093 - M. David Setiawan - Uas Praktikum Ddpa - Reg C 19
093 - M. David Setiawan - Uas Praktikum Ddpa - Reg C 19
DAVID SETIAWAN
NIM : A1C119093
1. Maserasi merupakan proses penyaringan senyawa kimia secara sederhana dengan cara
merendam simplisia atau tumbuhan pada suhu kamar dengan menggunakan pelarut
yang sesuai sehingga bahan menjadi lunak dan larut. Metode maserasi dapat dilakukan
dengan beberapa modifikasi. Jelaskan macam-macam modifikasi metode maserasi!
Jawaban :
· Modifikasi remaserasi
cairan penyari dibagi 2 seluruh serbuk simplisia dengan cairan penyari pertama,
sesudah dienap-tuangkan dan diperas, ampas dimaserasi lagi dengan cairan penyari
yang kedua
penggunaan mesin pengaduk berputar terus menerus waktu proses maserasi dapat
dipersingkat 6-24 jam
2. Pada metode maserasi umunya menggunakan pelarut yang bersifat non-polar. Simplisia
yang digunakan untuk metode maserasi ini memiliki kriteria tertentu. Sebutkan kritesia
simplisia yang bisa digunakan dalam metode maserasi!
Jawaban : Metodemaserasi umumnya menggunakan pelarut non-polar. Maserasi
digunakan untuk simplisia yang mengandung zat aktif yang mudah larut dalam cairan
penyari, tidak mengandung benzoin, stirak, dan bahan sejenis yang mudah
mengembang. Cairan penyari yang bila cairan penyari diguanakan air maka untuk
mencegah timbulnya kapang dapat ditambahkan bahan pengawet yang diberikan pada
awal penyarian.
3. Untuk pengolahan air buangan dilakukan dengan metode koagulasi. Pada proses
koagulasi ini perlu ditambahkannya bahan kimia ke dalam air buangam tersebut. Bahan
kimia yang bagaimana yang dapat ditambahkan ke dalam air buangan tersebut?
5. Pada pemisahan logam Zn (II) dan Mg (II) dengan metode resin penukar anion,
bagaimana cara melihat interaksi ion logam dalam pertukaran anion tersebut? Serta
tuliskan reaksi yang terjadi pada logam!
Jawaban : Elektroda yang digunakan adalah elektroda kasa tembaga sebagai elektroda
kerja, dan elektroda platina sebagai elektroda pembanding.
Reaksi proses elektrolisi pada masing – masing elektroda yaitu :
Katoda : Cu2+ + e- --- Cu
Anoda : 2H2O --- O2 + 4H + 4e
7. Ion cupri dan ion zink dapat dipisahkan dengan metode elektrogravimetri. Pada metode
ini ion-ion logam diendapkan menggunakan elektroda yang sesuai dan pada kondisi
atau suasana larutan tertentu sesuai dengan jenis logamnya. Bagaimana cara melakukan
pengendapan yang sempurna dari suatu logam?
Jawaban : Dalam proses ini, elektroda platina akan bertindak sebagai anoda dan
padanya akan terjadi reaksi oksidasi. Elektroda kasa tembaga akan bertindak sebagai
katoda dan padanya akan terjadi reaksi reduksi. Electron yang terlibat dalam proses
pengendapan ini berasal dari arus listrik yang dialirkan. Arus listrik dialirkan sampai
semua ion tembaga mengendap secara kuantitatif dan larutan yang semula biru menjadi
bening. Selisih berat elektroda kerja sebelum dan setelah proses ini merupakan berat
tembaga yang terdapat dalam sampel.
8. Pengolahan air buangan dilakukan dengan proses flokulasi dan koagulasi. Pada proses
koagulasi ditambahkan bahan kimia yang memiliki sifat-sifat tertentu atau yang disebut
dengan koagulan. Apakah tujuan ditambahkannya bahan kimia tersebut? dan apa bahan
kimia yang biasanya digunakan sebagai koagulan?
Jawaban : Bertujuan untuk memisahkan polutan koloid tersuspensi dari dalam air
dengan memperbesar ukuran partikel – partikel padat yang terkandung didalamnya.
Bahan kimia yang digunakan ialah : Al2(SO4)3, FeSO2, FeCl3, atau PAC (Poly
Alumunium Chlorida)
9. Mengapa pada percobaan maserasi, pelarut yang digunakan adalah etanol 95%?
Jawaban : Karena sifatnya yang mampu melarutkan hampir semua zat, baik yang
bersifat polar, semi polar dan non polar, ekstraks yang didapatkan merupakan ekstraks
kental dimana yang diperoleh adalah 6,95 gram.
10. Pada percobaan pemisahan Zn(II) dan Mg(II) dengan resin penukar ion, untuk
melepaskan kembali ZnCl42- dilakukan penambahan fasa gerak. Pada percobaan
tersebut, fase gerak yang digunakan adalah?