Anda di halaman 1dari 13

Vol. 3, No.

2 (2019) 16-27 ISSN: 2597-4866


Indonesian Journal of Primary Education
Pengembangan Media Pembelajaran IPA
Berbasis Powerpoint di Sekolah Dasar
Irfan1, Muhiddin2, Evi Ristiana3

Magister Pendidikan Dasar, Universitas Muhammadiyah Makassar


*Corresponding author: irfan.tuonto@gmail.com
Diterima 06 Juli 2019; Direview 15 Juli 2019; Diterima 14 Agustus 2019
Diterbitkan online 20 Desember 2019
Abstract
Irfan, 2019. Development of Science Learning Media Based on Powerpoint Concepts of Respiratory Organs in
Humans and Animals Class V Elementary School, guided by: Muhiddin and Evi Ristiana.
This research including development research (Research and Development) aims to develop powerpoint-based
learning media. The subjects in this study were students and fifth grade teachers of SD Negeri Gaddong I, Bontoala,
Makassar. The development model used in this study is the Dick & Carey development model which consists of 5
stages: (1) the needs analysis phase, (2) the product development design stage, (3) the product development stage, (4)
the product evaluation and revision stage , (5) Final product. This powerpoint-based learning media has carried out a
trial process consisting of one-on-one trials of 11 people, small group trials of 21 people and class trials of 34 students.
Powerpoint-based learning media that have been developed have been validated by experts and have been revised so
that they can get results that are suitable for use in learning.
Research data analyzed with descriptive method shows that powerpoint-based learning media developed are valid
and effective. The trial was conducted in three stages, namely one-on-one trials, small group trials and class group
trials to see the validity and effectiveness of the powerpoint-based learning media that had been developed. It is said to
be effective because it meets the criteria with the results (1) the results of the validation of the media and the material
are very good, (2) the teacher's response to the learning media is very good (3) the students' responses to the learning
media are very good (4) the activities of students in the learning process are very active , (5) student learning outcomes
improve. Thus, the results of this study can be used and developed in the learning process, especially in students of
Gaddong I Elementary School, Bontoala District, Makassar City. As the implications obtained from this study, it is
recommended that researchers interested in developing further research be expected to examine the limitations of this
study.

Keywords: Development, Powerpoint Based Learning Media.

Abstrak
Irfan, 2019. Pengembangan Media Pembelajaran IPA Berbasis Powerpoint Konsep Organ Pernapasan pada
Manusia dan Hewan Kelas V Sekolah Dasar, dibimbing oleh: Muhiddin dan Evi Ristiana.
Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan (Research and Development) bertujuan untuk mengembangkan
media pembelajaran berbasis powerpoint. Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru kelas V SD Negeri Gaddong I
Kecamatan Bontoala Kota Makassar. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pengembangan Dick & Carey yang terdiri dari 5 tahapan yaitu: (1) Tahap analisis kebutuhan, (2) Tahap perancangan
pengembangan produk, (3) Tahap Pengembangan produk, (4) Tahap Evaluasi dan revisi produk, (5) Produk akhir.
Media pembelajaran berbasis powerpoint ini telah dilakukan proses uji coba yang terdiri dari uji coba satu-satu
sebanyak 11 orang, uji coba kelompok kecil sebanyak 21 orang dan uji coba kelompok kelas sebanyak 34 orang siswa.
Media pembelajaran berbasis powerpoint yang dikembangkang telah divalidasi oleh pakar dan telah mengalami revisi
sehingga didapatkan hasil yang layak untuk dipergunakan dalam pembelajaran.
Data hasil penelitian dianalisa dengan metode deskriptif menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis
powerpoint yang dikembangkan bersifat valid dan efektif. Uji coba dilakukan dengan tiga tahap yaitu uji coba satu-
satu, uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok kelas untuk melihat kevalidan dan keefektifan media
pembelajaran berbasis powerpoint yang telah dikembangkan. Dikatakan valid efektif karena telah memenuhi kriteria
dengan hasil (1) hasil validasi media dan materi sangat baik, (2) respon guru terhadap media pembelajaran sangan baik
(3) respon siswa terhadap media pembelajaran sangat baik (4) aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sangat aktif,
(5) hasil belajar siswa meningkat. Dengan demikian maka hasil penelitian ini dapat digunakan dan dikembangkan
dalam proses pembelajaran khususnya pada siswa SD Negeri Gaddong I Kecamatan Bontoala Kota Makassar. Sebagai
implikasi yang diperoleh dari penelitian ini, disarankan bagi peneliti yang berminat mengembangkan lebi lanjut
penelitian ini diharapkan mencermati keterbatasan penelitian ini.

Kata Kunci : Pengembangan, Media Pembelajaran Berbasis Powerpoint.

