ABSTRAK
ABSTRACT
Learing process in classroom in this time directing the students to develop their thinking
skills, one of which is chemical literacy ability. Chemical literacy ability can be built by
implementing learning activities get used to thinking and develop student knowledge concepts
independently. The purpose of this research is to describe the profile of students’s chemical
literacy ability improvement through contextual inquiry-based learning. The method used is
experimental method with pretest-posttest control group design. Samples were taken using
cluster random sampling technique, sample using two classes in X MIPA SMA Islam Sudirman
Ambarawa. Data collection method in this research is chemical literacy test and questionnaire.
Analysis of data using n-gain test, normality test, similarity two variance test, and t test. The
results of the research showed the average value of chemical literacy posttest experimental
class 72.86 and control class of 63.42. The test result of n-gain experimental class 0.621 and
control class 0.618, both in medium category. The t test results on the posttest value t count of
3.66 over ttable of 2.00, which means the chemical literacy ability of experimental class is better
than control class. Based on these results, it can be concluded that contextual-guided inquiry
learning can improve students’s chemical literacy profile on context aspect, knowledge,
competency, and attitude aspect.
Data pada Tabel 1 diperoleh hasil n-gain dengan pembelajaran berbasis kontekstual.
kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan Latief, et al (2014) menjelaskan
dengan kelas kontrol, hal ini dikarenakan pembelajaran yang kontekstual dapat
pembelajaran kelas eksperimen dilengkapi memberikan pengaruh yang besar terhadap
2516 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 14, No. 1, 2020, halaman 2512 – 2523
hasil belajar siswa, karena siswa dilatih berdistribusi normal, sehingga uji
untuk mencari permasalahan, selanjutnya menggunakan statistik
mengumpulkan data, memecahkan parametrik. Hasil uji kesamaan dua varians
masalah kemudian mengembangkan dan menunjukkan data pretest dan posttest
menganalisis masalah tersebut untuk kedua sampel mempunyai varians yang
dicarikan solusinya. tidak berbeda pada taraf signifikan 5%,
Hasil pretest dan posttest juga diuji dimana Fhitung < Ftabel. Fhitung data pretest
normalitas dan kesamaan dua variansnya sebesar 1,098 dengan Ftabel 1,988.
untuk menentukan rumus uji t yang Sedangkan Fhitung data posttest sebesar
digunakan. Hasil uji normalitas data pretest- 1,340 dengan Ftabel 2,102. Data tersebut
posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan antara kelas eksperimen dan
menunjukkan Χ2hitung < Χ2tabel dengan dk = n- kontrol mempunyai varians yang sama.
1 dan α = 5%. Χ2hitung nilai pretest dan Hasil uji normalitas dan uji
posttest kelas eksperimen berturut-turut kesamaan dua varians menunjukkan data
sebesar 8,93 dan 10,57, sedangkan Χ2hitung pretest dan posttest kedua sampel
nilai pretest dan posttest kelas kontrol berdistribusi normal dan memiliki varians
sebesar 1,27 dan 9,10 dengan Χ2tabel kedua yang sama, sehingga uji dua rerata yang
kelas tersebut sebesar 11,07. Hasil digunakan adalah uji t satu pihak kanan.
tersebut menunjukkan bahwa data pretest Hasil analisis uji t satu pihak kanan
dan posttest kedua kelas sampel disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil uji t satu pihak kanan
Data thitung ttabel Kriteria
Pretest 0,765 1,996 Ho diterima
Posttest 3,658 2,002 Ho ditolak
senyawa kovalen polar, memperoleh yang disajikan dengan konsep materi yang
ketercapaian rendah. Pengetahuan pada dipelajari.
soal tersebut menyajikan fenomena bahwa
adanya arus listrik pada logam disebabkan Kemampuan Literasi Kimia Aspek
oleh aliran elektron, tetapi hanya beberapa Konteks
wujud zat saja yang dapat menghantarkan Konteks sains dalam penelitian ini
arus litrik seperti bentuk lelehan dan adalah aplikasi dari materi larutan elektrolit
larutan. Sebagian besar siswa kurang dan non elektrolit yang berkaitan dengan
memahami konsep larutan elektrolit dan peranan di kehidupan sehari-hari. Profil
non elektrolit senyawa ion dan senyawa kemampuan literasi kimia aspek konteks
kovalen, sehingga siswa kesulitan untuk disajikan pada grafik Gambar 2.
menghubungkan penjelasan fenomena
Latief, H., Rohmat, D., dan Ningrum, E., Santiasih, N.L., Marhaeni, A.A.I.N., dan
2014, Pengaruh pembelajaran Tika, I.N., 2013, Pengaruh model
kontekstual terhadap hasil belajar, pembelajaran inkuiri terbimbing
Jurnal Gea, Vol 14, No 1, Hal 11– terhadap sikap ilmiah dan hasil
27. belajar ipa siswa kelas V SD No. 1
kerobokan kecamatan kuta utara
Maknun, D., 2014, Penerapan kabupaten badung tahun pelajaran
pembelajaran kontekstual untuk 2013/2014, E-journal Program
meningkatkan literasi sains dan Pascasarjana Universitas
kualitas argumentasi siswa pondok Pendidikan Ganesha Program
pesantren daarul uluum pui Studi Pendidikan Dasar, Vol 3, No
majalengka pada diskusi 1, Hal 1–11.
sosiosaintifik IPA, Jurnal Tarbiyah,
Vol 21, No 1, Hal 119–48. Srikandi, M.M., Sujana, A., dan Aeni, A.N.,
2017, Pengaruh pembelajaran
Muhajir, S.N., Mahen, E.C.S., Yuningsih, kontekstual terhadap kemampuan
E.K., dan Rochman, C., 2015, literasi sains berbasis gender pada
Implementasi model problem materi sistem pencernaan, Jurnal
solving laboratory untuk Pena Ilmiah, Vol 2, No 1, Hal 611–
meningkatkan kemampuan literasi 20.
sains mahasiswa pada mata kuliah
fisika dasar II, Prosiding Simposium Villagonzalo, E.C., 2014, Process oriented
Nasional Inovasi dan Pembelajaran guided inquiry learning: an effective
Sains 2015 (SNIPS 2015) 8 dan 9 approach in enhancing students’
Juni 2015, Hal 549–52. academic performance. The DLSU
Research Congress, Vol 20, No 9,
OECD., 2016, Assesing scientific, reading Hal 1–6.
and mathematical literacy a
framework for PISA 2015, Paris: Wardani, S., Setiawan, S., dan Supardi,
OECD Publishing. K.I., 2016, Pemahaman konsep
dan oral activities pada materi
Prastiwi, M.N.B., Rahmah, N., Khayati, N., pokok reaksi reduksi dan oksidasi,
Utami, D.P., Primastuti, M., dan Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia,
Majid, A.N., 2017, Studi Vol 10, No 2, Hal 1743–1750.
kemampuan literasi kimia peserta
didik pada materi elektrokimia, Wulandari, N., dan Sholihin, H., 2016,
Prosiding Seminar Nasional Kimia Analisis kemampuan literasi sains
14 Oktober 2017, Yogyakarta: pada aspek pengetahuan dan
Universitas Negeri Yogyakarta. kompetensi sains siswa SMP pada
materi kalor, EDUSAINS, Vol 8, No
1, Hal 66–73.