Anda di halaman 1dari 5

FENOMENA KURANGNYA KEPEDULIAN ORANG KRISTEN TERHADAP

LINGKUNGAN HIDUP

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bumi adalah rumah hunian bagi semua makhluk yang ada di bumi. sistem
keberlangsungan hidup manusia sangat begantung terhadap bumi. kesehatan bumi akan
menjadi sangat bergantung kepada manusia/makhluk yang menghuninya. Sehat dan
sakitnya bumi tergantung bagaimana manusia memelihara bumi itu. Tuhan menempatkan
manusia di bumi untuk mengasihinya dan menempatkan bumi sebagai sesuatu yang harus
diperhatikan sebab bumi adalah saudari kehidupan bagi manusia itu sendiri.

Kesehatan lingkungan adalah sesuatu yang sangat penting. Kepentingannya


sangat besar mencakup kehidupan seluruh makhluk hidup terlebih manusia. Dalam
Kejadian 1:26-28 Allah memberi tugas bagi manusia untuk memerintah dan
menaklukkan bumi. Pemerintahan dan penaklukkan manusia atas bumi harus sesuai
dengan maksud Tuhan yaitu dipelihara dengan baik dan untuk kemuliaan-Nya sendiri.

Menurut P. Borong Kepentingan memelihara bumi adalah supaya bumi


mempunyai makna sebagai penopang kehidupan, maka alam patut dihargai dan
diperlakukan dengan baik. Para pemikir etika lingkungan hidup menekankan
pemeliharaan alam atau lingkungan bukan hanya demi manusia, melainkan juga untuk
alam itu sendiri. Alam adalah penopang seluruh kehidupan maka bumi ada bukan hanya
untuk manusia melainkan untuk seluruh ciptaan.1

Bumi menganugerahkan kesejahteraan pada kehidupan manusia. Kehidupan


manusia mustahil tanpa keberadaan bumi di sisinya. Manusia ciptaan ekologis yang
berhutang kehidupan pada bumi. Melampaui pandangan akan bumi sebagai lokasi
kehidupan, bumi merupakan saudari kehidupan,2 artinya bahwa manusia tidak bisa hidup
sendiri tanpa adanya bumi di sisi manusia itu sendiri bahkan ketika keadaan alam itu
rusak maka kehidupan yang baik tidak akan bisa dinikmati manusia bahkan kehidupan
manusia akan mengalami kesulitan.

Penelitian menujukkan bahwa banyak orang kristen yang tidak peduli terhadap
bumi Robert Setio mengatakan bahwa Manusia melakukan tindak kekerasan terhadap
bumi, bahkan tidak peduli terhadap apa yang akan terjadi. Bumi mengerang kesakitan,
bahkan ciptaa-ciptaan ekologi menderita kematian dini. Meskipun alam telah mengadu
kesakitan, manusia menutup mata terhadap penderitaan mereka.3
1
Robert P. Borrong, Etika Bumi Baru (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 200). 153
2
Robert Setio Wahyu S. Wibowo, Teologi Yang Membebaskan Dan Membebaskan Teologi (Yogyakarta:
Yayasan Taman Pustaka Kristen di Indonesia, 2016). 157
3
Ibid 156
Menurut beberapa penelitian ilmu sosial , umat Kristen konservatif dan penganut
sayap kanan Kristen biasanya kurang peduli terhadap isu-isu lingkungan hidup
dibandingkan masyarakat umum, dan beberapa umat Kristen fundamentalis menyangkal
pemanasan global dan perubahan iklim. Status alam dalam agama Kristen telah
diperdebatkan dengan hangat, terutama sejak sejarawan Lynn White menerbitkan buku
klasik The Historical Roots of Present-Day Ecological Crisis (Akar Sejarah Krisis
Ekologis Saat Ini) pada tahun 1967 yang menyalahkan agama Kristen atas krisis
lingkungan hidup modern. Kesimpulannya terutama disebabkan oleh dominasi
pandangan dunia Kristen di Barat yang mengeksploitasi alam dengan cara yang tidak
berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa Yahudi-Kristen bersifat anti-ekologis, bermusuhan
terhadap alam, memaksakan pemisahan antara manusia dan jiwa dengan sikap
mengeksploitasi alam secara tidak lestari dimana masyarakat tidak lagi menganggap
dirinya sebagai bagian dari alam4

Apabila orang kristen tidak peduli terhadap lingkungannya akan membawa


dampak negatif antara lain:

