Anda di halaman 1dari 10
PENGARUH PERSEPSI MANFAAT DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN KARTU KREDIT BANK BCA Muhammad Ammyl Gustiany dan Arjuna Wiwaha STIE Jakarta International College Email: ammylmuh@gmail.com dan arjunademos@yahoo.co.id ABSTRAK: BCA berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 di pusat perniagaan kota Jakarta dengan nama “Bank Cental Asia, N. V. Setelah go public tahun 2002, BCA kini bernama "PT Bank Central Asia, Tok", Visi BCA Yaitu bank pilihan utama anéalan ‘masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia. Penelitian ini membshas tentang pengaruh persepsi ‘manfaat dan persepsi risiko tethadap Keputusan pembelian. Tujuan penelitian ini untuk mengetabui besarnya pengaruh Persepsi Manfaat dan Persepsi Risiko Terhadap Keputusan Penggunaan karts kredit bank BCA. Penelitan ini dilakukan di PT BCA Tbk KCP Roxy Mas, Jakarta Pusat, Waktu penclitian dilaksanakan dari bulan Fcbruari sié Juli 2020, penelitian ini menggunakan metode kkepustakaan dan metode lapangan. Jumiah sampel dalam penelitian ini berjumlah 89 orang nasabah. Penelitian ini diolah ‘menggunakan SPSS 25. Ilasil peneltian menyimpulkan bahwa keputusan pembelian menggunakan kartu kredit bunk BCA sebesar ipengaruhi persepsi manfuat dan perseps rise, Kata kunci: persepsi manfast, persepsirisiko, keputusan pembelian,kartu kredit ABSTRACT: BCA was established on February 21, 1957 in the commercial center of Jakarta under the name "Bank Central Asia, N 1" After going public in 2002, BCA is now known as "PT Bank Central Asia, TR”, Vision of BCA to be the bank of choice for the public, which plays an important role in the Indonesian economy: This study discusses the effect of perceived benefits and risk (perceptions on purchasing decisions. The purpose ofthis study was to determine the effect of perceived benefits and risk perceptions ‘on decisions to use BCA bank credit canis, This research was conducted at PT BCA Thk KCP Roxy Mas, Central Jakarta, When the research was carried out from February to July 2020, this research used literary methods and field methods. The number of samples in this study amounted to 89 customers. This study was processed using SPSS 25. The results of the study concluded that 26.7% of the decision to purchase using a BCA bank creditcard was influenced by perceived benefits and risk perceptions. Keywons: perception of benefits, perceptions of risk, purchasing decisions, credit eards, PENDAHULUAN perekonomian, bank dianggap sebagai lembaga yang BCA berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 di _cukup berperan signifikan. pusat perniagaan kota Jakarta dengan nama “Bank 3, Agent of Service, maksudnya adalah bank sebagai Central Asia, N. V." Setelah go public tahun 2002, lembaga yang bergerak dibidang jasa yang lebih BCA kini bemama “PT Bank Central Asia, Tbk”. beragam, dengan kata lain aktivitas perbankan tidak Visi BCA Yaitu bank pilihan utama andalan hanya terbatas dalam hal menghimpun dana dan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting — menyalurkan dana ditengah masyarakat. perekonomian Indonesia. Seiring perkembangan zaman, ditambah dengan kemajuan teknologi saat ini, perbankan di Indonesia khususnya di dalam dunia perbankan, banyak bank di Sudahmulai menerapkan sistem digital banking. Indonesia bersaing untuk memberikan pelayanan Sama halnya dengan pembayaran transaksi dengan yang terbaik untuk nasababnya, Bank adalah sebuah ‘Menggunakan wang tunai, masyarakat saat ini lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan _ Pembayaran wang tunai sudah mulai beralih menjadi dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, YM non tunai. Pembayaran wang non tunai dirasa meminjamkan uang dan menerbitkan promes atau lebih cepat dan efisien. Dalam hasil riset Mobile yang dikenal sebagai banknote. Menurut Tambunan Payments Conference pada tahun 2018, masyarakat di & Nasution (2013;194), adapun beberapa fungsi dari Deberapa negara seperti Swedia, Perancis, Amerika, ‘bank yaitu: Cina, lebih memilih~menggunakan — metode pembayaran ini dengan berbagai alasan, seperti 1, Agent of Trust, maksudnya adalah bahwa bank Yareng untuk mengurangi resiko perampokan, sebagai financial intermediary menjalankan ae ten i ach, ™engurangi peredaran wang palsu, membanta dalam fungsinya atas dasar kepercayaan yang diterima oleh yopiitas transaksi_ dam kinerja seharichari, dan bank dari masyarakat. arena lebih mmudah dan efisien dalam 2. Agent of Development, maksudnya adalah guna — jrenggunakannya (Fahmy & Ashari, 20202) ‘mewujudkan pembangunan dan ki Dalam era bisnis yang berkembang pesat saat ini, jahteraan dalam Jumal Iimiah WIDYA Ekonomika 93 Volume 2 Nomor 2 November 2020 Muhammad Ammyl Gustiany dan Arjuna Wiwaho, 93-102 Adapun beragam pembayaran uang non tunai yaitu bisa menggunakan kartu ATM/debit, uang elektronik, dan kartu—kredit, Kartu kredit- adalah sebuah kartu yang dikelvarkan oleh bank tertentu kepada pengguna schingga penggunanya dapat ‘membeli barang maupun jasa dari perusahaan yang kartu tanpa_— pembayaran uuang secara tunai. Kartu kredit pada dasarnya adalah sebagai sebuah alat identifikasi untuk konsumen yang secara Keuangan bertanggung jawab. Penggunaannya memberikan kredit berputar (revolving credit). Kredit berputar merupakan Kredit tanpa jaminan untuk pembelian