Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

Perencanaan, Pengelolaan, dan Strategi Bisnis


Dosen Pengampu :
Drs. IGN. Agus Suryono, MM

EM-E

KELOMPOK 1

Disusun Oleh:

1. Rien Arfan (141200101)


2. Abdan Azam Sabili (141200102)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Munculnya persaingan dalam berwirausaha merupakan hal yang tidak dapat dihindari.
Dengan adanya persaingan, maka wirausahawan dihadapkan pada berbagai peluang dan ancaman
baik yang berasal dari luar maupun dari dalam usaha yang akan memberikan pengaruh yang cukup
besar terhadap kelangsungan hidup usaha. Untuk itu setiap wirausaha dituntut untuk selalu
mengerti dan memahaini apa yang terjadi dipasar dan apa yang menjadi keinginan konsumen, serta
berbagai perubahan yang ada di lingkungan bisnis sehingga mampu bersaing dengan dunia bisnis
lainnya dan berupaya untuk meininimalisasi kelemahan-kelemahan dan memaksimalkan kekuatan
yang diiniliki. Dengan deinikian para wirausaha dituntut untuk meinilih dan menetapkan strategi
yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan. Dengan adanya tekanan persaingan begitu
ketat, baik secara langsung atau tidak langsung sangat mempengaruhi kinerja organisasi bisnis
baik dalam hal teknologi, kebutuhan pelanggan dan siklus produk. Pada saat kondisi seperti itulah
sangat diperlukan strategi yang tepat dalam mengambil keputusan maupun langkah-langkah
tertentu untuk mempertahankan usahanya tersebut. Strategi bersaing juga diperlukan teknik atau
cara-cara yang akan dilakukan untuk pengembangan usaha.
Didalam berwirausaha juga ada beberapa aspek yang menentukan berhasil tidaknya suatu
usaha yang dijalankan. Diantaranya aspek modal, pengelolan maupun pemasaran. Modal bisa di
dapat dari berbagai cara misalnya dengan modal yang kita punya sendiri ataupun dengan pinjaman.
Oleh karena itu dibutuhkan juga suatu kemitraan atau hubungan sosial yang baik dalam
berwirausaha. Karena terkadang dalam berwirausaha kita tidak dapat memulainya sendiri baik
karena kekurangan uang, sumber daya, maupun kreatifitas.
B. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pengelolaan usaha dan
strategi kewirausahaan, beberapa aspek yang akan dibahas diantaranya adalah :
1. Perencanaan usaha
2. Pengelolaan keuangan
3. Teknik dan strategi pemasaran
4. Teknik pengembangan usaha
5. Strategi kewirausahaan
BAB II

PEMBAHASAN

Perencanaan Usaha
Setelah ide untuk memulai usaha muncul, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
membuat perencanaan usaha. Menurut Peggy Lambing (2000:131), perencanaan usaha adalah
suatu cetak biru tertulis ( blue print) yan berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional
usaha, perincian financial, strategi usaha, usulan usaha, dan kemampuan serta keterampilan
pengelolanya.

Perencanaan usaha sebagai persiapan awal memiliki dua fungsi penting, yaitu mencakup hal-
hal sebagai berikut:

1. Sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha.


2. Sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar.

Secara terpeinci, komponen-komponen yang tercantum dalam format usaha tersebut


meliputi hal-hal berikut.

1. Ringkasan eksekutif (executive summary


2. Perencanaan usaha secara detail (detailed business plans)
a. Latar belakang usaha
1) Lsporsn singkat sejarah perusahaan.
2) Situasi yang ada saat ini.
b. Gambaran usaha secara detail
1) Keunikan usaha yang dimiliki.
2) Bagaimana keunikan itu menciptakan nilai.
3) Factor-faktor utama yang memengaruhi keberhasilan (seperti harga
persaingan, kualitas, keandalaan, ketahanan, sifat-sifat teknik dan
sebagainya).
c. Analisis Pasar

1) Potensi pembeli terhadap barang (dispesifikasikan).

2) Motivasi mereka membeli.

3) Ukuran Pasar (jumlah pelanggan di pasar).

4) Pembelanjaan total tahunan.

5) Sifat-sifat pembelian, apakah barang tahan lama? Apakah produk hanya


dibeli pada musim tertentu?

6) Target Pasar Spesifik: Apakah kita mengetahui konsumen potensial yang


akan kita tuju.

