Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Penelitian Hukum

Supremasi Hukum, ISSN: 1693-766X, Vol. 24, No. 2, Agustus 2015


124

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015 DAN


TANTANGAN NEGARA KESEJAHTERAAN

Fathoni
Fakultas Hukum Universitas Lampung
Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1 Gedong Meneng, Bandar Lampung
(HP. 081369403439, e-mail: fathoni.hukum@gmail.com)

ABSTRACT

Indonesia is a sovereign state. The word here is not only sovereign


denotatively meaning that the state government does not have power under the
jurisdiction of another country. State government meant for the welfare of the
people. When it is associated with free competition among countries, it can be more
about the role of the state in protecting its citizens in order to avoid what is,
according to Hobbes as "homo homini lupus". This is the challenge of the welfare
state, which the state must not fail to welfare. The existence of cases of state
failure to provide protection for its citizens, especially in free trade has become a
scourge for the people. People who are not able to compete in free trade, in the end
just be a spectator and does not play a role in the AEC 2015.
State efforts to protect the people by improving competitiveness, increasing
export volume, prioritizing the use of domestic goods / services. In the area of
regulation, needs to set rules on security measures and monitoring domestic
products to circulate goods and services, as well as by applying Early Warning
System against the possibility of import surges.

Keywords: sovereign, state welfare, competitiveness, AEC 2015

ABSTRAK

Indonesia adalah negara yang berdaulat. Kata berdaulat disini tidak saja
bermakna denotatif bahwa negara memiliki kekuasaan pemerintahan yang tidak
tunduk pada kekuasaan negara lain. Penyelenggaraan negara dimaksudkan
untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Bila dikaitkan dengan persaingan
dengan negara lain, maka dapat ditarik lagi tentang peran negara dalam
melindungi warganya agar tidak terjadi apa yang menurut Hobbes sebagai “homo
homini lupus”. Inilah tantangan negara kesejahteraan tersebut, dimana negara
tidak boleh gagal. Adanya kasus-kasus tentang gagalnya negara dalam
memberikan perlindungan bagi warganya, terutama dalam perdagangan bebas
telah menjadi momok bagi rakyat. Rakyat yang tidak mampu bersaing dalam
perdagangan bebas, pada akhirnya hanya menjadi penonton dan tidak
memainkan peranan dalam MEA 2015.
Upaya negara dalam melindungi rakyat antara lain dengan meningkatkan
daya saing, meningkatkan volume ekspor, mengutamakan penggunaan barang/
jasa dalam negeri. Di bidang regulasi, perlu ditetapkan peraturan tentang
tindakan pengamanan produk dalam negeri dan pengawasan terhadap barang
beredar dan jasa, serta dengan menerapkan Early Warning System terhadap
kemungkinan terjadinya lonjakan impor.

Kata kunci: berdaulat, negara kesejahteraan, daya saing, MEA 2015

Fathoni, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 dan Tantangan Negara Kesejahteraan.
Jurnal Penelitian Hukum
Supremasi Hukum, ISSN: 1693-766X, Vol. 24, No. 2, Agustus 2015
125

PENDAHULUAN perlu dipersiapkan agar Indonesia


dapat bersaing di dalamnya. Konteks
Indonesia adalah negara yang yang terkandung dalam MEA 2015
berdaulat. Kata berdaulat disini adalah konteks pasar bebas yang di
tidak saja bermakna denotatif bahwa dalamnya “diharamkan” sekat-sekat
negara memiliki kekuasaan yang dapat menghambat
pemerintahan yang tidak tunduk perdagangan, atau dalam konteks
pada kekuasaan negara lain, tetapi yang lebih luas, tidak boleh ada
terselubung juga makna konotatif halangan (barrier) di bidang
tentang “giliran” 1 kekuasaan. Cita- ekonomi. Dunia menjadi satu tanpa
cita kedaulatan telah dicapai melalui sekat (borderless). Indonesia mau
proses Proklamasi Kemerdekaan, tidak mau harus mengambil porsi
sehingga jelas sudah demarkasi paling besar dalam MEA 2015. Hal
politik hukum kolonial menuju ini merupakan keniscayaan, karena
politik hukum nasional. Negara Indonesia merupakan negara
kesejahteraan (welfare state) sebagai demokratis terbesar di ASEAN
antitesa dari konsep negara penjaga dengan 240 juta penduduk. Apalagi,
malam, pasti punya tujuan. Negara sejarah mencatat bahwa Indonesia
mempunyai kewajiban untuk adalah salah satu dari lima negara
memenuhi (fulfill), menyediakan pendiri ASEAN di Tahun 1967.
(provide), melayani (service) dan Terhitung ada 10 (sepuluh) negara
melindungi (protect) warga yang tergabung dalam ASEAN,
negaranya. Kesemua itu kemudian termasuk Kamboja yang bergabung
direduksi dan diintroduksi dalam di Tahun 2009.
konsep hak asasi manusia (HAM),
baik Sipol, maupun Ekosob, berupa Maksud didirikannya ASEAN
hak bebas dari (free from) dan bebas adalah untuk menyepakati
untuk (free to). Hak untuk bebas kerjasama bidang ekonomi. Diawali
dari rasa takut/ancaman dan bebas dengan kesepakatan Preferential
untuk mendapatkan kehidupan Tariff Arrangement (PTA) pada Tahun
layak, misalnya, dapat dikategorikan 1977. Salah satu kesepakatan yang
ke dalamnya. Bila dikaitkan dengan menjadi cikal bakal visi
persaingan dengan negara lain, pembentukan ASEAN Economic
maka dapat ditarik lagi tentang Community (AEC) 2015 atau MEA
peran negara dalam melindungi 2015 adalah disepakatinya Common
warganya agar tidak terjadi apa yang Effective Preferential Tariff – ASEAN
menurut Hobbes sebagai “homo Free Trade Area (CEPT-AFTA) pada
homini lupus”. Inilah tantangan Tahun 1992 dengan target
negara kesejahteraan itu. implementasi semula Tahun 2008.

