Anda di halaman 1dari 7

PERTEMUAN II

BUMI : IBU YANG SEDANG SAKIT

Tujuan
1. Agar umat menyadari berbagai persoalan ekologis yang melanda dunia saat ini.
2. Agar umat memahami bahwa bumi adalam rumah bersama bagi semua makhluk hidup demi
kesejahteraan semua orang.

Gagasan Dasar
 Bumi adalah ibu sekaligus rumah bagi semua ciptaan. Semua yang hidup berdiam di atas
bumi. Bumi adalah ibu yang sedang sakit karena ulah manusia, seperti; 1). Penggunaan
listrik yang berlebihan juga berimplikasi pada emisi yang dihasilkan, semakin banyak listrik
yang digunakan semakin banyak juga karbon yang dihasilkan dan tentunya berdampak pada
pemanasan global. 2). Pengunaan bahan bakar fosil; energi fosil menyebabkan senyawa
yang tidak aman bagi lingkungan yang mana terbentuk di atmosfer seperti karbon sioksida
(CO2), nitrogen oksida (NO2) serta sulphur dioksida (SO2) yang dapat menyebabkan
pencemaran udara. Pencemaran udara yang dimaksud sepeti hujam asam, pemanasan global,
hingga kabut asap. 3). Penggunaan pendingin ruangan; air conditioner atau AC dan lemari es
(kulkas) adalah barang-barang elektronik yang mampu memudahkan manusia dalam
melakukan kegiatan. Walaupun banyak manfaat tetapi berdampak buruk bagi lingkungan
karena dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon dan pemanasan gobal. 4). Penggunaan
plastik yang berlebihan. Plastik yang mencemari lingkungan, lautan dan masuk dalam rantai
makanan bakal menimbulkan kekhawatiran yang sama dengan perubahan iklim dan
memacu krisis ekologi. 5). Kurangnya reboisasi hutan menyebabkan pencemaran udara
meningkat, udara tambah panas, banyak bencana alam dan kondisi lingkungan hidup yang
kurang baik. WHO (World Health Organization) mencatat lebih dari 13 juta manusia
penghuni bumi meninggal dunia sebagai dampak rusaknya lingkungan, termasuk krisis iklim.
Suhu bumi kita memanas. Pada saat bersamaan sekitar 7 miliar lebih manusia atau 90%
penduduk dunia harus menghirup udara yang tidak sehat. Cuaca ekstrem, degradasi lahan,
perubahan iklim hingga kelangkaan air bersih.
 Sekarang ini bumi menjerit karena segala kerusakan yang telah kita timpakan kepadanya,
karena prilaku kita yang kurang bertangungjawab atas kekayaan yang telah diletakan Allah di
dalamnya (bdk. LS. 2). Paus Yohanes Paulus II menjadi semakin khawatir akan masalah ini.
Dalam ensikliknya yang pertama (Redemptor Hominis) ia memberikan peringatan bahwa
manusia tanpaknya sering tidak melihat makna lain dari lingkungan alam selain apa yang
berguna untuk segera dipakai dan dikonsumsi. Maka ia menyerukan pertobatan ekologis (lih.
LS. 5). Paus Fransiskus mengajak kita untuk bersatu bukan untuk meratapi kehancuran ini
tetapi mengambil tindakan segera bersama-sama. Mari kita sebagai satu keluarga Katolik
global berkomitmen pada perdamaian dan kepedulian terhadap alam ciptaan Tuhan.
Sebagai bentuk partisipasi dan perutusan bersama dalam merawat bumi, gereja mengajak kita
untuk menjadi agen-agen penggerak penyelamatan lingkungan dan pelestarian bumi akan
sumber daya alam. Dengan cara mengurangi penggunaan listrik yang berlebihan, bahan bakar
fosil, pendingin ruang tetapi memperluas lahan reboisasi hutan agar mencegah terjadinya erosi
yang bisa disebabkan angin dan air hujan yang berlebihan. Melestarikan kesuburan tanah yang
bisa dijadikan sebagai lahan pertanian. Menjaga agar struktur tanah tidak rusak, menjaga
keanekaragaman satwa agar tetap lestari, membuat udara tetap
 bersih dan sehat bagi makhluk hidup, membuat tanah tetap kokoh, menggurangi efek dari
pencemaran udara dan global warming dan meningkatkan sumber daya alam demi peningkatan
produktivitas. Maka itu tindakan merusak lingkungan alam dengan argumen apapun termasuk
dosa berat yang layak dihukum. Sebab bumi bukanlah miliki kita tetapi warisan dari anak cucu
kita.