7)Pengaruh Pasar Eksternal: Bagaimana masing-masing kekuatan eksternal


mempengaruhi penjualan, misalnya:

➢ Faktor Ekonomi, seperti: inflasi, resesi, dan tinggi rendahnyaØ


pengangguran.
➢ Faktor Sosial, seperti usia pelanggan, lokasi, tingkat pendapatan,Ø ukuran
rumah tangga, dan sifat khusus masyarakat.
d. Analisis Pesaing, memuat gambaran tentang:
1) Pesaing yang ada: Jumlah pesaing yang kita kenal dan kepercayaan pelanggan
terhadap kita.
2) Perusahaan yang mungkin masuk pasar: Siapa, kapan, dan mengapa masuk
pasar? Apa dampak dari masuknya pesaing baru terhadap target pasar kita?
3) Kekuatan dan Kelemahan Pesaing.

e. Perencanaan Strategi Usaha

1)Rencana untuk memasarkan produk, khususnya yang berkenaan dengan strategi


pemasaran, seperti harga, promosi dan periklanan, dan pelayanan pada
pelanggan.

2) Bandingkan produk kita dengan produk yang sudah ada di pasar.

f. Spesifikasi Organisasi dan Manajemen

1)Bagaimana perusahaan diorganisir baik secara legal (seperti korporasi,


partnership atau yang lainnya) maupun secara fungsional.

2)Orang-orang kunci dalam perusahaan, beserta latar belakang, dan sifat-sifat


spesifik lain yang mempengaruhi keberhasilan usaha.

g. Perencanaan Keuangan (Finansial)

1)Jumlah uang yang diperlukan untuk memproduksi barang dan jasa serta untuk
operasional usaha

2) Ciptakan pembelanjaan kas untuk ditunjukan kepada bank atau investor lain
yang akan membantu pendanaan perusahaan.

3) Proyeksi Biaya Operasional secara realistis untuk membiayai material, tenaga


kerja, peralatan pemasaran, dan biaya lainnya.

4) Proyeksi dan aktualisasi neraca dan laporan rugi laba perusahaan.

5) Analisis Pulang Pokok.

h. Perencanaan Aksi Strategis

1) Penjelasan misi kita dalam perusahaan.

2) Penampilan tujuan dan sasaran yang spesifik.


3) Pernyataan strategi produksi dan pemasaran.

4) Bagaimana strategi akan dikonversikan ke dalam perencanaan operasional.

5) Prosedur pengawasan untuk menjaga perusahaan dari serangan.

Setelah membuat “executive summary”, langkah berikutnya adalah menentukan


misi usaha ( business mission). Misi bisnis menggambarkan maksud-maksud bisnis dan
falsafah manajemen perusahaan. Sebagai contoh dapat kita lihat dalam misi bisnis berikut
ini :” Kita yakin bahwa produk yang dibikin akan berkualitas terbaik dan memiliki nilai
lebih karena berkhasiat untuk menyegarkan tubuh dan dibuat oleh orang-orang yang
berpengalaman puluhan tahun”.

Selain membuat format ringakasan pelaksanaan, seorang calon pengusaha juga


harus membuat usulan atau proposal usaha. Usulan usaha dimaksudkan untuk mengajukan
dan kepada penyandang dana, seperti investor, bankir, dan lembaga keuangan lainnya yang
siap membatu perusahaan. Beberapa aspek yang biasanya dimuat dalam proposal usaha
meliputi:

1. Manajemen Usaha
2. Pemasaran
3. Produksi/operasional
4. Keuangan perusahaan.

Pengelolaan Keuangan

Pengelolaan keuangan adalah bagaimana mengusahakan sumber dana, menggunakan dan


mengendalikan dana-dana perusahaan. Ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan
keuangan, yaitu:

1) Aspek sumber dana;

2) Aspek rencana dan penggunaan dana;

3) Aspek pengawasan atau pengendalian keuangan.

Sumber-Sumber Keuangan Perusahaan

Ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapat dibagi dua golongan, yaitu dana yang
berasal dari perusahaan itu sendiri dan dana yang berasal dari luar perusahaan.
1. Dana yang berasal dari perusahaan disebut pembelanjaan internal. Penggunaan dana ini
merupakan cara yang paling mudah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dana
perusahaan, sebab tinggal mengambil dana yang sudah tersedia di perusahaan. Oleh karena
sumber dana intern bisanya sangat terbatas, maka dalam penggunaannya harus
diperhatikan tentang opportunity cost, yaitu peluang yang hilang akibat penggunaan yang
lain atau penerimaan yang seharusnya diterima tetapi hilang akibat penggunaan sumber-
sumber tersebut dalam operasi perusahaan. Misalnya, bunga dan milik sendiri atau sewa
gedung milik sendiri yang seharusnya diterima, hilang akibat dana atau gedung tersebut
digunakan dalam perusahaan. Bunga atau sewa yang seharusnya diterima oleh pemiliknya
tersebut seharusnya dihitung sebagai biaya perusahaan.
Ada tiga jenis sumber dana intern yang dapat dijadikan sumber keuangan perusahaan, di
antaranya:
a. Penggunaan dana perusahaan

b. Penggunaan cadangan

c. Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan.

2. Dana yang berasal dari luar perusahaan, yang disebut pembelanjaan ekstern. Sumber
dana ekstern mencakup:

a. Dana dari pemilik atau penyertaan. Dalam perusahaan harus adanya


pemisahan yang tegas antara dana milik pribadi (prive) atau pembelanjaan sendiri
(misalnya saham) dan dana milik perusahaan.

b. Dana yang berasal dari utang/pinjaman baik jangka pendek maupun jangka
panjang, atau disebut pembelanjaan asing. Sumber dana ekstern di antaranya
kredit jangka pendek (kredit rekening Koran, kredit belening wesel, kredit
penjual/pembeli, aksep) dan kredit jangka panjang (hipotek, obligasi, kredit bank
dan kredit dari negara lain).

c. Dana bantuan program pemerintah pusat dan daerah.

d. Dana dari teman atau keluarga yang ingin menanamkan modalnya.

e. Dana ventura, yaitu dana dari perusahaan yang ingin menginvestasikan


dananya pada perusahaan kecil yang memiliki potensi.
Perencanaan Keuangan dan Penggunaan Dana

Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam merancang penggunaan biaya, meliputi:

a. Biaya Awal

b. Proyeksi/Rancangan Keuangan, yang mencakup:

1) Pembukaan Neraca Harian

2) Proyeksi/Rancangan Neraca Pendapatan (Income Statement)

3) Proyeksi/Rancangan Neraca Aliran Kas (Cash Flow Statements)

c. Analisis Pulang Pokok.

Biaya awal (Start-up Cost), adalah biaya yang diperlukan ketika perusahaan akan berdiri.
Biaya awal perusahaan yang baru berdiri pada umumnya meliputi:

a. Biaya awal yang tidak terduga (unik)

b. Biaya administrasi (gaji karyawan dan peralatan kantor)

c. Biaya (sewa) bangunan

d. Biaya asuransi

e. Biaya tambahan atau biaya secara umum

Teknik Dan Strategi Pemasaran

Pemasaran ialah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen, menghasilkan


barang atau jasa, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan arang dan jasa.
Prinsip pemasaran adalah menciptakan nilai bagi pelanggan, keunggulan bersaing dan focus
pemasaran.
Setelah memahami perencanaan usaha, langkah selanjutnya adalah mempelajari dan
melatih bagaimana barang dan jasa yang dihasilkan itu didistribusikan atau dipasarkan. Sesuai
dengan definisi pemasaran yaitu kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen (probe),
menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen (product),
menentukan tingkat harga (price), mempromosikan agar produk dikenal konsumen (promotion),
dan mendistribusikan produk ke tempat konsumen (place), maka tujuan pemasaran adalah
bagaimana agar barang dan jasa yang dihasilkan disukai, dibutuhkan, dan dibeli oleh konsumen
(J. Supranto, 1993).

Prinsip dasar pemasaran yaitu menciptakan nilai bagi langganan (customer value),
keunggulan bersaing (competitive advantages) dan fokus pemasaran (focus). Tujuan pemasaran
bukan mendapatkan langganan (get customer), akan tetapi memperbaiki situasi bersaing (improve
competitive situation).

Dalam konteks ini, seorang wirausaha harus mampu memproduksi barang dan jasa dengan
mutu yang lebih baik, harga yang lebih murah, dan penyerahan yang lebih cepat daripada pesaing.

Perencanaan Pemasaran

Pembahasan tentang strategi perusahaan, tidak bisa lepas dari perencanaan, arahan, atau
acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan. Ada beberapa langkah dalam
merencanakan pemasaran bagi usaha baru:

a) Langkah 1: Penentuan kebutuhan dan keinginan pelanggan


Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, pertama-tama harus dilakukan
penelitian pasar atau riset pemasaran. Riset pasar harus diarahkan pada kebutuhan
konsumen.
b) Langkah 2 :Memilih pasar sasaran khusus (special target market)
Ada tiga jenis pasar sasaran khusu, yaitu:
a. Pasar individual (individual market)
b. Pasar khusus (niche market)
c. Segmentasi pasar (market segmentation)
c) Langkah 3 : Menetapkan strategi pemasaran dalam persaingan
Ada enam strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang bersaing:
1. Berorintasi pada pelanggan (customer orientation)
2. Kualitas (quality)
3. Kenyamanan (convenience)
4. Inovasi (innovation)
5. Kecepatan (speed)
6. Pelayanan dan kepuasan pelanggan
d) Langkah 4 : Pemilihan strategi pemasaran
Strategi pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausahawan dengan hasil pengujian dan
penelitian pasar sebelumnnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran.

Strategi Pemasaran: Bagi Usaha Baru

Untuk memantapkan persaingannya, usaha baru dapat menggunakan beberapa strategi


marketing sebagai berikut:

1. Penetrasi pasar (market penetration) adalah strategi pemasaran untuk meningkatkan


jumlah penjualan barang-barang dan jasa-jasa yang sudah ada dengan memperbesar usaha-usaha
penjualan dan periklanan.

2. Pengembangan Pasar (market development) mencoba meningkatkan penjualan


dengan memperkenalkan produk barang dan jasa yang ada kepada pasar baru. Pada strategi ini
diperluas bukan usaha-usaha penjulannya atau promosinya yang gencar tetapi usaha mencari pasar
barunya yang lebih gencar.

3. Pengembangan Produk(product development) mencoba meningkatkan penjualan


dengan memperkenalkan produk dan jasa baru kepada pasar yang sudah ada. Produk-produk itu
mungkin merupakan modifikasi dari produk yang sudah ada.

4. Segmentasi Pasar (market segmentation) merupakan strategi pemasaran yang sangat


terkenal bagi usaha yang baru. Pada strategi ini, produk dipasarkan berdasarkan segmentasinya.

Teknik Penentuan Harga: untuk Produk Baru

Sangatlah berbahaya jika penentuan harga produk baru tidak hati-hati. Bila harga terlalu
tinggi, maka akan menimbulkan kekurangan dalam volume penjualan. Oleh sebab itu, dalam
menetapkan harga bagi produk baru, wirausaha hendaknya mencoba memuaskan tiga objek, yaitu:

(1) Hasil produk yang dapat diterima oleh konsumen potensial, tidak peduli berapa
banyaknya.

(2) Pelihara pangsa pasar yang diakibatkan oleh tumbuhnya persaingan. Jika produk baru
berhasil, maka pesaing akan masuk ke pasar, dan perusahaan kecil harus memperluas atau
sedikit mempertahankan pangsa pasar

(3) Untuk memperoleh laba. Perusahaan baru harus mempertahankan hasil penjualannya
di atas biaya produksi.

Ada beberapa strategi penetapan harga yang digunakan untuk memantapkan harga produk-
produk baru.

Teknik Penentuan Harga: untuk Barang Konsumsi


Untuk menentukan harga terhadap barang-barang yang diproduksi, suatu perusahaan
memiliki tiga pilihan harga, yaitu:
(1) Harga di atas harga pasar untuk produk yang sama
(2)Harga di bawah harga pasar.
(3)Harga pada harga pasar.

Masing-masing pilihan tersebut tergantung dari jenis produk dan posisi produk di pasar.
Untuk memahami lebih lanjut akan diuraikan sebagai berikut:

1) Strategi Penentrasi Harga (Price Penetration), yaitu menetapkan harga di bawah


harga normal. Ini dilakukan bila usaha baru memperkenalkan produk barunya ke pasar dimana
terdapat penjual produk yang sama dan terdapat persaingan yang tinggi. Hal ini dimaksudkan agar
barang yang dihasilkan diterima oleh pasar. Tujuan dari penetrasi harga adalah untuk
mempertahankan produk baru di pasar.

2) Strategi Harga Skiming (Skiming Price), yaitu menetapkan harga di atas harga
normal. Strategi ini digunakan bila memperkenalkan produk baru ke pasar dimana terdapat sedikit
sekali atau tidak ada pesaing sama sekali. Strategi harga yang meluncur tinggi di atas harga pasar
ini bertujuan untuk menutupi biaya produk baru dan menghasilkan laba.

3) Strategi “Sliding-Down-the-Demand-Curve”, Salah satu variasi dari skimming price


disebut sliding-down-the-demand-curve. Perusahaan baru memperkenalkan produknya dengan
harga yang tinggi. Kemudian dengan kemajuan teknologi yang dimilikinya mampu menurunkan
biaya dengan cepat sehingga menurunkan biaya produk dengan cepat pula ketimbang harga yang
dimiliki pesaing. Tujuan dari strategi ini adalah untuk merebut keunggulan bersaing melalui
keunggulan teknologi.

4) Strategi “Follow-the-Leader Pricing”, Strategi ini biasanya dilakukan oleh pedagang


kecil dengan mengamati berbagai kebijaksanaan harga pesaing dan harga individual dengan
meninjau periklanannya. Pedagang kecil menggunakan informasi ini untuk mencari peluang.

Teknik Penentuan Harga: untuk Barang Industri

1) Strategi Cost-Plus Pricing. Digunakan untuk barang-barang idustri, yaitu dengan


menambahkan profit margin yang dikehendaki tehadap biaya-biaya langsung seperti biaya bahan
baku, ongkos tenaga kerja, biaya everhead, biaya penjualan, dan biaya administrasi. Dalam
menggunakan strategi Cost-Plus, harga penjualan (selling price) dapat dicari dengan rumus:
2) Pembiayaan Langsung dan Formulasi Harga. Pembiayaan langsung adalah
pembiayaan yang langsung berhubungan dengan volume produksi misalnya biaya yang
ditunjukkan untuk bahan baku, ongkos tenaga kerja dan overhead pabrik. Dalam pembiayaan ini
tidak termasuk biaya overhead pabrik seperti sewa, penyusutan, dan asuransi.

3) Penentuan Harga Jual Model Pulang Pokok (Break-Even) Penentuan harga jual
dalam model ini dilakukan dengan menghitung besarnya persentase tertentu dari total penjualan
yang digunakan untuk biaya variable. Berikut ini salah satu contoh teknik menghitung harga jual
model pulang pokok (break even).

Teknik Penentuan Harga: untuk Jasa

Dengan teknik ini, perusahaan jasa bisa memperoleh manfaat yang efektif. Persahaan jasa
harus menentukan harga berdasarkan material yang digunakan untuk menyediakan jasa, tenaga
kerja, dan untuk memperoleh laba. Banyak perusahaan jasa yang menghitung harga pelayanan
hanya didasarkan pada jama kerja atau jam kerja aktual yang digunakan untuk membentuk jasa.

Alat-alat Penentuan Harga

(1) Mark-up, yaitu metode penentuan harga dengan cara menambahkan sejumlah biaya
tertentu pada penjualan untuk menambah laba, dengan rumus:

(2) Analisis Pulang Pokok (Break Even Point) Digunakan untuk menutupi biaya variabel
dan untuk menutupi biaya tetap, dengan rumus:
MANAJEMEN DAN STRATEGI KEWIRAUSAHAAN

Manajemen Kewirausahaan
Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin bahwa
usahanya betul-betul eksis. Bila usaha baru ingin berhasil, maka wirausaha harus memiliki empat
kompetensi, di antaranya:

1. Fokuskan terhadap pasar, bukan pada teknologi.


2. Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiyainya perusahaan.
3. Bangun team manajemen, bukan menonjolkan perorangan (not a”oneperson”show).
4. Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu.

Jika manajemen kewirausahaan menyangkut lingkungan internal perusahaan (keputusan-


keputusan taktis), maka strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan internal dan
aktivitas perusahaan dengan lingkungan eksternal, dimana perusahaan harus bersaing dengan
menggunakan keputusankeputusan strategis.

Strategi Kewirausahaan

Pada umumnya perusahaan kecil yang berhasil secara berkesinambungan dan dapat
bersaing secara unggul memiliki keunggulan dalam bidang teknik, produk yang unik, dan memiliki
cakupan distribusi geografis pasar yang terbatas. Ada beberapa keputusan strategis yang
diperlukan dalam kondisi pertumbuhan, yaitu:

(1) Perubahan produk barang dan jasa. Hal mi menyangkut pertanyaan: Produk dan jasa
baru apa yang diinginkan oleh pelanggan? Apakah perubahan kebutuhan mereka dapat
ditentukan?

(2) Strategi yang menyangkut penetrasi pasar, ekspansi pasar, diversifikasi produk dan
jasa, integrasi regional, atau ekspansi usaha. Ini menyangkut pertanyaan: Bagaimana
pasar dapat dicapai? Bagaimana posisi strategis perusahaan harus diperbaiki? Peluang
mana yang akan diambil?

(3) Kemampuan untuk memperoleh modal investasi dalam rangka penelitian dan
pengembangan, proses produksi dan penggantian peralatan, dan dalam rangka
penambahan sumber daya manusia. Hal mi menyangkut pertanyaan: Berapa modal
yang diperlukan untuk investasi tersebut? Dan mana sumbemya?

(4) Analisis sumber daya manusia, sehingga memiliki keterampilan yang unik untuk
mengimplementasikan strategi. Pertanyaannya adalah: Bagaimana sumber daya
manusia itu akan dikembangkan supaya perusahaan sukses di pasar?
(5) Analisis pesaing baik yang ada maupun yang potensial untuk memantapkan stategi
bersaing. Keputusannya harus berdasarkan perilaku, sumber daya, dan komitmen yang
dimiliki pesaing di masa lalu. Apakah pesaing akan menanggapi strategi yang kita
terapkan? Kemampuan dan perencanaan apa yang dipenlukan
untuk mengantisipasi pesaing?

(6) Kemampuan untuk menopang keunggulan strategi perusahaan dan untuk


memodifikasi strategi dalam menghadapi perubahan permintaan pelanggan dan
perilaku strategi persaingan baru. Apakah perusahaan akan selalu mempertahankan
keunggulan strategi tersebut selama-lamanya?

(7) Penentuan harga barang atau jasa untuk jangka pendek dan jangka panjang. Apakah
keputusan penentuan harga sudah dibandingkan dengan strategi lain? Apakah analisis
elastisitas permintaan untuk setiap pasar sudah dipahami?

(8) Interaksi perusahaan dengan masyarakat luas. Apakah ada aksi strategis untuk
menjawab kebutuhan masyarakat?

(9) Pengaruh pertumbuhan perusahaan yang cepat terhadap aliran kas. Apakah
pertumbuhan perusahaan menimbulkan masalah likuiditas?
Supporting Article dan Critical Review

Ciputra: PT. Daya Cipta

Tamasia.co.id – Kisah Inspiratif Pengusaha sukses


Salah satu pengusaha tersukses di Indonesia bernama Tjie Tjin Hoan yang kini sudah almarhum. Kisah
mengharukannya mendiang Ciputra terjadi sejak usia 12 tahun, dimana Ciputra harus tinggal bersama
ibunya sejak sang ayah meninggal di penjara.
Untuk bisa mencukupi kebutuhan hidupnya, setiap hari Ciputra harus mengais tanah dan mengurus
ternak bersama ibunya. Perjuangannya yang panjang tersebut berbuah hasil ketika Ciputra sukses
menyelesaikan studi arsiteknya di ITB.
Masih dalam kondisi yang sama, yakni Ciputra bukanlah seorang yang memiliki banyak uang.
Bersama dua temannya, Ciputra mendirikan bisnis konsultan arsitektur, CV. Daya Cipta dengan
kondisi seadanya.
Di awal perintisan usahanya, Ciputra harus melakukan penawaran dari rumah ke rumah. Sayangnya,
sangat sulit bagi Ciputra untuk mendapatkan orderan. Keadaan ini terus berlanjut hingga dirinya
beristri dan memiliki anak.
Karena keberaniannya, akhirnya Ciputra memutuskan untuk pindah ke Jakarta dengan harapan
usahanya dapat berjalan lancar. Namun tetap saja, karena tidak memiliki banyak uang membuat usaha
yang dijalankan sulit untuk berkembang.
Ciputra terus melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan CV. Daya Cipta. Beliau nekat
mencari celah agar bisa mengajukan permohonan diri kepada gubernur Jakarta untuk mendapatkan
proyek. Permohonan tersebut membuahkan hasil dimana penawaran Ciputra di terima oleh Soemarno,
Gubernur Jakarta.
Sayangnya, di saat yang bersamaan pemerintah daerah sedang tidak memiliki dana untuk menjalankan
proyek usulan Ciputra tersebut. Sehingga beliau menggandeng dua temannya untuk tetap menjalankan
proyek tersebut.
Berkat kegigihannya, Ciputra mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan rencananya secara
langsung ke presiden Soekarno. Walaupun permohonannya diterima, lagi-lagi ketiadaan dana menjadi
hal yang terus menghambat bisnis Ciputra.
Karena Ciputra masih terus berkeinginan meneruskan proyek tersebut, dia mendapat sokongan dana
dari berbagai pengusaha sukses. Dari titik inilah kesuksesan Ciputra semakin terlihat.
Keberhasilannya menyelesaikan proyek pertama di Jakarta, membuat usahanya terus berkembang
pesat. Sampai pada akhirnya usaha Ciputra, PT. Daya Cipta membuka banyak anak usaha baru di
berbagai tempat. Kini, Ciputra dikenal sebagai konglomerat dan salah satu raja properti di Indonesia.

1. SA : Karena keberaniannya, akhirnya Ciputra memutuskan untuk pindah ke Jakarta dengan


harapan usahanya dapat berjalan lancar
Teori : “bahwa strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat)
dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan
oleh para pelanggan di masa depan”. - Hamel dan Prahalad (1995:31)
Critical Review : Karena tidak kunjung mendapat pelanggan meskipun telah berusaha dengan
strategi door to door, strategi lebih berani diambil dengan mencoba peruntungan di Ibukota.
Tentunya hal ini merupakan tindakan yang lebih besar dan terus-menerus berstrategi demi
tercapaimya tujuan. Terlebih dengan mencoba di Ibukota, pasti peluang semakin besar karena
memang pasarnya lebih banyak di wilayah yang menjadi pusat pembangunan negara.
2. SA : Masih dalam kondisi yang sama, yakni Ciputra bukanlah seorang yang memiliki banyak
uang. Bersama dua temannya, Ciputra mendirikan bisnis konsultan arsitektur, CV. Daya Cipta
dengan kondisi seadanya.
Teori : “bahwa strategi merupakan respon secara terus-menerus maupun adaptif terhadap
peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat
mempengaruhi organisasi”. - Rangkuti (1998:4)
Critical Review : Ketiadaan modal dari internal membuat mereka harus memikirkan
bagaimana cara agar usaha yang dibangun bisa terus berjalan. Berbagai strategi dilakukan
mulai dari hal yang sederhana hingga yang cukup besar.
3. SA : Ciputra terus melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan CV. Daya Cipta. Beliau
nekat mencari celah agar bisa mengajukan permohonan diri kepada gubernur Jakarta untuk
mendapatkan proyek.
Teori : strategi bisnis merupakan rencana strategi yang terjadi pada tingkat divisi dan
dimaksudkan bagaimana membangun dan memperkuat posisi bersaing produk dan jasa
perusahaan dalam industri atau pasar tertentu yang dilayani divisi tersebut. - Hariadi (2003:
34)
Critical Review : Agar bisa bersaingan di pasar maka mereka mengambil keputusan yang
cukup berani dengan mengajukan diri ke Pemerintahan. Tentu hal tersebut akan mendukung
hingga nantinya mereka mendapatkan investor yang akan mendanai mereka.
Supporting Article dan Critical Review

Tri Sumono

Pengusaha Sukses yang satu ini dulunya adalah seorang tukang sapu. Tri Sumono nama aslinya.
Seorang pria kelahiran Gunung Kidul 7 Mei 1973 dan ia hanyalah seorang lulusan SMA tanpa
keahlian. Pada tahun 1993 ia nekad merantau ke Kota Jakarta meskipun hanya berbekal tas berisi
kaos dan ijazah SMA yang baru diperolehnya. Sesampai di Jakarta Tri Sumono mulai mencari
pekerjaan apa saja tanpa memilih-milih. Hal ini ia lakukan untuk bertahan hidup.

Pekerjaan pertama yang ia dapat adalah menjadi buruh bangunan di Ciledug – Jakarta Selatan. Selang
beberapa bulan ia akhirnya dapat tawaran untuk jadi tukang sapu di sebuah kantor di Palmerah –
Jakarta Barat. Tawaran untuk jadi tukang sapu langsung diambilnya tanpa pikir panjang. Dengan
anggapan bahwa menjadi tukang sapu akan lebih mudah dibanding jadi kuli bangunan. Dari tukang
sapu kemudian diangkat menjadi office boy. Hal ini ia dapat lantaran kinerjanya yang sangat baik.

Dari office boy, ia kembali mendapat tawaran menjadi tenaga pemasar hingga karirnya menajak
sampai menjadi penanggung jawab gudang. Selama bekerja di kantor, Tri Sumono juga coba-coba
mencari penghasilan tambahan. Pada saat libur kantor atau setiap hari Sabtu dan minggu ia berjualan
pernak pernik aksesori seperti jepit rambut, kalung dan lain-lain di Stadion Gelora Bung Karno.
Usahanya ini ia lakoni selama 4 tahun dengan modal 100 ribu rupiah.

Dari pengalaman jualan ini kemudian ia berpikir, bahwa usaha sendiri ternyata lebih menjanjikan
daripada jadi karyawan dengan gaji pas-pasan. Pada tahun 1997 ia nekad mundur dari pekerjaan
kantor dan menekuni jualan aksesorinya hingga memiliki kios di Mall Graha Cijantung.

Tahun 1999, ia membeli rumah di Perumahan Pondok Ungu Bekasi Utara hasil dari penjualan kios di
Mall Graha Cijantung karena ditawar orang dengan harga mahal. Di tempat baru inilah, perjalanan
bisnis Tri dimulai. Saat itu, ia langsung membuka toko sembako. Menurutnya bisnis ini lumayan
menjanjikan karena ke depan, Perumahan Pondok Ungu tempatnya bermukim itu bakal berkembang
dan menjadi ramai.

Pada saat itu Pondok Ungu masih terbilang sepi. Demi meramaikan kawasan tempatnya tinggal, ia
kemudian membangun sebanyak 10 rumah kontrakan yang di pasarkan dengan harga miring. Rumah
kontrakan ini kebanyakan disewa oleh pedagang keliling, seperti penjual bakso,dan gorengan. Cerdas
sekali Tri Sumono, selain mendapat hasil dari rumah kontrakan, para pedagang itu juga meramaikan
toko sembako miliknya. Melihat toko sembako Tri mulai ramai, banyak warga di luar tempat
tinggalnya mulai mengenal tokonya.

Seiring waktu berjalan, naluri usahanya semakin menjadi. Pada tahun 2006, Tri mulai tertarik dengan
bisnis pembuatan sari kelapa. Dari beberapa kabar yang diperolehnya diketahui bahwa untuk
membuat sari kelapa adalah proses dari fermentasi air kelapa murni dengan bantuan bakteri
Acetobacter xylium. Tapi Tri tidak patah semangat, ia terus belajar bagaimana untuk menghasilkan
sari kelapa yang baik dan berkualitas standar yang ditetapkan perusahaan. Seorang dosen di IPB
ditemuinya dengan maksud untuk belajar fermentasi. Sang dosen awalnya enggan mengajari
mengingat Tri yang hanya lulusan SMA pasti akan kesulitan menerima penjelasannya.

