merupakan persaingan antar negara dalam hal kecanggihan
teknologi dan kesungguhan penerapannya dalam olahraga.
Kemenangan atau tingginya prestasi seorang atlet seolah-olah hanya menjadi atribusi dari
ketekunan dan kepiawaian seorang atlet dan pelatihnya. Namun sekarang sudah tidak demikian
kondisinya, karena kita mengetahui benar bahwa di belakang keberhasilan seorang atlet
sumbangan salah satunya , adalah kemajuan teknologi. Menjadi persoalan serius bagi negara
kita karena dari sisi kemampuan, kita masih ketinggalan dalam upaya memproduksi alat-alat
teknologi olahraga. Meskipun baru sebatas melahirkan teknologi tepat guna. Jika hal tersebut di
atas dapat diwujudkan, tidak mustahil bahwa suatu saat kitapun dapat berdiri sejajar dengan
negara-negara lain, karena memiliki kemampuan yng sejajar pula dalam menghasilkan produk-
produk teknologi dalam bidang keolahragaan.Peran teknologi sebagai penunjang latihan di
negara maju dalam sebuah latihan dari tahun ketahun selalu mengalami peningkatan perubahan
dan mengutamakan keefisienan dan keefektifan suatu latihan. Model latihan yang digunakan oleh
atlet bulu tangkis Indonesia menggunakan model yang pernah berjaya di eranya padahal dilihat
dari keefektifan dan keefisienanya latihan seperti itu pada era saat ini sangatlah jauh tertinggal
dan kurang dapat memanfaatkan teknologi yang ada dalam sebuah latihan.

Kata Kunci : latihan gerak reflek, alat teknologi olahraga, mikrokontroler

33 | Jurnal Teknologi Informasi ESIT Vol. VIII No. 02 Oktober 2012


1. PENDAHULUAN Yang menjadi pertanyaan adalah
Bulu tangkis merupakan olahraga mengapa dulu atlet Indonesia mampu
dengan raihan prestasi yang menjuarai dan sekarang prestasi olahraga
membanggakan bagi Indonesia. Sejak bulu tangkis Indonesia terpuruk? Apakah
keikutsertaan olahraga ini di ajang Indonesia tidak menerapkan apa yang dulu
olimpiade tahun 1992 hingga olimpiade atlet indonesia tempuh saat melakukan
2008, Indonesia tidak henti-hentinya latihan seperti Rudi Hartono dan Susi
menuai medali emas melalui olahraga Susanti lakukan? bukan ini masalah yang
raket ini. Tercatat selama olimpiade 1992 sebenarnya dihadapi, teknologi sebagai
hingga 2008, Indonesia telah penunjang latihan di negara lain seperti
menggumpulkan 6 medali emas, 6 medali cina dan korea dari tahun ketahun selalu
perak, dan 6 medali perunggu. Belum lagi mengalami peningkatan perubahan yang
di ajang bergengsi lain seperti All England, selalu selangkah lebih maju dan
Thomas and Uber Cup, dan serangkaian mengutamakan keefisienan dan
turnamen Super Series, pemain bulu keefektifan suatu latihan.
tangkis Indonesia mampu mendominasi 2. LANDASAN TEORI
dengan raihan prestasi yang Olah raga selalu terdiri dari dua sisi.
membanggakan . Namun, tidak dapat Satu sisi, kemampuan koordinasi, yang
dipungkiri, prestasi yang ditorehkan ini wujudnya keterampilan teknik kecabangan
tidak selamanya bisa dipertahankan. olah raga dengan ciri utamanya ketepatan
Selama dua tahun terakhir kita bisa (akurasi) gerakan dan/atau hasil gerakan.
melihat penurunan prestasi olahraga bulu Contohnya, gerakan yang akurat pada
tangkis. Pada turnamen Indonesia Super senam atau gerakan shuttlecock menyusur
Series 2009 dan Indonesia Super Series di bibir net sebagai hasil gerakan yang
2010, dimana Indonesia menjadi tuan akurat dari netting. Sisi lainnya,
rumah, pebulutangkis Indonesia tidak ada kemampuan dasar yang sering juga
yang mampu menjuarai turnamen tersebut. disebut sebagai kemampuan fisik.
Di beberapa turnamen besar lain, Kemampuan dasar ini terdiri dari
Indonesia juga tak lagi dominan, bahkan kemampuan anaerobik dan aerobik.
tertinggal jauh terutama jika dibandingkan Bila kemampuan dasar relatif lebih
dengan China, Malaysia, dan Korea. Di baik daripada keterampilan teknik, titik
ajang Thomas – Uber Cup 2008 dan 2010, berat latihan haruslah pada latihan untuk
Indonesia tidak lagi mampu membawa meningkatkan keterampilan teknik.
piala lambang supremasi bulutangkis itu Demikian juga sebaliknya. Ada hukum
kembali ke Indonesia. fisiologi yang perlu diketahui, yaitu latihan
keterampilan teknik tidak boleh sampai

