Abstrak
Penelitian yang dilakukan ini memiliki tujuan untuk mengetahui kelayakan multimedia interaktif
berbasis blended learning yang dikembangkan pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit
ditinjau dari segi kevalidan dilihat dari kualitas isi dan tujuan, konstruk, instruksional, dan teknis.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan dengan prosedur penelitian
berdasarkan model 4D. Sasaran penelitian ini adalah 15 siswa MAN 2 Gresik. Hasil penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa kelayakan multimedia interaktif berbasis blended learning yang
dikembangkan pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit segi kevalidan dengan menggunakan
instrumen lembar validasi pada media berupa multimedia interaktif pada materi larutan elektrolit
dan non elektrolit dimana secara keseluruhan aspek kualitas isi dan tujuan, konstruk, instruksional,
dan teknisnya memperoleh persentase keseluruhan sebesar 85,29% dan website e-learning sebagai
penunjang kegiatan belajar blended learning memperoleh persentase keseluruhan 81,14% dengan
kriteria yang sangat valid/layak sebagai media pembelajaran berbasis blended learning.
Kata kunci: Multimedia Interaktif, Blended Learning, Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Abstract
This research has a purpose to know the feasibility of interactive multimedia based blended learning
that developed on the material of electrolyte and non electrolyte solution in terms of the validity
seen from the quality of content and purpose, construct, instructional, and technical. Type of
research used is research development with research procedure based on 4D model. The target of
this research is 15 students of MAN 2 Gresik. The results of this study can be concluded that the
feasibility of interactive multimedia-based blended learning developed on the material electrolyte
and non electrolyte solution in terms of validity by using the instrument validation sheet on the media
in the form of interactive multimedia in electrolyte and non electrolyte solution where the overall
aspect of quality content and purpose, construct, instructional, and technical gain an overall
percentage of 85.29% and e-learning website as a supporter of learning blended learning activities
get the overall percentage of 81.14% with criteria that is very valid / viable as a blended learning-
based learning media.
Keywords: Interactive Multimedia, Blended Learning, Electrolyte and Non Electrolyte Solutions
143
Unesa Journal of Chemical Education ISSN:2252-9454
Vol. 7, No. 2, pp.143-153, May 2018
hari tersebut didukung dengan hasil pra penelitian elektrolit dan non elektrolit. Salah satu
yang dilakukan peneliti di MAN 2 Gresik yaitu karakteristik materi larutan elektrolit dan non
sebanyak 89% siswa memiliki ketertarikan dalam elektrolit adalah ruang lingkup konsep yang harus
melakukan pembelajaran kimia dan 11% siswa dibangun menggunakan penggambaran secara
merasa tidak tertarik dengan pembelajaran kimia. makro, mikro, dan simbolik. Sebanyak 46,67%
Pembelajaran kimia sebagai bagian dari siswa menganggap bahwa materi larutan elektrolit
pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam yang memiliki dan non elektrolit adalah materi yang dianggap
peranan penting dalam perkembangan ilmu cukup sulit oleh beberapa siswa dikarenakan siswa
Pengetahuan dan Teknologi. Permendikbud No. tersebut kurang mampu dalam penggolangan
65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, bahwa contoh-contoh larutan yang termasuk ke dalam
pembelajaran lebih mengutamakan pada sifat-sifat elektrolit dan non elektrolit. Oleh karena
kompetensi siswa dijelaskan lebih lanjut bahwa karakteristik konsepnya tersebut, maka dibutuhkan
pendidikan seharusnya diselenggarakan dalam media yang dapat menggambarkan konsep secara
suatu cara yang interaktif, inspiratif, dan mikro dan simbolik.
menyenangkan salah satunya dengan Selain itu sebagai salah satu materi pelajaran
menggunakan suatu media pembelajaran. kimia, hendaknya materi ini dapat dijadikan
Kenyataannya penelitian menurut sebagai sarana untuk mengembangkan minat,
Heriyanto[2], menyatakan bahwa media kreativitas, dan kemandirian siswa melalui
pembelajaran yang tersedia dan sering digunakan perkembangan era globalisasi pada abad 21 dimana
di sekolah berupa buku teks, LKS, video, dan file perkembangan tersebut terjadi pada sektor
presentasi yang hanya bersifat satu arah saja. Hal teknologi dan komunikasi yang semakin
tersebut didukung pula dengan hasil pra penelitian berkembang. Perkembangan pada sektor teknologi
dan hasil wawancara dengan guru bahwa sebesar informasi dan komunikasi yang berkembang
83,63% siswa menyatakan bahwa pada beberapa secara pesat tersebut menawarkan hal-hal yang
pembelajaran terkadang menggunakan media baru bagi dunia pendidikan misalnya e-learning.
elektronik sebagai suatu media pembelajaran yang Internet di dalam dunia pendidikan memiliki
ditampilkan dan pada umumnya sebatas pemberian peranan penting dalam memberikan pengayaan
materi melalui power point. dan sebagai media dalam berkomunikasi antara
Media adalah segala sesuatu yang dapat sesama peserta didik, peserta didik dengan
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim pendidik ataupun peserta didik dengan sumber-
ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, sumber lain [6].
perasaan, minat serta perhatian siswa sedemikian Salah satu bentuk mengatasi hal tersebut perlu
rupa hingga proses belajar terjadi [3]. Media yang dibuat tujuan pembelajaran yang dapat dicapai oleh
dibuat dapat mewakili apa yang kurang mampu siswa yaitu dengan adanya inovasi dalam
guru atau pengajar ucapkan melalui kata-kata atau pembelajaran yang dapat mengoptimalkan proses
kalimat tertentu. Selain itu media dapat digunakan belajar siswa dari segi waktu dan penggunaan
sebagai pengarah atau pemberi pesan dalam media pembelajaran. Pembelajaran gabungan
pembelajaran, sebagai pembangkit perhatian, antara online learning dengan pembelajaran
motivasi siswa serta gairah belajar melalui konvensional/tradisional sudah banyak dilakukan
interaksi lebih langsung antara siswa dengan yang hasilnya antara lain bahwa penggunaan
sumber belajar. blended learning mempengaruhi persepsi siswa
Multimedia yaitu media yang digunakan terhadap aktivitas pembelajaran. Didalam
dalam proses pembelajaran dimana media tersebut pembelajaran penggunaan blended learning
melibatkan berbagai panca indra[4]. Multimedia memiliki efek yang positif yaitu mampu
pembelajaran interaktif dalam penyampaian bahan meningkatkan nilai akhir pada berbagai
ajar secara interaktif dan dapat mempermudah karakteristik siswa [7]. Karakteristiknya adalah
pembelajaran karena didukung oleh berbagai aspek mengijinkan pembelajaran synchronous
seperti suara/audio, video, animasi, teks, dan grafik (bergantung pada waktu) dan asynchrous (tidak
[5]. bergantung pada waktu) [8].
Secara umum, pembelajaran kimia SMA Berdasarkan latar belakang di atas, maka
dilapangan khususnya pada materi larutan dapat dirumuskan pertanyaan penelitian:
elektrolit dan non elektrolit membahas sebatas Bagaimana kevalidan multimedia interaktif
mengenai aspek makroskopis yaitu fenomena- berbasis blended learning yang dikembangkan
fenomena yang berhubungan dengan larutan ditinjau dari kualitas isi dan tujuan, konstruk,
144
Unesa Journal of Chemical Education ISSN:2252-9454
Vol. 7, No. 2, pp.143-153, May 2018
B10
B11
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
Gambar 4. Cuplikan Draf II Multimedia Interaktif Gambar 6. Grafik Validasi Kualitas Isi dan Tujuan
Media
147
Unesa Journal of Chemical Education ISSN:2252-9454
Vol. 7, No. 2, pp.143-153, May 2018
148
Unesa Journal of Chemical Education ISSN:2252-9454
Vol. 7, No. 2, pp.143-153, May 2018
pembelajaran. Selain itu Multimedia interaktif Y Kualitas ilustrasi baik dalam segi
dapat digunakan untuk mengaitkan ketiga level peletakan, ukuran, warna, dan
representasi ilmu kimia sehingga efektif dalam pencahayaan
menyajikan konsep kimia yang kompleks dan Z Desain dalam multimedia interaktif
dinamis pada tingkat makroskopis, memudahkan siswa mempelajari materi
submikroskopis, dan simbolik [17].
c. Kualitas Instruksional 2) Website e-chemedu
Terdapat beberapa aspek dalam penilaian
kualitas instruksional yang divalidasikan.
1) Media Pembelajaran berupa Multimedia
Interaktif
151
Unesa Journal of Chemical Education ISSN:2252-9454
Vol. 7, No. 2, pp.143-153, May 2018
Periodik Unsur Kelas X SMA. Unesa Journal Learning terhadap Hasil Belajar Kognitif
of Chemical Education, Vol. 6 No. 1; hal. 16- Mahasiswa Melalui Blended Learning
23. Berbasis Web. Prosiding Seminar Nasional
PPM; hal. 78-81
[13] A.P, Raffani Ovianti dan Dwiningsih,
Kusumawati. 2016. Developing Multimedia [17] Burke, K. A., et al. 1998. Developing and
Interactive Based Blended Learning at Kimia Using Conceptual Computer Animations for
Subject Class XII. Prosiding Seminar ISEL, 6 Chemistry Instruction. Journal of Chemical
Agustus 2016 Education, 75(12): 1658-1661.
[14]Rahma, Pipit Tri, dan Dwiningsih, [18] Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran.
Kusumawati. 2017. Pengembangan Lembar Jakarta: Rajawali Pers.
Kerja Siswa Model Inkuiri Terbimbing
Berbasis Blended Learning pada Materi [19] Dwiningsih, Kusumawati, Sukarmin, dan
Pokok Kimia Unsur. Unesa Journal of Muchlis. 2016. Building the Design of
Chemical Education, Vol. 6 No. 3; hal. 476- Blended Learning in Web Lite-Based and
481. Industrial Visits Inorganic Chemical Course.
American Scientific Publishers.
[15]Peraturan Badan Standar Nasional
Pendidikan.2016. Prosedur Operasi Standar [20]Wulandari, Diah Ayu, dan Dwiningsih,
Penyelenggaraan Penilaian Buku Teks Kusumawati. 2017. Pengembangan
Pelajaran dan Buku Panduan Guru. Jakarta: Perangkat Pembelajaran Berbasis Blended
BSNP Learning pada Materi Koloid. Unesa Journal
of Chemical Education, Vol. 6 No. 3; hal. 446-
[16] Dwiningsih, Kusumawati, Sukarmin, dan 451.
Muchlis. 2016. Pengaruh Self Regulated
153