Anda di halaman 1dari 13

PENJAGA CIPTAAN ALLAH

PENDAHULUAN
Teknologi canggih yang diterapkan dalam dunia bisnis tidak semuanya
bersahabat dengan lingkungan alam. Sejak tahun 1960-an, kita sudah sangat
sering mendengar teriakan tentang menipisnya sumber alam, pengotoran
udara, air dan tanah, pemanasan bumi, musim yang berubah tanpa aturan
lagi,
hutan- hutan menjadi gundul, efek rumah kaca dan lain-lain. Semuanya itu
membuat kita berpikir untuk menemukan suatu relasi yang benar dalam
perspektif hubungan yang tidak saling mematikan antara dunia bisnis,
manusia dan alam lingkungan. Dewan Gereja-Gereja se-Dunia (WCC), yang
pada bulan Februari 1992 menyelenggarakan Sidang Raya yang ke-8 di
Canberra-Australia, menyerukan agar upaya kita tidak berorientasi lagi
kepada
manusia (man oriented) tetapi kepada kehidupan (life oriented). Manusia
diserukan supay sadar bahwa dia bukanlah tujuan penciptaan.
A. MENELUSURI HUBUNGAN ANTARA EKONOMI DAN
EKOLOGI
Simaklah pernyataan sejarawan Amerika, Lynn White, berikut. Ia menyatakan
bahwa “kekristenan bukan saja mentahbiskan dualisme manusia dan alam,
tetapi juga menggarisbawahi kehendak Allah bahwa manusia mengeksploitasi
alam demi kepentingan pribadinya. Kekristenan memikul beban kesalahan
yang maha besar” (Stott 2005, 158-159). Menurut Anda, apakah benar
pernyataan White tersebut? Mengapa White mengeluarkan pernyataan seperti
itu? Apa yang perlu Anda lakukan untuk mematahkan pernyataan White
tersebut? Silakan Anda mengamati dan menganalisis hubungan antara
ekonomi dan ekologi yang terjadi dewasa ini di Indonesia!.Hubungan antara
ekonomi dan ekologi menjadi pusat perhatian, sebab pada
dasarnya masalah ekologi timbul sebagai akibat serta menjadi korban dari
kegiatan ekonomi (Sumartana 1994, 110). Kegiatan ekonomi yang menjadi
tulang punggung pembangunan sering dianakemaskan sebegitu rupa
sehingga ia menjadi terlalu manja dan kurang diawasi, kenakalan mereka
dibiarkan.
Dalam tayangan televisi dapat disaksikan rusaknya
lingkungan laut yang menyebabkan matinya ikan, kerang dan kepiting,
serta
merugikan para nelayan dan petani kerang. Mereka sangat dirugikan oleh
pembuangan limbah pabrik yang seenaknya sehingga mematikan dan
merusak lingkungan. Tingkah para pencari untung tersebut
mencerminkan
sikap etik tertentu yang perlu dipertimbangkan secara kritis. Mereka
menganggap seolah-olah mereka hidup tanpa tetangga, tanpa orang lain,
tidak mau tahu bahwa perilaku mereka telah amat merugikan orang lain,
merusak lingkungan hidup.
B.MANUSIA DAN ALAM

Bukankah lebih baik kita berdamai dengan alam? Sebetulnya alam bisa
bersahabat dengan kita, kalau kita juga mau bersahabat. Lebih baik
kita
bersahabat dengan alam supaya hidup kita di tengah alam bukan
sengsara
menjadi melainkan sejahtera. Setelah menyimak renungan di atas yang
berjudul Maka Alam Menjadi Murka dan paparan di bawah ini, Anda diberi
kesempatan untuk menanya sebanyak-banyaknya pertanyaan kritis yang
berkenaan dengan tugas manusia dalam alam.
Skala pencemaran lingkungan pada abad ke-21 ini menjadi semakin besar.
Pada masa lampau masalah lingkungan itu nyata di kota-kota besar saja,
misalnya dalam hal pencemaran udara dan air. Jumlah perusahaan dan
industri memang masih sangat terbatas.
Skala pencemaran lingkungan pada abad ke-21 ini menjadi
semakin besar. Pada masa lampau masalah lingkungan itu
nyata di kota-kota besar saja,misalnya dalam hal
pencemaran udara dan air. Jumlah perusahaan dan industri
memang masih sangat terbatas. Sementara dalam abad ke-
21 inipengaruh pencemaran lingkungan memang meningkat
dengan sangat pesatdan bukan hanya terjadi di kota-kota
besar saja. Di samping itu, laju perkembangan produksi
sintetis-organis dari bahan- bahankimia tidak dapat
dibendung, dan merupakan suatu hal yang baru.
C.MENGGALI DASAR TEOLOGIS DARI PEMAHAMAN
MENGENAI KEUTUHAN CIPTAAN
Memang ada dua pilihan. Pertama, kita mencemari dan
merusak bumi. Kedua,kita menyayangi dan memelihara bumi.
Kita boleh memilih. Pilihannya terpulang pada kita. Manusia
terhadap alam yang sedemikian rupa, sehingga manusia dilihat
sebagai penguasa alam, sedangkan alam hanya menjadi objek
untuk kepentingan manusia. Apa yang dikatakan White
menimbulkan kegemparan di kalangan orang Kristen.
Kegemparan tersebut dapat dimengerti sebab orang
mempertanyakan suatu doktrin atau interpretasi suatu doktrin
keagamaan, yang biasanya oleh kalangan penganut agama
tersebut tidakdipermasalahkan sama sekali. Biasanya
Pertama kita menekankan bahwa ciptaan itu baik adanya. Kita
bertanggung jawab untuk mengontrol dan membatasi pelbagai usaha kita
untuk mengelola danmemanfaatkan alam ini, sehingga kebaikan alam
ciptaan tetap terjaga. Kedua, kisah penciptaan di dalam Kitab Kejadian
mengungkapkan dunia ini sebagai dunia yang teratur. Alam dibagi-bagi atas
fungsi dan jenis. Prinsip- prinsip IPTEK tidak berasal dari Kitab Kejadian,
tetapi apa yang kita lihat di dalam Kitab Kejadian mempunyai keparalelan
dengan apa yang kita lihat di bidang IPTEK. Ketiga, kerangka Kejadian 1
menunjukkan tempat manusia. Manusia adalah manusia apabila ia berada
pada tempatnya di dalam alam. Tempatnya adalah tempat yang utama, tetapi
sebagai pemelihara alam. Keempat, kita melihat bahwa Israel melakukan alih
teknologi dari luar Israel. Orang Israel tidak mengklaim teknologi sebagai
“anak” mereka. Mereka bisa hidup dengan “orang lain.”
D.MEMBANGU ARGUMEN TENTANG KEDUDUKAN MANUSIA
DALAM LINGKUNGAN ALAM
Silakan Anda memberikan argumentasi And yang menunjukkan
bahwa manusia sebagai makhluk yang mempunyai tempat
bersama dengan makhluk-makhluk yang lain dalam ciptaan.
Kita perlu menyajikan satu batasan istilah “alam” karena arti istilah
alam cenderung kabur yang
disebabkan faktor-faktor berikut. Manusia adalah bagian dari
“alam”dalam arti kita ikut serta dalam
proses-proses biologis dan fisiologis, sama seperti binatang dan
makhluk hidup lainnya. Sebaliknya,
manusia juga “terpisah” dari alam karena kita memiliki kesadaran
dan sanggup mengambil keputusan secara sadar tentang cara
mengubah alam di sekitar kita. Oleh sebab itu, istilah alam yang
dimaksud dalam bagian ini dibatasi pada ciptaan bukan manusia.
Kita perlu mengingat dasar nilai alam. Alam tidak bernilai karena keramat atau
karena mempunyai kepribadian seperti manusia, tetapi karena sifat-sifatnya
sebagai alam. Suatu pohon bernilai bukan karena penuh dengan zat ilahi atau
karena mempunyai perasaan atau kebajikan manusiawi tetapi karena
diciptakan oleh Tuhan dengan ciri khasnya sebagai pohon, dan sebagai pohon
ia mempunyai fungsi dalam maksud Tuhan.
Para ahli etika lingkungan menganggap alam memiliki tiga nilai (Drummond
2001, 78). Kalau kita memandang alam sebagai sumber untuk dikelola bagi
kepentingan manusia, alam mempunyai nilai instrumental (instrumental
value). Kalau kita yakin bahwa alam memiliki nilai di dalam dan dari dirinya
sendiri, alam mempunyai nilai bawaan (inherent value) Nilai bawaan ini sering
digunakan oleh para ahli etika sebagai acuan pada nilai sesuatu, dengan
asumsi bahwa ada nilai subjek.
E.MENDESKRIPSIKAN SIKAP MANUSIA TERHADAP ALAM
Menghargai alam tidak sama dengan menyembah alam. Pemazmur menulis:
“Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung, dari manakah akan datang
pertolonganku?” Pertolongannya datang bukan dari gunung-gunung tetapi
“dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi” (Mzm. 121:1-2). Karena
alam tidak ilahi, alam tidak layak disembah. Penghargaan kita kepada alam
disertai dengan rasa syukur kepada Penciptanya.
Kalau kita memperlakukan alam seolah-olah alam itu tidak bernilai, kita
mengurangi nilai diri kita sendiri. Kalau kita mengabaikan arti yang ada dalam
alam, kehidupan kita kehilangan sebagian artinya. Kalau kita memperlakukan
alam seperti mesin, kehidupan kita menjadi lebih seperti mesin. Kalau kita
hanya melihat alam sebagai sumber keuntungan bagi kita sendiri, kehidupan
kita menjadi lebih egois dan kering.
Penghargaan kepada alam tidak berarti bahwa kita tidak boleh
menggunakan alam, tetapi penggunaan kita jangan merosot sehingga
menjadi
perkosaan. Kita boleh saja menebang pohon untuk membangun rumah, tetapi
kita jangan menebang pohon-pohon dengan sembarangan atau tanpa
memikirkan bagaimana hutan dapat dipelihara. Kita boleh saja membunuh
binatang untuk makanan, tetapi kita jangan membunuh binatang-binatang
dengan membabi buta. Kita juga perlu berusaha supaya kita tidak
menyebabkan penderitaan binatang (Ul. 22:6-7). Kita boleh saja memakai
hewan untuk membajak tanah tetapi kita wajib memerhatikan
kebutuhankebutuhan hewan itu (Ul. 25:4; Ams. 12:10).
Sekian presentasi dari kelompok 7 hari ini, jika ada
kurangnya kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Semoga apa yang kami sampaikan
berguna untuk kami dan banyak orang

Anda mungkin juga menyukai