34 | Jurnal Teknologi Informasi ESIT Vol. VIII No. 02 Oktober 2012


lelah. Sedangkan latihan fisik harus
sampai lelah. Penyadaran

Satu hal yang perlu mendapat


perhatian, komponen keterampilan tidak
Rangsang Gerakan
boleh dipergunakan untuk tujuan pelatihan
fisik, sesuai dengan hukum fisiologi.
Contoh, latihan smes pada bulu tangkis
dan latihan servis pada tenis, sama sekali Gambar 1
Alur Gerak Reflek
tidak boleh dipergunakan untuk tujuan
meningkatkan kekuatan dan kecepatan Gerak biasa rangsangan akan
otot-otot lengan. diterima oleh saraf sensorik dan kemudian
Latihan tersebut harus tetap disampaikan langsung ke otak. Dari otak
dilaksanakan dalam kerangka latihan kemudian dikeluarkan perintah ke saraf
teknik, yaitu dengan kriteria akurasi. motorik sehingga terjadilah gerakan.
Artinya, smes atau servis itu harus Artinya pada gerak biasa gerakan itu
dilakukan secara berulang-ulang dengan diketahui atu dikontrol oleh otak. Sehingga
frekuensi yang cukup tinggi dan diarahkan oleh sebab itu gerak biasa adalah gerak
kepada ketepatan "menembak" titik-titik yang disadari.Gerak merupakan pola
sasaran tertentu. koordinasi yang sangat sederhana untuk
menjelaskan penghantaran impuls oleh
II. 1 Gerak Reflek saraf.
Refleks adalah gerakan yang Gerak pada umumnya terjadi secara
dilakukan tanpa sadar dan merupakan sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi
respon segera setelah adanya rangsang. tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls
Pada manusia gerak refleks terjadi melalui pada gerakan sadar melalui jalan panjang,
reflex arc. Gerak refleks dapat digunakan yaitu dari reseptor, ke saraf sensori,
pada pemeriksaan neurologis, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah
untuk mengetahui kerusakan atau oleh otak, kemudian hasil olahan oleh
pemfungsian dari sistem saraf pusat dan otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf
sistem saraf tepi. Gerak refleks dapat motor sebagai perintah yang harus
dilatih misalnya pengulangan dari gerakan dilaksanakan oleh efektor.
motorik pada latihan olah raga atau Gerak refleks berjalan sangat cepat
pengaitan dari rangsang oleh reaksi dan tanggapan terjadi secara otomatis
otomatis selama pengkondisian klasikal. terhadap rangsangan, tanpa memerlukan
kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan
gerakan terjadi tanpa dipengaruhi