Dikaitkan dengan konteks Peran ASEAN juga menjadi


perdagangan bebas, maka di begitu penting dan dunia begitu
dalamnya setiap negara bersaing berkepentingan terhadap negara-
dalam pengembangan ekonomi negara di kawasan ASEAN.
melalui perdagangan. Pelaksanaan Globalisasi ekonomi dunia telah
perdagangan bebas dilaksanakan menggiring (kalau tidak mau
dalam kawasan regional tertentu, menggunakan istilah “diseret”)
termasuk di kawasan negara ASEAN. negara-negara ASEAN—termasuk
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Indonesia—di dalamnya ke dalam
yang akan diterapkan di akhir 2015 area pasar bebas (free trade area).
Dunia rimba perdagangan yang
1 Secara kebahasaan, kata “daulat” menuntut kesiapan setiap negara
dapat diartikan dengan “giliran”, “orde” apabila tidak mau menjadi mangsa

Fathoni, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 dan Tantangan Negara Kesejahteraan.
Jurnal Penelitian Hukum
Supremasi Hukum, ISSN: 1693-766X, Vol. 24, No. 2, Agustus 2015
126

negara-negara maju (developed disparities.” 4 Target Tahun 2020


country). Apabila dikaitkan dengan tersebut kemudian dipercepat
teori kedaulatan negara, menurut pencapaiannya di Tahun 2015 yang
penulis, disini telah terjadi sesuatu disetujui pada Forum ASEAN
yang kontradiktif. Di satu sisi SUMMIT 2007. Serangkaian
Indonesia—dan negara-negara lain— persetujuan menuju MEA 2015 juga
merupakan negara berdaulat, dilakukan di Bali melalui Bali
namun di sisi lain, negara-negara Concord II 2003, dengan isuASEAN
berdaulat tersebut tidak dapat Economic Community: “free flows of
“melawan” konsensus bernama goods, services, investment, skilled
perdagangan bebas. labor and freer flow of capital” no
later than 2020. Target yang hendak
Dunia memiliki kepentingan dicapai mencakup beberapa isu
begitu besar terhadap negara di pokok, seperti: pertanian dan hutan;
kawasan ASEAN. Indikasi akan hal kompetisi perdagangan;
ini dapat dilihat dari penerapan perlindungan konsumen; HKI;
ASEAN Free Trade Agreement (AFTA) energi; transportasi; pariwisata;
disepakati 1992 dan mulai pengembangan UKM; dan
diterapkan Tahun 2002. Sejak konektifitas negara ASEAN.
Januari 2010 ASEAN-6 menghapus
seluruh tarif pada kategori “Inclusion Penerapan MEA 2015
List”. Dengan demikian, sejak 2010, memerlukan strategi dan kesiapan,
tidak ada lagi hambatan sedangkan kondisi infrastruktur
perdagangan di negara ASEAN. 2 Indonesia masih buruk. Data-data
Pada tahun 2010, 99,11% tariff yang berisi: jalan-raya 34.000 km,
ASEAN-6 adalah 0%, dan 98,86% sebagian besar peninggalan jaman
tarif ASEAN-4 berada di kisaran 0- Belanda; jalan tol hanya 1,82% dari
5%. Kerangka kerjasama total jalan raya; neraca listrik PLN
perdagangan barang, jasa dan defisit 10,95 GW; rasio panjang jalan
investasi telah berjalan sejak 1990- dan jumlah pelabuhan adalah 4,5
an: CEPT-AFTA 1992; ASEAN ribu km/pelabuhan patut menjadi
Framework Agreement on Services pertimbangan. Pertanyaan
(AFAS, 1995) dan ASEAN Investment selanjutnya adalah, sudah siapkah
Area (1998). 3 Bahkan, sentralisme Indonesia menghadapi MEA 2015?
kawasan ASEAN kemudian diperluas Bagaimana dengan konsep pendirian
menuju regionalisme yang negara Indonesia yang bercita-cita
mencakup juga peningkatan daya mensejahterakan warganya? Apakah
saing ASEAN dengan RRT dan India. globalisasi yang telah memaksa
setiap negara untuk memasuki area
Kondisi diatas sejalan dengan perdagangan bebas tidak
Visi ASEAN 2020 (ASEAN Vision bertentangan dengan konsep negara
2020),yaitu: “A stable, prosperous, kesejahteraan?
and highly competitive region with
equitable economic development, and
reduced poverty and socio-economic PEMBAHASAN

1. Kedaulatan dan Berdaulat


Kata kedaulatan dalam
literatur berbahasa Inggris
2 Direktorat Kerjasama ASEAN
Kemendag RI, “Kesiapan Indonesia dipadankan dengan kata
Memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN di
2015”, Presentasi dibawakan di Hotel
Aryaduta, Jakarta, 13 Desember 2010. 4 ASEAN Summit, Kuala Lumpur,
3 Ibid. Desember 1997

Fathoni, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 dan Tantangan Negara Kesejahteraan.
Jurnal Penelitian Hukum
Supremasi Hukum, ISSN: 1693-766X, Vol. 24, No. 2, Agustus 2015
127

“souvereignty” yang dalam Black's Negara yang tidak mampu


Law Dictionary diberi pengertian: menjalankan kedaulatannya dapat
“The supreme, absolute, and dikategorikan kegagalan negara
uncontrollable power by which any (state failure). Bila hal ini telah
independent state is governed; terjadi, maka indikasinya adalah
supreme political authority; bahwa ada kesalahan serius pada
paramount control of the negara tersebut. Tentu saja setiap
constitution and frame of
negara tidak dapat steril dengan
government and its administration;
the self-sufficient source of political cara mengisolasikan diri dari
power, from which all specific tatangan pergaulan negara-negara di
political powers are derived; the dunia. Setiap negara memiliki posisi
international independence of a masing-masing terhadap hukum
state, combined with the right and internasional dan segala aturannya.
power of regulating its internal Gerard Kreijen memberikan ilustrasi
affairs without foreign dictation; yang menarik akan hal ini dalam
also a political society, or state, mengantar bukunya:
which is sovereign and Since this is a legal study, this
independent.”5 section gives a basic account of
the State within modern
Titik tekan pengertian souvereignty international law and order.
adalah pada kekuasaan tertinggi, This account is to serve as a
mutlak, dan tidak dibawah kendali ‘value neutral’ treatment of the
(uncontrollable) yang dengannya State, statehood, and some of
setiap negara merdeka mejalankan the legal concepts and
pemerintahannya. Termasuk dalam principles related thereto. It
pengertian kedaulatan facilitates the subsequent
(souvereignty)—dalam kaitannya discussion – in section 3 – of
dengan hubungan internasional— two essentially different
adalah bahwa setiap negara conceptions of the State that
berdaulat memiliki hak dan one may hold according to one’s
kewenangan untuk membentuk view of international law as an
peraturan dalam negeri yang tidak either predominantly social or
dapat didikte oleh negara lain predominantly ethical-
(without foreign dictation). Dengan normative phenomenon.6
demikian, kedaulatan merupakan
puncak kewenangan, sehingga tidak Sebagian besar urusan kenegaraan,
ada kekuasaan lain yang lebih besar dalam kajian hukum telah menjadi
dan dapat mempengaruhi negara norma etis yang diatur secara
yang berdaulat. Berdaulat artinya internasional. Setuju atau tidak,
bebas menentukan pilihan, dalam itulah yang terjadi. Bahwa setiap
konteks ini adalah bebas bergabung negara berdaulat ternyata dipaksa
dengan MEA 2015, AFTA 2010, atau untuk melakukan persaingan bebas.
dalam kerjasama internasional Jika dianalogikan, siap atau tidak,
apapun. Tetapi, apakah kita benar- sanggup atau tidak berenang, setiap
benar berhak memilih, sementara negara dipaksa masuk ke lautan
setiap negara—termasuk Indonesia— perdagangan bebas. Bagi negara
juga terikat tata pergaulan negara- yang “bisa berenang”, maka
negara?

