Anda di halaman 1dari 10

RESUME INTERNATIONAL SEMINAR OF GENDER MATERNAL EQUITY AND

CHILD HEALTH

( untuk memenuhi tugas promosi kesehatan )

Nama : Erma Nurmawati

Kelas : keperawatan c

NIM : CKR020008

Perempuan Inspiratif di Masa Pandemi covid-19


( Atalia Praratya )
Dampak covid-19 kesehatan yaitu :

1) Rawan penyebaran virus.


2) Data kasus per 3 juni 2021 D. 170.812.850 kasus I. 1831.773 kasus JB. 315.771
kasus.

Dampak ekonomi yaitu :

1) Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q I 2021.0,74% (BPS,2021).


2) Pertumbuhan ekonomi jawa barat pada Q I 2021-0,83% (BPS,2021).

Sosial budaya (AKB) yaitu :

1) Cara berkumpul.
2) Cara berkomunikasi.
3) Cara berkerja.
4) Cara belajar.
5) Cara memenuhi kebutuhan.

Pendidikan yaitu:

1) Sekolah di jawa barat masih banyak yang belum beroprasi secara normal.
2) Seluruh pembelajaran di jawa barat menggunakan metode Pjj ( 60,839 sekolah &
9,332 469 siswa).

Sehingga:

1) Dampak kesehatan.
2) Dampak ekonomi.
3) Dampak sosial budaya.
4) Dampak pendidikan.
5) Dan timbulan dampak psikologis.

Permasalahan Pada Remaja Pada Masa Pandemi Covid -19

1) Minat belajar turun drastis.


2) Tekanan psikologis( mudah cemas, mood swing, keluhan somatis).
3) Sulit bersosialisasi.
4) Terbatasnya aktualisasi diri( tidak bisa kumpul organisaai,tidak bisa mengadakan
acara, rapat perhimpunan dll).
5) Bosan.
6) Rentan terpengaruh hal negatif( menonton vidio porno , meminum minuman
beralkohol, penyalahgunaan narkotika).

Diri sendiri dan keluarga :

1) Resiko kesehatan : terapkan 3M , jaga kesehatan keluarga dengan meningkatkan daya


tahan tubuh dan pemberian gizi terbaik( B2SA).
2) Isu Ekonomi : kreatif dan inovatif mencari tambahan pendapatan
3) Isu kebosanan : tingkatkan literasi, eksplorasi hobi sesuai passion, lakukan aktivitas
yang menyenangkan.
4) Tugas kompleks perempuan : kelola waktu dengan baik,tetap berkomunikasih dan
bercerita dengan teman/ keluarga, refleksi, kelola stress.
5) Bereperan aktif dalam masyarakat: peduli ( membantu orang yang kesulitan)
menjadi relawan ( membentuk kelompok kecil untuk sosialisasi atau berkontribusi
dengan omas).
Isu Kesehatan Ibu dan Gender dimasa Pandemi Covid-19

( Prof. Datuk Dr. Hj. Bibi Florina )

Kesehatan ibu mengacu pada kesehatan wanita selama kehamilan, persalinan, dan masa nifas.
Setiap tahap harus menjadi pengalaman positif, memastikan wanita dan bayi mereka
mencapai potensi kesehatan dan kesejahteraan mereka sepenuhnya. MCO di Malaysia
pembatasan perintah pergerakan yang diterapkan dibawah undang- undang pencegahan dan
pengendalian penyakit menular 1988 dan undang-undang polisi 1967 didukung penuh.

Kasus dan kematian yang dilaporkan menurut negara jumblah kumulatif kasus cormavia
coverity tom 22 januari 200 sampai 1 maret.

Covid-19 dan ibu hamil :

Ibu hamil tidak beresiko lebih tinggi terkena covid-19. Namun kehamilan membawa
perubahan pada sistem kekebalan tubuh terutama pada trimester ketiga yang menjadi
perhatian. Pasien harus disarankan untuk mengikuti tindakan pencegahan yang ketat dan
menghindari kemungkinan kontak.

Bidan adaptasi dengan perubahan baru ini termasuk beberapa pedoman yang diberikan oleh
Depkes masing-masing nagara dan dari Royal collage of Midwife.

Perawatan kebidanan :

1) Yang terbaik adalah menghubungi dan berkomunikasi dengan dokter anda tentang
bagaimana hal ini dapat diubah tetapi tidak disarankan untuk melewatkan janji
penting tanpa saran dari dokter kandungan anda.
2) Tidak disarankan untuk menghadiri perawatan kebidanan rutin jika anda tidak sehat
atau beresiko terkena kontak.

Modifikasi layanan

Setiap unit harus memiliki mekanisme sendiri untuk modifikasi layanan untuk menjaga jarak
sosial, sambil meminimalkan kemungkinan infeksi ke orang lain yang mencakup aturan
kunjungan.

1) Perawatan antenatal dan intrapartum yang aman tetap menjadi prioritas.


2) Keselamatan penyedia layanan kesehatan juga harus diprioritaskan.
3) Organisasi harus bertujuan untuk mengoptimalkan staf sambil merasionalisasi
intervensi.
4) Setiap unit harus memiliki modifikasi tertulis mereka sendiri berdasarkan sumber
daya dan logistik dan ini termasuk keputusan mode pengiriman.
5) Pendamping persalinan harus diizinkan terutama jika Seseorang tidak menunjukkan
gejala dan dianggap berisiko rendah, tetapi ini juga harus bergantung pada sumber
daya dan protokol unit.

Keselamatan Profesional :

Kesehatan keselamatan profesional kesehatan tetap menjadi prioritas dan setiap unit bersalin
harus memiliki protokol tertulis terkait manajemen pasien selama pandemi ini. Jika pemberi
layanan kesehatn tidak sehat, bergejala atau memiliki kontak, sebaiknya mereka dirujuk ke
tim kesehatan kerja dan keselamatan untuk tujuan mendesak dan isolasi sesuai protokol.

Keamanan Staff :

Penilaian resiko individual untuk bidan untuk mengidentifikasi apakah mereka rentan karena
kondisi kesehatan yang mendasari kehamilan dan oleh karena itu kunjungan ke rumah
mungkin tidak tepat.

Mempersiapkan kelahiran dirumah :

Saat merencanakan kelahiran dirumah, pastikan rumah layak untuk melahirkan,


mempersiapkan persalinan di rumah pastikan dia dan keluarga mengetahui pastikan mereka
dapat melindungi diri mereka sendiri dan bidan yang merawat mereka selama persalinan dan
kelahiran, setiap wanita berhak atas informasi untuk memberikan persetujuan dan menolak
persetujuan dan agar pilihan dan keputusannya dihormati dan dijunjung tinggi.
Peran Bidan Untuk Pemberdayaan Wanita Dalam Kesehatan Reproduksi

( DR. EMI NURJASMI, MSC, PH )