35 | Jurnal Teknologi Informasi ESIT Vol. VIII No. 02 Oktober 2012


kehendak atau tanpa disadari terlebih tersusun dengan sangat kompleks,tetapi
dahulu. Contoh gerak refleks misalnya sebenarnya hanya tersusun atas 2 jenis
berkedip, bersin, atau batuk. sel, yaitu sel saraf dan sel neuroglia.
Pada gerak refleks, impuls melalui Adapun berdasarkan fungsinya
jalan pendek atau jalan pintas, yaitu system saraf itu sendiri dapat dibedakan
dimulai dari reseptor penerima rangsang, atas tiga jenis : Sel saraf sensorik, sel
kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke saraf motorik, dan sel saraf penghubung.
pusat saraf, diterima oleh set saraf Aspek kecepatan dalam bulutangkis
penghubung (asosiasi) tanpa diolah di sangat penting. Pemain harus bergerak
dalam otak langsung dikirim tanggapan ke dengan cepat untuk menutup setiap sudut-
saraf motor untuk disampaikan ke efektor, sudut lapangan sambil menjangkau atau
yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini memukul kok dengan cepat. Cara untuk
disebut lengkung refleks. Gerak refleks bergerak cepat adalah melatih kecepatan
dapat dibedakan atas refleks otak bila tungkai/kaki. Aspek kecepatan dalam
saraf penghubung (asosiasi) berada di bulutangkis juga bermakna pemain harus
dalam otak, misalnya, gerak mengedip cekatan dalam mengubah arah gerak
atau mempersempit pupil bila ada sinar dengan tiba-tiba, tanpa kehilangan momen
dan refleks sumsum tulang belakang bila keseimbangan tubuh (agilitas). Dan
set saraf penghubung berada di dalam sebagian besar masalah yang
sumsum tulang belakang misalnya refleks menghinggapi atlit bulutangkis Indonesia
pada lutut. adalah mengubah arah gerak yang lamban
. sehingga ia selalu kehilangan momen
untuk menjangkau bola lebih cepat.(PB
PBSI,2010)

II. 2 Mikrokontroler
a. Apa itu Mikrokontroler ?
Mikrokontroler adalah suatu alat
elektronika digital yang mempunyai
Gambar 2
masukan dan keluaran serta kendali
Peranan sistem syaraf
dengan program yang bisa ditulis dan
mekanisme yang terjadi di tubuh kita
dihapus dengan cara khusus.
tak lepas dari peranan system saraf.
Sederhananya, cara kerja mikrokontroler
Sistem saraf ini tersusun atas jaringan
sebenarnya hanya membaca dan menulis
saraf yang di dalamnya terdapat sel-sel
data. Sekedar contoh, bayangkan diri
saraf atau neuron. Meskipun system saraf
Anda saat mulai belajar membaca dan

36 | Jurnal Teknologi Informasi ESIT Vol. VIII No. 02 Oktober 2012


menulis, ketika Anda sudah bisa Namun demikian tidak sepenuhnya
melakukan hal itu Anda mulai mikrokontroler bisa mereduksi komponen
bisa membaca tulisan apapun baik itu IC TTL dan CMOS yang seringkali masih
tulisan buku, cerpen, artikel dan diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi
sebagainya, dan Andapun mulai atau sekedar menambah jumlah saluran
bisa menulis hal-hal sebaliknya. Begitu masukan dan keluaran (I/O). Dengan kata
pula jika Anda sudah mahir membaca dan lain, mikrokontroler adalah versi mini atau
menulis data pada mikrokontroler maka mikro dari sebuah komputer karena
Anda dapat membuat program untuk mikrokontroler sudah mengandung
membuat suatu sistem pengaturan beberapa periferal yang langsung bisa
menggunakan mikrokontroler sesuai dimanfaatkan, misalnya port paralel, port
dengan keinginan Anda. Mikrokontroler serial, komparator, konversi digital ke
merupakan komputer didalam chip yang analog (DAC), konversi analog ke digital
digunakan untuk mengontrol peralatan dan sebagainya hanya menggunakan
elektronik, yang menekankan efisiensi dan sistem minimum yang tidak rumit atau
efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa kompleks.
disebut "pengendali kecil" dimana sebuah
sistem elektronik yang sebelumnya banyak b. Manfaat / Mikrokontroler