Keseriusan Tri untuk belajar dan kecerdikannya merayu, Pak dosen pun akhirnya mau mengajarinya
selama dua bulan. Setelah banyak mengantongi ilmu, Tri pun memulai kembali produksi sari
kelapanya. Setelah produk sari kelapanya lumayan memuaskan, ia langsung memproduksi 10.000
nampan dan bisa lolos ke perusahaan. Produksi pertamanya ini senilai Rp 70 juta. Sekarang terbalik,
beberapa perusahaan antri mengambil olahan sari kelapanya. Nah … sejak saat itulah perjalanan
bisnis Tri Sumono terus maju dan berkembang.

Melalui Perusahaannya CV 3 Jaya, Tri Sumono mengelola banyak cabang usaha, antara lain,
produksi kopi jahe sachet merek Hootri, toko sembako, peternakan burung, serta pertanian padi dan
jahe. Bisnis lainnya, penyediaan jasa pengadaan alat tulis kantor (ATK) ke berbagai perusahaan, serta
menjadi franchise produk Ice Cream Campina. “Saya juga aktif jual beli properti,” katanya.

1. SA : Selama bekerja di kantor, Tri Sumono juga coba-coba mencari penghasilan


tambahan. Pada saat libur kantor atau setiap hari Sabtu dan minggu ia berjualan pernak pernik
aksesori seperti jepit rambut, kalung dan lain-lain di Stadion Gelora Bung Karno. Usahanya
ini ia lakoni selama 4 tahun dengan modal 100 ribu rupiah.
Teori : Perencanaan Keuangan (Finansial)
1) Jumlah uang yang diperlukan untuk memproduksi barang dan jasa serta untuk
operasional usaha
2) Ciptakan pembelanjaan kas untuk ditunjukan kepada bank atau investor lain
yang akan membantu pendanaan perusahaan.
3) Proyeksi Biaya Operasional secara realistis untuk membiayai material, tenaga
kerja, peralatan pemasaran, dan biaya lainnya.
4) Proyeksi dan aktualisasi neraca dan laporan rugi laba perusahaan.
5) Analisis Pulang Pokok.
CR : Meskipun Tri telah bekerja di kantor, namun ia tetap membuat perencanaan untuk
penghasilan tambahan dengan berusaha di luar kerja kantornya agar bisa mengumpulkan uang
untuk membuka usaha yang lebih besar.
2. SA : Tahun 1999, ia membeli rumah di Perumahan Pondok Ungu Bekasi Utara hasil dari
penjualan kios di Mall Graha Cijantung karena ditawar orang dengan harga mahal. Di tempat
baru inilah, perjalanan bisnis Tri dimulai.
Teori : strategi bisnis merupakan rencana strategi yang terjadi pada tingkat divisi dan
dimaksudkan bagaimana membangun dan memperkuat posisi bersaing produk dan
jasa perusahaan dalam industri atau pasar tertentu yang dilayani divisi tersebut. -
Hariadi (2003: 34)
CR : Tri memulai renca strategi bisnisnya dengan mencari tempat yang strategis serta
membangun dan memperkuat bisnisnya di tempat yang baru dengan kemungkinan yang lebih
besar di pasar tertentu.
3. SA : Pada saat itu Pondok Ungu masih terbilang sepi. Demi meramaikan kawasan
tempatnya tinggal, ia kemudian membangun sebanyak 10 rumah kontrakan yang di pasarkan
dengan harga miring
Teori : Pemasaran ialah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen, menghasilkan
barang atau jasa, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan arang dan
jasa. Prinsip pemasaran adalah menciptakan nilai bagi pelanggan, keunggulan bersaing
dan focus pemasaran
CR : Setelah memulai usahanya, Tri mencoba mempromosikan dan mendistribusikannya
yang dengan luas sehingga dia menambah cara promosi yaitu membangun rumah kontrakan
yang dipasarkan dengan harga miring. Sehingga dari sana bisa menjadi Teknik pemasaran Tri
untuk memajukan kedua usahanya.
4. SA : . Tapi Tri tidak patah semangat, ia terus belajar bagaimana untuk menghasilkan sari
kelapa yang baik dan berkualitas standar yang ditetapkan perusahaan. Seorang dosen di IPB
ditemuinya dengan maksud untuk belajar fermentasi.
Teori : Perencanaan Strategi Usaha
1) Rencana untuk memasarkan produk, khususnya yang berkenaan dengan strategi
pemasaran, seperti harga, kualitas, promosi dan periklanan, dan pelayanan pada
pelanggan.
2) Bandingkan produk kita dengan produk yang sudah ada di pasar.
CR : Untuk bisa menghasilkan sari kelapa yang berkualitas, Tri mencoba membuat
perencanaan strategi usaha dengan meningkatkan kualitas produk yang bersumber dari orang
terpercaya agar produknya bisa menjadi lebih baik dan sesuai dengan strategi usaha yang
diinginkannya.

Anda mungkin juga menyukai