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 2 (2019) 16-27 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Irfan1, Muhiddin2, Evi Ristiana3 17
Pengembangan Media Pembelajaran IPA Berbasis Powerpoint di Sekolah Dasar

PENDAHULUAN suasana belajar yang sesuai dengan


Perkembangan ilmu pengetahuan dan karakteristik peserta didik dan karakter materi
teknologi semakin pesat sehinggah menuntut yang disampaikan dalam bentuk model
kreativitas dan dorongan untuk selalu pembelajaran dilengkapi dengan sumber
melakukan pe mbaruan dalam pembelajaran. belajar dan media yang mendukung. Proses
Oleh karena itu guru dituntut mampu berbasis pembelajaran IPA diharapkan mampu
atau mengoperasikan alat yang tersedia di meningkatkan kualitas Pendidikan di
sekolah dan mendorong upaya-upaya kreatif Indonesia, hal ini berdasarkan fakta bahwa
dalam pemanfaatan teknologi pada proses proses pembelajaran IPA masih berorientasi
pembelajaran. Disamping mampu berbasis pada hasil (result oriented), yaitu pencapaian
alat-alat yang tersedia, guru dituntut dapat nilai Ujian Nasional (UN). Proses
mengembangkan keterampilan membuat pembelajaran IPA belum menyentuh pada
media pembelajaran yang akan digunakannya ranah kebermaknaan dari konsep yang
untuk mengajar. Untuk itu, dalam mengajar diperoleh dibangku sekolah.
guru harus memiliki pengetahuan dan Wisudawati,2015:4.
pemahaman yang cukup tentang media Prestasi belajar sains di Indonesia masih
pembelajaran, Hamalik (Arsyad 2017: 2). tergolong sangat rendah jika dibandingkan
Pendidikan dilakukan melalui proses dengan Negara-negara lain di dunia, ini dapat
berpikir manusia (siswa) tentang diri dan dilihat dari data The Organization Co-
lingkungannya untuk mendapatkan ilmu operation and Development (OECD)
melalui proses belajar. Ilmu diartikan sebagai menyatakan bahwa peringkat Indonesia di
suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang PISA pada tahun 2009 berada pada peringkat
disusun secara bersistem menurut metode- ke 57 dari 65 negara dengan perolehan skor
metode tertentu, yang dapat digunakan untuk 383. Pada tahun 2012 indonesia mengalami
menerapkan gejala-gejala tertentu dibidang penurunan peringkat yaitu 64 dari 65 negara
(pengetahuan) tersebut, salah satu contoh dengan perolehan nilai 382. Selanjutnya data
disiplin ilmu adalah ilmu pengetahuan alam terakhir pada tahun 2015 Indonesia berada
(IPA). Proses Pembelajaran pada satuan pada peringkat ke-64 dari 72 negara yang ikut
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, serta dengan perolehan skor yaitu 403. Dari
inspiratif, menyenangkan, menantang, hasil tiga kali survey tersebut menunjukkan
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi bahwa skor peserta didik Indonesia pada
aktif, serta memberikan ruang yang cukup kemampuan sains masih jauh jika
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian dibandingkan dengan Negara lain. OECD,
sesuai dengan bakat, minat, dan Pisa 2015 Database.
perkembangan fisik serta psikologis peserta Berdasarkan hasil observasi yang
didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan dilakukan peneliti pada Tanggal 20 Maret
melakukan perencanaan pembelajaran, 2018 menunjukkan bahwa di sekolah tersebut
pelaksanaan proses pembelajaran serta tersedia perangkat media pembelajaran yang
penilaian untuk meningkatkan efisiensi dan cukup, seperti ketersedian komputer/laptop
efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. sebanyak lima unit, proyektor dan alat-alat
(perpu 32, 2013). peraga lainnya. Akan tetapi persoalan yang
Perkembangan kurikulum di Indonesia muncul adalah guru belum memaksimalkan
mengarah pada konsep pembelajaran yang penggunaan media secara efektif dalam
bermakna “integrative science” berlandaskan proses pembelajaran apalagi dengan
teori belajar behaviorisme, teori perolehan penggunaan media berbasis powerpoint
informasi dan teori psikologi kognitif didalam proses pembelajaran. Pada saat
(konstruktivisme). Kurikulum 2013 dalam kegiatan pembelajaran berlangsung di kelas,
pembelajaran IPA merupakan deskripsi tujuan ada beberapa siswa yang menunjukkan
dan kompetensi yang diharapkan tercapai ketidaktertarikannya. Ketika guru
setelah kegiatan belajar seorang individu. menjelaskan materi pelajaran, terlihat
Seorang guru harus dapat menciptakan beberapa siswa yang kurang berminat dan

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 2 (2019) 16-27 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
18 Irfan1, Muhiddin2, Evi Ristiana3
Pengembangan Media Pembelajaran IPA Berbasis Powerpoint di Sekolah Dasar

