BAB I
PENDAHULUAN
1. A. Latar Belakang
Pada tahun 1976 ditemukan 1,5 juta kasus baru, dan tahun 1977
jumlah kematian oleh karena PPOK sebanyak 45.000, termasuk penyebab
kematian di urutan kelima (Tockman MS., 1985). Menurut National Health
Interview Survey, didapatkan sebanyak 2,5 juta penderita emfisema, tahun
1986 di Amerika Serikat didapatkan 13,4 juta penderita, dan 30% lebih
memerlukan rawat tinggal di rumah sakit. The Tecumseh Community
Health Study menemukan 66.100 kematian oleh karena PPOK, merupakan
3% dari seluruh kematian, serta urutan kelima kematian di Amerika
(Muray F.J.,1988). Di Indonesia tidak ditemukan data yang akurat
tentang kekerapan PPOK. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
DEPKES RI 1992 menemukan angka kematian emfisema, bronkitis kronik
dan asma menduduki peringkat ke-6 dari 10 penyebab tersering kematian
di Indonesia (Hadiarto, 1998). Survey Penderita PPOK di 17 Puskesmas
Jawa Timur ditemukan angka kesakitan 13,5%, emfisema paru 13,1%,
bronkitis kronik 7,7% dan asma 7,7% (Aji Widjaja 1993). Pada tahun 1997
penderita PPOK yang rawat Inap di RSUP Persahabatan sebanyak 124
(39,7%), sedangkan rawat jalan sebanyak 1837 atau 18,95% (Hadiarto,
1998). Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2003 ditemukan penderita
PPOK rawat inap sebanyak 444 (15%), dan rawat jalan 2368 (14%).
B. Tujuan Penulisan
Tujuan umum
Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Pada anak dengan
diare.
Tujuann khusus
1. Untuk mengetahui Pengkajian pada anak dengan diare
2. Untuk mengetahui Diagnosa keperawatan pada anak dengan
diare
3. Untuk mengetahui Intervensi keperawatan pada anak
dengan diare
4. Untuk mengetahui Implementasi keperawatan pada anak
dengan diare
5. Untuk mengetahui Evaluasi keperawatan pada anak dengan
diare
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. A. Definisi
Merusak ruang udara pada seluruh asinus dan umumnya juga merusak
paru-paru bagian bawah. Terjadi kerusakan bronkus pernapasan, duktus
alveolar, dan alveoli. Merupakan bentuk morfologik yang lebih jarang,
dimana alveolus yang terletak distal dari bronkhiolus terminalis mengalami
pembesaran serta kerusakan secara merata. PLE ini mempunyai gambaran
khas yaitu tersebar merata diseluruh paru-paru. PLE juga ditemukan pada
sekelompok kecil penderita emfisema primer, Tetapi dapat juga dikaitkan
dengan emfisema akibat usia tua dan bronchitis kronik.
1. B. Etiologi
3) Rokok
4) Polusi
1. C. Manifestasi Klinis
Emfisema paru adalah suatu penyakit menahun, terjadi sedikit demi
sedikit bertahun-bertahun. Biasanya mulai pada pasien perokok berumur
15-25 tahun. Pada umur 25-35 tahun mulai timbul perubahan pada saluran
nafas kecil dan fungsi paru.Umur 35-45 tahun timbul batuk yang produktif.
Pada umur 45-55 tahun terjadi sesak nafas, hipoksemia dan perubahan
spirometri. Pada umur 55-60 tahun sudah ada kor-pulmonal, yang dapat
menyebabkan kegagalan nafas dan meninggal dunia.
1. D. Patofisiologi
1. E. Penatalaksanaan
1. F. Pemeriksaan Penunjang
2) Corakan paru yang bertambah, sering terdapat pada kor pulmonal,
emfisema sentrilobular dan blue bloaters. Overinflasi tidak begitu hebat.
BAB III
ASKEP TEORITIS
1. A. Pengkajian
1) Identitas Klien
Tuan A tinggal bersama istri dan dua anaknya. Tuan A mengeluh sesak
napas, batuk, dan nyeri di daerah dada sebelah kanan pada saat bernafas.