Sumber Teks: Kej 6:5-12


Sintesis teks
 Teks ini mengisahkan meningkatnya kejahatan manusia dalam dunia. Tuhan dikatakan
menyesal telah menciptakan manusia yang makin hari makin meningkat kejahatannya.
Kejahatan manusia terhadap Tuhan, sesama dan alam telah membuat relasi tiga dimensi itu
retak. Manusia makin berani melawan kehendak Allah. Manusia saling membenci dan
membunuh antar sesama. Manusia merusak alam demi kepentingan egoistis.
 Konsekuensi dari kejahatan manusia itu salah satunya adalah kerusakan alam, lingkungan
hidup manusia. Bumi sakit karena ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Bukannya
memelihara alam demi kesinambungan hidup generasinya, malah merusaknya demi
kepentingan egoistis sesaat.
 Allah melihat kejahatan manusia dan menjatuhkan hukuman. Hukuman Allah itu bertujuan
untuk memulihkan bumi dan perilaku manusia.

Pesan teks
 Manusia yang terkungkung dalam keserakahan, kesombongan, kedegilan, egoisme,
kebencian, kemarahan dll, pada gilirannya merusak relasi dengan Tuhan, sesama dan alam.
Kejahatan meningkat dan merusak tatanan kehidupan manusia termasuk alam.
 Tuhan yang mahaadil menghendaki agar kehidupan manusia dipulihkan dari kerusakan itu.
Maka Allah berinisiatif melakukan pemulihan bagi manusia dengan pembersihan segala
kejahatan dan dosa manusia.
 Kejahatan manusia berhadapan dengan keadilan dan kerahiman Allah. Allah menghukum
manusia dengan adil, sekaligus membaharui manusia dengan rahim. Tujuannya supaya
manusia berlaku benar di hadapan Allah, hidup mengasihi dengan sesama dan memelihara
alam dengan kesungguhan hati demi kelangsungan hidup manusia.

Aktualisasi teks
 Setiap umat beriman kristiani hendaknya menyadari pentingnya kehidupan yang benar dan
baik di hadapan Allah dalam relasi dengan sesama dan alam.
 Umat beriman kristiani dengan bantuan rahmat Allah berani melakukan perbaikan dan
pemulihan diri dalam hal cara pikir dan cara bertindak yang selaras dengan kehendak Tuhan
untuk keselamatan manusia.
 Umat beriman kristiani hendaknya berupaya memulihkan bumi yang sakit dengan upaya-
upaya ekologis berjejaring demi kesejahteraan bersama dan masa depan generasi manusia.

Langkah-Langkah Pengembangan
RITUS PEMBUKA
Ajakan Awal
Bapak/ibu/saudara/saudari, mari kita siapkan hati dan batin kita untuk memulai kegiatan
katekese malam ini. Kita awali dengan menyanyikan sebuah lagu.
Lagu Pembuka (MB. No. 471 atau pilih lagu lain yang sesuai)

Tanda Salib

Kata Pengantar
Bapak/ibu/saudara/saudari yang terkasih...
Seperti yang sudah dijelaskan pada pertemuan pertama bahwa tema APP 2023 adalah “Keadilan
Ekologi Bagi Seluruh Ciptan: Semakin Mengasihi dan Lebih Peduli”. Keadilan ekologis berarti
adil terhadap sesama manusia (social) dan sekaligus adil terhadap ciptaan lainnya. Ciptaan
memiliki arti lebih luas dari lingkungan hidup. Pertemuan Pertama minggu lalu kita sudah
merenungkan sub tema “Ketidaktaatan Manusia”. Sekarang kita lanjutkan Pertemuan Kedua
dengan sub tema “Bumi : Ibu Yang Sedang Sakit”. Bumi saudari kita sekarang ini menjerit
karena segala kerusakan yang telah kita timpakan padanya, karena penyalahgunaan kita yang
tidak bertanggung jawab atas kekayaan yang telah diletakkan Allah di dalamnya (bdk, LS, 2).
Kita akan merenungkan bersama kerusakan-kerusakan yang telah kita timpakan pada bumi kita,
seraya kita membangun upaya bersama untuk perbaikan bumi rumah kita bersama.

