Anda di halaman 1dari 15

EPISTEMOLOGI SAINS ISLAM DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1


1. WA ODE ULFA UZIA (22102026)
2. FITRIANI (22102025)
3. SRI MULIANI (22102024)
4. FISRAWATI (22102008)
5. LINA RAHMAWATI (22102032)
6. NUR AIN SAMANDY (22102033)
7. WANDA WULNDARI (22102009)
KERUSAKAN
LINGKUNGAN

Lingkungan memang tengah mengalami kerusakan. Kekhawatiran atas kerusakan


tersebut diakui sebagai akibat ketidakseimbangan yang disebabkan oleh intervensi
manusia yang berlebihan.
Terdapat enam jenis Gas Rumah Kaca (GRK) yang dapat menimbulkan pemanasan
global dan dibahas di UNFCCC, yaitu: karbon dioksida (CO2 ), metan (CH4 ), nitrat
oksida (N2 O), dan gas-gas yang mengandung fluor, seperti hydroflourocarbon (HFCs),
perfluorocarbon (PFCs), dan sulphur hexafluorida (SF6 ).
KERUSAKAN LINGKUNGAN
Penyebab kerusakan lingkungan yaitu:
1. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca yang terjadi sekarang ini tidak lagi
tergolong sabagai hal yang normal, Karena lama-
kelamaan suhu di permukaan bumi kita ini menjadi
sangat panas. Karena banyak panas matahari yang
tertampung di bawah atmosfer bumi, yang seharusnya
dipantulkan ke luar angkasa.
Penggunaan bahan bakar fosil, seperti batu bara,
minyak bumi, dan gas alam, untuk keperluan energi
dan transportasi, menghasilkan emisi gas rumah kaca,
terutama karbon dioksida (CO2). Aktivitas ini
menyumbang secara signifikan pada peningkatan efek
rumah kaca.
2. Penggundulan hutan secara besar-
besaran menyebabkan pengurangan
dalam penyerapan karbon dioksida oleh
tumbuhan. Ketika hutan ditebang, karbon
yang sebelumnya tersimpan dalam pohon
dan tanah dilepaskan ke atmosfer
sebagai CO2.

4. Pembuangan limbah padat dan cair yang


tidak sesuai standar atau diolah dengan benar
dapat menghasilkan gas rumah kaca, seperti
metana dari tempat pembuangan
sampah.4.Transportasi termasuk salah satu
sektor yang menghasilkan karbon dioksida
yang sangat tinggi (CO2),
yang menyebabkan gas rumah kaca dan
akhirnya berkontribusi terhadap
pemanasan global.
KRITIK
FILSAFAT
Lingkungan terhadap Keyakinan AgamaLynn White mengatakan bahwa akar krisis lingkungan adalah mentalitas
Revolusi Industri — yang sebenarnya memperlihatkan kenyataan bahwa bumi adalah sumber daya bagi
kehidupan manusia yang keberadaannya jauh lebih tua daripada aktualitas sebuah mesin — yang juga memiliki
akar dalam Kekristenan Abad Pertengahan yang bisa menentukan sikap para industrialis terhadap alam. Dan,
apa yang dilakukan orang tentang ekologi tergantung pada apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri
dalam kaitannya dengan hal-hal di lingkungan mereka.

