Anda di halaman 1dari 2

Nama : M.

David Setiawan

NIM : A1C119093

Analisa Kualitatif

Bidang kimia sangat memerlukan berbagai metode analisis yang dapat digunakan untuk
menentukan kandungan unsure ataupun senyawa. Secara garis besar, tujuan utama dari analisis
adalah untuk menemukan dan mengidentifikasi komponen di dalam zat kimia. Pekerjaan
analisa kimia dapat digolongkan dalam dua kategori besar, yaitu analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif. Melalui kedua analisis tersebut seorang ahli kimia dapat mendeteksi dan
mengidentifikasi jenis dan jumlah dari komponen penyusun bahan yang di analisa. Komponen
penyususn bahan analisa ini lebih dikenal dengan sebutan analit.

Analisa kualitatif adalah pekerjaan yang bertujuan untuk menyelidiki dan mengetahui
kandungan senyawa-senyawa yang terdapat dalam suatu sampel uji. Analisa kualitatif akan
menghasilkan data kualitatif seperti, terbentuknya endapan, perubahan warna, menghasilkan
gas, maupun data non numerik lainnya. Analisa kualitatif merupakan cara yang paling efektif
untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya yang ada dalam suatu larutan.
Dalam metode analisis kualitatif digunakan beberapa pereaksi, diantaranya adalah pereaksi
golongan dan perekasi spesifik. Kedua pereaksi ini digunakan utuk mengetahui jenis anion
maupun kation yang terdapat dalam larutan.

Endapan merupakan zat-zat yang telah memishakan diri sebagai suatu fase padat yang
keluar dari larutan. Endapan-endapan itu bias saja berbentuk koloid ataupun Kristal, dan dapat
dikeluarkan dari larutan dengan cara penyaringan atau sentri fugasi. Misalnya, pemisahan ion
timbal dari perak dan merkurium (I) dapat dicapai dengan mengendapkan ketiga ion itu. Mula-
mula sebagai klorida, diteruskan dengan menambahkan air panas pada campuran. Air panas ini
akan melarutkan timbale klorida.

Anion adalah ion negatif yang terbentuk ketika atom non logam memperoleh satu atau
lebih elektron. Anion dinamakan demikian karena mereka tertarik ke anoda (bidang positif)
dalam medan listrik. Atom biasanya mendapatkan elektron sehingga mereka akan memiliki
konfigurasi elektron seperti gas mulia. Semua unsur dalam kelompok 17 memiliki tujuh
elektron valensi karena konfigurasi ns2np5 dibagian terluarnya. Oleh karena itu, setiap unsur
akan mendapakan satu elektron dan menjadi anion dengan muatan -1. Demikian juga,
kelompok 16 unsur membetuk ion dengan muatan -2 dan kelompok 15 non logam membentuk
ion dengan muatan -3. Pengujian anion dilakukan setelah uji kation.

Pemeriksaan anion sebenarnya tidak ada pembagian golongan secara matematis. Biasanya
anion diperiksa secara terpisah beberapa asam yang sangat mudah terurai dalam bagian-bagian
yang mudah menguap telah dapat ditentukan pada pemeriksaan dengan H2SO4 encer dan pekat,
seperti pada pemeriksaan pendahuluan dengan jalan basah. Walaupun tidak ada pembagian
secara sistematis tetapi untuk mempermudah pekerjaan kita anion-anion ini dapat dibagi dalam
4 golongan yaitu golongan asam-asam contohnya HNO 3, HClO3, H2CrO4, dan HMnO4.
Golongan asam yang tidak mengandung oksigen contohnya H 2SO2, H2SO4, H2C2O4. Dan
golongan sisa contohnya H3PO4, H3ASO4, H2CO4, dan CH3COOH.

Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, reaksi kering dan reaksi basah. Reaksi
kering diterapkan untuk analisis zat-zat padat, sedangkat reaksi kering digunakan untuk analisis
zat-zat dalam larutan. Pada reaksi kering ini meliputi pemanasan, uji nyala, uji manik boraks,
uji manik fosfat, dan uji manik natrium karbonat. Sedangkan pada reaksi basah analisis
dilakukan terhadap zat dalam bentuk larutan yang akan diketahui reaksi itu berlangsung dengan
terbentuknya endapan, dengan pembebasan gas, dan dengan perubahan warna. Regen golongan
yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida,
ammonium sulfida, dan amonium karbonat. Teknik ini didasarkan atas apakah suatu kation
bereaksi dengan reagen-reagen tersebut dalam membentuk endapan atau tidak.

Sedangkan metode yang digunakan dalam anion tidak sesistematik kation. Namun skema
yang digunakan bukanlah skema yang kaku, karena anion termasuk dalam lebih dari satu
golongan. Jadi, dengan analisis kualitatif kita dapat mengetahui bahwa sampel tersebut
mengandung atau tidak senyawa yang kita duga sebelumnya. Analisis kualitatif ini banyak
metodenya, semakin banyak hasil positif yang dihasilkan maka semakin kuat bahwa
mengandung senyawa yang kita duga. Misalnya gini, dalam menduga sampel X
mengandung boraks, diuji nyala menghasilkan positif, uji pH menghasilkan positif, uji reaksi
dengan reagen boraks menghasilkan positif, dan uji lainnya menghaslkan positif. Maka, sampel
X tersebut dapat disimpulkan mengandung boraks.

Anda mungkin juga menyukai