Banyak sekret keluar ketika batuk, berwarna kuning kental. Tuan A tampak
kebiruan pada daerah bibir dan dasar kuku. Tuan A merasakan sedikit
nyeri pada dada. Tuan A cepat merasa lelah saat melakukan aktivitas.
1. Riwayat Keluarga :
Tidak Ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama atau
berhubungan dengan klien saat ini.
1. Pengkajian Psikologi dan Spiritual
3) Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-Tanda Vital :
S : 37,40C
RR : 30 x/mnt
b) BB : menurun
Telinga
Dada / thorax
Jantung
Perkemihan
1. B. Diagnosa Keperawatan
1. C. Intervensi
Intervensi :
ü Berikan penekan SSP (anti ansietas sedatif atau narkotik) dengan hati-
hati sesuai indikasi
Rasional :
Intervensi :
Rasional :
Intervensi :
Rasional :
Tujuan :
Intervensi :
ü Ukur tanda vital saat istirahat dan segera setelah aktivitas serta
frekuensi, irama dan kualitas.
Rasional :
II. Metode
* Ceramah dan tanya jawab
III. Media
a. Leaflet
VI. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur:
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
uluhan
1 5 menit Pembukaan :
Memperkenalkan diri
2 15 menit Pelaksanaan :
menjelaskan macam-macam rokok
Upaya Pencegahan
3 15 menit Evaluasi
4 5 menit Terminasi :
B. Pengorganisasian
1. Pembicara : Progja Remaja
2 .Observasi : Dosen Pembimbing
c. Materi Penyuluhan
Bahaya Rokok Bagi Kesehatan
1. Pengertian Rokok
Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya kesehatan
bagi diri sendiri maupun masyarakat, oleh karena itu diperlukan berbagai kegiatan pengamanan
rokok bagi kesehatan
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang
mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan
2. Kandungan Rokok
Setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4.000 bahan kimia beracun
yang membahayakan dan boleh membawa maut. Dengan ini setiap sedutan itu menyerupai satu
sedutan maut. Di antara kandungan asap rokok termasuklah bahan radioaktif (polonium-201) dan
bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat gegat
(naphthalene), racun serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang
digunakan di “kamar gas maut” bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, dan banyak lagi.
Bagaimanapun, racun paling penting adalah Tar, Nikotin dan karbon monoksida.
Tar mengandung sekurang-kurangnya 43 bahan kimia yang diketahui menjadi penyebab kanker
(karsinogen).
Nikotin turut menjadi puncak utama risiko serangan penyakit jantung dan strok. Hampir satu
perempat mangsa penyakit jantung adalah hasil puncak dari tabiat merokok. Di Malaysia, sakit
jantung merupakan menyebab utama kematian sementara strok adalah pembunuh yang keempat.
Karbon Monoksida pula adalah gas beracun yang biasanya dikeluarkan oleh kenderaan. Apabila
racun rokok itu memasuki tubuh manusia ataupun hewan, yang akan membawa kerusakkan pada
setiap organ, yaitu bermula dari hidung, mulut, tekak, saluran pernafasan, paru-paru, saluran
penghazaman, saluran darah, jantung, organ pembiakan, sehinggalah ke saluran kencing dan pundi
kencing, yaitu apabila sebahagian dari racun-racun itu dikeluarkan dari badan.
3. Jenis-Jenis Rokok
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan pembungkus
rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan penggunaan filter pada rokok.
a. Rokok berdasarkan bahan pembungkus.
• Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
• Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
• Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas
• Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
b. Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.
• Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang
cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
• Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau,
cengkeh, dan menyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan
aroma tertentu.
c. Rokok berdasarkan proses pembuatannya.
• Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan cara
digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu
sederhana.
• Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya menggunakan
mesin.
d. Rokok berdasarkan penggunaan filter.
• Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
• Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat
gabus.
4. Tipe Perokok
perokok pasif Adalah orang- orang yang tidak merokok namun hidup/ bekerja sepanjang hari
bersama- sama dengan perokok. Orang- orang tersebut dalam waktu yang lama juga berisiko
menderita penyakit yang sama seperti seorang perokok. Ini disebabkan mereka menghirup asap
rook disekitarnta.