memerlukan komponen-komponen Dengan menguasainya, kita bisa

pendukung seperti IC TTL dan CMOS menerapkannya kedalam kehidupan

dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya sehari-hari seperti mengendalikan suatu

terpusat serta dikendalikan oleh perangkat elektronik dengan berbagai

mikrokontroler ini. Dengan penggunaan sensor dan kondisi seperti cahaya,

mikrokontroler ini maka : getaran, panas, dingin, lembab dan lain-


lain. Sekedar contoh sederhana
 Sistem elektronik akan menjadi penggunaan mikrokontroler, lihatlah
lebih ringkas disekitar lingkungan Anda ada toaster,
 Rancang bangun sistem elektronik mesin, cuci, microwave kemudian
akan lebih cepat karena sebagian tengoklah didunia pertanian Anda bisa
besar dari sistem adalah membuat kontrol kelembaban untuk
perangkat lunak yang mudah budidaya jamur dsb, didunia perikanan
dimodifikasi Anda bisa mengendalikan suhu air kolam
 Pencarian gangguan lebih mudah dsb. Bahkan Anda bisa membuat PABX
ditelusuri karena sistemnya yang mini, SMS Gateway, atau kearah military
kompak Anda bisa membuat radio militer frekuensi
hopping (radio komunikasi anti sadap

37 | Jurnal Teknologi Informasi ESIT Vol. VIII No. 02 Oktober 2012


dengan lompatan frekuensi 100 kali dalam
1 detik), sistem monitoring cuaca dengan
balon udara, automatic vehicel locator
(menggunakan GPS), aplikasi robotik dan
sebagainya. Semua itu sekedar contoh,
masih banyak lagi yang bisa Anda lakukan
dengan mikrokontroler.
c. Mikrokontroler AT89C51
Sistem kendali perangkat elektronik
dirancang menggunakan mikrokontroler
AT89C51 sebagai pengendali utama
dalam menjalankan instruksi. Perangkat
lunak dibuat dalam bahasa assembly
ASM’51 sehingga pemrograman
mikrokontroler dapat dilakukan dengan
Gambar. 3
mudah. Realisasi sistem pertama-tama
Blok diagram fungsional AT89C51
dilakukan dalam model project board untuk
mikrokontrolerAT89C51
setiap rangkaian yang kemudian dibuat
merupakan salah satu keluarga dari MCS-
dalam PCB sederhana sesuai dengan
51 keluaran Atmel. Jenis mikrokontroler ini
rangkaian yang dibuat.
pada prinsipnya dapat digunakan untuk
Berikut ini merupakan blok
mengolah data per bit ataupun data 8 bit
diagram fungsional dari mikrokontroler
secara bersamaan.
AT89C51:
Sebuah mikrokontroler dapat
bekerja bila dalam mikrokontroler tersebut
terdapat sebuah program yang berisi
instruksi-instruksi yang akan digunakan
untuk menjalankan system mikrokontroler
tersebut. Instruksi-instruksi dari sebuah
program pada tiap jenis mikrokontroler
mempunyai beberapa perbedaan,
misalkan saja instruksi pada mikrokontroler
Atmel berbeda dengan instruksi pada
mikrokontroler Motorola.[5]

