Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

NAMA : SARTIANI S. WEDO

NIM : 1701090017

KELAS :A

PRODI : SEJARAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2018
BAGAIMANA TANGGUNG JAWAB KITA SEBAGAI PEMUDA – PEMUDI KRITEN
DALAM PENATAAN LINGKUNGAN HIDUP DI SEKITAR TEMPAT TINGGAL

Perusakan bumi dapat dikatakan dimulai sejak adanya revolusi industri, di mana mesin-
mesin uap dipakai untuk menggatikan tenaga manusia. Sejak saat itulah mesinmesin (yang
menghasilkan polusi) semakin bertambah jumlahnya. Selain itu, ditambah dengan perkembangan
alat transportasi seperti mobil dan motor sehingga menambah jumlah kadar polusi di udara.
Belum lagi penemuan lemari es dan minyak wangi yang menggunakan bahan yang menyebabkan
berlubangnya ozon. Semuanya ini diciptakan manusia untuk memuaskan dirinya tanpa melihat
dampak yang terjadi pada alam. Namun, ada sebagian manusia yang mulai sadar dan mulai
mengembangkan teknologi yang baik untuk alam. Mereka mulai melihat dampak yang terjadi
pada alam akibat ulah manusia. Banyak usaha-usaha yang telah dilakukan untuk menghindari
perusakan yang lebih parah lagi. Melalui peringatan hari bumi inilah manusia harus sadar bahwa
merekalah sang penghancur alam.

Manusia dan Kebutuhannya Pada Kejadian 1: 26 dikatakan bahwa manusia berkuasa atas
segala isi bumi. Ini dapat dikatakan bahwa segala isi bumi merupakan kebutuhan manusia.
Apakah hal yang menjadi kebutuhan manusia? Kebutuhan (need) harus dibedakan dengan
keinginan (demand). Keinginan manusia dapat dikatakan tak terbatas, mengapa karena pastilah
manusia menginginkan makanan yang lezat, mobil mewah, dan rumah mewah. Ini berbeda
dengan kebutuhan manusia, yang berarti sesuatu yang dibutuhkan manusia agar tetap eksis pada
dunia ini. kebutuhan manusia pada dasarnya adalah:

1. Makanan dan zat asam (oksigen) senagai sumber energi untuk menjalankan segala
aktifitasnya.

2. sistem perlindungan yaitu pakaian dan tempat berlindung

3. penyaluran nafsu seksual Telusuri Salvation's Search David Roestandi Bandung, Jawa
Barat, Indonesia Saya ingin menjadi seseorang yang selalu berusaha menjadi yang lebih baik dari
hari kemarin Lihat profil lengkapku

Perkembangan teknologi pertama adalah alat-alat batu yang digunakan oleh zaman
pithecanthropus. Sejak saat itulah, perkembangan teknologi yang dibuat manusia semakin pesat
dan menemukan penemuan baru mulai dari mobil, motor, AC, kereta api, pesawat, dll.
Perkembangan manusia pada zaman modern ini semakin merusak alam demi kepentingan
pribadi maupun kelompok. Negara-negara dengan ekonomi bebas berkembang ke arah
pemasaran dalam arti penciptaan kebutuhan. Banyak barang dibuat hanya untuk meraih
keuntungan sebesar-besarnya. Selain itu, penemuan teknologi digunakan manusia untuk
mengeksploitasi alam untuk memenuhi kebutuhannya sebagai contoh Freeport di Papua. Ilmu
pengetahuan dan teknologi bukanlah penyebab alam ini hancur melainkan karena manusia yang
menggunakannya sebagai alat untuk memenuhi keinginan mereka.