Mereka yang dikatakan perokok sangat berat adalah bila mengkonsumsi rokok lebih dari 31
batang perhari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun pagi. Perokok berat merokok
sekitar 21-30 batang sehari dengan selang waktu sejak bangun pagi berkisar antara 6 - 30 menit.
Perokok sedang menghabiskan rokok 11 – 21 batang dengan selang waktu 31-60 menit setelah
bangun pagi. Perokok ringan menghabiskan rokok sekitar 10 batang dengan selang waktu 60 menit
dari bangun pagi.
Ada 4 tipe perilaku merokok adalah :
Dengan merokok seseorang merasakan penambahan rasa yang positif. menambahkan ada 3 sub tipe
ini :
a. Perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat,
misalnya merokok setelah minum kopi atau makan.
c. Kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok. Sangat spesifik pada perokok pipa. Perokok pipa
akan menghabiskan waktu untuk mengisi pipa dengan tembakau sedangkan untuk menghisapnya
hanya dibutuhkan waktu beberapa menit saja. Atau perokok lebih senang berlama-lama untuk
memainkan rokoknya dengan jari-jarinya lama sebelum ia nyalakan dengan api.
2. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak orang yang menggunakan rokok
untuk mengurangi perasaan negatif, misalnya bila ia marah, cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai
penyelamat. Mereka menggunakan rokok bila perasaan tidak enak terjadi, sehingga terhindar dari
perasaan yang lebih tidak enak.
3. Perilaku merokok yang pecandu, mereka yang sudah pecandu akan menambah dosis rokok yang
digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya berkurang. Mereka umumnya akan
pergi keluar rumah membeli rokok, walau tengah malam sekalipun, karena ia khawatir kalau rokok
tidak tersedia setiap saat ia menginginkannya.
4. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan
karena untuk mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena benar-benar sudah menjadi
kebiasaannya rutin. Dapat dikatakan pada orang-orang tipe ini merokok sudah merupakan suatu
perilaku yang bersifat otomatis, seringkali tanpa dipikirkan dan tanpa disadari. Ia menghidupkan api
rokoknya bila rokok yang terdahulu telah benar-benar habis.
5. Bahaya Rokok
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik
kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang
merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok.
Ketika sebatang rokok terbakar terbentuklah 4.000 senyawa kimia, 200 diantaranya beracun dan 43
lagi pemicu kanker.
Efek racunnya terhadap sang perokok dibandingkan yang tidak merokok yaitu:
• 14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
• 4x menderita kanker esophagus
• 2x kanker kandung kemih
• 2x serangan jantung
b. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis
lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar,
nikotin, karbon monoksida, dsb.
c. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50
kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi
kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah
tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.
d. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit
dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok daripada makan
jika uang yang dimilikinya terbatas.
e. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin, sehingga dana
kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok. Rokok dengan
merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga
uang yang dibelanjakan perokok sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara.
Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup
pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di tempat usaha
lain yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa.
f. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk merokok agar
merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang
jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok di tempat umum agar asap rokok
yang dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga orang lain akan terkena penyakit kanker.
g. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat dikategorikan sebagai
benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama
yang merokok mungkin akan memiliki persepsi yang berbeda dalam hal ini.
Kemungkinan/ resiko anda untuk menderita serangan jantung dan kanker paru akan berkurang.
Keluhan batuk- batuk yang anda derita terutama pada pagi hari akan berkurang, bahkan
menghilang.
Anda dapat menghemat uang untuk keperluan lain yang lebih berarti dan bermanfaat.
Anda terbebas dari belenggu perbudakan dan kecanduan rokok, sehingga anda akan merasakan
kepercayaan terhadap diri sendiri yang lebih mantap dan kuat.