38 | Jurnal Teknologi Informasi ESIT Vol. VIII No. 02 Oktober 2012


Pada prinsipnya program pada 13. Port 1 merupakan port pararel 8 bit
mikrokontroler dijalankan secara bertahap, dua arah. Posisi LSB terletak pada pin
jadi pada program itu sendiri terdapat 1dan MSB terletak pada pin 8
beberapa set instruksi dan tiap instruksi itu 14. Port 2 merupakan port pararel 8 bit
dijalankan secar bertahap atau berurutan. dua arah. Port ini mengirim byte
alamat bila dilakukan pengaksesan
Beberapa fasilitas yang dimilki oleh
memori eksternal pada pin 21 dan
mikrokontroler AT89C51 adalah sebagai
MSB terletak pada pin 28
berikut :
15. Port 3 merupakan port pararel 8 bit

1. Sebuah Central Processing Unit 8 bit dua arah. LSB terletak pada pin 10

2. Osilator internal dan rangkaian dan MSB terletak pada pin 17. port ini

pewaktu mempunyai beberapa fungsi khusus

3. RAM internal 128 byte seperti pada tabel berikut ini:

4. Flash memori 4 byte


5. Lima buah jalur interupsi (dua buah Tabel. II.1
interupsi eksternal dan tiga buah Tabel Fungsi Pengganti Port 3

interupsi internal).
Pin-pin
6. Empat buah programmable port I/O
pada port 3 Fungsi Pengganti
yang masing-masing terdiri dari
delapan buah jalur I/O
P3.0 RXD (port input serial)
7. Sebuah port serial dengan control
P3.1 TXD (port output serial)
serial full duplex UART.
P3.2 INT0 (interrupt eksternal 0)
8. Kemampuan untuk melaksanakan
P3.3 INT1 (interrupt eksternal 1)
operasi aritmetika dan operasi logika.
P3.4 T0 (input eksternal timer 0)
9. Kecepatan dalam melaksanakan
P3.5 T1 (input eksternal timer 1)
instruksi per siklus 1 mikrodetik pada
P3.6 WR (perintah write pada
frekuensi 12 MHz.
memori eksternal)
10. Vcc digunakan sebagai catu daya.
P3.7 RD (perintah read pada
11. GND digunakan sebagai ground.
memori eksternal)
12. Port 0 merupakan port pararel 8 bit
dua arah. Posisi Low Significant Bit
(LSB) terletak pada pin 39 dan Most
Significant Bit (MSB) terletak pada pin
32

39 | Jurnal Teknologi Informasi ESIT Vol. VIII No. 02 Oktober 2012


dan menerima data 8 bit secara
bersamaan atau sekaligus. RS232
(recomende standard number 232)
merupakan seperangkat alat yang
diciptakan oleh electrical industry
association yang berfungsi anatar muka
dalam mentransfer data dengan komputer
yang mana pengiriman data dilakukan
dengan kode biner.pada seperangkat

Gambar 4 . komputer biasanya tersedia comunication


Susunan pin AT89C51 port atau sering disebut dengan COM.

1. RST (reset) pada kondisi high akan Biasanya terdapat dua buah

aktif selama dua siklus Communication port, yaitu COM1 dan

2. ALE/PROG di gunakan untuk COM2. port tersebut biasanya digunakan

menahan alamat memory eksternal untuk mouse.

selama pelaksanaan instruksi


Pada dasarnya ada dua jenis
3. PSEN (Program Store Enable)
komunikasi data serial, yaitu komunikasi
merupakan strobe pembacaan ke
data serial sinkron dimana pengiriman
memori eksternal
clock dilakukan secara bersamaan dengan
4. Jika EA/Vpp pada produksi low maka
data serial dan komunikasi data asinkron
mikrokontroler menjalankan instruksi-
dimana pengiriman clock dilakukan secara
instruksi yang ada pada memori
dua tahap, yaitu saat data dikirimkan dan
internal
saat data diterima. RS232 pada komputer
5. XTAL 1 sebagai masukan dari
mempunyai dua jenis konektor, yaitu
rangkaian osilator
konektor dengan 25 pin atau sering
6. XTAL 2 sebagai keluaran dari
disebut dengan DB-25 Connector dan
rangkaian osilator
konektor dengan 9 pin atau sering disebut
Komunikasi Data Serial
DB-9 Connector. Pada dasarnya hanya 3