barang atau jasa dari para pedagang (merchant). Selain itu, kartu ini bisa digunakan untuk ‘mendapatkan persekot _uang dari lembaga keuangan atau bank. Transaksi melalui kartu kredit ini menciptakan suatu saldo yang outstanding di bank dan dikenakan bunga atas saldo pinjaman tersebut Bank selanjutnya akan menagih pinjaman tersebut ke Konsumen (V. Gunawan, 2011:2), Berdasarkan data kartu kredit di Indonesia yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sampai dengan tahun 2018, baru-baru ini jumlah kartu kredit beredar mengalami penurunan, Awal 2018 jumlah kart kredit tercatat 17,40 juta keping, namun pada bulan Juni kartu kredit tercatat 17,24 juta keping, yang ‘mana artinya pemegang Kartu kredit benar-benar ‘masyarakat yang layak dan mampu_ menggunakan limit kredit dengan baik dan bijak. Mengutip alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) BI, per Januari jumlah Kartu kredit tercatat 17,40 juta, Kemudian Februari 17,43 juta, Maret 17,39 juta, April 17,41 juta, Memasuki Mei jumlah kartu turun jadi 17,26 juta dan masuk ke Juni jumlah Kartu 17,24 juta keping (https://bi.go.idi). Daftar Tabel 1 diketabui terdapat 23 bank di Indonesia yang menerbitkan kartu kredit, salah satu nya yaitu kartu kredit dari bank BCA, PT Bank Central Asia Tbk, yang merupakan salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Sejak pertama berdiri pada tanggal 21 Februari 1957, Bank Central Asia, Tbk (BCA) terus berkembang dan merupakan bank swasta nasional terbesar saat ini di Indonesia dan menjadi salah satu aset nasional dalam menunjang perekonomian dalam negeri ‘menerima tersebut tunai Dalam kehadiran kartu kredit, setiap nasabah memiliki persepsi_masing-masing. _Persepsi merupakan proses pencarian informasi melalui alat enguruh Persepsi Manfaat Dan Persepsi Risko terhadap Keputisan Penggunaan Kart Kredit Bank BCA, penginderaan yang kemudian diseleksi, diorganisasi dan diinterpretasikan informasi yang. diterimanya schingga menjadi suatu gambaran yang memiliki arti (Laksana et al,, 2015:3). Menurut Gaspersz (1997:35) dalam Laksana, Astuti, & Dewantara (2015:3) ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu sebagai berikut: L. pengalaman masa lalu mampu_mempengaruhi seseorang Karena seseorang pada umumnya akan menarik kesimpulan yang sama dengan yang dirasakan, didengar dan dilihatnya, 2. keinginan mampu memberikan pengaruh tethadap persepsi sescorang dalam membuat keputusan, 3. pengalaman yang bersumber dari teman, dimana mereka akan bercerita mengenai pengalamamnya. Kehadiran persepsi dalam penerimaan suatu teknologi pengaruh yang besar terhadap minat sescorang terkait menggunakan atau tidak menggunakan teknologi baru terscbut (Laksana et all, 2015:2). Pada hal ini, bagaimana cara sudut pandang nasabah dalam merasakan manfeat, dan juga risiko yang di dapat seat menggunakan kartu kredit. baru memiliki Tabel 1. Daftar Penerbit Kartu Kredit di Indonesia We: ‘Nana Penerbit BANK ANZ INDONESIA, BANK BUKOPIN, 3 BANKICB BUMIPUTERA, Thk 1 BANK CENTRAL ASIA Thi 7 BANK ICRC INDONESIA BANK MAYANK INDONESIA Toi 5 BANK MANDIRI Pensro) Tok BANK MEGA Tok BANK NEGAR& INDONESIA 19:6 (PERSERO) cITIBANK BANK PFRMATA Tok THE HONGKONG & SHANGHAT RANK CORP BANK OCC NISP Th STANDARD CHARTERED BANK BANK SINARMAS AON CREDIT SERVICES BANK ONB KESAWAN (Sumber: www.bi.go.id, 2020) Bagi konsumen yang bijak dan paham akan fangsi dan kegunaan kartu kredit yang sebenarnya, mereka cenderung menjadikan kartu kredit sebagai pengganti ang tunai, dimana kartu kredit mereka manfaatkan dengan baik untuk membayar segala Jumal Iimiah WIDYA Ekonomika 94 Volume 2 Nomor 2 November 2020 Muhammad Ammyl Gustiany dan Arjuna Wiwaho, 93-102 Keperluan dan transaksi bulanan mereka, seperti ‘untuk membeli kebutuhan bulanan, _membayar tagihan asuransi, tagihan listrik, tagihan cicilan kendaraan dan sebagainya, dan kemudian akan ‘membayar tagihan di ‘mendatang secara tunai sebelum datangnya tanggal jatuh tempo, sehingga mereka akan tethindar dari beban bunga dan denda keterlambatan (Parmariza & Juniarti, 2017;2). Ditambah lagi ada beberapa manfaat yang dirasakan ketika menggunakan kartu kredit, beberapa bank seperti bank BCA memberikan banyak promosi, seperti contoh untuk pembelian sesuatu bisa dengan cicilan waktu tertentu dalam kurun waktu 1/3/6/12 bulan dengan bunga 0%, ditambah adanya diskon, cash back, juga point reward, semua tersebut bulan Pemanfaatan kartu kredit memiliki risiko diantaranya yaitu masih kurangnya pemahaman tentang Kartu Kredit serta kurang kontrolnya penggunaan Kartu Kredit yang mana penggunaan Jimitnya melebihi batas dari limit yang diberikan oleh bank. Risiko lain yang timbul berikutnya yaitu seperti jaminan keaslian data, kerahasiaan dokumen, pemalsuan data, dan masalah hukum. Adapaun bertransaksi di e-commerce atau online shopping, risiko yang bisa saja dialami seperti adanya oknum hacker yang akan membobol data-data saat, bertransaksi Keputusan pembelian — merupakan _sikap sescorang untuk membeli atau menggunakan suatu produk baik berupa barang atau jasa yang telah diyakini akan memuaskan dirinya dan kesediaan menanggung risiko yang mungkin ditimbulkannya (Tagianie & Nugraha, 2019:3).. Menurut Malelak, Memarisa, & Anastas (2016:175), Kartu Kredit adalah suatu_jenis penyelesaian transaksi ritel dan sistem kredit. Kartu kredit_memberikan fasilitas yakni penerbit kartu kkredit akan meminjamkan nasabah wang, Setiap bank akan mempunyai peraturan tertentu yang mungkin berbeda dengan bank lain, pinjaman sebagai penerbit kartu kredit. Menurut Kasmir (2010) dalam Dyah Setyaningsih (2016:376) Kartu Kredit adalah kartu plastik yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga pembiayaan lainnya yang diberikan kepada nasabah untuk dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran dan pengambilan uang tuna, Menurut Rivai, dkk (2007:1367) dalam Rita & dalam memberikan enguruh Persepsi Manfaat Dan Persepsi Risko terhadap Keputisan Penggunaan Kart Kredit Bank BCA, Kusumawati (2011:112) kartu kredit adalah alat pembayaran dengan menggunakan Kartu (APMK) yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ckonomi termasuk transaksi pembelanjaan dan atau untuk melakukan penarikan tunai dimana kewajiban pembayaran pemegang kartu dipenuhi terlebih dahulu. oleh acquirer atau penerbit, dan pemegang kartu berkewajiban melakukan pelunasankewajiban pembayaran tersebut pada waktu yang disepakati baik secara sekaligus (charge card) ataupun secara angsuran. Macam macam kartu’ Kredit berdasarkan_ fungsinya menurut Kasmir (2010) dalam Dyah Setyaningsih (2016:376) yaitu: (I) Change card adalah Kartu kredit dimana pemegang kartu harus melunasi tagihan yang terjadi transaksinya sckaligus pada saat jatuh tempo. (2) Credit card yaitu kartu kredit dimana pemegang kartu dapat melunasi penagihan yang terjadi atas dirinya secara cicilan (angsuran) pada saat jatuh tempo. (3) Debit card ialah kartu kredit yang pembayaran atas penagihan nasabah melalui pendebitan rekening nasabah yang ada di bank pada saat membuka Kartu kredit. Dengan pendebitan tersebut_ maka otomatis rekening nasabah akan berkurang sejumlah transaksi yang dilakukan dengan kartu kreditnya. (4) Cash card merupakan Kartu yang berfungsi sebagai alat penarikan tunai pada ATM ataupun langsung pada teller atau kasir bank. Namun pembayaran cash ini tidak dapat dilakukan diluar kedua lembaga yang disebutkan di atas, Check Guarantee adalah Kartu yang digunakan sebagai jaminan dalam penarikan cek dan dapat pula digunakan untuk menarik uang tunai semua atas ‘Menurut Kurniawan (2013) dalam Malelak et al., (2016:176) Sistem pembayaran Kartu kredit di Indonesia dapat dilakukan dengan cara: 1) Minimum payment, pembayaran kartu kredit diperbolehkan membayar 10% dari total tagihan yang ditagih oleh perusahaan penerbit kartu. kredit. Hal menyebabkan terdapat bunga yang dikenakan kepada cardholder. 2) Full payment, pembayaran kartu kredit ini dilakukan dengan membayar 100% total tagihan. Apabila pembayaran ini dilakukan sebelum jatuh tempo, maka kartu kredit tidak dikenakan bunga. 3) Installment payment, pembayaran kartu.kredit ini dilakukan dengan cara mencicil selama_pilihan periode tertentu yakni 3 atau 6 atau 12 bulan periode cicilan dan bunga yang bersistem flat, sesuai dengan Jumal Iimiah WIDYA Ekonomika 95 Volume 2 Nomor 2 November 2020 Muhammad Ammyl Gustiany dan Arjuna Wiwaho, 93-102 kemampuan cardholder. 4) Pelunasan gesek tunai, pembayaran Kartu Kredit ini dilakukan dengan ‘memanfaatkan jasa tempat cardholder melakukan gesck tunai untuk membayar semua tagihan, Hal tersebut dapat_menyebabkan double fee, yakni dikenakan oleh tempat pelaksana gesek tunai ketika membayar tagihan cardholder dan ketika tempat pelaksana gesek tunai menarik uang mereka dari cardholder Menurut Davis (1989;320), Perceived usefulness didefinisikan yaitu sejauh mana seseorang percaya bahwa —menggunakan sistem —_tertentu meningkatkan —performa —_kerjanya, usefidness diukur melalui indikator seperti meningkatkan kinerjapekerjaan, — menjadikan pekerjaan lebih mudah serta secara_keseluruhan teknologi yang digunakan dirasakan bermanfaat. Menurut Shun Wang et al. (2003) dalam Pramudana & Santika (2018:2250) bahwa persepsi kemanfaatan merupakan definisi seseorang percaya dengan menggunakan —suatu dapat ‘meningkatkan kinerja mereka. Menurut Rahmatsyah (2011) dalam Romadloniyah & Prayitno (2018:703) mengartikan persepsi_--kemanfaatan sebagai probabilitas subyektif dari pengguna potensial yang menggunakan suatu aplikasi_—tertentu untuk mempermudah kinerja atas pekerjaannya akan Perceived dimana sistem Persepsi manfaat_ (perceived didefinisi juga sebagai sejauh mana seseorang meyakini bahwa penggunaan sistem _informasi tertentu akan meningkatkan kinerjanya. (Priambodo & Prabawani, 2016:3), Kebermanfaatan dalam teknologi informasi_merupakan yang, diperolch atau diharapkan oleh para pengguna dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya (Tirtana & Sari, 2014:675). Persepsi kemanfaatan (perceived usefiuness) merupakan kepercayaan seseorang akan manfaat yang timbul akibat_menggunakan suatu teknologi (Laksana et al., 2015:3), Menurut Wahyuningtyas & + Widiastuti (2015:114), Persepsi manfaat adalah sejauh mana seseorang percaya bahwa penggunaan_—suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya. Menurut Nurmalasari (2018) dalam Adyas & Ainurahmah (2019:137) indikator pengukur persepsi usefiulness) manfaat enguruh Persepsi Manfaat Dan Persepsi Risko terhadap Keputisan Penggunaan Kart Kredit Bank BCA, bertaransaksi, sangat bermanfaat, Menurut Koufaris (2002) dalam Tirtana & Sari, (2014;675), persepsi kemudahan terdiri dari empat indikator, yaitu: ‘mengembangkan kinerja (improve performance), meningkatkan produktivitas (increase productivity), meningkatkan efektivitas (increase effectiveness), dan bermanfaat (usefiu). Menurut Venkatesh dan Davis (2000: 201) dalam Irmadhani & Nugroho (2012;7) membagi dimensi Persepsi Kebermafaatan_ menjadi berikut: penggunaan sistem mampu meningkatkan kinerja individu (improves job performance), penggunaan sistem mampu menambah tingkat _produktifitas individu (increases productivity), penggunaan sistem mampu meningkatkan efektifitas kinerja individu (enhances effectiveness), penggunaan sistem bermanfaat bagi individu (the system is usefial). Dapat disimpulkan bahwa persepsi_ manfaat adalah suatu keyakinan yang di rasakan oleh individu dalam merasakan manfaat yang didapat saat ‘menggunakan suatu sistem atau teknologi tersebut dan terasa lebih efektif dan juga efisien. Indikator persepsi manfaat berdasarkan teori di atas yaitu mengembangkan kinerja (improve performance), meningkatkan produktivitas (increase productivity), meningkatkan efektivitas (increase effectiveness), bermanfaat (useful) Persepsi risiko diartikan oleh Oglethorpe (1994) dalam Danis, Istiyanto, & Ardyan (2017;197) sebagai "a consumer perception of the uncertainty and possible negative consequences of a product or service purchase" yaitu persepsi konsumen tentang, ketidakpastian dan kemungkinan konsekuensi negatif dari pembelian produk atau layanan, Peter dan Ryan (1976) dalam Lee (2009:134) mendefinisikan bahwa risiko (perceived risk) merupakan subjektivitas atas kerugian begitu juga Featherman dan Pavlou (2003) juga mendefinisikan bahwa persepsi risiko (perceived risk) sebagai kemungkinan kerugian/kehilangan saat memperoleh suatu hasil Menurut Schiffman & Kanuk (2008) dalam Purwanto (2019;178) Persepsi resiko adalah suatu hasil yang dirasakan ketika sesorang tidak mampu ‘memperkirakan keputusan yang telah ditetapkan, suatu penilaian tethadap subyek yang berdampak persepsi kemanfaatan terdiri_ dari: meningkatkan—jepatif’ akan menimbukan kekawatiran karena produktivitas, meningkatkan keefektifan dalam —jseneandung resiko yang harus diterima, suatu Kehidupan schari-hari, mengurangi walt etidakpastian akan dirasakan dan konsckuensi yang Samal Tiah WIDYA Ekonomike 96 Volume 2 Nomor November 2020 Muhammad Ammyl Gustiany dan Arjuna Wiwaho, 93-102 di dapatkan merupakan dimensi yang penting dalam persepsi resiko, Resiko yang dipersepsikan (perceived risk) di definisikan sebagai ketidakpastian yang dihadapi konsumen ketika mereka tidak mampu ‘melihat kemungkinan yang terjadi keputusan pembelian yang dilakukan (Istigomah, Hidayat, & Jariah, 2019;558). Menurut Marchelina & Pratiwi (2016;6), Persepsi risiko merupakan suatu persepsi-persepsi tentang —_ketidakpastian dan konsekuensi-konsekuensi tidak —diinginkan dari menggunakan produk atau layanan, Menurut MeCole dkk (2010) dalam Anwar & Adidarma (2016;157), Risiko ini berkaitan dengan bagaimana seorang konsumen memiliki kepercayaan ‘untuk melibatkan teknologi dalam berbagai pekerjaan yang dilakukan oleh konsumen termasuk dalam hal mencari produk yang dibutuhkan dan melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Menurut Subir et al, (2014:4), Persepsi risiko diartikan sebagai penilaian subjektif oleh seseorang —terhadap Kemungkinan dari sebuah kejadian kecelakaan dan seberapa khawatir individu dengan konsekuensi atau dampak yang ditimbulkan kejadian tersebut, Menurut Rahmadi & Malik (2016:131), Risiko persepsian ‘menjadi lebih tinggi ketika: sedikit tersedia informasi ‘mengenai produk, produk tersebut merupakan produk baru, produk ut produk yang kompleks, rendahnya kepercayaan iri konsumen untuk mengevaluasi merek, tingginya harga produk, produk tersebut penting bagi konsumen.Menurut Firdayanti (2012:3), persepsi terhadap risiko adalah suatu cara konsumen mempersepsikan kemungkinan kerugian yang akan diperoleh dari keputusannya dikarenakan ketidakpastian dari hal yang diputuskan tersebut akan dari ter memiliki Beberapa indikator yang yang digunakan untuk ‘mengukur persepsi risiko menurut Paviou (2003:77) dalam Priambodo & Prabawani (2016;4) sebagai berikut: berupa adanya risiko tertentu, mengalami kerugian, pemikiran bahwa berisiko. Menurut (Featherman dan Pavlou, 2004:3) dalam Theriady & Ginting (2015:22), terdapat beberapa dimensi resiko yyaitu. sebagai berikut: Privasi (privacy risk), resiko keseluruhan (overall risk), performa (performance risk), finansial (financial risk) Dapat disimpulkan bahwa persepsi risiko adalah suatu persepsi akan ketidakpastiaan dan hal yang tidak di inginkan saat menggunakan suatu.produk atau pun jasa, Indikator persepsi risiko berdasrkan enguruh Persepsi Manfaat Dan Persepsi Risko terhadap Keputisan Penggunaan Kart Kredit Bank BCA, teori di atas adalah privasi (privacy risk), resiko keseluruhan (overall risk), performa (performance risk), finansial (financial risk) Pengambilan keputusan merupakan kegiatan seseorang yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan (Gunawan, Sompic, & Andreani, 2017:215). Menurut Sciffman dan Kanuk (2007) dalam Yusnidar, Samsir, & Restuti (2014:321), keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan yang ada,artinya bahwa syarat seseorang dapat membuat keputusan haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan, Menurut _Sangadji (2013:121) dalam Adyas & Ainurahmah (2019:138) Pengambilan eputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku atau lebih, dan memilih salah di antaranya, Keputusan pembelian merupakan sikap seseorang untuk membeli atau menggunakan suatu produk baik berupa barang atau jasa yang telah diyakini akan memuaskan dirinya dan kesediaan menanggung risiko yang mungkin ditimbulkannya (Tagianie & Nugraha, 2019:3). Menurut Rahayu et al, (2015:286), keputusan membeli merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan individu dalam pemilihan alternatif perilaku yang sesuai dari dua alternatif perilaku atau lebih dan dianggap sebagai tindakan yang paling tepat dalam membeli dengan terlebih dahulu melalui tahapan proses pengambilan keputusan. satu Menurut Setiawan & —Wiwaha (2019:42) Keputusan pembelian adalah proses yang dilakukan oleh konsumen dalam melakukan pembelian suat produk berdasarkan kualitas, persepsi serta kebutuhan dari konsumen. Menurut Amirullah (2002:62) dalam Rahmadi & Malik (2016:132), berpendapat bahwa keputusan pembelian adalah konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan dan memilih salah satu atau lebih. altemnatif yang diperlukan berdasarkan pertimbangan- pertimbangan tertentu. Menurut Peter dan Olson dalam Sangadji & Sopiah (2013:332), pengambilan keputusan adalah proses pemecahan masalah yang diarahkan pada sasaran, Dalam Setiawan & Wiwaha (2019:41) ada berbagai peran yang dimainkan orang. dalam suatu keputusan pembelian: pencetus ide (initiator), pemberi pengaruh (influencer), pengambil keputusan (decider), pembeli (buyer), dan pemakai. proses dimana Jumal Iimiah WIDYA Ekonomika 7 Volume 2 Nomor 2 November 2020 Muhammad Ammyl Gustiany dan Arjuna Wiwaho, 93-102 Menurut Peter & Olson (2017:165), Pengambilan keputusan sebagai penyelesaian masalah berfokus pada tujuan konsumen yang ingin diraih atau dipenuhi oleh mereka. Berikut model penyelesaian masalah_Konsumen; —Pengenalan masalah, Pencarian berbagai alternatif solusi, Evaluasi berbagai altematif solusi, arti kepercayaan menonjol mengenai_—berbagai,--Pembelian, Penggunaan pasca pembelian dan evaluasi ulang alternatif yang di pilih ulama Adapun proses keputusan. pembelian menurut Kotler (2005) dalam Tagianie & Nugraha (2019:3) adalah: Pengenalan Kebutuhan, Pencarian Informasi, Evaluasi Alternative, Keputusan Pembelian, Perilaku Pasca Pembelian Dapat disimpulkan bahwa keputusan_membeli merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh konsumen didalam memutuskan untuk membeli suatu produk dengan sudah mempertimbangkan berbagai macam pilihan yang ada, Adapun indikator keputusan _pembelian berdasarkan teori diatas adalah sebagai berikut: Pengenalan Kebutuhan, Pencarian Informasi, Evaluasi Alternative, Keputusan Pembelian, dan Perilaku Pasca Pembelian. atau jasa_—tertentu Hipotesis Hj: Diduga terdapat pengaruh positif antara Persepsi Manfaat terhadap Keputusan Penggunaan kartu kredit bank BCA. H,: Diduga terdapat pengaruh positif antara Persepsi Risiko terhadap Keputusan Penggunaan Kartu Kredit bank BCA. Hy: Diduga terdapat pengaruh positif antara Persepsi Manfaat dan Persepsi Risiko secara simultan tethadap Keputusan Penggunaan kartu kredit bank BCA. Penelitian in bertujuan untuk mengetahui: (1) besamya pengaruh antara persepsi manfaat terhadap keputusan penggunaan kartu kredit bank BCA. (2) besamya pengaruh antara persepsi risiko tethadap Keputusan penggunaan kartu kredit bank BCA. (3) besamya pengaruh antara persepsi manfaat dan persepsi risiko secara simultan terhadap keputusan penggunaan kartu kredit bank BCA. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Bank BCA KCP Roxy Mas yang berlokasi di Komplek Ruko Roxy Mas. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Februari ~ Juli enguruh Persepsi Manfaat Dan Persepsi Risko terhadap Keputisan Penggunaan Kart Kredit Bank BCA, 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah yang pernah membeli/memakai kartu kredit bank BCA yaitu scbanyak 120 nasabah perbulan, Menurut Sugiyono (2015:158), berdasarkan tabel penenetuan sampel, maka jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 89. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 26 pernyataan, yang terdiri dari 8 pemnyataan tentang persepsi manfaat, 8 pemyataan persepsi resiko dan 10 pernyataan tentang keputusan pembelian. Teknik pengukuran variabel penelitian menggunakan skala Likert dengan lima jawaban skor sebagai berikut: Sangat Setuju (5), Setuju (4), Cukup Setuju (3), Tidak Setuju (2) dan Sangat Tidak Setuju (1). Uji Kualitas Instrumen Penelitian Uji signifikan —dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan nilai ty, dalam hal ini n adalah jumlah sampel pra uji yaitu 30 responden dengan alpha 0.05, maka diperoleh nilai Type! Sebesar 0,361. Jika Tying lebih besar dati Ty maka pertanyaan dikatakan valid, Kriteria instrumen dikatakan valid apabila apabila nilai ry... memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan nilai r,,., sebesar 0,361. Data diolah menggunakan software SPSS versi 25, 1. Persepsi manfaat memiliki kriteria vatid untuk semua item pernyataan berdasarkan kriteria rhitung, lebih besar dari 0,361 2. Persepsi risiko memiliki kriteria valid untuk semua item pernyataan berdasarkan kriteria chitung lebih besar dari 0,361. 