kurang termotivasi untuk belajar sehinggah menunjukkan bahwa media gambar sangat
siswa melakukan aktivitas yang lain. Ketika efektif digunakan dalam meningkatkan hasil
siswa ditanya mengenai penggunaan media pembelajaran.
dalam proses pembelajaran mereka menjawab Penelitian ini mengkaji tentang
bahwa guru berbasis media gambar akan pengembangan media gambar berbasis
tetapi itu terus sehingga kurang menarik. powerpoint pada mata pelajaran IPA. Dalam
Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar penelitian ini pembelajaran dilakukan dengan
siswa Kelas V SD Negeri Gaddong I menerapkan media gambar berbasis
Kecamatan Bontoala Kota Makassar tahun powerpoint yang mengandung unsur teks,
pelajaran 2017-2018 yang berjumlah 27 suara, gambar, dan video animasi sehingga
siswa. Dari 27 jumlah siswa dikelas, 44% diharapkan dapat memotivasi dan
atau 12 yang dinyatakan tuntas berada pada mengaktifkan siswa sehingga pembelajaran
kategori tinggi, dan 56% atau 15 siswa belum menjadi efektif sesuai dengan tujuan
mencapai batas kriteria ketuntasan minimal pembelajaran yang ingin dicapai.
(KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah. Masalah ini perlu diteliti karena
Dari data tersebut diatas menunjukkan lebih berdasarkan observasi awal yang dilakukan
banyak kategori rendah hasil belajar siswa dilakukan oleh peneliti di kelas V SD Negeri
jika dibandingkan dengan kriteria ketuntasan Gaddong 1 Kecamatan Bontoala Kota
belajar yaitu 70. Makassar. bahwa penerapan media
Salah satu alternatif untuk mendukung pembelajaran berbasis powerpoint belum
kegiatan pembelajaran IPA adalah dengan pernah dilakukan disekolah tersebut. Proses
berbasis media pembelajaran yang lebih belajar mengajar yang dilakukan guru selama
variatif dan menarik, salah satunya adalah ini hanya dengan penyampaian materi ajar
media pembelajaran berbasis powerpoint. secara verbal tanpa memassifkan penggunaan
Media pembelajaran berbasis powerpoint media yang mampu meningkatkan minat dan
merupakan media pembelajaran yang motivasi siswa.
mengandung unsur teks, suara, gambar, dan
video. Dengan harapan pengembangan media METODE PENELITIAN
ini dapat memberikan gambaran nyata tentang A. Jenis Penelitian
apa yang dipelajari oleh siswa. Penelitian ini adalah Research dan
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Development (R&D) dalam rangka
oleh Sari Permanda (2017) menyebutkan mengembangkan dan menghasilkan sebuah
bahwa pengembangan produk media media pembelajaran yang dapat diaplikasikan
pembelajaran berbasis powerpoint dapat pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam
dikatakan sangat layak dari segi aspek (IPA). Menurut Nusa (2013: 67), secara
tampilan dan aspek content berdasarkan sederhana R & D adalah metode penelitian
penilaian yang dilakukan oleh ahli media dan yang secara, sistematis, sengaja yang
ahli materi. Artinya media pembelajaran yang bertujuan / diarahkan untuk menemukan,
dikembangkan layak untuk diuji coba dengan merumuskan, memperbaiki model, metode /
revisi sesuai saran dari validator. Sedangkan strategi / cara, jasa, prosedur tertentu yang
keefektifannya dapat dilihat ketika lebih unggul, valid, praktis, produktif, dan
penerapannya dalam kegiatan pembelajaran, bermakna.
yang diketahui bahwa terjadi peningkatan
hasil belajar IPA siswa kelas IV.C pada B. Subjek Penelitian
materi gaya melalui perbandingan hasil nilai Subjek dalam penelitian ini adalah guru
pretes dan postes. Penelitian yang sama juga dan siswa kelas V SD Negeri Gaddong I
dilakuakan oleh Ika Cahyani (2016), berjudul Kecamatan Bontoala Kota Makassar yang
“Pengembangan media pembelajaran berjumlah 34 Siswa dan 1 orang guru mata
interaktif berbasis powerpoint pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA).
pelajaran ilmu pengetahuan sosial kelas V
SDN Wirokenton Banguntapan Bantul”,

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 2 (2019) 16-27 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Irfan1, Muhiddin2, Evi Ristiana3 19
Pengembangan Media Pembelajaran IPA Berbasis Powerpoint di Sekolah Dasar

C. Definisi Operasional maka data yang diperoleh akan lebih lengkap,


Untuk mendapatkan pemahaman dan tajam dan sampai mengetahui pada tingkat
pengertian yang sama dari variabel-variabel makna dari setiap perilaku yang tampak.
dalam penelitian ini, maka diberikan definisi
operasional sebagai berikut: 2. Teknik Angket
a. Media pembelajaran berbasis powerpoint Teknik angket dalam penelitian ini
adalah media yang memberikan bimbingan digunakan untuk memperoleh data tentang
pembelajaran dalam bentuk bantuan, media pembelajaran berbasis powerpoint
petunjuk, dalam pembelajaran yang yang disebarkan kepada siswa dan guru. Jenis
mengandung unsur teks, suara, gambar angket yang digunakan dalam penelitian ini
yang menarik dan video animasi agar yaitu angket tertutup yaitu angket yang
siswa belajar secara efektif sehingga apabila pertanyaannya disertai dengan pilihan
mencapai tujuan pembelajaran. jawaban yang sudah ditentukan oleh peneliti.
b. Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah mata Dengan berbasis angket tertutup maka
pelajaran yang memfokuskan untuk responden hanya tinggal memberikan pilihan
mempelajari tentang alam atau yang pada salah satu jawaban yang dianggap benar
mempelajari tentang peristiwa-peristiwa terhadap pertanyaan yang dikemukakan
yang terjadi di alam. dengan option :
4 = Sangat Baik,
D. Prosedur Pengembangan 3 = Baik,
Prosedur pengembangan adalah penjabaran 2 = Kurang Baik, dan
dari model pengembangan, prosedur 1= Tidak Baik
pengembangan media pembelajaran yang
digunakan dalam penelitian ini adalah model F. Instrumen Pengumpulan Data
pengembangan Dick & Carey Instrumen dan pengumpulan data berfungsi
1990,(Sukerni,P.2014) yang dimodifikasi untuk mendapatkan informasi mengenai
menjadi lima tahap prosedur yaitu: pelaksanaan pembelajaran berbasis media
1) Tahap analisis kebutuhan. pembelajaran berbasis powerpoint pada siswa
2) Tahap perencanaan pengembangan produk. kelas V SD Negeri Gaddong 1 Kecamatan
3) Tahap pengembangan produk. Bontoala Kota Makassar. Instrumen yang
4) Tahap evaluasi dan revisi produk. dikembangkan dalam penelitian ini adalah
5) Produk akhir. instrumen yang telah divalidasi oleh dua
orang validator untuk menilai kesesuaian
E. Teknik Pengumpulan Data dengan indikator dan kelayakan
Teknik pengumpulan data sebanyak dua penggunaannya. Instrumen yang
komponen yaitu observasi dan angket. Kedua dikembangkan adalah:
komponen tersebut dapat diuraikan sebagai 1. Lembar Validasi Ahli
berikut : Validasi digunakan untuk memperoleh
1. Observasi data tentang hasil validasi para ahli mengenai
Teknik Observasi digunakan untuk perangkat pembelajaran yang akan
mengumpulkan data aktivitas siswa pada saat dikembangkan. Validator diminta menuliskan
uji coba media pembelajaran berbasis skor yang sesuai dengan memberikan tanda
powerpoint. Teknik ini digunakan untuk cek (√) pada kolom yang sesuai, kemudian
mengukur indikator – indikator selama proses validator diminta memberikan kesimpulan
pembelajaran berlangsung. Jenis observasi penilaian umum tentang media pembelajaran
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan kategori dapat diterapkan tanpa revisi,
observasi partisipatif. Dalam observasi ini dapat diterapkan dengan revisi kecil, dapat
peneliti terlibat langsung dengan kegiatan diterapkan dengan revisi besar dan belum
dilapangan terhadap subjek yang sedang dapat diterapkan.
diamati atau yang digunakan sebagai sumber
penelitian. Dengan observasi partisipan ini,

