Anda di halaman 1dari 2

NAMA : TAUFIQUR RAHMAN

NIM : 2020242037
S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

TUGAS SISTEM INFORMASI DALAM KEPERAWATAN

“Telenursing is defined as the practice of nursing over distance using telecommunications


technology”(National Council of State Boards of Nursing). Telenursing diartikan sebagai
pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-
jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara
fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference (bagian
integral dari telemedicine atau telehealth). Telenursing terjadi ketika perawat menemukan
kebutuhan kesehatan klien melalui penilaian, triage dan ketetapan informasi, menggunakan
informasi, komunikasi dan berbasis jaringan system. Telenursing memudahkan akses ke
pelayanan kesehatan yang berkenaan dengan populasi yang jauh dari pelayanan (under-
serviced) dan area remote seperti halnya memudahkan monitoring pelayanan di rumah atau
individu dengan permasalahan kesehatan kronis.Aplikasi telenursing tersedia di rumah,
rumah sakit, melalui telenursing centre dan melalui unit mobile. Telepon triage dan home
care saat ini merupakan aplikasi yang tumbuh yang paling cepat. Perawat home
caremenggunakan sistem yang memberikan ijin untuk melakukan monitoring parameter
fisiologi di rumah, seperti tekanan darah, glukosa darah, pernapasan, dan menimbang berat
badan, via internet. Melalui sistem video interaktif, pasien menghubungi perawat bertugas
dan menyusun suatu konsultasi melalui video untuk menunjukkan permasalahan yang
dihadapi; sebagai contoh, bagaimana cara mengganti balutan luka, memberi suntikan hormon
insulin atau mendiskusikan peningkatan nafas pendek (sesak nafas). Hal ini  sangat
membantu orang dewasa dan anak-anak dengan kondisi-kondisi kronis dan macam-macam
penyakit yang melemahkan, terutama sekali mereka yang mempunyai cardiopulmonary
diseases.
Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan,
terutama sekali untuk self management pada penyakit kronis. Hal itu memungkinkan perawat
untuk menyediakan informasi secara akurat dan tepat waktu dan memberikan dukungan
secara langsung (online). Kesinambungan pelayanan ditingkatkan dengan  memberi
kesempatan kontak yang sering antara penyedia pelayanan kesehatan dan pasien dan
keluarga-keluarga mereka. Telenursingdapat mengurangi biaya perawatan, mengurangi hari
rawat di RS, peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih
luas dan merata, dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home care).
Menurut Britton, Keehner, Still & Walden (1999) ada beberapa
keuntungan telenursing adalah yaitu : Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien
dan keluarga dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang
gawat darurat, RS dan nursing home),Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan
cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis,Telenursing dapat
mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di RS, Dapat meningkatkan pelayanan
untuk pasien kronis, tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan
teknologi,Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance
learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika
kesehatan. Telenursing dapat pula digunakan dalam pembelajaran di kampus,
video conference, pembelajaran online dan multimedia distance learning. Ketrampilan klinik
keperawatan dapat dipelajari dan dipraktekkan melalui model simulasi lewat secara interaktif.
Telenursing akan berkaitan dengan isu aspek legal, peraturan etik dan kerahasiaan pasien
sama seperti telehealth secara keseluruhan. Di banyak negara, dan di beberapa negara bagian
di Amerika Serikat khususnya praktek telenursing dilarang (perawat yang online sebagai
koordinator harus memiliki lisensi di setiap resindesi negara bagian dan pasien yang
menerima telecare harus bersifat lokal) guna menghindari malpraktek perawat antar negara
bagian. Isu legal aspek seperti akontabilitas dan malprakatek, dsb dalam kaitan telenursing
masih dalam perdebatan dan sulit pemecahannya. Dalam memberikan asuhan keperawatan
secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur
praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan
pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan telenursingmesti terintegrasi dengan
startegi dan kebijakan pengembangan praktek keperawatan,  penyediaan pelayanan asuhan
keperawatan, dan sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan yang menggunakan model
informasi kesehatan/berbasis internet.

Anda mungkin juga menyukai