Komunikasi data pada umumnya pin yang terpakai, yaitu pin pengiriman,

dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penerima, dan ground. Dalam pengiriman

secara serial dan secara pararel. data serial semakin jauh jarak kirim maka

Komunikasi data serial dilakukan dengan kemungkinan noise atau gangguan

mengirim dan menerima data 8 bit secara semakin besar.[4]

satu per satu, sedangkan komunikasi data


Dalam setaip proses transfer data
pararel dilakukan dengan mengirimkan
serial, RS232 memerlukan sebuah Data

40 | Jurnal Teknologi Informasi ESIT Vol. VIII No. 02 Oktober 2012


Terminal Equipment atau sering disebut
DTE dan Data Communication Equipment
atau sering disebut DCE pada masing-
masing terminal. Pengiriman data
dilakukan secara bit per bit, misalnya jika
ingin mengirim suatu karakter ‘A’ yang
dalam format ASCII adalah 41 heksa atau
1000001 biner maka data akan dikirim
mulai dari bit pertama, kedua, sampai bit
Gambar 5
yang terakhir. Kecepatan transfer data konektor serial DB-9
harus sama antar penerima dan pengirim,
jika kecepatannya tidak sama maka akan
terjadi overflow. Kecepatan transmisi
tersebut biasanya sering disebut dengan
baud rate. Baud rate yang sering dipakai
diantaranya adalah 110, 300, 1200, 2400,
4800, 9600, 19200, 38400, 57600,
115200, 230400, 460800, dan 921600.
panjang data bit yang sering digunakan di
antaranya adalah 4, 5, 6, 7, dan 8 bit.

Pada komunikasi data serial pada


Gambar 6
dasarnya yang dikirimkan adalah tegangan Konektor serial DB-25
dan kemudian dibaca dalam data bit.
Tabel penggunaan pin, nama pin,
Besar level tegangannya adalah antara -25
dan jenis sinyal yang digunakan pada
volt sampai +25 volt. Untuk bit dengan
konektor serial DB-9 dan konektor serial
logika 1 maka besar level tegangannya
DB-25.
adalah antara -3 volt sampai -25 volt,
sedangkan untuk bit dengan logika 0 maka Rangkaian Mikrokontroler AT89C51
besar level tegangannya adalah antara +3 Rangkaian mikrokontroler ini
volt sampai +25 volt. Ada beberapa besar merupakan pusat pengolahan data dan
level tegangan yang tidak mempunyai pusat pengendali alat. Didalam rangkaian
logika, yaitu antara -3 volt sampai +3 volt, mikrokontroler ini terdapat dua buah port
lebih kecil dari -25 volt, dan lebih besar yang digunakan untuk menampung input
dari +25 volt.[6] atau input data yang terhubung langsung
oleh rangkaian-rangkaian dari alat

41 | Jurnal Teknologi Informasi ESIT Vol. VIII No. 02 Oktober 2012


pengendali. Rangkaian ini tersusun atas
osilator kristal 11.0592 MHz yang
berfungsi membangkitkan pulsa internal
dan dua buah kapasitor sebesar 30 pF
yang berfungsi untuk menstabilkan
frekuensi.
Kapasitor 10 uF dan resistor 8k2
ohm berfungsi untuk rangkaian reset
sebelum program yang terdapat pada
mikrokontroler dijalankan. Selain itu
terdapat juga IC MAX 232 yang berfungsi
untuk mensinkronkan komunikasi serial
antara mikrokontroler dengan komputer. Gambar 8
. Desain Sistem
Konektor J2 pada port 1 terhubung ke
rangkaian sakelar digital.
1. mikrokontroler adalah XXXXXXX0.