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 2 (2019) 16-27 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
20 Irfan1, Muhiddin2, Evi Ristiana3
Pengembangan Media Pembelajaran IPA Berbasis Powerpoint di Sekolah Dasar

2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa pandangan antara penilai pertama


Instrumen ini digunakan untuk dan kedua (penilai pertama setuju
mendapatkan data tentang aktivitas siswa (sangat relevan), penilai kedua
selama pembelajaran dengan berbasis media tidak setuju (kurang relevan), atau
pembelajaran. Pengamatan dilakukan selama sebaliknya.
pembelajaran berlangsung (dari awal D = Sel yang menunjukkan persetujuan
pembelajaran sampai berakhir pembelajaran) yang valid antara kedua penilai
dan pengamatan dilakukan oleh 1 orang
pengamat (peneliti). HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebagaimana yang telah dikemukakan
3. Angket Respon Guru dan Siswa pada bab I bahwa penelitian ini bertujuan
Instrumen ini digunakan untuk untuk mengetahui gambaran pengembangan
mendapatkan data mengenai pendapat guru media pembelajaran IPA berbasis powerpoint
dan siswa terhadap media pembelajaran yang dan mengetahui hasil pengembangan media
dikembangkan melalui angket. Angket pembelajaran IPA berbasis powerpoint yang
tersebut diisi oleh guru dan siswa setelah valid dan praktis. Prosedur pengembangan
melakukan dan mengikuti pembelajaran, media pembelajaran yang digunakan dalam
selanjutnya data ini digunakan sebagai bahan penelitian ini adalah model pengembangan
pertimbangan untuk memperbaiki media yang Dick & Carey 1990,(Sukerni,P.2014) yang
dikembangkan. didesain menjadi lima tahap prosedur yaitu
tahap analisis kebutuhan, tahap perencanaan
G. Teknik Analisis Data pengembangan produk, tahap pengembangan
Dalam penelitian dan pengembangan ini produk, tahap evaluasi dan revisi produk,
digunakan teknik analisis deskriptif untuk produk akhir.
mengalisa data dengan cara mendeskripsikan
atau mengambarkan data yang telah A. Hasil Penelitian
terkumpul dari hasil pengembangan, respon 1. Proses Pengembangan
validator, aktivitas siswa, dan respon guru dan Tahap yang dilakukan pada penelitian
siswa dalam dalam desain uji coba untuk ini dimulai dari tahap analisis kebutuhan,
memperoleh media pembelajaran yang tahap perancangan pengembangan, tahap
dikembangkan. pengembangan, tahap evaluasi dan revisi
Jenis analisis data tersebut diuraikan lebih media tahap tersebut akan diuraikan sebagai
terperinci untuk menjawab setiap pertanyaan berikut:
penelitian sebagi berikut : a. Tahap Analisis Kebutuhan
1. Uji validasi Kebutuhan belajar siswa di sekolah SD
Sebelum instrumen dan media Negeri Gaddong I Kecamatan Bontoala Kota
pembalajaran digunakan dilapangan terlebih Makassar adalah kemudahan dan
dahulu diuji validasi. Untuk memperolah data kemenarikan dalam mendapatkan
dan instrumen yang dikembangkan, format – pengetahuan mengenai mata pelajaran yang
format validasi diberikan kepada velidator diajarkan oleh guru dalam hal ini terkhusus
untuk memberikan penilaian terhadap aspek – pada mata pelajaran IPA tentang organ
aspek yang tercantum dalam lembar pernapasan pada manusia dan hewan.
instrumen. Koefisien validitas isi dapat Berdasarkan fenomena di lapangan perlu
dihitung dengan berbasis rumus berikut: mendapatkan perhatian dalam pembelajaran
di kelas adalah: 1) guru belum menerapkan
penggunaan media secara optimal, 2) Proses
Keterangan: pembelajaran cenderung satu arah karena
VI = Validitas Isi guru kurang memanfaatkan media
A = Sel yang menunjukkan ketidak pembelajaran. 3) Pembelajaran cenderung
setujuan antara kedua penilai didominasi oleh guru sehingga waktu yang
B dan C = Sel yang menunjukkan perbedaan tersedia untuk pembelajaran lebih banyak
digunakan guru untuk menjelaskan dengan