Doa Pembuka
Marilah kita berdoa:
Allah yang Mahabaik, puji syukur atas kebaikkan-Mu yang tidak bertepi. Engkau menciptakan
bumi yang indah dengan segala isinya untuk dihuni dan dirawat sesuai kehendak-Mu. Engkau
telah mempercayakan dunia ini kepada manusia, namun karena keserakahan manusia yang ingin
menguasai bumi dengan segala isinya dengan sikap dan perilaku yang tidak bertanggung jawab.
Bumi menjadi menderita menjerit karena ulah tangan manusia yang kurang bertanggung jawab.
Bumi yang kami huni ini adalah rumah bagi semua ciptaan. Kami mohon bantulah kami dengan
Roh-Mu, agar kami menyadari berbagai persoalan ekologis yang melanda dunia ini dan sungguh
menyadari bahwa bumi ini adalah rumah bersama. Jadikanlah kami manusia yang bertindak adil
terhadap seluruh ciptaan dan lebih mengasihi dan peduli terhadap sesama dan lingkungan sekitar
kami. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
PENDALAMAN IMAN
Kenyataan Hidup
Bapa/ibu/saudara/saudari yang terkasih...
Mari kita melihat kenyataan hidup di sekitar kita. Adakah kenyataan di sekitar kita, sikap dan
perilaku manusia yang merusak alam yang membuat bumi kita ini menderita? (Pemandu beri
kesempatan kepada peserta untuk menemukan berbagi pengalaman yang berhubungan dengan
kerusakan lingkungan). Macam-macam pencemaran dan perusakan lingkugan hidup: 1) Tanah:
Tanah diracuni oleh pestisida, minyak bekas, dan limbah pabrik yang dibuang sembarangan.
Erosi yang disebabkan oleh penebangan hutan membuat banyak wilayah menjadi gersang,
longsor dan miskin. 2) Tumbuh-tumbuhan (Flora): Banyak pepohonan dan tanaman ditebang
untuk perluasan ladang, kota, pabrik,dan lapangan golf. Banyak hutan ditebang untuk perusahaan
kertas, kayu lapis, dan berbagai bahan bangunan. 3). Hewan dan margasatwa (Fauna): Banyak
jenis hewan dan margasatwa mulai berkurang karena nafsu manusia untuk berburu. Banyak jenis
binatang (satwsa) terancam punah karena diburu dan dibantai manusia untuk diambil buluhnya,
kulitnya, atau gadingnya yang bernlai ekonomi tinggi. 4) Air: Air laut dikotori oleh minyak dan
bahan kimiawi yang dibawa oleh sungai dari kota-kota besar, daerah industri, dan kapal-kapal.
Air minum dicemari oleh bahan kimia yang beracun dan deterjen dari rumah tangga, bengkel,
pabrik, dan pestisida pertanian. 5) Udara: Banyak tercemar oleh asap beracun dari mobil dan
corong pabrik. Udara berbau busuk karena timbunan sampah dan pembuangan kotoran serta air
limbah pabrik. Dari kenyataan tersebut, kita coba dalami lebih lanjut.
1. Sebutkan akibat dari perusakan dan pencemaran tanah bagi lingkungan hidup pada umumnya!
2. Sebutkan berbagai akibat jika pepohonan/jalur hijau (flora) ditebang!
3. Apa yang akan terjadi jika binatang dan satwa terus diburu dan dibunuh?
4. Akibat besar apa yang terjadi jika seluruh sistim ekologi dilukai?