3. Keputusan pembelian memiliki kriteria valid untuk semua item pernyataan berdasarkan kriteria rhitung, lebih besar dari 0,361. Uji reliabilitas pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha (a). Menurut Imam Ghozali (2006:46) dalam Irmadhani & Nugroho (2012:12). Pengambilan keputusan berdasarkan jika nilai Alpha melebihi 0,6 maka pertanyaan variabel tersebut reliabel dan jika nilai Alpha kurang dari 0,6 maka pertanyaan variabel tidak reliabel. Hasil pengolahan data menunjukkan nilai Cronbach Alpha persepsi manfaat sebesar 0,777 dan persepsi resiko sebesar 0,752 serta keputusan pembelian sebesar 0,731. Masing-masing, variabel penelitian memiliki nilai lebih besar dari 0,60. ‘Kesimpulannya bahwa instrumen variabel penelitian dinyatakan reliabel. tersebut Jumal Iimiah WIDYA Ekonomika 98 Volume 2 Nomor 2 November 2020 Muhammad Ammyl Gustiany dan Arjuna Wiwaho, 93-102 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini pencliti menggunakan teknik analisis data sebagai berikut: Uji Normalitas Uji Asumsi Klasik, Uji Multikolonieritas, Uji Heteroskedastisitas, Regresi Linear Sederhana, Regresi Linier Berganda, Koefisien _Korelasi Berganda, Koefisien Determinasi (R2), dan Pengujian Hipotesis (uji t dan uji F. Profil Responden Berdasarkan 89 kuesioner yang telah diisi oleh nasabah bank BCA, maka didapat hasil jenis responden; perempuan 45 orang dan laki-laki 44 orang, usia didominasi oleh 23-28 tahun sebanyak 39, pekerjaan didominasi oleh karyawan swasta sebanyak 52, pendidikan didominasi oleh SMA sebanyak 51. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji normalitas untuk menguji data variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dalam persamaan regresi yang dihasilkan, apakah berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal, Persamaan distribusi ini bisa dikatakan baik jika data variabel bebas dan terikatnya berdistribusi normal. Berdasarkan tampilan grafik histogram memberikan pola distribusi normal, sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-tiik menyebar diantara garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, Kedua grafik ini memunjukkan bahwa ‘model regresi memenuhi asumsi normalitas. normal atau mendekati 2. Uji Kolmogorov-Sminorv Uji Kolmogorov Sminory adalah salah satu uji statistik nonparametrik yang digunakan untuk salah satu uji distribusi data yang digunakan untuk mengetahui distribusi data yang digunakan dalam penelitian —berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan hasil uji statistik Kolmogorov-Smimnov terhadap nilai residual juga menunjukkan terdistribusi secara normal. Hal ini terlihat dari nilai Asymp Sig sebesar 0,200. Jika nilainya diatas 0,05 maka distribusi_ data dinyatakan memenuhi asumsi normalitas. 3. Uji Multikolonieritas Uji Multikolonicritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya enguruh Persepsi Manfaat Dan Persepsi Risko terhadap Keputisan Penggunaan Kart Kredit Bank BCA, korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Apabila nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolonieritas antar variabel bebas dalam model regresi. Hasilpengujian multikolonieritas sebagai berikut: nilai tolerance dari variabel persepsi manfaat dan persepsi risiko sebesar 0,986 > 0,10. Sedangkan pada nilai VIF variabel persepsi manfaat dan persepsi risiko sebesar 1,015 < 10,00. Schingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas, 4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang, Jain, Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi_Hetero- skedastisitas, berartivariansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap. Dari hasil pengujian terlihat bahwa titik-titik tersebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terjadi homoskedastisitas, tidak terjadi _hetero- skedastisitas pada model regresi ini. atau Model Analisis Regresi Linear Sederhana Persamaan regresi digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi 1. Regresi Linear Sedethana Persepsi Manfaat (X,) tethadap Keputusan Pembelian (Y). Persamaan regresi Y= 30,838 + 0.400X1 2. Regresi Linear Sederhana Persepsi Risiko (X,) tethadap Keputusan Pembelian (Y). Persamaan regresi ¥ 37,318 + 0,259.X2. Model Regresi Linear Berganda Regresi Linear Berganda Persepsi Manfaat (X,) dan Persepsi. Risiko (X,) terhadap Keputusan Pembelian (¥). Persamaan regresi Y = 24,990 + 0,361 X1 + 0,228 X2 Analisis Koefisien Korelasi Berganda Dari hasil SPSS di atas dapat diketahui R = 0,516, berarti ada hubungan positif yang sedang antara Persepsi Manfaat (X,) dan Persepsi Risiko (X,) secarabersama-sama_terhadap _keputusan pembelian (Y) pada Kartu kredit Bank BCA. Jumal Iimiah WIDYA Ekonomika 99 Volume 2 Nomor 2 November 2020 Muhammad Ammyl Gustiany dan Arjuna Wiwaho, 93-102 Analisis Koefisien Determinasi (KD) Analisis koefisien determinasi (R?) untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. 