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 2 (2019) 16-27 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Irfan1, Muhiddin2, Evi Ristiana3 21
Pengembangan Media Pembelajaran IPA Berbasis Powerpoint di Sekolah Dasar

ceramah yang mengakibatkan siswa lebih media dalam bentuk aplikasi


banyak pasif dan merasa jenuh, 4) materi powerpoint, dimulai dari tahap
pembelajaran tidak dikemas menyesuaikan pemilihan gambar, penyusunan gambar,
kondisi siswa sebab berpatokan pada buku pemilihan warna background, pemilihan
paket yang ada, sehingga siswa terkesan jenis dan ukuran huruf yang sesuai
menonton dan memaksa untuk berbuat sesuai sampai dengan tahap penyelesaian
dengan apa yang diperintahkan guru, dan 5) untuk ditampilkan kepada siswa dalam
buku sumber yang dimiliki hanya buku paket proses pembelajaran.
yang tersedia. b. Membuat storyboard
Petunjuk operasional yang memuat
b. Tahap Perancangan Pengembangan alur cerita menyatakan tentang hal-hal
Tahap perancangan pengembangan media yang terdapat didalam setiap slide.
pembelajaran IPA ini penulis melakukan
beberapa langkah tahap pengembangan yaitu d. Tahap Evaluasi dan Revisi Produk.
dimulai dengan tahap analisis standar Data yang diperoleh dalam penelitian ini
kompetensi inti dan kompetensi dasar diantaranya, data dari hasil validasi ahli
berdasarkan Silabus yaitu (1) Menunjukkan materi, media, data dari guru fasilitator, dan
perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, data dari uji coba siswa. Data tersebut akan
santun, peduli, dan percaya diri dalam diuraikan sebagai berikut:
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan a). Validasi kepada ahli materi dan madia
tetangganya serta cinta tanah air (2) Validasi ahli materi dilakukan untuk
Memahami pengetahuan faktual dan mengetahui kualitas materi pembelajaran
konseptual dengan cara mengamati, yang telah di kembangkan dilihat dari aspek
mengajukan pertanyaan berkenaan dengan pembelajaran, aspek isi. Instrumen yang
dan mencoba berdasarkan rasa ingintahu digunakan adalah berupa angket, kemudian
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan ahli materi melakukan review dengan cara
kegiatannya, dan benda-benda yang memberi tanda centang (√) pada skor yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat sesuai dengan penilaianya.
bermain. Validasi dari ahli media dilakukan untuk
mengetahui kualitas media yang telah
c. Tahap Pengembangan Produk dikembangkan dilihat dari aspek tampilan
Pada tahap ini, peneliti mulai serta penggunaan bahasa. Instrumen yang
mengembangkan media pembelajaran IPA digunakan adalah angket, ahli media
berbasis powerpoint konsep organ melakukan penilaian dengan cara memberi
pernapasan pada manusia dan hewan untuk tanda (√) pada skor yang sesuai dengan
diperlihatkan kepada siswa kelas V SD penilaiannya.
Negeri Gaddong I Kecamatan Bontoala Kota
Makassar. Langkah tahap pengembangan Validasi dan revisi draf/naskah media
produk yaitu: dilakukan berdasarkan komentar dan saran
a. Menentukan program yang akan ahli media lalu dikonsultasikan kembali
dipergunakan. sampai mendapatkan validasi yang
Pada tahap ini peneliti menentukan dinyatakan sah untuk diuji cobakan.
program yang akan digunakan dalam Demikian pula dengan materi dilakukan
membuat media pembelajaran yaitu penyempurnaan berdasarkan komentar dan
media pembelajaran menggunakan saran ahli materi, hasil revisi yang telah
powerpoint serta menyiapkan bahan dilakukan, dikonsultasikan kembali sampai
pendukung yang akan dipergunakan mendapatkan validasi atau dinyatakan sah dan
dalam pengembangan media layak untuk diuji cobakan.
pembelajaran berbasis powepoint 1. Data Validasi Ahli Materi Ajar
diantaranya: teks, gambar, dan slide Ahli materi yang menjadi validator dalam
show. Selanjutnya peneliti membuat pengembangan media pembelajaran berbasis
powerpoint adalah Dr. H.Syarifuddin Kune,

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 2 (2019) 16-27 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
22 Irfan1, Muhiddin2, Evi Ristiana3
Pengembangan Media Pembelajaran IPA Berbasis Powerpoint di Sekolah Dasar