1. Terjadinya penyakit bagi manusia

Apabila manusia tidak peduli terhadap lingkungan hidupnya maka akan


menyebabkan penyakit terhadap manusia itu sendiri. B.S Mardiatmadja mengatakan
bahwa lingkungan hidup yang tidak baik akan berdampak besar bagi kesehatan manusia.
Kesehatan berkaitan dengan hubungan antara si manusia dengan dirinya sendiri.
Kesehatan merupakan bagian dari usaha pemeliharaan hidup manusia. Bagi orang
beriman, kesehatan dan pemeliharaan hidup adalah suatu tugas yang diberikan oleh
Tuhan bersamaan dengan pemberian hidup.5

Dengan adanya masalah-masalah lingkungan hidup alami maka akan


menimbulkan penyakit dan masalah kesehatan bagi manusia yang menghuni daerah
tersebut. Masalah yang menyebabkan kerugian bagi manusia seperti banjir yang akan
menyebabkan kurangnya bahan makanan, berada dalam suhu yang tidak nyaman,
kelembaban tinggi, sanitasi yang tidak memadai, banyanknya populasi pengungsi di
tempat pengungsian maka pada kondisi ini manusia akan terancam penyakit tubecolosis,
campak, tipus, demam berdarah, malaria, penyakit kulit dan sebagainya.6

Ketidak pedulian manusia terhadap lingkungan maka akan mengakibatkan


pencemaran udara yang akhirnya akan menimbulkan penyakit bagi manusia. Menurut
Dyah Widodo dkk, mengatakan bahwa salah satu pencemaran udara adalah pencemaran

4
Wikipedia, https://en-m-wikipedia-org.translate.goog/wiki/Christian_views_on_environmentalism?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc (diakses 11 Oktober 2023)
5
B.S. Mardiatmadja, Merawat Dan Berbagi Kehidupan (Yogyakarta: Kanisius, 1994). 25
6
Adnin Minho Famers II, Keseimbangan Ekologi, 2014,
https://www.scribd.com/doc/217741076/Keseimbangan-Ekologi (diakses 2 Oktober 2023) 27.
karbon monoksida (CO). Dampak pencemaran karbon monoksida (CO) adalah bisa
menyebabkan gangguan kesehatan maupun kematian. Karbon menoksida apabila terhisap
ke dalam paru-paru akan ikut peredaran darah dan megnhalangi masuk oksigen yang
dibutuhkna oleh tubuh. Hal ini terjadi karena gas CO bersifat racun metabolisme, ikut
bereaksi secara metabolis dengan darah.7

2. Bencana Alam

Apabila manusia tidak peduli terhadap lingkungan hidup maka akan


menyebabkan bencana alam. Hampir setiap tahun di Indonesia tidak luput adanya
berbagai bencana seperti tanah longsor, gempa bumi, tsunami, banjir, gunung meletus,
kebakaran hutan, dll. Bahkan Indonesia menjadi langganan banjir, terutama didaerah
Jakarta. Banjir terbesar yang terjadi di Jakarta yaitu pada tahun 2007 dan 2013. Hal ini
akibat kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan. Sebenarnya kita harus
peduli terhadap lingkungan, hal terkecil yang dapat kita lakukan yaitu memusuhi sampah,
melakukan kegiatan-kegiatan seperti go green, car free day dihari tertentu agar kita
semua dapat mencintai alam. Dari hal tersebut sedikit demi sedikit kita telah mencegah
tejadinya banjir.8

Menurut Darius Ade Putra mengatakan berbagai kerusakan alam seperti degradasi
lahan/tanah, deforestasi atau penggundulan hutan, kepunahan jenis binatang dan
tumbuhan, degradasi air dan perubahan atmosfer adalah beberapa fakta yang menghiasi
kehidupan di alam ini. Pemanfaatan sumber daya alam dan eksploitasi yang terus
meningkat menyebabkan kualitas lingkungan hidup semakin menurun9

Tanah longsor dan bajir merupakan bencana alam, yang juga terjadi akibat
perilaku manusia. Longsor besar menimpa Sulawesi (65,3), Maluku dan Nusa
Tenggara (66,8). Banjir di Indonesia bisa mencapai 214.527 km² atau 11,2 % dari
seluruh wilayah. Pulau Jawa dan Bali adalah yang paling beresiko banjir, rata-rata dalam
satu tahun terjadi banjir seluas 32.080 km² (23,5%), sedangkan pulau yang paling sering
mengalami banjir adalah Pulau Kalimantan.10

Kegiatan penambangan pohon dan pembakaran hutan. Dua kegiatan ini bisa
menimbulkan kerusakan yang sangat serius bagi ekosistem. Tak hanya menyebabkan
7
Dyah Widodo dkk, “Ekologi Dan Ilmu Lingkungan”
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/19807/1/2021_Book%20Chapter_Ekologi%20dan%20Ilmu%20Lingkungan.pdf
(diakses 3 Oktober 2023). 160
8
Doddy Scott Kennedy, “Pentingya Pendidikan Tentang Pelestarian Lingkungan Hidup”,
https://www.scribd.com/document/362256650/Pentingnya-Pendidikan-Tentang-Pelestarian-Lingkungan-Hidup
(diakses 3 Oktober 2023).
9
Darius Ade Putra, “Merengkuh Bumi Merawat Semesta”,
http://journal-theo.ukdw.ac.id/index.php/aradha/article/view/537/336 ( diakses 20 September 2023)
10
Dewi Wahyuni Ramli Utina, Ekologi Dan Lingkungan Hidup, 2009,
file:///C:/Users/Nexia/Documents/diktat ekologi/303654731-EKOLOGI-dan-LINGKUNGAN-HIDUPpdf.pdf.
(diakses 1 Okotber 2023). 5
banjir juga longsor, berkurangnya pohon yang merupakan paru-paru dunia ini akan
membuat iklim di bumi terganggu. Penebangan pepohonan akan membuat tanah tidak
lagi terkunci secara benar sehingga mudah longsor dan udara tidak lagi bisa didaur ulang
sehingga kadar oksigen semakin berkurang.11 Pepohonan bisa berfungsi untuk menahan
banjir ketika musibah datang selain itu pohon juga menjadi penyangga tanah sehingga
tanah lebih kuat dan tidak mengalami longsor.

3. Punahnya keaneka ragaman Hayati

Apabila manusia tidak peduli terhadap lingkungan hidup maka akan


menyebabkan punahnya keaneka ragaman hayati, Menurut Celine Daene Akhir abad ini
diperkirakan sejuta jenis binatang, tumbuhan, dan serangga terancam punah akibat
kegiatan manusia. Tahun 2050 setengah dari spesies yang ada akan hilang selama-
lamanya. Penurunan jumlah spesies yang mengerikan ini menyebabkan hilangnya
keanekaragaman hayati. Keadaan ini juga merupakan tragis potensi genetik dari planet
bumi.12 Akibat kurangnya keanekaragaman hayati akan menimbulkan kerugian besar bagi
manusia, misalnya kurangnya binatang di kebun-kebun binatang, kurangnya serangga
yang menyebabkan turunnya kesuburan tanah, kurangnya tumbuhan yang akan
menyebabkan udara panas dan polusi udara.

Tidak hanya sumber daya alam tetapi flora dan fauna pun semakin lama semakin
berkurang spesies dan habitatnya atau dengan kata lain semakin punah. Lagi-lagi
aktivitas manusia yang menjadi penyebabnya, salah satu contohnya punahnya spesies
harimau jawa di Indonesia karena perburuan kulitnya.13

Melihat dampak negatif yang ditimbulkan oleh ketidak pedulian manusia terhadap
lingkungan hidup maka peneliti mengangkat proposal penelitian dengan judul
FENOMENA KURANGNYA KEPEDULIAN ORANG KRISTEN TERHADAP
LINGKUNGAN HIDUP.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian adalah penulis ingin mencari tahu tentang alasan-alasan orang
Kristen kurang peduli terhadap Lingkungan.

C. Rumusan Masalah

1. mengapa orang Kristen tidak memelihara bumi dan mengolahnya dengan baik?

11
Adnin Minho Famers II, Keseimbangan Ekologi, 2014,
https://www.scribd.com/doc/217741076/Keseimbangan-Ekologi (diakses 3 Oktober 2023) 5
12
Celine Daene Drummound, Teologi dan Ekologi (Jakarta: Bpk Gunung Mulia, 2001). 1
13
Dyah Widodo dkk, “Ekologi Dan Ilmu Lingkungan”
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/19807/1/2021_Book%20Chapter_Ekologi%20dan%20Ilmu%20Lingkungan.pdf
(diakses 3 Oktober 2023). 77
D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran orang kristen di


Gereja terhadap pentingnya menjaga lingkungan hidup.

E. Manfaat Penelitian

Untuk mengetahui alasan yang menyebabkan orang kristen kurang peduli


terhadap lingkungan.

II. STUDI KEPUSTAKAAN

A.

B.

C.

III. METODE PENELITIAN

A. Alasan Menggunakan Metode Kualitatif

Penelitian hanya ingin mengetahui penyebab orang-orang Kristen kurang antusias


atau kurang peduli terhadapa lingkungan hidup.

B. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah Gereja AMIN Jemaat Ladea orahua

C. Sampel Sumber Data Penelitian

D. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan wawancara dan


kuisioner.

E. Teknik Analisa Data

F. Rencana Pengujian Keabsahan Data

IV. JADWAL PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai