Disusun oleh :
Kelompok 3
Adinda Hasna SP 141200096
Alexandra Nadine T 141200097
Abdan Azam Sabili 141200102
Riovaldi Baskara R.S 141200106
Rumah tangga menerima pembayaran sebagai pertukaran atas tenaga kerja. lahan, modal, dan
keahlian wirausaha untuk menghasilkan barang dan jasa Dua aspek dari model arus sirkular ini
perlu diperhatikan Pertama, model tidak membedakan sumber daya alam dari faktor produksi
lainnya. Model ini dak menjelaskan asal dari sumber daya. Sumber daya hanyalah hal-hai dimiliki
oleh rumah tangga seperti tenaga kerja, modal, dan keahlian wirausaha, yang dapat dijual kepada
bisnis Seperti yang dikemukakan oleh ekonom Julian Simon, "Sebagai ekonom konsumen, kita
memiliki kepentingan terhadap jas tertentu yang dihasilkan oleh sumber daya, bukan pada sumber
daya itu sendiri Jasa tersebut dapat disediakan dalam berbagai cara dan dengan mensubstitusikan
faktor produksi yang berbeda. Oleh karena itu, menurut istilah Simon, sumber daya dapat
diperlakukan sebagai sesuatu yang tidak terbatas.
Observasi kedua adalah bahwa model ini memperlakukan pertumbuhan ekonomi sebagai
solusi atas semua penyakit sosial dan tidak memiliki batasan. Agar dapat mengikuti pertumbuhan
penduduk, ekonomi harus tumbuh. Agar dapat menyediakan standar hidup yang lebih tinggi,
ekonomi harus tumbuh Untuk mengurangi kemiskinan kelaparan, dan penyakit, ekonomi harus
tumbuh. Kemungkinan bahwa ekonomi tidak dapat tumbuh sampai waktu yang tidak terbatas
bukanlah bagian dari model ini
Ketiga poin yang dirangkum dalam Uji Realitas sebelumnya menyarankan alasan mengapa
model berbasis pertumbuhan ini tidak memadai. Menurut banyak perkiraan, perekonomian dunia
perlu tumbuh sekitar lima sampai sepuluh kali lipat dalam 50 tahun ke depan agar dapat membawa
standar hidup populasi di negara berkembang saat ini sejajar dengan standar hidup penduduk di
negara industri. Namun dalam 30 tahun tersebut, jumlah populasi dunia akan meningkat sebesar
lebih dari 3 miliar orang, sebagian besar dari mereka akan dilahirkan dalam perekonomian
termiskin di dunia. Tentu saja, satu-satunya sumber bagi semua kegiatan ekonomi ini adalah
kapasitas produktif dari bumi itu sendiri.
Daly berargumen bahwa ekonomi neoklasik, dengan penekanannya pada pertumbuhan
ekonomi sebagai tujuan dari kebijakan ekonomi, pada akhirnya akan gagal memenuhi tantangan
im kecuali pandangan ini menyadari bahwa ekonomi hanyalah sebuah subsistem di dalam biosfer
bumi. Kegiatan ekonomi bertempat di dalam biosfer ini dan tidak dapat berkembang melebihi
kapasitas biosfer untuk mendukung kehidupan Semua faktor yang terlibat dalam produksi-sumber
daya alam, modal, keahlian wirausaha, dan tenaga kerja-semuanya berasal dari kapasitas produktif
bumi Dengan pengetahuan akan hal ini, seluruh model klasik akan terbukti tidak stabil jika sumber
daya bergerak melalui sistem ini pada tingkatan yang melebihi kapasitas produktif bumi atau
melebihi kapasitas bumi untuk menyerap limbah atau produk sampingan dari produksi ini Dengan
demikian kita perlu mengembangkan suatu sistem ekonomi yang menggunakan sumber daya
hanya pada tingkatan yang dapat terus berlanjut dalam jangka panjang dan yang dapat mendaur
ulang atau mengggunakan kembali baik produk sampingan dari proses produksi maupun produk
itu sendiri. Model seperti itu, berdasarkan hasil karya Daly, ditunjukkan dalam Peraga 9.2
Peraga 9.2 berbeda dengan Peraga 9 1 dalam beberapa hal yang penting Pertama, model yang
berkelanjutan mengakui bahwa ckonomi berada di dalam biosfer yang terbatas yang terdiri dari
sebuah lapisan yang melingkupi permukaan bumi dengan luas hanya beberapa mil. Dari hukum
termodinamika pertama (konservasi energi/materi). kita mengetahui bahwa materi dan energi
sesungguhnya adak dapat "diciptakan", materi atau energi hanya dapat ditransfer dari bentuk yang
satu ke bentuk yang lain. Kedua, ada energi yang hilang pada setiap tahapan dari kegiatan ekonomi
Konsisten dengan hukum termodinamika yang kedua (entropi meningkat di dalam sistem tertutup).
jumlah energi yang dapat dipakai akan menurun seiring waktu. "Energi limbah terus-menerus
meninggalkan sistem ekonomi sehingga energi baru dengan entropi rendah harus mengalir secara
konstan ke dalam sistem. Pada akhirnya, satusatunya sumber energi dengan entropi rendah adalah
matahari Ketiga, model ini tidak lagi memperlakukan sumber daya alam sebagai sebuah faktor
produksi yang sama dan tidak dapat dijelaskan yang muncul dari rumah tangga. Sumber daya alam
berasal dari biosfer dan tidak dapat diciptakan ex nihilo (dari ketiadaan). Pada akhirnya, pola ini
mengakui bahwa limbah diproduksi pada setiap tahapan kegiatan ekonomi dan kemudian dibuang
kembali ke dalam biosfer.
Kesimpulan yang seharusnya diambil dari model yang baru ini relatif mudah. Dalam
jangka panjang, sumber daya dan energi tidak dapat dipakai, dan limbah tidak dapat dihasilkan,
pada tingkat di mana biosfer tidak dapat menggantikan atau menyerap mereka tanpa
membahayakan kemampuannya untuk menunjang kehidupan (manusia). Inilah apa yang disebut
oleh Daly sebagai "Batasan biofisik untuk pertumbuhan Biosfer dapat menghasilkan sumber daya
secara tak terbatas dan dapat menyerap limbah secara tak terbatas, namun hanya pada tingkat
tertentu dan dengan jenis kegiatan ekonomi tertentu. Inilah tujuan dari pembangunan yang
berkelanjutan. Menemukan tingkat dan jenis kegiatan ekonomi ini, dan dengan demikian
menciptakan praktik bisnis yang berkelanjutan, adalah tanggung jawab yang utama.
DAFTAR PUSTAKA
Hartman dan Desjardins, 2011, Etika Bisnis: Pengambilan Keputusan untuk Integritas Pribadi
dan Tanggung Jawab Sosial, Erlangga-Jakarta