“PELESTARIAN LINGKUNGAN”
DISUSUN OLEH :
NAMA : CLARISTHA NATHANIA 2330102090019
MARTONO PUTRI
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat sehingga kelompok kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat waktu. Makalah ini berisi tentang uraian mengenai “Pelestarian
Lingkungan”
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Agama Kristen, membahas tentang pelestarian lingkungan menurut kajian
Alkitab serta analisis studi kasus.
Kelompok kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Suryadi, S.Th, M.Pd
dan Ibu Dotrimensi, M.Si selaku dosen mata kuliah Agama Kristen.
Kelompok kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
kesalahan dan kekurangan. Jadi, kelompok kami akan bersedia menerima kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca. Kelompok kami berharap makalah ini dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Dalam Kristen Protestan, Allah merupakan pencipta langit dan bumi. Allah
menciptakan langit dan bumi berlangsung enam hari lamanya dan pada hari yang
ketujuh Allah beristirahat. Serupa dengan itu, teologi penciptaan juga menyakini
bahwa seluruh alam semesta ini diciptakan oleh Allah seperti tertera dalam kitab suci
Kristen. Seperti dalam kitab Kejadian 1:1-31, Kejadian 2:1-4a dan Kejadian 2:4b-25
diceritakan bahwa alam semesta ini tidak terjadi begitu saja, tetapi diciptakan oleh
Allah.
Dalam Kejadian 1:28, manusia diberi tanggung jawab oleh Allah yaitu untuk
memenuhi bumi serta memelihara bumi dan menjaganya dengan benar. Dalam
memelihara bumi dan menjaga bumi, manusia harus mempunyai rasa peka,
contohnya rasa keprihatinan terhadap kerusakan lingkungan dan berusaha untuk
mencegah kerusakan lingkungan dengan cara melestarikan serta memelihara
lingkungan yang telah diberikan oleh Allah untuk makhluk hidup.
b. Rumusan Masalah
- Apa saja bentuk partisipasi sebagai pemuda dan pemudi Kristen dalam melestarikan
lingkungan ?
c. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Contoh partisipasi sebagai pemuda dan pemudi Kristen dalam melestarikan alam
lingkungan hidup
2. Melakukan reboisasi sehingga lahan yang kosong berisi tanaman sebagai penahan air.
3. Mengurangi pemakaian benda-benda yang tidak bisa hancur atau didaur ulang.
1). Manusia sebagai gambar Allah (Kejadian 1:27) memiliki tanggung jawab dan hak
istimewa untuk merawat ciptaan Tuhan. Sebagai gambar Allah (Imagodei), manusia
diberi tanggung jawab mengusahakan bumi dengan segala isinya bagi kehidupan
manusia. Tetapi bukan hanya manusia saja yang perlu hidup namun ciptaan lainnya
juga. Termasuk merawat Bumi, karena itu adalah ciptaan Tuhan yang sangat baik,
dan karena manusia memiliki tanggung jawab memelihara dan melestarikan demi
keberlangsungan hidup manusia dan seluruh ciptaan.
2
2). Mengasihi Tuhan berarti merawat ciptaan-Nya. Cinta kita kepada Allah harus
tercermin dalam memenuhi peran yang Dia berikan kepada umat manusia. Tuhan
menunjuk kita untuk menyandang gambar-Nya dan mempercayakan dunia ini pada
perawatan kita (Kejadian 2:15). Jadi merawat ciptaan Tuhan adalah salah satu hal
paling mendasar yang harus kita lakukan.
3). Salah satu bentuk manusia mengakui kebesaran Allah. Dalam Mazmur 19:1
menyatakan, "Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan
pekerjaan tangan-Nya." Kalimat ini merupakan salah satu pernyataan jelas dalam
Alkitab akan bagaimana alam sekitar kita menunjukkan kebesaran Allah. Oleh
karena itu, kita sebagai makhluk ciptaan-Nya harus melestarikan alam sekitar kita
termasuk lingkungan tempat kita tinggal.
4). Sebagai wujud syukur terima kasih kita atas segala anugerah yang telah Tuhan
berikan terhadap kita. Dalam Mazmur 104, menghitung kembali pekerjaan Allah
dalam suatu kidung pujian, menggunakan istilah “laut yang besar dan luas” Lautan
yang besar dan luas menunjukkan keagungan Allah. Pekerjaan-Nya begitu hebat
dan anugerah-Nya senantiasa melimpah bagi semua makhluk ciptaan-Nya.
c. Studi Kasus
Nama: David
Usia: 40 tahun
3
2. Penggunaan bahan kimia berbahaya: Dalam proses penambangan, David
menggunakan bahan kimia berbahaya seperti merkuri atau sianida tanpa
memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan. Penggunaan bahan kimia ini dapat
mencemari tanah dan air di sekitar lokasi penambangan.
3. Penumpukan limbah tambang: David tidak mengelola limbah tambang dengan baik
dan seringkali membiarkannya menumpuk di lokasi penambangan. Limbah ini dapat
mencemari tanah, air, dan udara, serta berpotensi merusak ekosistem sekitar.
Alkitab juga mengajarkan tentang kasih sayang terhadap ciptaan Allah. Dalam
Mazmur 24:1, dikatakan bahwa bumi dan segala isinya adalah milik Tuhan. Oleh karena
itu, kita sebagai manusia memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan memelihara
bumi ini sebagai tanda rasa syukur kita kepada Allah.
Dalam kasus ini, penting bagi David untuk merenungkan nilai-nilai yang
diajarkan dalam Alkitab dan mengubah perilakunya. Dia dapat memulai dengan
mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku, menggunakan teknologi yang lebih
ramah lingkungan dalam proses penambangan, serta mengelola limbah dengan benar.
Dengan melakukan hal ini, David dapat memperbaiki tindakan-tindakan yang merusak
alam dan memulai langkah-langkah ke arah pelestarian lingkungan yang lebih baik.
4
BAB III
PENUTUP
Allah adalah Pencipta segala sesuatu. Sejak awal Kitab Kejadian, fokus dari
sorotan penyataan terarah kepada yang Mahakuasa. Dia menjadikan segala sesuatu dan
semua orang yang akan cocok untuk memenuhi rencana-Nya bagi segala zaman. Semua
materi yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana ini diciptakan olehNya dengan ajaib
(Kejadian 2:15)
Dalam Mazmur 104, menghitung kembali pekerjaan Allah dalam suatu kidung
pujian, menggunakan istilah “laut yang besar dan luas” sebagai gambaran akan
kekuasaan dan kebijaksanaan Allah yang penuh dengan daya cipta (ayat 24,25). Tuhan
memerintah segala sesuatu yang “tak terbilang banyaknya, binatang-binatang yang kecil
dan besar” yang menghuni lautan (ayat 25). Lautan yang besar dan luas menunjukkan
keagungan Allah. Pekerjaan-Nya begitu hebat dan anugerah-Nya senantiasa melimpah
bagi semua makhluk ciptaan-Nya (Mazmur 104:24-30).
Dalam Kejadian 1:27-28, manusia sebagai gambar Allah diberi tanggung jawab
oleh Allah yaitu untuk memenuhi bumi serta memelihara bumi dan menjaganya dengan
benar.