6 Gerard Kreijen, State Failure,


5 Henry Campbell Black, Black's Law Sovereignty and Effectiveness: Legal Lessons
Dictionary, Third Edition, Washington D.C.: from the Decolonization of Sub-Saharan
St. Paul Minn. West Publishing Co. 1933, Africa, Leiden: Martinus Nijhoff Publishers,
p.1643. 2004, p. 8

Fathoni, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 dan Tantangan Negara Kesejahteraan.
Jurnal Penelitian Hukum
Supremasi Hukum, ISSN: 1693-766X, Vol. 24, No. 2, Agustus 2015
128

selamatlah ia, atau bahkan mereguk downward have still increased,


keuntungan, sedangkan negara yag so also have the doubts and
“tidak bisa berenang”, ia akan controversies concerning the
tenggelam, atau bahkan mati. same, and seeing that true
knowledge begetno doubt, nor
Kedaulatan juga berdekatan controversy, but knowledge; it
maknanya dengan politik. Apabila is manifest from the present
dikaitkan dengan politik, maka controversies, that they which
setiap manusia adalah “pekerja have heretofore written thereof,
politik”. Tidak seorangpun yang have not well understood their
bukan “orang politik”. Merujuk pada own subject.”8
pendapat Aristoteles, setiap manusia
adalah zoon politicon. Politik di sini Hobbes, dengan demikian
diartikan sebagai sebuah ilmu mengungkapkan bahwa penjelasan
tentang organisasi dan administrasi yang benar dan mudah dipahami
negara; aktivitas-aktivitas atau mengenai Unsur Hukum, Alam dan
profesi yang terlibat dalam bidang- Politik, terikat (dependen) pada
bidang politik. Dalam pengertian dan pengetahuan tentang sifat dasar
khasanah keilmuan kita tentang manusia, apa itu lembaga politik,
politik, kata politik diserap begitu dan apa yang kita sebut hukum. Ia
saja dari kata bahasa Inggris berpendapat bahwa konsep masing-
“Politics” yang dalam Black Law masing orang dapat saja berbeda,
Doctionary diberi pengertian sebagai: sehingga keraguan dan kontroversi
1. The science of the organization and adalah sebuah keniscayaan.
administration of the state. 2. The Pengetahuan yang dipahami secara
activity or profession of engaging in benar akan memperanakkan
political affairs.7 kepastian.

Politik diartikan sebagai ilmu Dari pernyataan ini, jelaslah


tentang organisasi negara dan bahwa pemahaman yang berbeda
bagaimana negara dijalankan. mengenai objek yang sama akan
Disinilah berkelindan antara hukum melahirkan keraguan dan
dan politik. Hukum membuat aturan kontroversi. Hal ini adalah khas sifat
main, sedangkan politik mengisinya dasar manusia dan pembawaan
dengan orang-orang dan alat-alat alamnya. Oleh karena itu penting
yang akan bekerja dalam negara itu. untuk menyamakan konsep,
Thommas Hobbes menggambarkan walaupun persepsi setiap orang
kelindan ini dengan ungkapannya tentu tidak dapat diseragamkan.
yang gamblang: Persepsi tentang apakah negara
“The true and perspicuous tetap berdaulat, sedangkan ia dapat
explication of the Elements of saja “dipaksa” untuk mengikuti
Laws, Natural and Politic, aturan internasional layak
which is my present scope, dipertanyakan. Dalam konteks MEA
dependentn upon the 2015, misalnya, dapatkah Indonesia
knowledge of what is human menolaknya? Apakah Malaysia bisa?
nature, what is a body politic, Jika tidak bisa, benarkah negara itu
and what it is we call a law. berdaulat?
Concerning which points, as the
writings of men from antiquity

7 Bryan A. Garner, Black’s Law 8 Thommas Hobbes, The Elements of

Dictionary, Eight Edition, (St. Paul: West a Law Natural and Politic, (Cambridge, UK:
Thomson, 2004), p.1197. Cambridge University Press, 1982), hlm. 3.

Fathoni, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 dan Tantangan Negara Kesejahteraan.
Jurnal Penelitian Hukum
Supremasi Hukum, ISSN: 1693-766X, Vol. 24, No. 2, Agustus 2015
129