Masalah Kesehatan Reproduksi

A. Gizi
1) 2 dari 3 remaja tidak sarapan.
2) 1 dari 2 remaja konsumsi makanan siap saji > 1 sehari.
3) 4 dari 5 remaja kurang makan sayur dan buah.
4) Anemi : Perempuan : 23, 9 % Ibu hamil : 48, 9 %
5) KEK : WUS 15-49 th : 31,8% Ibu hamil : 17,3%
6) Satu dari 4 remaja minum soft drink > 1 sehari.
B. Fertilitas
Prevalensi infertiitas diperkirakan sekitar 15-25% dari semua PUS
1) ASFR 15-19: 36%
2) TFR :2,45
C. Kekerasan
1 dari 3 perempuan usia 15-56 thn mengalami kekerasan fisk dan/atau seksual oleh
pasangan dan salain pasangan 406.178 perempuan mengalami kekerasan.
D. Pernikahan
30,8% Perempuan usia 20-24 tahun menikah sebelum usia 18 tahun,
1) Keguguran pada perempuan pernah kawin pada usia 10-59 tahun : 4% dan
pengguguran 3,5% )
2) Kematian Ibu terjadi pada kehamilan < 20 minggu (abortus/keguguran ) :
4%.
E. Jiwa
1) 1 dari 5 remaja merasa pernah di bully.
2) 1 dari 20 remaja pernah merasa ingin bunuh diri.
3) 1 dari 2 remaja merasa kesepian dan khawatir.
4) 2 dari 3 remaja merasa orang tua tidak mengerti.
5) Prevalensi gangguan mental emosional pada usia > 15 thn sebesar 9,8%
6) 7 dari 1000 rumah tangga mempunyai anggota rumah tangga mengidap
psikosis.
F. Penyakit menular dan tidak menular
1) Ca Payudara: 30,9% dan Cervix 17,2% dari semua jenis pada perempuan.
2) Persentase Infeksi HIV tertinggi (Okt-Des 2019): umur 25-49 thn (69,3%),
20-24 thn (15,8%).
3) Hipertensi pada perempuan: 36,85% 1).
G. Peran Bidan
1) Sebagai peduli sebagai pendidik dan penyedia fasilitator.
2) Sebagai tokoh masyarakat menggerak partisipasi masyarakat dan
pemberdayaan perempuan.
3) Sebagai manajer sebagai konselor sebagai peneliti.
H. Lingkup kerja dan wewenang bidan
Dalam melaksanakan pemberian pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak,
dan pelayanan kesehatan reproduksi bagi Kesehatan Ibu Kesehatan Reproduksi Wanita
& KB pelayanan kesehatan anak wanita dan KB dapat dilakukan dengan pelaksanaan
tugas berdasarkan pendelegasian wewenang pelaksanaan tugas dalam kondisi tertentu
keterbatasan pendekatan pelayanan kebidanan masyarakat serta bidan di rumah sakit
dalam menyelenggarakan praktik kebidanan harus sesuai dengan kompetensinya dan
tugas bidan pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan secara mandiri atau secara
bertanggung jawab dan akuntabel.
I. Perawatan ibu
1) Dalam melaksanakan tugasnya dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu,
Bidan berwenang memberikan asuhan kebidanan.
2) sebelum hamil, selama kehamilan normal, selama persalinan dan persalinan
normal pada masa nifas.
3) melakukan asuhan kegawatdaruratan ibu hamil, bersalin, dan rujukan.
4) deteksi dini risiko dan komplikasi selama kehamilan, persalinan, nifas, serta
perawatan pasca keguguran dan dilanjutkan dengan rujukan.
J. Pelayanan kesehatan anak
Dalam melaksanakan tugasnya dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu, Bidan
berwenang memberikan asuhan kebidanan .
1) sebelum hamil: selama kehamilan normal; selama persalinan dan persalinan
normal.
2) pada masa nifas.
3) melakukan asuhan kegawatdaruratan ibu hamil, bersalin, dan rujukan
4) deteksi dini risiko dan komplikasi selama kehamilan, persalinan, nifas, serta
perawatan pasca keguguran dan dilanjutkan dengan rujukan.
K. Pelayanan kesehatan reproduksi wanita dan KB
1) Dalam melaksanakan tugas memberikan kesehatan reproduksi wanita dan KB
Bidan berwenang melakukan.
2) komunikasi, informasi, pendidikan, penyuluhan.
3) pemberian pelayanan kontrasepsi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan kesehatan ibu, pelayanan
kesehatan anak, dan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana diatur dengan Peraturan Menteri.
L. Kesehatan reproduksi (ICPD, 1994)
Suatu keadaan sehat secara fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit
atau kecacatan, dalam segala aspek yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi
dan prosesnya.
M. Komponen kesehatan reproduksi
1) Kesehatan ibu & anak
2) Keluarga berencana
3) .Kesehatan reproduksi remaja
4) Penyakit menular seksual, termasuk HIV/AIDS
5) Kesehatan reproduksi pada wanita lansia
N. Pemberdayaan wanita dan masyarakat penedakatan pemberdayaan
1) Mengaktualisasikan potensi masyarakat agar mampu mengambil
keputusan terkait kesehatannya peningkatan kapasitas.
2) Peningkatan kemampuan dan rasa percaya diri dengan potensi yang
dimiliki untuk menjaga kesehatannya.
3) Ciptakan kemandirian masyarakat mampu menolong diri sendiri
dalam hal terhadap kesehatan diri dan keluarganya .
4) Perempuan dan masyarakat sebagai pemain utama.
Kesetaraan dan pemerataan kesehatan ibu dan anak di inonesia