Sistem dirancang untuk


melakukan instruksi pada data sakelar
digital yang dikendalikan oleh
mikrokontroler secara langsung diambil
dari data yang dikirim oleh komputer
secara otomatis dan acak. Data yang
dikirim oleh mikrokontroler adalah sebesar
8 bit.

Saat Sistem aplikasi dimainkan,


Gambar 7 atlet yang akan melatih gerak reflek mulai
. Rangkaian Mikrokontroler
siap pada tengah lapangan, sistem akan
3. DESAIN RANCANGAN PENELITIAN menyalakan lampu secara acak/random
3.1 Desain Hardware Sistem Alat dimana awal penyalaan lampu bisa saja
Latihan gerak reflek atlet Bulu Tangkis lampu1, lampu2 atau lampu6, ketika salah
Pembahasan tentang desain sistem satu lampu menyala atlet berlari untuk
termasuk Mikrokontroller akan dimulai mematikan dengan menepuk/menyentuh
dengan uraian singkat tentang proses lampu, permainan aplikasi akan berhenti
sistem kendali perangkat elektronik. sesuai dengan setting durasi pada sistem ,
selanjutnya sistem secara otomatis akan

42 | Jurnal Teknologi Informasi ESIT Vol. VIII No. 02 Oktober 2012


mencatat total akurasi atlet mematikan
Dalam Flowchart ini diberikan
lampu dari total lampu menyala selama
asumsi-asumsi dan ketentuan-ketentuan
durasi berjalan.
sebagai berikut :
Perancangan Logika
 True =1
Rangkaian mikrokontroler ini
merupakan pusat pengolahan data dan  False =0

pusat pengendali alat. Dengan 6 tombol  Bit lampu nyala berfungsi sebagai

saklar pada software dan output 6 saklar pengendali nyala atau matinya lampu.

pada hardware, yang dimana tiap 1 saklar Pada Flowchart program utama

mempunyai output 2 saklar. Didalam perangkat lunak mengatur interface

rangkaian hardware sakelar 1 sampai pengendali lampu berjalan sebagai berikut

sakelar 6 ini berfungsi untuk :

mengendalikan beban yang dapat


1. Mulai
digunakan lampu atau peralatan elektronik.
2. Pemeriksaan ada tidaknya driver dari
Rangkaian sakelar ini dikendalikan
interface yang digunakan. Jika ada
langsung oleh mikrokontroler. Rangkaian
kemudian membaca alamat dari
dan komponen pada sakelar 1 sampai
interface atau port, jika tidak
sakelar 6 pada dasarnya sama,
ditemukan maka Flowchart langsung
perbedaannya terdapat pada port
selesai.
pengendali ke mikrokontroler.
3. Pemeriksaan apakah sistem
Mulai
menyalakan lampu, jika ya maka
Tidak
lakukan procedure nyala, jika tidak bit
Driver ada ?

Ya
lampu nyala di set False dan lakukan
pemeriksaan selanjutnya.
Baca
Alamat Port
4. Bit lampu nyala dikirim ke port.
Ya
5. Selesai
Led Nyala

Tidak

IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Bit Lampu nyala = True Bit Lampu nyala = False
IV.1 User Interface Design
User interface untuk Sistem Alat
Kirim ke Port Latihan gerak reflek atlet Bulu Tangkis
terdiri dari bagian yaitu Simulasi Image
Selesai
Lapangan dan Tab dialog seperti tampak
pada gambar dibawah ini :
Gambar. 9
Flowchart Program

43 | Jurnal Teknologi Informasi ESIT Vol. VIII No. 02 Oktober 2012


Gambar 12
Desain form input Setting
Gambar 10 b. Desain form Biodata
Menu Utama User Interface
IV.1 Input Desain Desain form Biodata digunakan

Pada bagian ini dijelaskan untuk menyimpan data-data atlet

mengenai perancangan input desain seperti kode atlet, nama atlet,

menggunakan perangkat lunak Visual Tanggal Lahir, Alamat.