Alam bagi manusia modern bukanlah ayat-ayat yang merupakan ciptaan Allah SWT. Alam dianggapnya hanya
seperti seorang pelacur dimana manusia diuntungkan tanpa ada kewajiban untuk ikut bertanggung jawab, dan
merawatnya, apalagi memikirkannya untuk generasi mendatang yang lebih baik. Hal ini nyata terjadi ketika
konsesi diberikan, para investor dan pengusaha hanya merasa bertanggung jawab dan melunasi kewajibannya,
setelah membayar rente (iuran) hasil-hasil hutan atau perizinan yang diwajibkan pemerintah, tanpa mempunyai
beban yang selanjutnya mereka dapat dengan mudah mengambil keuntungan, sementara bumi yang
ditinggalkannya.
INTEGRASI KONSERVASI
LINGKUNGAN DALAM
AJARAN ISLAM
Al-Qur’an adalah panduan hidup bagi umat manusia. Hal ini sekaligus merupakan dasar
bagi segala kegiatan kita. Pada satu tingkatan, ia berbicara tentang melestarikan tubuh
dan jiwa serta hubungan kita dengan tatanan alamiah. Inti ajaran Al-Qur’an yang
berhubungan dengan hal ini dapat digambarkan sebagai ‘Ilm al Khalq (Pengetahuan
tentang Penciptaan) yang sudah ada jauh sebelum ilmu ekologi berkembang pada abad
modern atau abad ke-18.8 Ajaran-ajaran tentang lingkungan bisa didekati secara
fleksibel melalui empat prinsip utama berikut:
1. Tauhid
2. Khalifah
3. Mizan
4. Fitrah
Prinsip-prinsip ini adalah tema-tema dalam Al-Qur’an yang dapat ditelusuri untuk meningkatkan
kesadaran dan mendidik masyarakat tentang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.
TAUHID
Tauhid adalah salah satu elemen penting dalam prinsip-prinsip ajaran Islam tentang
lingkungan yang menyatakan bahwa keimanan kepada Allah SWT adalah mutlak,
memastikan Islam sebagai agama monoteistik.Dengan mengakui Tauhid, kita
mengakui bahwa Allah SWT adalah Satu dan ciptaan-Nya juga memiliki ciri
kesatuan, atau disatukan secara keseluruhan Allah SWT sebagai pencipta telah
menciptakan sedemikian rupa hingga ciptaan-Nya akan diperlakukan sebagai alat
untuk menyembah Dia (QS 5:56). Allah SWT adalah al-khaliq (pencipta) yang
menciptakan langit dan bumi serta segala sesuatu di dalamnya.Sebagai contoh,
keutuhan suatu ekosistem didasarkan pada urutan hal-hal yang tidak dapat eksis
secara sendiri-sendiri. Ekosistem adalah gabungan dari berbagai spesies, baik
fauna, flora maupun mikroorganisme serta mineral: benda-benda yang dianggap
mati namun memberikan roh bagi kehidupan.
Sebagai contoh, keutuhan suatu ekosistem didasarkan pada urutan hal-hal yang tidak
dapat eksis secara sendiri-sendiri. Ekosistem adalah gabungan dari berbagai spesies,
baik fauna, flora maupun mikroorganisme serta mineral: benda-benda yang dianggap
mati namun memberikan roh bagi kehidupan. Perlu dipahami bahwa sebagai bagian
dari kesatuan alam semesta, manusia serta unsur-unsur lain dari ekosistem alam
tunduk dan mematuhi hukum-hukum Allah atau apa yang sekarang kita sebut sebagai
hukum alam. Sebagai konsekuensi logisnya, manusia harus menghormati alam. Ini
berarti kita tidak boleh melihat alam sebagai objek untuk dieksploitasi dan dirusak,
tanpa benar-benar memahami makna, esensi, dan fungsi ekosistem. Kita harus
mengupayakan berbagai cara untuk melestarikannya.
KHALIFAH
Allah “mengucapkan” bahwa Dia akan membuat umat manusia
sebagai khalifah-Nya atas bumi.Dalam mengelola bumi, manusia
diharapkan bertindak berdasarkan ilmu pengetahuan dan bukan
sekadar keinginan sendiri (QS 4:135; 23:71) karena keserakahan bisa
menimbulkan bencana lingkungan, bahkan kepunahan.
FITRAH
fitrah dalam konteks ajaran Islam terhadap lingkungan berarti Allah
SWT ingin manusia memegang teguh janjinya sesuai dengan fitrah
Islam. Ajaran-ajaran Islam memberikan batas-batas moral yang
intinya tidak ada yang boleh dilakukan secara berlebihan, apalagi
untuk menciptakan kehancuran.
PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Prinsip-prinsip umum pembangunan berkelanjutan yang membicarakan berbagai isu dan upaya
untuk memajukan bangsa-bangsa terutama yang berpenduduk muslim, dalam hal ini Al-Qur’an
sebagai pedomannya, antara lain:

1. Kesatuan Alam Semesta.


Alam semesta dipelajari sejak zaman Yunani, yang dikenal sebagai ilmu kosmologi, yaitu
sebuah disiplin ilmu yang mempelajari tentang struktur alam dalam skala besar (kosmis) dan
sejarahnya. Ilmu ini berhubungan dengan pengetahuan manusia tentang evolusi segala ciptaan
Allah SWT. Oleh sebab itu kosmologi dipelajari dalam astronomi, filosofi, dan agama. Struktur
alam yang saling terkait ini merupakan sebuah harmoni yang baik untuk menunjukkan bahwa
alam diciptakan oleh Tuhan yang satu (tunggal), serta berbagai komponen yang hadir
merupakan ciptaan yang harmoni dan saling berkait
2. Keseimbangan
Tuhan menciptakan langit dan bumi yang lebih besar daripada penciptaan manusia (QS 40:57). Semua makhluk
hidup besar dan kecil hingga jasad renik — termasuk manusia — bergabung di segenap penjuru bumi dengan
nyaman karena bumi dalam keadaan seimbang (balance). Bumi nyaman dan layak huni, karena suhu dan
udaranya mendukung kehidupan. Temperatur yang dapat ditoleransi dan layak menyebabkan proses kehidupan
dan evolusi berlangsung, sehingga spesies dapat tumbuh dengan keanekaragamannya.
3. Menururut ukuran
Ibnu Katsir menafsirkan, tentang “Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-
ukurannya dengan serapirapinya,” bermakna Dialah pencipta segala sesuatu, Rab, Raja, dan Illahnya.
Sedangkan segala sesuatu berada di bawah kekuasaannya, aturan, tatanan dan takdirNya. 26 Para ahli fisika
dan filsafat kosmologi merumuskan hukum alam dalam rumus matematis, menemukan ukuran-ukuran yang
sempurna untuk membuktikan tentang kesatuan alam semesta. Para ilmuwan muslim abad pertengahan
menikmati rumusan matematis untuk menemukan kekuasaan Tuhan.
4. Keaneka ragaman
Keanekarangaman di bumi merupakan unsur penting, sebagai pelengkap kehidupan. Keragaman mencerminkan
fungsi, peran, keunikan sekaligus sebuah harmoni.Dari keanekaragaman kehidupan terdapat fungsi-fungsi
ekologis yang efektif mulai dari mahkluk pemangsa dan yang dimangsa, flora yang menjadi sumber ketersediaan
makanan dan produsen karbohidrat serta oksigen.
5. Pergantian (suksesi)
Sejarah panjang manusia di muka bumi dapat memberikan teladan bagi manusia modern
tentang bagaimana harusnya memperlakukan sumber daya alam yang ada di bumi.
Peradaban manusia ini digilirkan (diestafetkan).Bumi adalah warisan yang akan digilirkan
(diestafetkan) untuk generasi mendatang. Generasi kini mendapat amanah untuk
merawatnya. Dengan intelektual dan kecerdasannya, sewajarnya manusia merawat bumi
sebagai pinjaman dari generasi mendatang yang akan mewarisinya.gejala perubahan alam
yang masif dan manusia tidak mengubah gaya hidupnya menjadi lebih ramah terhadap
sumber daya alam dan beralih pada energi serta kebutuhan yang mengarah pada
keberlanjutan, maka peradaban manusia tidak akan mungkin bertahan
6. Patuh hati
Allah SWT menciptakan bumi dan isinya sebagai sebuah sarana untuk mengabdi
kepadaNya (QS 51:56) . Sesungguhnya sangat mudah untuk hidup di bumi Allah SWT,
karena semua kehadiran manusia yang berakal di muka bumi adalah untuk dilihat
bagaimana perbuatan amalnya (QS 67:2).
Ekosistem merupakan satu kesatuan makhluk biotik dan abiotik yang saling berinteraksi,
terdiri dari berbagai populasi yang menciptakan simbiosis, bekerja sama baik secara
mutualisme maupun komensalisme. Ketaatan kepada al Khalik merupakan penentu penting
dalam menjalankan kehidupan, dalam hal ini, ketaatan kepada Allah SWT dan Rasullah
SAW dapat menjadi sebuah jaminan kemenangan
Kesimpulan
Dampak dari majunya ilmu pengetahuan dan dan teknologi diantaranya adalah
hilangnya komponen penting dalam kawasan hutan sebagai ekosistem atau spesies
yang ada di dalam ekosistem hutan tersebut yang mengakibatkan perubahan iklim.
Prinsip prinsip agama islam memiliki integritas yang memegang posisi penting
dalam ilmu pengetahuan. Kebenaran islam sangat kompetibel dengan sains
modern Sebab Al-qur'an merupakan kitab petunjuk bagi manusia, penjelas atas
petunjuk tersebut dan pembeda antara haq dan bathil.
Ajaran-ajaran Al-Qur’an tentang lingkungan berupa tauhid, khalifah, mizan, dan
fitrah meningkatkan kesadaran dan mendidik manusia tentang pengelolaan sumber
daya alam dan lingkungan. Ilmu yang berhubungan tentang evolusi segala ciptaan
Allah SWT. Disebut sebagai ilmu kosmologi yaitu sebuah disiplin ilmu yang
mempelajari tentang struktur alam dalam skala besar (kosmis) dan sejarahnya.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai