Anda di halaman 1dari 28

Laporan Fotogrametri Digital Penggunaan Software E-

foto untuk Menentukan Interior Orientation dan Eksterior


Orientation Foto Udara

Disusun oleh :
Shinta Angelina 03311940000005

Dosen :
Hepi Hapsari Handayani,ST.,M.Sc
Mohammad Rohmaneo Darminto, S.T, M.Sc

Kelas :
Fotogramteri Digital C

Departemen Teknik Geomatika


Fakultas Teknik Sipil Perencanaan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Fotogrametri Digital “Penggunaan
Software E-foto untuk Menenteukan Interior Orientation dan Eksterior Orientation Foto
Udara” dengan lancar. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Hepi Hapsari Handayani,S.T.,M.Sc dan Bapak Mohammad Rohmaneo Darminto,


S.T, M.Sc.selaku dosen mata kuliah Fotogrametri Digital yang telah memberikan ilmu
pengetahuan kepada penulis agar dapat menyelesaikan pratikum ini

2. Teman-teman mahasiswa di Jurusan Teknik Geomatika ITS, serta seluruh pihak yang
yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Dalam penyusunanya, penulis sebagai manusia biasa menyadari masih banyaknya


kesalahan dan kekurangan yang terjadi. Maka dari itu penulis membutuhkan saran dan
masukan yang bermanfaat dalam penyusunan laporan ini. Penulis memohon maaf atas
kesalahan yang mungkin ada di setiap lembar susunan laporan ini, dan akhir kata penulis
ucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan ini yang
mungkin tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Semoga kelak Laporan Fotogrametri Fotogrametri Digital “Penggunaan Software E-


foto untuk Menenteukan Interior Orientation dan Eksterior Orientation Foto Udara” ini
dapat memperkaya khazanah ilmu di bidang Fotogrametri Digital dan dapat bermanfaat bagi
pembacanya.

Blitar , 14 Oktober 2021

Fotogrametri Digital C
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Praktikum.......................................................................................................... 2

BAB II DASAR TEORI


2.1 Fotogrametri Digital...................................................................................................... 3
2.2 Interior Orientation Parameter .................................................................................... 3
2.3 Exterior Orientation Parameter ................................................................................... 4
2.3 Space Resection ............................................................................................................ 4

BAB III METODOLOGI


3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................................................. 5
3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................................. 5
3.3 Metodologi Praktikum ................................................................................................. 6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Interior Orientation Parameter ........................................................................... 15
4.2 Hasil Exterior Orientation Parameter ......................................................................... 18

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 22
5.2 Saran ............................................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 23
LAMPIRAN....................................................................................................................... 24

Fotogrametri Digital C
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fotogrametri adalah ilmu, seni, dan teknologi untuk memperoleh informasi terpercaya
tentang objek fisik dan lingkungan melalui proses perekaman, pengukuran, dan iterpretasi
gambaran fotografik, dan pola radiasi tenaga elektromagnetik yang terekam. Dalam kegiatan
fotogrametri, kamera merupakan alat utama yang digunakan karena kamera berfungsi untuk
merekam suatu objek. Kamera yang digunakan dalam kegiatan fotogrametri tidak
mempunyai lensa yang sempurna, sehingga proses perekaman yang dilakukan akan memiliki
kesalahan. Sehingga diperlukan suatu kegiatan pengkalibrasian kamera untuk dapat
menentukan besarnya penyimpangan - penyimpangan yang dihasilkan.
Proses pembentukan model stereo merupakan kegiatan awal dalam setiap pekerjaan
pemetaan fotogrametris, baik dalam pemetaan garis maupun pembuatan peta ortofoto. Oleh
karena itu penyiapan sepasang foto udara berpasangan, yang memenuhi pertampalan, pada
sepasang proyektor mutlak dilaksanakan ketika pertampalan depan (overlap) sebesar 60 %
serta pertampalan samping (sidelap) sebesar 20-40 % dimana paling tidak semua titik dari
obyek akan terletak pada dua foto. Apabila foto-foto berurutan dipasang dalam proyektor dan
diberi penyinaran terkontruksi atau terbentuk kembali berkas-berkas sinar yang sesuai dengan
berkas sinar didalam kamera.
Kamera fotogrametri tidak mempunyai lensa yang sempurna, sehingga proses
perekaman yang dilakukan akan memiliki kesalahan. Oleh karena itu perlu dilakukan
pengkalibrasian seperti yang telah dijelaskan pada praktikum sebelumnya untuk dapat
menentukan besarnya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Kalibrasi kamera dilakukan
untuk menentukan parameter distorsi, meliputi distorsi radial dan distorsi tangensial, serta
parameter-parameter lensa lainnya, termasuk juga principal distance (c), serta titik pusat
fidusial foto. Distorsi lensa dapat menyebabkan bergesernya titik pada foto dari posisi yang
sebenarnya, sehingga memberikan ketelitian pengukuran yang tidak baik, namun tidak
mempengaruhi kualitas ketajaman citra yang dihasilkan. Parameterparameter di atas
merupakan parameter orientasi sensor kamera atau lebih dikenal dengan sebutan interior
orientation
Posisi kamera berarti lokasi x, y, dan z dari titik fokus kamera yang diukur dalam sistem
koordinat pemetaan tangan kanan. Orientasi kamera diberikan oleh omega (rotasi tentang
sumbu x), phi (rotasi tentang sumbu y), dan kappa (rotasi tentang sumbu z). Koordinat x, y,
dan z dan sudut omega, phi, dan kappa disebut secara kolektif sebagai enam parameter
Orientasi Eksterior. Kappa adalah sudut berlawanan arah jarum jam yang diperlukan untuk
memutar dari utara peta ke utara gambar.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dirumuskan,adapun rumusan masalah dalam
praktikum menentukan interior orientation dan exterior orientation meggunakan software e-
foto adalah sebagai berikut.

Fotogrametri Digital C 1
1. Bagaimana metode/langkah langkah dalam menentukan interior orientation pada foto
udara menggunakan software e-foto?
2. Bagaimana metode/langkah langkah dalam menentukan exterior orientation pada foto
udara menggunakan software e-foto?
3. Bagaimana hasil interior orientation pada foto udara menggunakan software e-foto?
4. Bagaimana hasil exterior orientation pada foto udara menggunakan software e-foto?

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas,dapat diketahui tujuan dari praktikum adalah sebagai
berikut.

1. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana langkah langkah dalam menentukan interior


orientation pada foto udara menggunakan software e-foto.
2. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana langkah langkah dalam menentukan exterior
orientation pada foto udara menggunakan software e-foto
3. Mahasiswa dapat megetahui parameter interior orientation yang dihasilkan dari foto
udara.
4. Mahasiswa dapat megetahui parameter exterior orientation yang dihasilkan dari foto
udara.

Fotogrametri Digital C 2
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Fotogrametri Digital

Fotogrametri dapat didefinisikan sebagai suatu ilmu dan teknologi yang berkaitan
dengan proses perekaman, pengukuran/pengamatan, dan interpretasi (pengenalan dan
identifikasi) suatu kondisi permukaan bumi serta objek fisik di atasnya secara presisi
sehingga diperoleh informasi tentang suatu ukuran dan bentuk permukaan bumi serta objek
fisik di atasnya yang dapat dipercaya. Produk dari fotogrametri digunakan oleh berbagai
disiplin yang di dalam kegiatannya berkaitan dengan lahan/permukaan bumi. Seiring dengan
perkembangan teknologi digital, sistem fotogrametri telah mengalami perkembangan dari
sistem fotogrametri analog berkembang menjadi sistem fotogrametri analitik dan kemudian
yang termutakhir adalah sistem fotogrametri digital (softcopy fotogrametri). Perkembangan
sistem fotogrametri berdampak pada berkembangnya alat restitusi yang digunakan dari alat
restitusi analog dan analitik seperti analog/analitik stereo plotter dimana proses pekerjaannya
dilakukan oleh manusia, berganti menjadi alat restitusi otomatis dimana proses pekerjaannya
dikerjakan secara otomatis menggunakan komputer (gambar 2.1).

Gambar 2.1 Perkembangan alat restitusi

2.2 Interior Orientation Parameter

Tujuan Orientasi dalam adalah membentuk kembali berkas sinar yang terjadi pada saat
pemotretan ke dalam proyektor. Pembentukan berkas dilakukan dengan cara mengimpitkan
pusat foto dengan pusat pembawa plat dan memasangkan kembali ke tempatnya serta
memasang harga panjang focus kamera pada proyektor. Dengan orientasi dalam akan
diketahui kuantitas mengenai berkas atau bundle sinar antara obyek dan lensa pada waktu
pemotretan, dan yang kemudian direkontruksi secara geometris dari titik bayangan. Atau
dengan kata lain orientasi dalam dapat didefinisikan sebagai pembentuka berkas sinar antara
titik-titik obyek dan lensa kamera.

Besaran unsur orientasi dalam adalah posisi titik utama terhadap pusat foto, Xo, Yo dan
konstanta kamera (Ck) atau panjang focus kamera ( f ) terkalibrasi. Besaran ini digunakan
untuk mendapatkan kembali berkas sinar yang terpaut dalam sebuah foto dan yang secara

Fotogrametri Digital C 3
geometris sesuai dan sama dengan berkas yang terjadi pada saat pemotertan.

2.3 Exterior Orientation Parameter

Orientasi Eksternal (EO) adalah orientasi kamera dalam ruang yang terdiri dari enam
parameter yang menggambarkan posisi sistem koordinat dari kamera yang digunakan untuk
pemotretan udara (Aulejtner, 2011). Parameter-parameter itu yakni koordinat posisi principal
point (X, Y, Z) dan rotasi (omega, phi, kappa) dari titik pusat foto (Rizaldy dan Wildan,
2012).

Adanya parameter rotasi kamera untuk setiap foto yang dihasilkan disebabkan oleh
ketidaksempurnaan posisi terbang pesawat pada saat pemotretan. Berikut parameter rotasi
yang terjadi akibat pergerakan pesawat (Indra, 2012 dalam Aristia, 2014) :

1. Parameter omega (ω).


Parameter ini bertujuan untuk mengkoreksi gerakan roll pada pesawat yang
menyebabkan foto berotasi terhadap sumbu X.
2. Parameter phi (φ).
Parameter ini bertujuan untuk mengkoreksi gerakan pitch pada pesawat yang
menyebabkan foto berotasi terhadap sumbu Y.
3. Parameter kappa (κ).
Parameter ini bertujuan untuk mengkoreksi gerakan yaw pada pesawat yang
menyebabkan foto berotasi terhadap sumbu Z.

2.4 Space Resection


Space Resection atau reseksi ruang dengan dengan kolinearitas merupakan metode
numerik murni yang secara serentak menghasilkan enam unsur orientasi luar (Exterior
Orientation Parameter). Besarnya nilai sudut (XL,YL,ZL, ω, φ ,k) diperoleh dengan
penyelesaian itu. Space Resection dengan kolinearitas memungkinkan penggunaan ulang
sejumlah titik kontrol medan. Oleh karena itu dapat digunakan cara perhitungan kuadrat
terkecil untuk menentukan nilai yang paling mungkin bagi keenam unsure itu. Space
Resection dengan kolinearitas merupakan metode yang lebih disukai untuk menentukan unsur
orientasi luar (Wolf, 2004).
Space Resection dengan kolinearitas meliputi formulasi yang disebut dengan Persamaan
Kolinearitas (collinearity equation) untuk sejumlah titik kontrol yang koordinat medannya X,
Y dan Z diketahui dan yang gambarnya tampak pada foto. Kemudian persamaan itu
diselesaikan untuk enam unsur orientasi luar yang belum diketahui dan tampak pada foto.
Kolinearitas dideskripsikan sebagai kondisi dimana stasiun pemotretan, beberapa titik
objek, dan image foto berada pada satu garis lurus pada space 3D. Metode reseksi ruang
dengan kolinearitas merupakan metode numerik yang secara serentak menghasilkan enam
unsur orientasi luar (exterior orientation). Orientasi luar ini (Xo, Yo, Zo, ω,φ,κ) merupakan
posisi dan orientasi kamera pada saat pemotretan. Posisi dan orientasi kamera diperlukan
untuk dapat menentukan posisi dari titik obyek relatif dari sistem koordinat kamera.

Fotogrametri Digital C 4
BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum fotogrametri digital kalibrasi kamera
adalah sebagai berikut.
 Hari,tanggal : 12 Oktober 2021
 Waktu : 19.00 – 22.00 WIB
 Tempat : Rumah via online dan studi literatur

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kalibrasi kamera fotogrametri
digital adalah sebagai berikut.
ALAT
NO Gambar Keterangan
1

Laptop

Software efoto

BAHAN

Fotogrametri Digital C 5
1

Foto Udara

Data koordinat P
format.txt

Tabel 3.1 Alat dan bahan praktikum

3.3 Metodologi Praktikum

3.3.1 Diagram Alir Praktikum

Fotogrametri Digital C 6
Mulai

Persiapkan alat dan Selesai


bahan

Install software efoto Analisa hasil praktikum

Digitasi untuk nilai P Save project praktikum


interior orientation

Digitasi nilai P untuk Nilai parameter interior


exterior orientation orientation dan exterior
orientation

3.3.2 Langkah langkah Praktikum


1.Untuk melakukan praktikum fotogrametri digital interior orientation dan
exterior orientation menggunakan aplikasi e-foto.Install aplikasi e-foto yang
telah tersedia di my.its.classroom.Tampilan awal aplikasi e-foto terlihat pada
gambar

Gambar 3.1.Tampilan aplikasi e-foto

2.Kemudian klik “project” -> “new”,kemudian tentukan output lokasi file

Fotogrametri Digital C 7
berada dan beri nama file sesuai degan gambar dibawah.

Gambar 3.2 Tampilan menu “save” file

3.Setelah melakukan save file,kemudian akan muncul jendela “project


header”,klik “edit” dan namai project header sesuai yang diinginkan.Kemudian
klik “ok”

Gambar 3.3 Tampilan “project header” pada foto

4.Selanjutnya beralih ke opsi “terrain” yang ada di bagian kiri dan aplikasi dan
untuk opsi “terrain” bisa langsung dilewati.Kemudian beranjak ke opsi
“sensor”.Klik “edit” dan isi “sensor_id”.Kemudian isi x0,y0,k0,k1,k2,k3,P1,P2
sesuai dengan data file “1997_cert_calib_1_2”

Fotogrametri Digital C 8
Gambar 3.4 Pengisian data pada menu “sensor”

5.Kemudian isi pada opsi “fiduncial marks” untuk 4 titik dengan mengacu pada
data “1997_cert_calib_2_2” dan jika sudah terisi klik “ok”

Gambar 3.5 Pengisian data pada opsi “fiduncial mark”

6.Selanjutnya opsi “flight” -> isi “flight id” sesuai dengan nama yang diiginkan-
> cantumkan nominal flight sebesar 1000m -> nominal skala 1:10000-
>longitudinal overlap sebesar 60%->transversal overlap 20% -> ok

Fotogrametri Digital C 9
Gambar 3.6.Pengisian data pada menu “flight”

7.Kemudian beralih ke menu “image” -> klik “new” -> kemudian pilih gambar
dengan nama file “1997_016_300dpi” -> beri resolusi 100dpi-> klik “ok”-> klik
“new” untuk menambahkan file foto lainnya dengan resolusi 100 dpi sehingga
akan muncul tampilan seperti pada gambar dibawah.

Gambar 3.7.Tampilan menu “image” saat import foto

8.Kemudian beralih ke menu “point” dan isi “point ID” dengan nama p01 ->
kemudian isi data easting,northing,height p01 sesuai dengan data
“EfotoGroundControlCoordinates”-> ok.Kemudian klik “new” untuk
menambahkan data hingga p14,sehingga akan muncul gambar seperti gambar
dibawah.

Fotogrametri Digital C 10
Gambar 3.8.Tampilan menu “point” setelah penambahan data

9.Selanjutnya pilih opsi “images” -> klik fitur “execute” -> “interior
orientation” -> Masukkan data gambar “1997_016_300dpi” -> klik “ok” ->
“yes”.Sehingga akan muncu tampilan seperti pada gambar 9.

Gambar 3.9 Tampilan menu ‘”interior orientation”

10.Langkah selanjutya adalah menentukan “interior orientation” pada


foto.Untuk menambahkan interior orientation “zoom in” 4 sisi pada foto
sehingga akan muncul titik putih.Kemudian klik “measure” dan klik pada titik
berwarna putih.

Fotogrametri Digital C 11
Gambar 3.10 Tampilan penentuan interior orientation foto

11.Langkah selanjutnya adalah klik “interior orientation” -> “accept” -> klik
tanda centang.Kemudian secara otomatis parameter interior orientation
terdefinisi.Lakukan langkah yang sama pada ketiga gambar hingga muncul
seperti pada gambar dibawah.

Gambar 3.11 Tampilan menu foto dengan IO terdefinisi

12.Langkah selanjutnya adalah menentukan exterior orientation parameter


foto.Langkah pertama adalah klik menu execute -> spatial resection ,kemudian
akan muncul image name.Pada image name disesuaikan.Praktikum ini
digunakan sampel image name “1997_016_300dpi” -> ok.Akan muncul
tampilan seperti pada gambar dibawah

Fotogrametri Digital C 12
Gambar 3.12 Tampilan image

13.Kemudian ditentukan P dari data yang sudah ada pada file


“GCP_DESC”.Kemudian terdapat lokasi P01, P02, P03, P04, P05, P06, P09 e
P12 pada image 016,sesuaikan lokasi P terhadap image yang terbuka pada e foto
dan beri tanda dengan cara klik zoom untuk memperbesar gambar ->
measure.Lakukan hingga seperti pada gambar 3.13.

Gambar 3.13.Tampilan image e-foto

14.Kemudian klik menu execute -> exterior orientation -> untuk iterasi
sebanyak 10x -> klik ok -> accept.Maka exterior orientation telah
terdefinisi.Lakukan hal yang sama pada image 017,dan image 018 higga
terdapat tanda checklist pada ketiga foto seperti pada gambar 14.

Fotogrametri Digital C 13
Gambar 3.14.Tampilan e-foto setelah selesai dilakukan exterior orientation

Fotogrametri Digital C 14
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Interior Orientation Parameter

Berdasarkan pengolahan data foto udara didapatkan nilai parameter interior orientation
sebagai berikut.
 Image 016

Gambar 4.1 Nilai Xa dan matriks varians-kovariansi image 016

Gambar 4.2 Nilai residual/variansi dalam mm image 016

Fotogrametri Digital C 15
Gambar 4.3 Parameter orientasi dalam image 016

 Image 017

Gambar 4.4 Nilai Xa dan matriks varians-kovariansi image 017

Gambar 4.5 Nilai residual/variansi dalam mm image 017

Gambar 4.6 Parameter orientasi dalam image 017

 Image 018

Fotogrametri Digital C 16
Gambar 4.7 Nilai Xa dan matriks varians-kovariansi image 018

Gambar 4.8 Nilai residual/variansi dalam mm image 018

Gambar 4.9 Parameter orientasi dalam image 018

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa hasil orientasi dalam menggunakan
software E-foto dapat diperoleh informasi mengenai parameter orientasi dalam dari foto
udara,antara lain

a. Vektor parameter yang disesuaikan (Xa) dan matriks varian kovarian (MVC(Xa))

Fotogrametri Digital C 17
b. Nilai residu atau RMSE dan variansi aposteori

4.2 Hasil dari Exterior Orientation Space Resection

Berdasarkan pengolahan data foto udara didapatkan nilai parameter interior orientation
sebagai berikut.

 Image 016

Gambar 4.10 Matriks Xa dan matriks variansi-kovariansi image 016

Gambar 4.11 Vektor v image 016

Gamar 4.12 Nilai parameter eksterior image 016

Fotogrametri Digital C 18
 Image 017

Gambar 4.13 Matriks Xa dan matriks variansi-kovariansi image 017

Gambar 4.14 Vektor v image 017

Gambar 4.15 Parameter eksterior image 017

 Image 018

Fotogrametri Digital C 19
Gambar 4.16 Matriks Xa dan matriks variansi-kovariansi image 018

Gambar 4.17 Vektor v image 018

Gambar 4.18 Parameter eksterior image 018

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa hasil orientasi luar menggunakan
software E-foto dapat diperoleh informasi mengenai parameter orientasi luar dari foto
udara,antara lain

a. Vektor parameter yang disesuaikan (Xa) dan matriks varian kovarian (MVC(Xa))

b. Nilai residu atau RMSE dan variansi aposteori

Fotogrametri Digital C 20
c.Nilai parameter eksterior yang terdiri dari (ꞷ, , k,X0,Y0,Z0)

d.Standar deviasi dan variansi foto

Untuk standar deviasi dan variansi dari ketiga foto ditunjukkan pada tabel 4.1 sebagai
berikut.

No Foto Udara Variansi (𝑚𝑚2 ) Standar Deviasi (mm)


1 1997_016_300dpi 1.615821 1.271149
2 1997_017_300dpi 1.367742 1.169505
3 1997_018_300dpi 1.105450 1.051404
Tabel 4.1 Nilai variansi dan standar deviasi parameter eksterior

Nilai standar deviasi menunjukkan ketelitian suatu pengukuran,semakin kecil nilai


standar deviasi maka semakin teliti hasil pengukuran begitupun sebaliknya.Pada praktikum
fotogrametri space resection menggunakan efoto dapat dilihat bahwa image 018 memiliki
standar deviasi yang paling kecil,hal ini menandakan bahwa image 018 memiliki ketelitian
yang lebih baik dibandingkan dari image 016,dan image 017.

Fotogrametri Digital C 21
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Telah dilakukan praktikum fotogrametri digital menggunakan software efoto untuk


menentukan parameter orientasi dalam dan orientasi luar foto udara.Dengan menggunakan
software efoto dapat diperoleh nilai parameter yang terdapat pada elemen orientasi dalam
adalah principal point (xo, yo) ,dan panjang fokus (f),matriks Xa,matriks variansi-kovariansi
Xa,dan nilai residual dari foto udara.

Untuk penentuan parameter eksterior orientasi foto udara menggunakan efoto


didapatkan parameter eksterior yakni koordinat posisi principal point (X, Y, Z),rotasi
(omega, phi, kappa) dari titik pusat foto, variansi dan standar deviasi dari tiap foto
udara,matriks Xa,matriks variansi-kovariansi Xa,dan nilai residual.vektor v foto udara.

5.2 Saran

Adapun saran yang penulis berikan terkait laporan praktikum fotogrametri digital untuk
menentukan parameter orientasi dalam dan luar adalah diperlukan studi literatur lebih lanjut
terkait software efoto untuk menentukan parameter orientasi dalam dan luar dikarenakan ada
beberapa menu/opsi pada software yang tidak dapat di run

Fotogrametri Digital C 22
DAFTAR PUSTAKA

Anshari, M. F., & Cahyono, A. B. (2015). Kalibrasi Kamera Non Metrik Digital Pada
Kegiatan Fotogrametri Bawah Air. Jurnal Geoid, 11(1), 52-56.

Galantucci, L. M., Lavecchia, F., Percoco, G., & Raspatelli, S. (2014). New method to
calibrate and validate a high-resolution 3D scanner, based on photogrammetry.
Precision Engineering, 38(2), 279-291.

Paul R.Wolf, Bon A. Dewitt : Elements of Photogrammetry, McGraw-Hill , 2000

Wolf Paul, R. (1983). Elemen fotogrametri dengan interpretasi foto udara dan penginderaan
jauh, edisi kedua; diterjemahkan oleh Gunadi, Toto Gunawan dan Zuharnen

Fotogrametri Digital C 23
LAMPIRAN

 Foto Udara 1997_016_300dpi

 Foto Udara 1997_017_300dpi

Fotogrametri Digital C 24
 Foto Udara 1997_018_300dpi

Fotogrametri Digital C 25

Anda mungkin juga menyukai