Akibat Eksploitasi Manusia terhadap Alam Pada zaman sekarang, manusia menggunakan
kekuasaannya untuk mengeksploitasi alam sebesar-besarnya. Hutan merupakan salah satu contoh
yang dieksploitasi manusia. Di Indonesia, FAO menyebutkan bahwa setiap tahun rata-rata 1,871
juta hektar hutan di Indonesia hancur atau sekitar 2 persen dari luas hutan yang tersisa yaitu
88,495 juta hektar. Greenpeace juga menyatakan bahwa Indonesia merupakan Negara yang
kehilangan hutan paling tinggi di dunia. Hutan-hutan di Indonesia ditebang dan dibakar oleh
manusia (perusahaan) untuk memenuhi keuntungannya sendiri. Manusia mengeksploitasi hutan
tanpa memikirkan ekosistem yang ada di hutan tersebut. Sehingga ekosistem di hutan punah
akibat ulah manusia. Eksploitasi manusia tidak hanya terjadi di darat saja melainkan air dan
udara juga dieksploitasi manusia untuk kepentingan dirinya sendiri. Terumbu karang yang dapat
dikatakan sebagai hujan tropisnya samudera semakin berkurang akibat ulah manusia yang
melakukan reklamasi tanah, meledakan bom di air untuk mendapatkan ikan-ikan. Selain itu,
pemanasan global akibat rumah kaca juga menyebabkan suhu air laut naik sehingga terumbu
karang tidak dapat menyesuaikan diri dan rusak. Di Indonesia, pencemaran air laut juga terjadi
akibat pembuangan limbah industri.

Pembuangan limbah ini menyebabkan air sungai dan laut tercemar bahan-bahan yang
berbahaya bagi manusia seperti merkuri. Di udara, manusia menyebabkan terjadinya pemanasan
global dengan banyaknya karbondioksida yang dihasilkan dari asap kendaraan dan asap pabrik.
Amerika Serikat merupakan penghasil karbondioksida terbesar di dunia, disusul Uni Eropa dan
Cina. Sungguh disayangkan, Amerika Serikat menolak penandatanganan protokol Tokyo dengan
alasan akan merugikan industri mereka. Pencemaran udara ini mengakibatkan mencairnya
gletser sehingga naiknya permukaan laut sehingga banyak pulau-pulau yang tenggelam. Yang
paling terancam naiknya air laut adalah Negara-negara dengan pantai yang rendah, terutama
delta-delta subur yang berpenduduk padat, diantaranya adalah Indonesia. Pengeksploitasian
manusia terhadap Para ilmuwan berusaha untuk mencari tenaga alternatif menggantikan bahan
bakar yang tidak dapat dibaharui (bensin, minyak bumi, diesel) contohnya adalah tenaga
matahari, biogas, panas bumi, dan angin. Namun permasalahan yang muncul untuk
menggunakan energi alternatif seperti tenaga matahari adalah masalah biaya. Dengan
menggunakan energi matahari, maka tidak akan ada asap yang timbul. Pembangkit listrik juga
mulai digunakan, terutama di USA, dan Jerman. Zat biogas digunakan untuk mengganti bahan
bakar minyak, bensin.

Di Austria, Biogas didapatkan dari rap kol lewat proses penjadian gas, dipergunakan
untuk mesin-mesin pertanian, traktor-traktor. Panas bumi juga dapat dijadikan energi alternatif,
keuntungan menggunakan energi ini adalah bersih, tidak membawa pencemaran alam, selalu dan
di mana-mana tersedia, mudah diatur, tidak diperlukan pengangkutan, tidak diperlukan tempat
besar. Banyak perusahaan yang berpendapat bahwa strategi perlindungan alam merugikan
mereka. Namun, argumentasi tersebut mulai ditolak oleh para ahli ekonomi, misalnya Thomas
Dylick dari Universitas St. Gallen. Sarana-sarana ekologis, menurutnya membawa keuntungan
karena penggunaan bahan mentah berkurang. Oleh karena itu perkembangan teknologi yang
ramah lingkungan ini tidak menghambat profit melainkan menguntungkan dan juga
menyehatkan. V. Hubungan Teologi Kristen dengan Masalah Ekologi Menurut David Kinsley
ada empat permasalahan pokok dalam hubungan teologi Kristen dengan lingkungan hidup:

1. Teologi Kristen/Alkitab dianggap menjadi dasar pandangan yang berdampak negatif


terhadap perkembangan spiritualitas lingkungan.

