Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas keberkahan
Nyalah akhirnya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
Kami sepenuhnya menyadari, karena aapa yang kami sajikan pada makalah ini,
keberadaannya masih sederhanadan jauh dari kesempurnaan karena sumber bacaan,
pengetahuan yang kami miliki sangatlah terbatas. Disamping itu juga, kami sangat berharap
agar ibu selaku dosen mata kuliah pendiddikan agama kristen kiranya memberikan kritik,
serta saran yang membangun demi perbaikan moto dan bobot karya tulis ini yang lebih baik.
Demikian sepatah kata pengatar yang bisa kami sampaikan dan bila ada hal-hal yang
kurang berkenan, kami minta maaf yang sebesar-besarnya, atas perhatian ibu kami ucapkan
banyak terimakasih.
Penulis
Daftar Isi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................2
D. Manfaat Penulisan................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan peradaban dan banyaknya kejadian besar yang terjadi pada
bangsa ini, maka semakin banyak pula tantangan yang muncul seiring dengan
perkembangan zaman dan kemunculan kejadian besar tersebut.
Sejak tahun 1960-an, kita sudah sangat sering mendengar teriakan tentang menipisnya
sumber alam, pengotoran udara, air dan tanah, pemanasan bumi, musim yang berubah
tanpa aturan lagi, hutan- hutan menjadi gundul, efek rumah kaca dan lain-lain.
Semuanya itu membuat kita berpikir untuk menemukan suatu relasi yang benar dalam
perspektif hubungan yang tidak saling mematikan antara dunia bisnis, manusia dan
alam lingkungan. Dewan Gereja-Gereja se-Dunia (WCC), yang pada bulan Februari
1992 menyelenggarakan Sidang Raya yang ke-8 di Canberra-Australia, menyerukan
agar upaya kita tidak berorientasi lagi kepada manusia (man oriented) tetapi kepada
kehidupan (life oriented). Manusia diserukan supaya sadar bahwa dia bukanlah
tujuan penciptaan. Upaya-upaya untuk mengeksploitasi bumi bagi kepentingannya
sendiri harus diganti oleh sikap dasar bahwa manusia pada hakikatnya tidak
mempunyai arti apa-apa bila dilepaskan dari makhluk-makhluk lainnya dalam suatu
lingkaran ekologis yang tidak putus-putusnya.
Melalui bab ini, Kami diharapkan mencapai beberapa tujuan pembelajaran. Adapun
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai adalah: (i) bersyukur kepada Tuhan yang
telah mencipta, menyelamatkan, memelihara dan membarui ciptaan- Nya; (ii)
mengembangkan sikap kasih kepada Tuhan sebagai Pencipta, Penyelamat, Pemelihara
dan Pembaru ciptaan-Nya; (iii) berpengharapan akan masa depan yang lebih
baik; (iv) peduli dan bertanggung jawab memelihara ciptaan Tuhan; (v)
menganalis karya Tuhan berdasarkan kesaksian Alkitab; (vi) menganalisis ajaran
tentang karya Tuhan berdasarkan kesaksian Alkitab; (vii) menerapkan tanggung
jawab etis Kristen dalam pemeliharaan lingkungan hidup; (viii) merumuskan hasil
penelaahan dasardasar Alkitab yang menunjukkan Tuhan sebagai Pencipta; (ix)
menyajikan hasil penelaahan dasar-dasar Alkitab yang memperlihatkan Tuhan
sebagai pemelihara dan pembaharu ciptaan-Nya; serta (x) melakukan tindakan
pemeliharaan terhadap ciptaan Tuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Hubungan antara Ekonomi dan Ekologi?
2. Bagaimana Peranan Manusia dengan Alam?
3. Apa Pandangan Alkitab Mengenai Keutuhan Ciptaan?
4. Bagaimana Sikap Manusia Terhadap Alam Berdasarkan Pandangan Alkitab?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah ?
1.untuk mengetahui dan memahami hubungan antara ekonomi dan ekologi
2. untuk mengetahui dana memahami peran manusia dan alam
3. untuk mengetahui dan memahami pandangan alkitab
4.untuk mengetahui dan memahami sikap manusia terhadap alam berdasarkan
pandangan alkitab.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini yaitu:
1. Sebagai bahan bacaan
2. Agar pembaca dapat memahami bagaimana menjaga ciptaan Allah
BAB II
PEMBAHASAN
wajah yang buruk. Dalam tayangan televisi dapat disaksikan rusaknya lingkungan
laut yang menyebabkan matinya ikan, kerang dan kepiting, serta merugikan para
nelayan dan petani kerang. Mereka sangat dirugikan oleh pembuangan limbah pabrik
yang seenaknya sehingga mematikan dan merusak lingkungan. Tingkah para pencari
untung tersebut mencerminkan sikap etik tertentu yang perlu dipertimbangkan secara
kritis. Mereka menganggap seolah-olah mereka hidup tanpa tetangga, tanpa orang
lain, tidak mau tahu bahwa perilaku mereka telah amat merugikan orang lain,
merusak lingkungan hidup. Para pemilik pabrik yang tidak bertanggung jawab dan
pencari untung tersebut telah berbuat seolah-olah mengejar keuntungan diri sendiri
layak membuat rugi orang lain. Hubungan antara ekonomi dan ekologi dalam
praktik dipertentangkan satu terhadap yang lain. Inilah awal dari malapetaka
itu.
Sebenarnya hubungan antara ekonomi dan ekologi bisa dijabarkan dari pengertian
etimologis yang justru bisa saling membantu dan membina. Ekonomi berasal dari
kata oikos dan nomos. Oikos berarti ’rumah tangga‘ dan nomos berarti ’aturan,
hukum.’ Ekonomi bisa diartikan sebagai upaya untuk mengatur atau penatalayanan
rumah tangga (housekeeping). Sedang ekologi gabungan dari kata oikos dan logos.
Oikos berarti ’rumah tangga‘, logos berarti ‘perkataan, pemahaman dan pengertian.’
Hubungan antara ekonomi dan ekologi tergabung dalam pemahaman bahwa kita
tidak bisa menata masyarakat dan alam ini tanpa mengerti dan memeliharanya.
Dengan kata lain, maka usaha untuk melakukan housekeeping harus dibarengi
naturekeeping.
Berbicara tentang ekonomi dan ekologi, khususnya dari perspektif Indonesia, harus
dimulai dengan mengatakan bahwa ia tidak merupakan masalah pilihan “ini atau itu,”
seolah-olah dengan bebasnya dapat dipilih antara ekonomi atau ekologi. Atau andai
dipaksa untuk memilih, yang harus kita katakan adalah bahwa ini bukanlah pilihan
yang mudah atau sederhana. Akar masalahnya memiliki sejarah yang cukup panjang.
Selama lebih dari 200 tahun, pertumbuhan industri yang menjadi sakaguru
pertumbuhan ekonomi Barat, telah didukung oleh tersedianya bahan bakar yang
murah, sumber alam yang melimpah ruah serta lingkungan yang seakan-akan tanpa
batas mampu menyerap semua limbah (Daraputera 1996, 120). Keadaan
seperti ini