Politik dalam makalah ini


dipahami sebagai cara bagaimana Jadi, negara itu harus ada
negara menyejahterakan rakyatnya. dengan segala persyaratan
Itulah cita yang memang merupakan yuridisnya yang tergambar dari
tujuan berdirinya negara ini. Kita falsafah hidup negara tersebut.
juga harus memahami secara rinci Indonesia, memiliki nilai tersebut
dan presisi (distinct) tentang dimana yang kita sebut dengan Pancasila.
letak politik dan kedaulatan dalam Lebih mudah, kita cermati Sila
bernegara. Jadi, bertambah lagi Kelima Pancasila, “Keadilan Sosial
kelindannya: politik, hukum, Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.
kedaulatan. Jika kita “gagal” Inilah yang disebut Ekonomi
meletakkannya dalam Pancasila. Bahwa negara Indonesia
kedudukannya yang tepat, maka diselenggarakan dalam rangka
gagal pula konsep yang dibangun. mencapai keadilan sosial bagi
Jadi, politik itu adalah metode yang seluruh rakyat, tanpa kecuali.
dipilih dalam rangka mencapai
tujuan negara, sedangkan Tantangan negara
kedaulatan merupakan prasyarat kesejahteraan diuji dengan
berdirinya suatu negara. Hukum penentuan pilihan kebijakan,
berada di tengah segaligus di luar. Ia apakah kebijakan yang dipilih akan
menjadi semacam tugu dan pagar membawa kesejahteraan bagi rakyat,
yang dengannya politik dan atau sebalikya justru
kedaulatan tidak saling “berebut menyengsarakan rakyat. Memasuki
lahan” meskipun berada dalam hutan belantara yang terdapat
wilayah yang sama. Tugu adalah macan yang siap menerkam tanpa
penanda arah, sedangkan pagar persenjataan yang cukup sama saja
adalah batas-batas yang dengannya dengan bunuh diri. Untuk itu,
seluruh konsep menjadi terkurung. negara memainkan peranan penting.
Prasyarat yang menjadi prakondisi
2. Berangkat dari asumsi tentang sebelum memasuki era perdagangan
negara bebas harus dipersiapkan.

Literatur-literatur tentang Secara klasik, kalau kita flash


hukum, politik, ekonomi, dan sosial, back lagi tentang teori terjadinya
pendeknya seluruh ilmu yang sebuah negara, maka teori JJ.
kemudian kita kategorikan sebagai Rousseau tentang “teori kontrak
ilmu sosial9, dibangun diatas filosofi sosial” barangkali adalah teori yang
bahwa negara itu ada. Kalau negara paling dapat diterima oleh logika
itu tidak diasumsikan sebagai “ada”, manusia modern. Bahwa negara
maka runtuhlah seluruh bangunan terbentuk dari adanya perjanjian
lainnya yang disandarkan pada sosial (du Contract Social) diantara
negara itu. Kemudian, yang ada warga yang mendiami suatu wilayah
hanya sekelompok manusia saja: tertentu. Kemudian,
tanpa negara, tak perlu politik, perjanjian/kontrak tersebut menjadi
sedang hukum adalah kebiasaan suatu sistem yang ajeg dan
perilaku mereka yang sama-sama dipercaya serta diamalkan sampai
mereka pegang teguh. sekarang. Perjanjian tersebut dapat
saja berisi tentang tata cara
9 Dikotomi tentang ilmu sosial dan kehidupan yang mereka anut,
ilmu alam berangkat dari objek dan metode bagaimana hukum ditegakkan
yang dipakai untuk memverifikasi ilmu untuk menjaga kedamaian, dan
tersebut. Kebenaran ilmu pasti dianggap
mutlak, sedangkan ilmu sosial kebenarannya bagaimana sistem politik dijalankan
nisbi. untuk memilih pemimpin diantara

Fathoni, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 dan Tantangan Negara Kesejahteraan.
Jurnal Penelitian Hukum
Supremasi Hukum, ISSN: 1693-766X, Vol. 24, No. 2, Agustus 2015
130

mereka. Pemimpin negara yang kita (doelstelling) daripada penetapan


sebut pemerintah itulah yang norma (normstelling),
dipercaya rakyat mencapai mengedepankan rencana (plan)
kehidupan yang sejahtera. Negara daripada instruksi (voorschrift),
bertugas melindungi warganya. mengedepankan kebijakan (beleid)
daripada pelaksanaan (uitvoering)
Bila dikaitkan dengan negara, atau penerapan (toepassing).14
maka konsep perlindungan dapat
didekati dengan konsep yang 3. Upaya Perlindungan oleh Negara
dikemukakan oleh Abdul Hakim
Garuda Nusantara 10 bahwa Makna leksikal dari kata
bagaimanapun juga hukum di “upaya” adalah usaha; ikhtiar
Indonesia harus mengacu pada cita- (untuk mencapai suatu maksud,
cita masyarakat bangsa yakni memecahkan persoalan, mencari
tegaknya negara hukum yang jalan keluar, dsb). 15 Upaya
demokratis dan berkeadilan sosial. merupakan tindakan yang
Dalam konteks negara hukum, hal dilaksanakan dalam rangka
ini dilakukan demi mencapai menjalankan tugas dan fungsi.
kesejahteraan bersama bagi seluruh Dalam bidang pemerintahan, tugas
rakyat dalam pengertian yang pokok dan fungsi ini diberikan
sebenarnya, sebagai perwujudan secara atributif oleh undang-
masyarakat adil dan makmur.11 undang. Upaya pemerintah dimulai
dengan memberikan pengertian
Konsep negara seperti ini tentang pemerintah terlebih dahulu.
sejalan dengan pengertian negara Pemerintah (government) ditinjau
hukum kesejahteraan, yang dalam dari pengertiannya berarti
berbagai literatur disebut dengan pengarahan dan administrasi yang
istilah yang berbeda-beda, antara berwenang atas kegiatan orang-
lain welfare state atau social service orang dalam sebuah negara.16
state.12 Satjipto Rahardjo menyebut
negara jenis ini dengan istilah Istilah pemerintah dapat
“negara hukum yang diklasifikasikan dalam
membahagiakan rakyatnya”. 13 Jika pengertiannya yang sempit dan luas.
dalam negara hukum klasik fungsi Istilah pemerintah dalam arti luas
negara hanya sebagai “penjaga meliputi seluruh kekuasaan negara
malam” (nachtwakkerstaat), maka yaitu kekuasaan legislatif,
negara hukum modern bertujuan kekuasaan eksekutif dan kekuasaan
untuk mewujudkan kesejahteraan yudikatif. Pengertian pemerintah
rakyatnya. Negara hukum modern dalam arti sempit hanya meliputi
bersifat aktif, tidak dapat dipisahkan kekuasaan eksekutif saja. Kata
dari rakyatnya (staatsbemoeienis), pemerintah dalam persepektif
mengedepankan penetapan tujuan hukum administrasi negara sama
dengan administrasi negara, yang
10 Machfud M.D., Membangun Politik

Hukum, Menegakkan Konstitusi, Jakarta: 14 W. Riawan Tjandra, Hukum


Pustaka LP3ES, hlm.6. Administrasi Negara, Yogyakarta: Universitas
11 Sri Redjeki Hartono, Kapita Selekta Atmajaya Press, 2008, hlm. 4-7.
Hukum Ekonomi, (Husni Syawali, edt.), 15 Kamus Besar Bahasa Indonesia

Bandung: Mandar Maju, 2000, hlm.3. (versi online di


12 S.F. Marbun, Peradilan Administrasi http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/)
dan Upaya Administratif di Indonesia, 16 Tjandra, W. Riawan. Peradilan Tata

Yogyakarta: UII Press, 2003, hlm. 133. Usaha Negara: Mendorong Terwujudnya
13 Satjipto Rahardjo, Negara Hukum Pemerintah yang Bersih dan Berwibawa.
yang Membahagiakan Rakyatnya, Yogyakarta: Universitas Atmajaya, 2009,
Yogyakarta: Genta Press, 2008, hlm.100-119. h.197.

Fathoni, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 dan Tantangan Negara Kesejahteraan.
Jurnal Penelitian Hukum
Supremasi Hukum, ISSN: 1693-766X, Vol. 24, No. 2, Agustus 2015
131

dalam bahasa Belanda dikenal Perlindungan warga ini akan


dengan sebutan bestuur.17 berkaitan dengan peran negara
dalam mewujudkan cita hukum
Hadjon menulis bahwa Indonesia yang dirumuskan sebagai
kepustakaan bahasa Belanda berikut:19
mengartikan administrasi dalam 1. Negara melindungi senap bangsa
istilah administratief recht dengan Indonesia dan seluruh tumpah
administrare/ besturen yang darah Indonesia dengan
mengandung pengertian fungsional berdasarkan atas persatuan;
dan institusional/ struktural. Fungsi 2. Negara hendak mewujudkan
bestuur berarti keseluruhan organ keadilan sosial bagi seluruh
pemerintah. Lingkungan Bestuur rakyat;
adalah lingkungan di luar 3. Negara yang berkedaulatan
lingkungan regelgeving rakyat, berdasar kerakyatan dan
(pembentukan peraturan) dan permusyawaratan perwakilan;
rechtspraak (peradilan).18 4. Negara beradasar atas
Ketuhanan Yang Maha Esa
Adanya kasus-kasus tentang menurut dasar kemanusiaan
gagalnya negara dalam memberikan yang adil dan beradab.
perlindungan bagi warganya,
terutama dalam perdagangan bebas Cita perlindungan kepada
telah menjadi momok bagi rakyat. segenap bangsa Indonesia tersebut
Rakyat yang tidak mampu bersaing menurut Thomas Aquinas
dalam perdagangan bebas, pada merupakan prinsip keadilan
akhirnya hanya menjadi penonton komulatif, yaitu member
dan tidak memainkan peranan perlindungan kepada semua warga
sebagai pemain yang dapat mereguk bangsa. 20 Wujud peran pemerintah
keuntungan. ini antara lain melalui diplomasi
dalam setiap perjanjian internasional
Upaya negara (baca: yang berkenaan dengan
pemerintah) dalam pemahaman ini perdagangan bebas, kompetisi
merupakan wujud pengembanan terbuka, dan sebagainya.
fungsi dan peran pemerintah yang
telah digariskan dalam peraturan Bila dikaitkan dengan konsep
perundang-undangan negara. tanggung jawab negara untuk
Pemerintah dipahami sebagai organ melindungi rakyatnya, maka hal ini
yang menjalankan pemerintahan telah diatur secara eksplisit dalam
negara. Peran dan fungsi pemerintah UUD Negara RI Tahun 1945 yang
ini timbul dari adanya wewenang telah memberikan pengaturan yang
yang melekat pada lembaga sifatnya perlindungan (protection)
pemerintah sebagai alat negara. dan promosi (promotion) terhadap
Wewenang ini timbul karena secara kesejahteraan rakyat. Akan tetapi,
atributif diberi wewenang oleh sistem perundang-undangan yang
undang-undang, atau merupakan dibangun tidak selalu konsisten,
wewenang delegatif. koheren dan berkoresponden dengan
semangat yang ada dalam UUDN RI
Tahun 1945.
17Ibid
18 Phillipus M. Hadjon, Fungsi Normatif

Hukum Administrasi dalam Mewujudkan 19 Yoan Nursari Simanjuntak, Hak


Pemerintahan yang Bersih, Pidato Desain Industri (Sebuah Realitas Hukum
Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam dan Sosial), Surabaya: Srikandi, 2005,
Ilmu Hukum Universitas Airlangga, hlm.214 – 215.
Surabaya, 1994, h.3 20Ibid

Fathoni, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 dan Tantangan Negara Kesejahteraan.
Jurnal Penelitian Hukum
Supremasi Hukum, ISSN: 1693-766X, Vol. 24, No. 2, Agustus 2015
132

Membaca konstitusi sebuah 6/2009 tentang Program Ekonomi


negara tidak hanya berhenti pada Kreatif.
teks yang tercantum dalam Dalam jangka panjang,
konstitusi negara tersebut. Harus kesejahteraan masyarakat akan coba
ada telaah yang lebih mendalam dibangun dengan jalan peningkatan
dalam membacanya agar ditemukan ekonomi. Dalam hal pengendalian
prinsip-prinsip yang terkandung di barang masuk, Indonesia juga dapat
dalamnya. Tugas “melindungi” oleh menerapkan regulasi Pengetatan
negara terhadap rakyatnya pengawasan penggunaan Surat
merupakan tanggung jawab Keterangan Asal barang (SKA) dari
pemerintah sebagaimana diatur negara anggota MEA 2015.
dalam Pasal 34. Berkaitan dengan Upaya lain yang dapat
hal tersebut Satjipto Rahardjo, dilakukan adalah menciptakan
mengkonsepsikan bahwa Negara perdagangan yang sehat dan iklim
hukum Indonesia sebagai negara usaha yang kondusif: reformasi
yang peduli atau negara dengan kebijakan pendukung investasi,
kepedulian. Konsepsi tersebut pengembangan kawasan
sangat tepat karena Pasal 34 ayat (2) perdagangan bebas dan kawasan
menegaskan bahwa sebagai jaminan ekonomi khusus, dan peningkatan
konstitusional maka negara wajib pelayanan perizinan perdagangan
mengembangkan kebijakan bagi dunia usaha. Selain itu, dapat
kesejahteraan yang bersifat dilakukan juga tindakan
"affirmative action" bagi kepentingan pengamanan produk dalam negeri
warga masyarakatnya. dan pengawasan terhadap barang
Bentuk perlindungan negara beredar dan jasa, serta dengan
adalah dengan membuat regulasi menerapkan Early Warning System
yang dapat memproteksi warganya. terhadap kemungkinan terjadinya
Namun, hal ini tidak dapat lonjakan impor.Hal ini dibarengi
dilakukan karena keterikatan setiap juga dengan peningkatan ekspor
negara pada Konvensi Internasional, yang akan memperbesar volume
termasuk bahwa setiap negara tidak perdagangan yang pada akhirnya
boleh melakukan hambatan (barrier) akan menguntungkan neraca
terhadap perdagangan. Kesiapan perdagangan. Penetapan UU Nomor
regulasi juga perlu dipertimbangkan 39 Tahun 2009 tentang Kawasan
dalam menghadapi MEA 2015 dan Ekonomi Khusus (KEK) dapat juga
hal itu tidak boleh keluar dari cita- dipahami sebagai upaya pemerintah
cita perlindungan negara terhadap tersebut. Dengan kesiapan dan
warga. upaya negara ini, maka tugas negara
Bentuk perlindungan lain dalam mencapai kesejahteraan
adalah kesadaran bahwa Indonesia warga akan mudah terwujud.
termasuk ke dalam negara yang
masyarakatnya memiliki tingkat PENUTUP
konsumsi yang tinggi. Perilaku Tulisan ini dimulai dari
konsumtif inilah yang menjadi pertanyaan tentang apakah
penilaian negara lain yang pelaksanaan MEA 2015 akan
menjadikan Indonesia sebagai bertentangan dengan konsep negara
pangsa pasar bagi setiap produk kesejahteraan? Negara imasih dapat
perdagangan barang dan jasanya. terus melaksanakan kewajibannya
Regulasi tentang penggunaan untuk mewujudkan kesejahteraan
produk dalam negeri, misalnya, rakyat tanpa harus menghindar dari
dapat dijadikan pilihan kebijakan kesepakatan internasional yang
untuk “memproteksi” warga. Hal ini dituangkan dalam MEA 2015. Upaya
telah dilakukan melalui Inpres No. negara dalam hal ini antara lain

Fathoni, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 dan Tantangan Negara Kesejahteraan.
Jurnal Penelitian Hukum
Supremasi Hukum, ISSN: 1693-766X, Vol. 24, No. 2, Agustus 2015
133

dengan meningkatkan daya saing, dan pengawasan terhadap barang


meningkatkan volume ekspor, beredar dan jasa, serta dengan
mengutamakan penggunaan menerapkan Early Warning System
barang/ jasa dalam negeri. Di terhadap kemungkinan terjadinya
bidang regulasi, perlu ditetapkan lonjakan impor.
peraturan tentang tindakan
pengamanan produk dalam negeri

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Airlangga,
Bryan A. Garner, Black’s Law
Surabaya, 1994
Dictionary, Eight Edition, (St.
Paul: West a Thomson, 2004)
S.F. Marbun, Peradilan Administrasi
dan Upaya Administratif di
Direktorat Kerjasama ASEAN
Indonesia, Yogyakarta: UII
Kemendag RI, “Kesiapan
Press, 2003
Indonesia Memasuki
Masyarakat Ekonomi ASEAN di
Satjipto Rahardjo, Negara Hukum
2015”, Presentasi dibawakan di
yang Membahagiakan
Hotel Aryaduta, Jakarta, 13
Rakyatnya, Yogyakarta: Genta
Desember 2010.
Press, 2008
Gerard Kreijen, State Failure,
Sri Redjeki Hartono, Kapita Selekta
Sovereignty and Effectiveness:
Hukum Ekonomi, (Husni
Legal Lessons from the
Syawali, edt.), Bandung:
Decolonization of Sub-Saharan
Mandar Maju, 2000
Africa, Leiden: Martinus Nijhoff
Publishers, 2004 Sudaryanto, 2007. Filsafat Politik
Pancasila: Refleksi Atas Teks
Henry Campbell Black, Black's Law
Perumusan Pancasila,
Dictionary, Third Edition,
Yogyakarta: Kepel Press
Washington D.C.: St. Paul
Minn. West Publishing Co. Thommas Hobbes, The Elements of
1933 Law Natural and Politic,
(Cambridge, UK: Cambridge
Kamus Besar Bahasa Indonesia
University Press, 1982)
(versi online di
http://pusatbahasa.diknas.go.i Tjandra, W. Riawan. Peradilan Tata
d/kbbi/) Usaha Negara: Mendorong
Terwujudnya Pemerintah yang
Machfud M.D., Membangun Politik
Bersih dan Berwibawa.
Hukum, Menegakkan Konstitusi,
Yogyakarta: Universitas
Jakarta: Pustaka LP3ES, 2004
Atmajaya, 2009
Phillipus M. Hadjon, Fungsi Normatif
W. Riawan Tjandra, Hukum
Hukum Administrasi dalam
Administrasi Negara,
Mewujudkan Pemerintahan
Yogyakarta: Universitas
yang Bersih, Pidato
Atmajaya Press, 2008
Pengukuhan Jabatan Guru
Besar dalam Ilmu Hukum

Fathoni, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 dan Tantangan Negara Kesejahteraan.
Jurnal Penelitian Hukum
Supremasi Hukum, ISSN: 1693-766X, Vol. 24, No. 2, Agustus 2015
134

Yoan Nursari Simanjuntak, Hak


Desain Industri (Sebuah
Realitas Hukum dan Sosial),
Surabaya: Srikandi, 2005

Fathoni, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 dan Tantangan Negara Kesejahteraan.

Anda mungkin juga menyukai