Pendalaman Kitab Suci


Fasilitator mengajak peserta untuk membaca perikop Kej 6:5-12.
“Kejahatan Manusia”
5
Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan    manusia besar  di bumi dan bahwa segala
kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,  6 maka
menyesallah TUHAN  bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-
Nya. 7 Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari
muka bumi,  baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di
udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.   8 Tetapi Nuh mendapat kasih
karunia di mata Tuhan. 9 Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak berceladi
antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.  10 Nuh
memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan Yafet. 11 Adapun bumi itu telah rusak   di
hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan.  12 Allah menilik bumi itu dan sungguhlah
rusak  benar, sebab semua manusia menjalankan hidup  yang rusak di bumi.
Mari kita dalami perikop yang baru saja kita dengarkan bersama:
1. Teks Kitab Suci ini mengisahkan tentang apa?
2. Apa akibatnya jika manusia melakukan kejahatan?
3. Mengapa sampai terjadi kejahatan dan salah siapa?
4. Apa pesan teks Kitab Suci untuk kita?
Rangkuman
Fasilitator merangkum dan menyimpulkan pokok-pokok sharing.
 Tanah bukan benda mati. Tanah mempunyai kehidupan dan memberi kehidupan kepada
semua makhluk di bumi ini (Flora, fauna, dan manusia). Kesuburan tanah akan merosot jika
tanah itu tidak dikelolah dengan baik. Jika tanah menjadi kritis dan mati maka segala
tumbuhan akan meranggas, ternak dan manusia akan kekurangan gizi dan merana. Kehidupan
kita dalam banyak aspek sangat tergantung pada tanah. Jika kesuburan tanah mulai merosot
atau sudah terlalu jenuh dengan zat-zat kimia dari pupuk buatan maka semau kehidupan di
atas tanah akan terpengaruh, termasuk kehidupan manusia sebagai konsumen terakhir.
 Akibat dari penebangan jalurt hijau (flora). Mata air akan kering dan debit air menurun,
tanahnya mulai kering dan gersang, gampang terjadi erosi, tanah-tanah subur mudah tergusur,
lenyaplah juga berbagai jenis satwa sebab mereka kehilangan rumah tempat tinggal, suhu
udaranya akan semakin tinggi, dan curah hujan cenderung berkurang.
 Akibatnya perburuan dan pembunuhan binatang dan margasatwa. Banyak margasatwa akan
terancam punah. Beberapa jenis fauna telah punah dari muka bumi ini dan tidak pernah akan
kembali lagi.
 Akibat pencemaran air dan udara. Kita akan menyadari bahwa pencemaran dan perusakan
lingkungan merupakan bumerang bagi kita. Kita sudah mulai mengalami akibat dari
perusakan alam lingkugan kita; bencana banjir, tanah longsor, musim yang tidak menentu,
kemarau panjang, berbagai peyakit aneh mulai mewabah. Itulah tanda bahwa alam lingkungan
kita mulai berontak.
 Apa Sebab Utama Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup? a) Manusia: Manusia yang
belum menyadari akibat-akibat dari tindakannya. Manusia yang serakah, yang memburu
keuntungannya sendiri. Manusia yang memboroskan sumber alam, karena merasa diri sebagai
tuan atas lingkungan sekitarnya. Manusia yang tidak mau bertanggung jawab untuk makluk
lain dan generasi yang akan datang. b) Kepadatan Penduduk dan kemiskinan: Kepadatan
peduduk dan kemiskinan dapat mendorong orang mengeksploitasi sumber alam untuk
mempertahankan hidup mereka. Dimana ada kepadatan penduduk, apalagi kalau
penduduknya miskin, maka gampang pencemaran lingkungan dan pemanfaatan sumber alam
sekitar yang sering tidak bertanggungjawab.
 Pandangan yang keliru tentang Pembangunan. Banyak orang berpikir untuk hidup sejahtera
dan modern harus dilimpahi dengan berbagai sarana dan asesoris yang serba bersifat material
Pembangunan identik dengan gedung-gedug pencakar langit, jalan berbeton- beton yang
masif, pabrik-pabrik, dsb. Keutuhan ekologi dan hidup tenteram yang ramah lingkungan tidak
masuk dalam kategori kesejahteraan dan modernitas. Nilai keunikan lingkugan, kesejahteraan,
arsitektur tua, dan arkeologi dikorbankan begitu saja demi alasan ekonomis dan
pembangunan. Desa, kota, dan daerah semakin kehilangan identitas. Semua menjadi modern.
 Teks ini mengisahkan meningkatnya kejahatan manusia dalam dunia. Tuhan dikatakan
menyesal telah menciptakan manusia yang makin hari makin meningkat kejahatannya.
Kejahatan manusia terhadap Tuhan, sesama dan alam telah membuat relasi tiga dimensi itu
retak. Manusia makin berani melawan kehendak Allah. Manusia saling membenci dan
membunuh antar sesama. Manusia merusak alam demi kepentingan egoistis.
 Konsekuensi dari kejahatan manusia itu salah satunya adalah kerusakan alam, lingkungan
hidup manusia. Bumi sakit karena ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Bukannya
memelihara alam demi kesinambungan hidup generasinya, malah merusaknya demi
kepentingan egoistis sesaat.
 Allah melihat kejahatan manusia dan menjatuhkan hukuman. Hukuman Allah itu bertujuan
untuk memulihkan bumi dan perilaku manusia.

Doa Umat
Fasilitator mengarahkan peserta katekese untuk berdoa kepada Allah baik doa pujian, syukur,
penyesalan, permohonan secara pribadi. Doa tanggapan peserta ditutupi dengan doa Bapa
kami yang diarahkan pemandu.

RITUS PENUTUP
Rencana Aksi Nyata
Fasilitator mengajak peserta untuk membicarakan bersama aksi nyata yang akan dilakukan
bersama sesudah proses katekese.
a. Apa yang akan dibuat?
b. Kapan dilaksanakan?
c. Tempatnya dimana?
d. Sasarannya siapa?
e. Siapa penanggungjawabnya?
f. Bagaimana prosesnya?

Pengumuman
a. Hari/Tanggal : ...............
b. Tempat : ...............
c. Jam : ...............
d. Tema pertemuan 3 : Sayangi Bumi, Sayangi Diri
e. Teks Bacaan : Im 25:1-13

Doa Penutup
Fasilitator atau salah satu peserta berdoa secara spontan.
Lagu Penutup (MB. No. 366/No. 371)
Tanda Salib Penutup

Anda mungkin juga menyukai