1. Analisis pengaruh Persepsi Manfaat (X,) terhadap Keputusan Pembelian (Y) Tabel 2. Hasil Uji Koefisien Determinasi Persepsi Manfaat (X,) terhadap Keputusan Pembelian (Y) Moda & we HSquare_ ofthe Estimate Sumber: Data Primer, 2020 Berdasarkan Tabel 2 diketahui besarnya koefisien determinasi (R2) sebesar 0,162. Hal ini berarti eputusan pembelian pada kartu kredit di bank BCA. sebesar 16,2% dipengaruhi oleh Persepsi Manfaat. Sedangkan selebihnya sebesar 83,8% dipengaruhi faktor lain, 2. Analisis pengaruh Persepsi terhadap Keputusan Pembelian (Y) Risiko (X,) Tabel 3. Hasil Uji Koefisien Determinasi Persepsi Risiko (X,)_terhadap —Keputusan Pembelian (Y) Node! sature fe Square ofthe tstinate ‘Sumber: Data Primer, 2020 Berdasarkan Tabel 3 diketahui besamya koefisien determinasi (R®) sebesar 0,136, Hal ini berarti keputusan pembelian pada kartu kredit di bank BCA sebesar 13,6% dipengaruhi oleh Persepsi Risiko. Sedangkan selebihnya scbesar 86,4%) dipengaruhi oleh factor lain, 3. Analisis pengaruh Persepsi Manfaat (X,) dan Persepsi Risiko (X,) terhadap Keputusan Pembelian (Y) Berdasarkan abel 4, _besarnya determinasi (R2) sebesar 0,267. Ini berarti keputusan pembelian pada kartu kredit di bank BCA sebesar 26,7% dipengaruhi oleh Persepsi Manfaat dan Persepsi Risiko secara bersama-sama, Sedangkan selebihnya sebesar 73,3 dipengaruhi faktor lain. koefisien enguruh Persepsi Manfaat Dan Persepsi Risko terhadap Keputisan Penggunaan Kart Kredit Bank BCA, ‘Tabel 4. Hasil Uji Koefisien Determinasi Persepsi Manfaat (X,) dan Persepsi Risiko (X,) terhadap Keputusan Pembelian (Y) Mote oR AMjusted Std, Prov Squure _RSquare___ of the Estimate ‘Sumber: Data Primer, 2020 Pengujian Hipotesis 1. Uji Statistik t a. Pengaruh Persepsi Keputusan Pembelian (Y) Dari hasil uji t maka diperoleh nilai tun, = 4.107 lebih besar dari nilai ty.) = 1,98761, berarti H, diterima, Hal ini _menunjukkan bahwa_ terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi_ manfaat terhadap keputusan pembelian, b, Pengaruh Persepsi Risiko (X,) terhadap Keputusan Pembelian (Y) Dari hasil uji t maka diperoleh nilai thitung = 3,702 lebih besar dati nilai ty, = 1.9876, bererarti H, diterima. Hal ini memunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi risiko terhadap keputusan pembelian, 2. Uji F (Pengujian Hipotesis Secara Simultan) Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F, yaitu dengan membandingkan Fy. dengan Fy pada & = 0,05 dan derajat bebas (k), (n-k-1) dimana k adalah jumlah variabel_independen dengan kriteria keputusan sebagai berikut. Jika Fyige © Fuse © Hi diterima atau H, ditolak. Hasil analisis regresi menunjukkan nila Fyinng ~ 15,631 lebilt besar dari nilai F,,.; = 86 adalah 3,10. Ini berarti H, diterima. Dapat disimpulkan persepsi manfaat dan Manfaat (X,) terhadap 0 persepsi_risiko simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. PENUTUP Kesimpulan Keputusan pembelian pada kartu kredit di bank BCA. sebesar 26,7% dipengaruhi oleh Persepsi Manfaat dan Persepsi Risiko, sedangkan selebihnya sebesar 73,3% dipengaruhi faktor lain. Dati hasil uji F menunjukkan nilai Fhitung = 15,631 lebih besar dari nilai Ftabel = 3,10. Persepsi manfaat dan persepsi risiko secara simultan berperngaruh tethadap keputusan pembelian, Jumal Iimiah WIDYA Ekonomika Volume 2 Nomor 2 November 2020 Muhammad Ammyl Gustiany dan Arjuna Wiwaho, 93-102 Saran-Saran PY Bank Central Asia disarankan untuk menginformasikan promo-promo menatik yang ditawarkan kartu kredit bank BCA kepada nasabah agar dapat meningkatkan keputusan_menggunakan kartu kredit bank BCA dalam bertransaksi DAFTAR PUSTAKA Adyas, D., & Ainurahmah, R. Pengaruh Persepsi Kemudahan, Manjaat dan Keamanan terhadap Keputusan Pembelian Kartu Indomaret di Rest Area Km 33 Sentul Kabupaten Bogor. 2019, Anwar, R, & Adidarma, W.. Pengaruh Kepercayaan dan Risiko Pada Minat Beli Belanja Online. £. Jurnal Manajemen dan Bignis Sriwajaya, 14, 2.2016, Danis, T. C. E,, Istyanto, B, & Ardyan, E.. The Effect of Electronic Word of Mouth, Trust, Perceived Risk, and Site Quality on Transactions using E-Commerce. International Conference “Sustainable Development Goals 2030 Challenges and les Solutions (August), 2017. 191-208. Davis, F. D.. Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceplance of information technology. MIS Quarter Management Information Systems, 13(3), 1989. 319-339. Insps:/doiorg/10.2307/249008 Dyah Setyaningsih, E.. Pengaruh Kualitas Layanan Dan Periklanan Melalui Minat Nasabah terhadap Keputusan Nasabak dalam Menggunakan Kartu Kredit Mega ‘Carrefour. Politcknik Negeri Jakarta. 2016. Fahmy, M,, & Azhari, M.). Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kegunaan, Dan Persepsi Resiko terhadap Niat Berperilaku Konsumen dalam Menggunakan Fitur Go-Pay di Bandung, e Proceeding of Management, (1), 2020. 452-459, Firdayanti, R.. Persepsi Risiko Melakukan E-Commerce Dengan Kepereayaan Konsumen Dalam Membeli Produk Fashion Online. Journal of Sosial and Industrial Psychology, 2(1), 2012. 1-7. Ghozali, 1. Aplikast Analisis Multivariate dengan Program SPSS Eadisi Ketwiuh, Badan Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang. 2013, Gunavwan, M., Sompie, E. A., & Andreani, F.. Analisa Pengaruh Persepsi Risiko terhadap Keputusan Pembelian di Airbnb, 2017 Gunawan, V.. Studi Tentang Pengaruk Nilai Pelanggan Inti dan Peripheral terhadap Minat Menggunakan Kartu Kredit untuk Meningkatkan Keputusan Menggunakan Kartu Kredit. 2011 Peter, J. P., & Olson, J. C. Perilaku Konsumen & Sirategi Pemasaran, Salemba Empat. Jakarta. 2017, lmadhani, & | Nugroho, M.A. Pengaruh —Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi Kemudahan Penggunaan Dan Computer Self ficacy, terhadap Penggunaan Online Banking pada Mahasiswa SI Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, 2012. Istigomah, Hidayat, Z, & Jariah, A. Analisis Pengaruh Kepercayaan | Iklan dan Persepsi Resiko Terhadap Kepurusan Pembelian di situs Shopee di Kota Lumajang, Jurnat Progress Conference, 2(uly), 2019. 