( Sabarinah FPH UI )

 Kesetaraan: memperlakukan semua orang sama, untuk mempromosikan keadilan,


tetapi itu hanya dapat berhasil jika semua orang memulai dari tempat yang sama dan
membutuhkan bantuan yang sama.
 Ekuitas: memberikan semua orang apa yang mereka butuhkan untuk menjadi sukses.

Manfaat Analisis Ketimpangan.

10 KETIMPANGAN YANG MENURUN

"Mengurangi Ketimpangan di dalam dan di antara negara-negara" "Memastikan tidak ada


yang tertinggal" (Forum Politik PBB High Lerel)

"Mengidentifikasi kesenjangan kesehatan dan pemicunya sangat penting untuk mencapai


kesetaraan kesehatan" " (WHO GPW13) Program dan kegiatan dapat mengatasi subpopulasi
yang kurang beruntung ZOom WHO (2016) mengembangkan HEAT (Health Equity
Assessment Toolkit).

PANAS ( HEAT )

HEAT (Built-in Database Edition), yang dilengkapi dengan database WHO Health Equity
Monitor (saat ini berisi data terpilah untuk lebih dari 30 indikator kesehatan reproduksi, ibu,
bayi baru lahir dan anak untuk 118 negara berpenghasilan rendah dan menengah); dan HEAT
Plus (Upload Database Edition), yang memungkinkan pengguna untuk mengunggah dan
bekerja dengan kumpulan data mereka sendiri.

Indikator dalam PANAS

1) Absolut: menunjukkan ketidaksesuaian atau ketidaksetaraan antar subpopulasi.


Bobot: ketimpangan mengakomodasi ukuran populasi subpopulasi Contoh : selisih
(D), Selisih Rata-Rata dari Subkelompok Berkinerja Terbaik (MDB), dan Selisih
Rata-Rata dari Mean (MDM).
2) Relatif: menunjukkan ketimpangan antara proporsi status kesehatan Unweighted:
mengasumsikan semua subpopulasi memiliki ukuran yang sama Contoh: Index of
Disparity (IDIS), Kurst- Mackenbach Index (KMI), dan rasio (R).

Kesehatan Ibu dan Anak

1) Kelompok risiko tinggi kesehatan masyarakat.


2) COVID-19 memengaruhi kinerja kesehatan > kesetaraan dan pemerataan

Indikator Kesehatan Ibu Terpilih

1) Cakupan pelayanan antenatal - setidaknya empat kunjungan (dalam dua atau tiga
tahun sebelum survei) (%).
2) Kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan terampil (dalam dua atau tiga tahun
sebelum survei) (%).
3) Kelahiran pada usia operasi caesar (dalam dua atau tiga tahun sebelum survei) (%).
4) Tingkat kesuburan remaja (kelahiran per 1000 wanita berusia 15-19 tahun).
5) Prevalensi kontrasepsi - penggunaan metode modern (%)

Anda mungkin juga menyukai