Basic.
a. Desain form login Sistem
Desain form login ini digunakan oleh
Admin/Atlet yang ingin masuk kedalam
sistem informasi alat gerak reflek
dengan terlebih dahulu mendaftarkan
ke bagian administrator.

Gambar 13.
Desain form input login Sistem
IV.3 Proses Desain
Form Proses desain digunakan
Gambar 11 untuk memulai permainan simulasi lampu
Desain form input login Sistem menyala secara acak sesuai dengan
Desain form Setting setting dan biodata pada form
Desain form setting digunakan sebelumnya, termasuk menyimpan hasil
untuk menentukan durasi latihan, akurasi dari gerak reflek yang di dapat oleh
Tanggal Latihan, Jam Mulai atlet
Latihan, dan lokasi latihan

44 | Jurnal Teknologi Informasi ESIT Vol. VIII No. 02 Oktober 2012


Gambar 15
Desain form Report

V. KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, maka beberapa kesimpulan
Gambar 14 yang dapat diambil yaitu:
Desain form Proses
1. Ada pengaruh yang signifikan latihan
gerak reflek terhadap peningkatan
IV. 4 Report Desain
prestasi olahraga bulu tangkis
Form Report desain digunakan
menggunakan sistem ini, karena
untuk mencatat ataupun mencetak hasil
histori latihan tercatat pada sistem,
histori atlet yang dicatat pada latihan
mulai dari tanggal, jam mulai, jam
permainan, sehingga si atlet bisa
selesai, durasi reflek, dan akurasi, ini
mengetahui gerak reflek berdasarkan
memacu atlet itu sendiri serta panduan
waktu dan jumlah latihan permainan
buat pelatih dalam pengambilan
selama Per hari, minggu, ataupun
keputusan.
perbulan. Hasil ini akan memicu atlet
2. Latihan pada penggunaan sistem ini
terutama pada akurasi dan reflek yang
bukan menjadi beban bagi atlet karena
didapat sebelumnya. Output yang di catat
ada nuansa game, kompetisi sesama
terdiri dari Kode Atlet, Nama Atlet, Lokasi,
rekan atlet sehingga akan menjadi
Tanggal, Jam Mulai, Jam Selesai, Durasi,
addict untuk terus berlatih,
Total Lampu On, Lokasi.

45 | Jurnal Teknologi Informasi ESIT Vol. VIII No. 02 Oktober 2012


DAFTAR PUSTAKA
Iptekor (2011), Buku Panduan Penelitian
Pengembangan Iptek Tepat Guna
Keolahragaan Iptekor, Jakarta

J. Alam, M. Agus (2000) , Manajemen


Database dengan Microsoft Visual Basic.,
PT Elex Media Komputindo, Jakarta
PB. PBSI (2001), Buku Pedoman
Bulutangkis, PB. PBSI, Jakarta
Suhata ST, (2005), VB Sebagai Pusat
Kendali Elektronik.Jakarta : PT Elex
Media Komputindo,Jakarta
Deny Rochman Arifatno, dan Dr.-Ing
Farid Thalib(2010), Rancang Bangun
Sistem Kendali Peralatan Rumah Tangga
berbasis Mikrokontroler.Laporan Peneltian,
Depok.
Ratih Krisdiyana (2010) , Merangsang
Olahragawan Bulu Tangkis Dengan Bola
lampu., (online),
http://ratihkrisdiyana.wordpress.com/2010/
12/15/merangsang-gerak-reaksi-
olahragawan-bulutangkis-dengan-
menggunakan-bola-lampu/,Jakarta.
Tempo, (4 Juli 2011) “Kembalikan Bulu
Tangkis pada Ahlinya”., Jakarta.

46 | Jurnal Teknologi Informasi ESIT Vol. VIII No. 02 Oktober 2012

Anda mungkin juga menyukai