Tancapkan niat dalam hati anda, kalau anda memiliki keinginan untuk berhenti merokok
Jika anda terbiasa menikmati rokok sewaktu merasa bosan, susah berkonsentarasi, untuk istirahat
sejenak, bercakap- cakap/ ngobrol dengan teman- teman atau sehabis makan, sekarang dengan
sengaja lakukan sesuatu pada situasi tersebut untuk merubah kebiasaan anda dari merokok
kegiatan/ kebiasaan lain seperti
o Bila anda merasa bosan, lakukan tugas- tugas yang anda tunda selama ini
o Sulit berkonsentrasi, gigitlah tusuk gigi, kayu manis, wortel, ketimun atau buah lainnya/ makanlah
permen.
o Sehabis makan, segera lakukan aktifitas yang tidak membuat anda ingin merokok, misalnya membaca
majalah, olahraga dipagi hari, berkebun dll.
Cari hobi/ kesibukan atau kegiatan yang anda senangi dan lakukan segera setelah anda berhenti
merokok seperti berenang, berkebun, membaca buku dll
Beritahu kepada keluarga dan teman- teman bahwa anda berniat untuk berhenti merokok. Minta
mereka mengingatkan anda apabila anda menyalakan rokok. Dan minta mereka membantu untuk
mengalihkan perhatian anda dari rokok dan mengajak untuk melakukan kegiatan yang lebih
bermanfaat.
Setiap kali anda ingin merokok, cobalah untuk menarik nafas panjang beberapa kali. Kepalkan
tangan anda dan lepaskan perlahan, perasaan keinginan untuk merokok akan berkurang
Jauhkan diri anda dari tempat- tempat, teman- teman, pergaulan dan situasi dimana anda mungkin
tergoda untuk ingin merokok
Hilangkan dari sekitar lingkungan rumah anda dan ditempat kerja jika memungkinkan seperti korek
api, rokok, mencis, asbak dan semua hal yang menggoda untuk merokok, seperti poster, gambar
atau benda lain yang mengingatkan atau menggoda anda untuk merokok kembali.
Jangan sekali- kali menyerah untuk kembali merokok tidak juga untuk mengatakan “ hanya sebatang
rokok saja.
8. Upaya Pencegahan
Dalam upaya prevensi, motivasi untuk menghentikan perilaku merokok penting untuk
dipertimbangkan dan dikembangkan. Dengan menumbuhkan motivasi dalam diri untuk berhenti
atau tidak mencoba untuk merokok, akan membuat mereka mampu untuk tidak terpengaruh oleh
godaan merokok yang datang dari teman, media massa atau kebiasaan keluarga/orangtua.
Suatu program kampanye anti merokok yang dilakukan dapat dijadikan contoh dalam melakukan
upaya pencegahan agar tidak merokok, karena ternyata program tersebut membawa hasil yang
menggembirakan. Kampanye anti merokok ini dilakukan dengan cara membuat berbagai poster, film
dan diskusi-diskusi tentang berbagai aspek yang berhubungan dengan merokok. Lahan yang
digunakan untuk kampanye ini adalah sekolah-sekolah, televisi atau radio. Pesan-pesan yang
disampaikan meliputi:
Meskipun orang tuamu merokok, kamu tidak perlu harus meniru, karena kamu mempunyai akal
yang dapat kamu pakai untuk membuat keputusan sendiri.
Iklan-iklan merokok sebenarnya menjerumuskan orang. Sebaiknya kamu mulai belajar untuk tidak
terpengaruh oleh iklan seperti itu.
Kamu tidak harus ikut merokok hanya karena teman-temanmu merokok. Kamu bisa menolak ajakan
mereka untuk ikut merokok.
Perilaku merokok akan memberikan dampak bagi kesehatan secara jangka pendek maupun jangka
panjang yang nantinya akan ditanggung tidak saja oleh diri kamu sendiri tetapi juga akan dapat
membebani orang lain (misalnya: orangtua)
9. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa merokok merupakan kegiatan bodoh yang dilakukan manusia
yang mengorbankan uang, kesehatan, kehidupan sosial, pahala, persepsi positif, dan lain sebagainya.
Maka bersyukurlah anda jika belum merokok, karena anda adalah orang yang smart / pandai.
Ketika seseorang menawarkan rokok maka tolak dengan baik. Merasa kasihanlah pada mereka yang
merokok. Jangan dengarkan mereka yang menganggap anda lebih rendah dari mereka jika tidak
ikutan ngerokok. karena dalam hati dan pikiran mereka yang waras mereka ingin berhenti merokok.