557-563, 2, G. B. Astuti, E. S., & Dewantara, R. Y.. Pengaruh Persepsi Kemanfastan, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Resiko dan Persepsi Kesesuaian terhadap Minat ‘Meenggunakan Mobile Banking (Studi Pada Nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRD) Kanior Cabang Rembang, Jawa Tengah). Jurnal Adminisrasi Bisnis (JAB), 262), 2015, 18 Laks enguruh Persepsi Manfaat Dan Persepsi Risko terhadap Keputusan Penggunaan Kartu Kredit Bank BCA, Lee, M. C. Predicting and explaining the adoption of online trading: An empirical study in Taiwan, Decision Support Spstems, 472), 2009, 133-142, ‘ps: doi org/L0.1016) dss 2009.02.03 Malelak, M, L, Memarisa, G,, & Anastasia, N., Pengarah Faktor Demografi Terhadap Perilaku Penggunaan Kartu Kredi, Inovbiz: Jurnal Inovasi Bisnis, 4@), 2016, 172. hutps/doi org/10.35314Vinovbiz v4i2.79 Marchelina, D., & Pratiwi, R.. Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan, Persepsi Risiko dan Fitur Layanan terhadap Minat Penggunaan E- money (Studi Kasus pada Pengguna E-money Kota Palembang). 2016. Parmariza, Y. & Juniari, S.. Pengaruh Persepsi Resiko, Persepsi Kebermanfaatan dan Gaya Hidyp yang Dianut terhadap Perilaku Penggunaan Kartu Kredit, 3(01), 2017. 1-12, Pramudana, K. A.'S,, & Santika, 1. W.. Pengaruh Persepsi Kemudaban, Persepsi Manfaat, Persepsi Harga dan Pemasaran Internet ‘Tethadap Pemesanan Ulang Online Hotel di Bali, #Jtumal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 10,2247. Priambodo, S., & Prabawani, B. (2016). Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan Penggunan, dan Persepsi Risiko terhadap Minat Menggunakan Layanan Uang Elektronik (Studi Kasus pada Masyarakat div Kota Semarang). Jurnal mu Administrasi Bisnis, 5(2), 2018. b9, Purwanto, N.. Pengaruh Perceived Risk dan Online Costumer Review Terhedap Keputusan Pembelian Online di Tokopedia (Studi Pada Konsumen Tokopedie di Kota Jombang). Jurnal Bksekutif16(2), 2019. 175-186, Rahayu, S., Zubriyah, & Bonita, 8. Pengaruh Gaya Hidup dan Persepsi Mahasiswa terhadap Keputusan Pembelian Secara Online di Kota Palembang. Journal of Chemical Information and Modeling, "53(9), 2015. 1689-1698. ‘ntp:doi.org/10.1017;CBO9781 107415324008 Rahmadh, H., & Malik, D.. Pengarsh Kepereayaan dan Persepsi RisikorTethadap Keputusan Pembelian E-Commerce Pada Tokopedia.Com di Jakarta Pusat. Reformasi Administras 30), 2016, 126-145. hutps:idoiorg/10.313341v3i. 100 Rita, M.R,, & Kusumawati, R.. Pengeruh Variabel Sosio Demografi dan Karaktcristik Finansial ‘Tethadsp Sikap, Norma Subyektif Dan Kontrol Perilaku Menggunskan ‘Kartu Kredit (Studi Pada Pegawai di Uksw Salata). Jurnal Manajemen dan Keuangan, 92), 2011, 109-128, Romadloniyah, A. L., a Prayitno, D. HL, Pengaruh Persepsi Kemuidahan Penggunaan, Persepsi Daya Guna, Persepsi Kepereayaan, dan Persepsi Manfaat tethadap Minat Nasabah Dalam Menggunaan F-Money Pada Bank Bri Lamongan. Jurnal Akuntansi, 33), 2018. 699. Setiawan, A., & Wiwaha, A.. Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Produk Tabungan Pada PT. Bank Tabungan Negara(Persero),Tok. Kantor Cabang Kelapa Gading Square. 2 (Novemiber). 2019. Sangadji, D. EM. & Sopiah, D... Perilaku Konsumen. Andi, Youyakarta, 2013, Schiffman, L. G., & Wisenblit, J. L. Consumer Behavior (Eleventh). Pearson Education Limited, England.. 2015, Sugiyono. Metode Peneltian Kuamtitarif Kualtatif R&D. Alfabeta, Bandung. 2015. Subir, M., Suyadi, 1, & Riyadi, Pengaruh Persepsi Risk ‘Kemudaban dan’ Persepsi Manfaat Tethadap Keputusan Pembelian. Jurmal Adminisrasi Bisnis, (1) 2014 Tambunan, M., & Nasution, 1. Analisis Fektorfaktor yang, ‘Merapengaruhi Keputusan Nasabah Menabung di Bank Bea Kola Medan (Studi Kasus Einis Cina). Jurnal Ekonomi dan Keuangan, \(3),2013. 193-204, Jumal Iimiah WIDYA Ekonomika 101 Volume 2 Nomor 2 November 2020 Muhammad Ammyl Gustiany dan Arjuna Wiwaho, 93-102 Tagianic, 7. Z., & Nugraha, H. S.. Pengaruh E-Service Quality Dan Perceived Risk Terkadap Keputusan Pembelian Konsumen Bukalapak (Studi pada Konsumen Bukalapak di Kota Semarang). 2019, Theriady, H. S., & Ginting, D. B., Analisis Pengarub Persepsi Teknologi” Informasi, Resiko, Kepercayaan Dan Fitur Layanan Teshedap " MinatUlang Nasabah Dalam Meenggunakan E-Banking. Jounal of Chemical Information ‘and Modeling, $3(9), 2015, 1689-1699. Tirtana, 1, & Sar, §, P. Andlisis Pengaruh Persepsi Kebermanftatan, Persepsi Kemudahan dan Kepercayaen terhadap Penggunaan Mobile Banking. Seminar Nasional dan Call For Paper, 25, 2014. 671-688. enguruh Persepsi Manfaat Dan Persepsi Risko terhadap Keputusan Penggunaan Kartu Kredit Bank BCA, ‘Wahyuningtyas, Y. F,, & Widiastti, D, A.. Analisis Pengaruh Persepsi Risiko, Kemudahan’ Dan Manfaat Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online (Studi Kasus Pada Konsumen Barang Fashion Di Facebook). Kajian Bisnis STIE Widya Wiwaha, 232), 2015, 112-120. Innps:fdoi.org/10.32477/kb.v23i2.208 Yusnidas, Samsir, & Restuti, S. Pengaruh Kepercayaan dan Persepsi Resiko Tethadap Mint Beli dan Keputusan Pembelian. Jiurnal Sosial Ekonomi Pembangunan, 1V(12), 2014, 311-329, hups:finance.detik.com’ ups: wwwbi.go.id haps: www bea.co a! Jumal Iimiah WIDYA Ekonomika 102 Volume 2 Nomor 2 November 2020

Anda mungkin juga menyukai