2. Teologi Kristen/Alkitab mempunyai kecenderungan ekologis yang kuat dan menjadi


sumber penting yang membangun kehidupan sporotualitas lingkungan

3. Teologi Kristen dan Alkitab bersifat ambigu terhadap isu-isu lingkungan

4. teologi Kristen dan Alkitab tidak menentukan kedudukan aktualnya terhadap isu-isu
lingkungan tetapi ada tema tertentu atau pasal tertentu dalam Alkitab yang mendukung
pandangannya terhadap lingkungan hidup.

Di sini dapat kita lihat bahwa Teologi Kristen mempunyai dua hal yaitu pandangan yang
mendukung ekologi dan tidak mendukung ekologi. Pandangan yang antiekologi dibagi menjadi
bagian yaitu desakralisasi alam, antroposentrisme, dan dualisme.[ Desakralisasi alam merupakan
penolakan kekristenan terhadap dunia kafir yang memandang bahwa alam ini sakral dan
dipenuhi oleh roh-roh. Penolakan ini bukan hanya terjadi pada kekristenan melainkan juga pada
Yudaisme yang melihat alam sebagai salah satu ruang lingkup di mana Allah secara personal
bertemu dengan manusia dan di mana ia dipanggil untuk menjalankan tanggung jawab.

”TOLAK AKSI PEMBAKAR”

Mengenal Saksi Yehova “BERHIKMAH DALAM MELAYANI PENATUA “Penat dan


Tua” atau “Pembawa Nama Tuhan Hadir dan Berada BERANI MENERIMA RESIKO
Perbedaan diatasi dengan Kasih Cerita Bijak Karya Ilmiah Khotbah Renungan Kumpulan
ICHTUS Fransiskus memandang bahwa semua ciptaan yang bukan manusia sebagai saudara
laki-laki dan saudara perempuan. Santo Fransiskus melihat bahwa alam itu harus dihargai dan
dihormati. Krisis ekologi diciptakan oleh manusia yang kurang menghargai ciptaan dan
menganggap alam meupakan di bawah kekuasaannya. Disinilah peran teologi harus terlihat di
mana teologi ekologi menggali kembali refleksi mengenai hubungan Allah dengan ciptaanNya
dan peran manusia sebagai citra dan mitra Allah dalam alam semesta. Penafsiran-penafsiran
yang salah mengenai kekuasaan manusia harus dikaji ulang karena banyak bagian Alkitab ynag
menghargai alam seperti Mazmur 148:1-13. inilah peran teologi yaitu memanusiakan manusia
untuk mengharagi ciptaan Allah dengan cara mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan.

REFLEKSI TEOLOGIS MANUSIA SANG PENGHANCUR ALAM

Kata-kata ini akan terus berlanjut apabila manusia semakin banyak merusak alam tanpa
memerhatikan keseimbangan. Jika manusia tidak mulai berubah maka suatu saat manusia tidak
akan dapat tinggal lagi di bumu, di mana bumi akan semakin rusak dan tak dapat menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi manusia. Maka kita harus bersyukur kalau masih ada manusia yang
peduli kepada alam dengan melakukan berbagai cara yaitu mengembangkan teknologi yang
ramah lingkungan, pertemuan tingkat dunia yang membahas alam, dsb. Manusia tidak diciptakan
Allah untuk bertindak sewenang-wenang terhadap alam. Manusia memang penguasa alam tetapi
harus berperilaku sebagai penguasa yang sesuai kehendak Allah yang menunjuk manusia sebagai
mitraNya. Allah menciptakan segala suatunya baik (Kejadian 1:31). Oleh karena itulah. Manusia
harus mengingat bahwa segala ciptaan itu diciptakan Tuhan baik, maka manusia harus
merawatnya dengan sebaik-baiknya. Fuad Amsyari, Prinsip-Prinsip Masa

Anda mungkin juga menyukai