M.Pd. ahli materi pembelajaran IPA yang Informasi yang diperoleh dari tabel 1
sangat kompeten dalam bidang ilmu menyebutkan bahwa hasil validasi materi oleh
pengetahuan alam, beliau adalah seorang ahli materi menyatakan bahwa produk materi
dosen Program Studi Magister S2 IPA beliau pembelajaran pada pokok bahasan organ
sangat kompeten dalam materi IPA. Oleh pernapasan pada manusia dan hewan
karena itu peneliti memilih beliau sebagai berdasarkan penilaian ahli materi dari semua
validator ahli materi dalam pengembangan aspek penilaian berada dalam kategori valid
media media pembelajaran berbasis karena dari setiap aspek penilaian mencapai
powerpoint. Ahli materi menilai materi ajar, nilai 93%. Persentasenya adalah =
kemudian data diperoleh dengan cara 40:(11x4)x100% = 91%.
memberikan angket yang mencakup seluruh
aspek materi. Pada proses validasi ahli materi 2. Data Validasi Ahli Media Pembelajaran
banyak memberikan saran dan komentar Ahli media yang menjadi validator dalam
untuk dilanjutkan keuji coba pada siswa. penelitian pengembangan media ini adalah
Hasil validasi oleh ahli materi dapat Dr. Agustan S,. M.Pd. secara akademik
digambarkan sebagai berikut: dalam hal ini sudah tidak diragukan lagi,
beliau adalah salah satu Dosen Magister
Tabel 1. Pendidikan Dasar Universitas
Hasil validasi Materi Ajar oleh ahli Materi Muhammadiyah Makassar. Oleh karena itu
Penilaian
peneliti memilih beliau sebagai validator ahli
No Aspek Penilaian media dalam pengembangan media media
Skor Kriteria pembelajaran berbasis powerpoint. Ahli
media menilai media gambar yang telah
Kebenaran materi dan
1 3 Baik dibuat oleh penulis, selanjutnya ahli media
konten
Kesesuaian materi Sangat mulai mengamati satu persatu dari media
2 4 yang dikembangkan tersebut. Kemudian data
dengan RPP Baik
Sistematis sesuai diperoleh dengan cara memberikan angket
Sangat
3 dengan struktur 4 yang mencakup seluruh aspek media.
Baik
pembelajaran Pada proses validasi ahli media
Keterbacaan bahasa
atau bahasa yang
banyak memberikan saran dan komentar
4 3 Baik terhadap media yang dikembangkan dan
digunakan sesuai
dengan usia siswa dilanjutkan untuk uji coba pada siswa. Hasil
5
Menggunakan bahasa
4
Sangat validasi oleh ahli media dapat digambarkan
yang komunikatif Baik sebagai berikut:
Istilah yang digunakan
Tabel 2.
6 tepat dan dapat 3 Baik
dipahami Hasil validasi media pembelajaran oleh
Menggunakan istilah ahli media
7 3 Baik
dan simbol secara jelas Penilaian
No
Membangkitkan
Sangat Aspek Penilaian
8 motivasi/minat dan 4 . Skor Kriteria
Baik
rasa ingintahu siswa
Sesuai dengan taraf 1 2 3 4
berfikir dan Sangat Aspek Tampilan
9 4
kemampuan membaca Baik
siswa Ketepatan 4 Sangat
Mendorong siswa Sangat pemilihan warna Baik
10 4
terlibat aktif Baik Ketepatan 3 Baik
Menarik dan Sangat pemilihan jenis
11 4
menyenangkan Baik
huruf
Jumlah 40 Kejelasan bentuk 3 Baik
Persentase 91% Valid & ukuran gambar
Keserasian warna 3 Baik

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 2 (2019) 16-27 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Irfan1, Muhiddin2, Evi Ristiana3 23
Pengembangan Media Pembelajaran IPA Berbasis Powerpoint di Sekolah Dasar

tulisan dengan Tabel 3.


warna Hasil Kesepakatan Antara Dua Pakar
background
Kejelasan video 3 Baik Validator I
dan suara Tidak Relevan
Kombinasi warna 4 Sangat relevan Skor (3 –
bersifat Baik Skor (1 4)
kontekstual dan – 2)
menarik Tidak
Kesesuaian 4 Sangat relevan
0 0
hyperlink antar Baik Skor (1
halaman Validator – 2)
Aspek II Releva
Pembelajaran n
0 11
Kesesuaian media 4 Sangat Skor (3
dengan tujuan Baik – 4)
pembelajaran
disampaikan Dari penilaian yang diberikan oleh
dengan jelas. kedua validator di atas dapat dihitung tingkat
Media 4 Sangat kesahihannya berdasarkan rumus validitas isi
pembelajaran ini Baik Gregory sebagai berikut:
dapat
meningkatkan
motivasi belajar Jadi dapat dikatakan bahwa kesahihan
siswa yang diperoleh yaitu 1 atau V = 100 %. Hal
ini berarti bahwa hasil penilaian dari kedua
Aspek Bahasa validator memiliki “relevansi kuat” dengan
Bahasa yang 3 Baik koefisien validitas isi lebih dari 75 % atau V >
digunakan sesuai 75%, maka dikatakan bahwa hasil
dengan ejaan pengukuran atau interfensi yang dilakukan
yang adalah sahih.
disempurnakan 3. Data Validasi Instrumen Penelitian
Menggunakan 3 Baik Validator instrumen penelitian
bahasa yang pengembangan media pembelajaran berbasis
sederhana dan powerpoint adalah Dr. Ernawati, M. Pd.
mudah dipahami Dosen Pascasarjana UHAMKA Jakarta
Jumlah 38 dengan keahlian sebagai peneliti dan evaluasi
pendidikan. Oleh karena itu prodi memilih
Persentase 86% Valid
beliau sebagai validator instrument penelitian.
Informasi yang diperoleh dari tabel 2 Pada proses validasi instrument banyak
menyebutkan bahwa hasil validasi media oleh memberikan saran dan komentar untuk
ahli media menyatakan bahwa produk media dilanjutkan keuji coba pada siswa. Hasil
pembelajaran berbasis powerpoint yang telah validasi oleh ahli dapat digambarkan sebagai
dikembangkan, berdasarkan penilaian ahli berikut:
media dari semua aspek penilaian berada
dalam kategori valid karena dari setiap aspek
penilaian mencapai nilai 86%. Persentasenya
adalah = 38 : (11x4)x100% = 86%.

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 2 (2019) 16-27 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
24 Irfan1, Muhiddin2, Evi Ristiana3
Pengembangan Media Pembelajaran IPA Berbasis Powerpoint di Sekolah Dasar

Tabel 4 d. Aktivitas guru


Hasil validasi RPP dan siswa
Aspek yang Penilaian dirumuskan Sangat
No dengan jelas 4 Baik
dinilai Skor Kriteria
1 2 3 4 e. Kesesuaian
alokasi waktu
1 Kompetensi Dasar yang
a. Kejelasan digunakan 3 Baik
rumusan Sangat
4 Bahasa
kompetensi dasar 4 Baik
Indikator Pencapaian a. Menggunakan
2 bahasa
Kompetensi Dasar
a. Ketetapan Indonesia yang Sangat
penjabaran baik dan benar 4 Baik
kompetensi b. Menggunakan
dasar kedalam Sangat bahasa yang Sangat
indicator. 4 Baik komunikatif 4 Baik
a. Kesesuaian c. Kesederhanaa
indikator n struktur Sangat
dengan waktu kalimat 4 Baik
yang di Sangat 5 Waktu
sediakan 4 Baik a. Kesesuaian
b. Kejelasan alokasi waktu
rumusan Sangat yang
indicator 4 Baik digunakan 3 Baik
c. Kesesuaian b. Rincian waktu
indikator untuk setiap
dengan tahapan
perkembangan Sangat pembelajaran 3 Baik
kognitif siswa 4 Baik 6 Penutup
Isi dan Kegiatan a. Mengarahkan
3 Siswa untuk
Pembelajaran
b. Kebenaran membuat
isi/materi Sangat rangkuman
pembelajaran 4 Baik materi Sangat
a. Sistimatis pembelajaran 4 Baik
penyusunan b. Memberi tugas
rencana pekerjaan Sangat
pembelajaran 3 Baik rumah (PR) 4 Baik
b. Kesesuaian Jumlah 67
materi Persentase 93% Valid
pembelajaran
dengan Sangat Informasi yang diperoleh dari tabel 4
indicator 4 Baik menyebutkan bahwa hasil validasi rencana
c. Pemilhan pelaksanaan pembelajaran (RPP) oleh ahli
model, metode menyatakan bahwa produk RPP pada pokok
dan strategi bahasan organ pernapasan pada manusia dan
pembelajaran hewan berdasarkan penilaian ahli dari semua
yang aspek penilaian berada dalam kategori valid
digunakan 3 Baik karena dari setiap aspek penilaian mencapai

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 2 (2019) 16-27 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Irfan1, Muhiddin2, Evi Ristiana3 25
Pengembangan Media Pembelajaran IPA Berbasis Powerpoint di Sekolah Dasar

nilai 93%. Persentasenya adalah = 67:(18x4) Meningkatkan Kemandirian Belajar


x 100% = 93%. Peserta Didik SMP Kelas VIII. Pend.
Ilmu Pengetahuan Alam-S1, 5(1).
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Arini, I. A. M. P. (2017). Penggunaan Media
diuraikan, dapat disimpulkan sebagai berikut : Cetak dan Media Gambar Dalam Proses
1. Penggunaan media pembelajaran berbasis Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu
powerpoint dalam proses pembelajaran dan Budi Pekerti dalam Meningkatkan
dalam hal ini adalah media pembelajaran Hasil Belajar Siswa di SD Negeri 2
IPA berbasis powerpoint dapat menarik Tonja Denpasar. Jurnal Penelitian
perhatian dan motivasi siswa dalam Agama Hindu, 1(2), 118-122
menerima pembelajaran yang disampaikan
oleh guru jika dibandingkan dengan tanpa Arsyad Azhar. 2017. Media Pembelajaran,
menggunakan media. Rajawali Pers: Jakarta.
2. Penggunakan media pembelajaran berbasis
powerpoint siswa dapat melihat secara Arsyad.Azhar. 2011. Kreatif
langsung materi yang disampaikan oleh Mengembangkan Media Pembelajaran.
guru sehingga dengan demikian siswa Jambi: Gaung Persada Pers.
dapat lebih mudah memahami materi
pembelajaran. Badan Penelitian dan Pengembangan
3. Proses pengembangan media pembelajaran Departemen Pendidikan Nasional.
berbasis powerpoint yang dilakukan pada Jakarta. Balitbang Depdiknas, 2003.
penelitian ini mengadaptasi model
pengembangan Dick and Carey sebab Darmawan, D. (2014). Inovasi Pendidikan
langkah-langkah pengembangannya lebih Pendekatan Praktik Teknologi
terstruktur yang terdiri dari : 1) Tahap Multimedia dan Pembelajaran Online.
analisis kebutuhan, 2) Tahap perancangan Bandung: PT Reamaja Rosdakarya.
pengembangan produk, 3) Tahap
pengembangan produk, 4) Tahap evaluasi Departemen Pendidikan Nasional, 2003.
dan revisi produk, 5) Produk akhir. Undang-Undang Nomor 20 Tahun
4. Suatu media yang dikembangkan dapat 2003, tentang Sistem Pendidikan
disebut berkualitas jika memenuhi kriteria Nasional, Jakarta: Depdiknas.
valid dan efektif. Media dikatakan valid
jika semua komponen media satu sama lain Darmojo, Nash. 1992. Strategi Pembelajaran.
berhubungan secara konsisten. Selain itu Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
media yang dikembangkan dapat dikatakan
efektif jika jumlah siswa yang mengalami Fatonah, Prasetyo (2014). Pembelajaran sains,
ketuntasan belajar sangat tinggi dan proses Ombak, Yogyakarta.
pembelajaran yang direncanakan sesuai
dengan yang diharapkan. Khairani, S., Asrizal, A., & Amir, H. (2017).
5. Berdasarkan hasil penelitian media Pengembangan Bahan Ajar Ipa Terpadu
pembelajaran berbasis powerpoint yang Berorientasi Pembelajaran Kontekstual
dikembangkan memenuhi kriteria valid Tema Pemanfaatan Tekanan Dalam
dan efektif sehingga media pembelajaran Kehidupan Untuk Meningkatkan
ini dapat digunakan dalam proses Literasi Siswa Kelas VIII SMP. PILLAR
pembelajaran. OF PHYSICS EDUCATION, 10(1).

DAFTAR PUSTAKA Guru, B. (2015). Ilmu Pengetahuan Alam.


Adhitama, H. Y., Prasetyo, Z. K., & Yuliati,
Y. (2016). Pengembangan Multimedia
Pembelajaran IPA Interaktif pada
Materi Rangka dan Otot Manusia untuk

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 2 (2019) 16-27 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
26 Irfan1, Muhiddin2, Evi Ristiana3
Pengembangan Media Pembelajaran IPA Berbasis Powerpoint di Sekolah Dasar

Khalik, Abdu. 2009. Penelitian Tindakan Negeri 147 Pekanbaru. Jurnal Online
Kelas. Parepare: UPP PGSD Parepare Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan
Universitas Negeri Makassar. dan Ilmu Pendidikan, 4(1), 1-13.

Latifah, S. (2016). Pengembangan Lembar Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang


Kerja Peserta Didik (LKPD) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Berorientasi Nilai-Nilai Agama Islam Pelajaran pada Kurikulum 2013.
melalui Pendekatan Inkuiri Terbimbing
pada Materi Suhu dan Kalor. Jurnal Rusaman dkk. (2015). Pembelajaran Berbasis
Ilmiah Pendidikan Fisika Al- Tekonologi Informasi dan Komunikasi:
Biruni, 5(1), 43-51. pengembangan profesionalisme guru,
Rajawali Pers. Jakarta.
Marfuah, S., Zulkardi, Z., & Aisyah, N.
(2016). Pengembangan Media Rusman. 2013. Pembelajaran Berbasis
Pembelajaran Menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Powerpoint Disertai Visual basic for Jakarta: Rajawali Pers.
Application Materi Jarak Pada Bangun
Ruang Kelas X. Jurnal Gantang, 1(1), Sadiman, rahardjo,haryono,harjito. (2014)
45-53. Media Pendidikan, Pengertian,
Pengembangan dan Pemanfaatannya.
Muspiroh, N. (2013). Integrasi Nilai Islam Rajawali Pers, Jakarta.
dalam Pembelajaran IPA (Perspektif
Pendidikan Islam). Jurnal Pendidikan Samatowa, Usman. 2006. Bagaimana
Islam, 28(3), 484-498. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
Jakarta: Departemen Pendidikan
Nurseto, T. (2011). Membuat media Direktorat Jenderal Kependidikan
pembelajaran yang menarik. Jurnal tinggi.
Ekonomi & Pendidikan, 8(1).
Sukerni, P. (2014). Pengembangan Buku Ajar
Nusa,Putra.2013. Research and Development. Pendidikan IPA Kelas IV Semester I SD
Depok: Rajagrafindo Persada. No. 4 Kaliuntu dengan Model Dick and
Carey. JPI (Jurnal Pendidikan
OECD. 2014. PISA 2012 Results: PISA 2012
Results: What Students Know and Can Indonesia), 3(1).
Do – Student Performance in Reading,
Mathematics and Science (Volume 1). Sundayana, Rostina, 2014. Media dan Alat
OECD Publishing. Paris-France. Peraga dalam Pembelajaran
Matematika, Alfabeta, Bandung.
Putra.nusa (2015). Research & development.
Penelitian dan pengembangan: suatu Surjono, H.D. (2014). Multimedia. Modul
pengantar. Jakarta: Rajawali pers. Bimbingan Teknis Sertifikasi Keahlian
Kejuruan Bagi Guru SMK: Fakultas
Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Teknik UNY d an Direktorat
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Pembinaan PTK pendidikan Menengah,
Standar Nasional Pendidikan. KEMENDIKBUD.

Permanda, S., Alpusari, M., & Noviana, E. Sugiono (2017). Metode penelitian dan
(2017). Pengembangan Media pengembangan,( Research and
Pembelajaran Berbasis Powerpoint pada
development). Alfabeta. Bandung
Mata Pelajaran IPA Kelas Ivc SD

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 2 (2019) 16-27 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Irfan1, Muhiddin2, Evi Ristiana3 27
Pengembangan Media Pembelajaran IPA Berbasis Powerpoint di Sekolah Dasar

Syam.(2015) pengembangan media gambar


berbasis komputer pada mata pelajaran
ilmu pengetahuan sosial.

Sudjana,nana. Rivai, Ahmad. 2010. Media


Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensind.

Triyanto. 2006. Model Pembelajaran Terpadu


dalam Teori Dan Praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka.

Trianto. 2012.Model Pembelajaran terpadu


konsep, strategi dan implementasinya
dalam kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP). Jakarta: bumi
aksara.

Wisudawati, sulistyowati. 2015. Metodologi


Pembelajaran IPA. Jakarta 13220: bumi
aksara.

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 2 (2019) 16-27 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved

Anda mungkin juga menyukai