Anda di halaman 1dari 3

Anggota Kelompok :

1. Zepanya Sibarani (07041182025024)

2. Muhamad Aryabima Pratama (07041182025031)

MATERI POSKOLONIALISME : ENVIROMENTAL

- Kelompok Enviromentalis

Environmentalisme merupakan usaha yang dilakukan untuk menyeimbangkan


hubungan antara manusia dan berbagai sistem alam, di mana manusia bergantung sedemikian
rupa sehingga semua komponen mendapat perlakuan yang sesuai untuk kelestariannya.
Lingkungan menjadi sesuatu yang berharga dalam kehidupan di dunia, menjadi faktor
keberlanjutan kehidupan manusia di bumi. Demi menjaga dan melestarikan lingkungan, maka
muncullah gerakan yang bernama environmentalisme.

Environmentalism merupakan ideologi ataupun gerakan sosial ideologi yang luas yang
mendasarkan dirinya pada permasalahan mengenai lingkungan hidup dan peningkatan
kesehatan lingkungan. Sebuah gerakan yang pengendalian lingkungan dari pencemaran dan
juga demi pelestarian dan pelindungan keanekaragaman tumbuhan serta satwa melalui
restorasi ataupun perbaikan lingkungan alam.

T.O'Riordan (1976) dalam bukunya Environmentalism memperluaskan ruang lingkup


konsep environmentalisme dengan mendefinisikan kepada tiga aspek, yaitu :

a. Environmentalisme merujuk kepada falsafah alam sekitar, yaitu falsafah yang


membentuk nilai atau moral sebagai pertimbangan kepada persepsi seseorang akan
hubungannya alam sekitar.
b. Environmentalisme merujuk kepada ideologi alam sekitar, yaitu aliran-aliran
pemikiran yang berkait dengan alam sekitar yang mencorakkan bidang-bidang kehidupan
yang lain sebagai formula ke arah pembentukan polisi alam sekitar.
c. Environmentalisme merujuk kepada perubahan reka bentuk alam sekitar iaitu
aplikasi yang praktikal bagi memanifestasikan falsafah alam sekitar sebagai rancangan
bertindak bagi semua peringkat.
Environmentalisme muncul setelah Revolusi Industri di Prancis yang menimbulkan
pencemaran lingkungan modern seperti yang umum terjadi saat ini. Munculnya pabrik-pabrik
besar dan eksploitasi dalam jumlah besar dari batubara dan bahan bakar fosil menimbulkan
polusi udara. Pembuangan limbah industri kimia dengan volume besar ditambah dengan
urbanisasi yang pesat pula menyebabkan kepadatan penduduk. Langkah pertama yang
diambil untuk mengontrol kondisi ini adalah dengan munculnya “British Alkali Acts” yang
disahkan pada 1863, untuk mengatur polusi udara yang merugikan (gas HCl) yang
merupakan hasil dari proses Leblanc, yang digunakan untuk menghasilkan abu soda.

Jauh sebelum mulai terbentuknya kesadaran ataupun gerakan sebagai usaha untuk
meminimalisir dampak perkembangan peradaban terhadap lingkungan, Raja Edward I dari
Inggris melalui proklamasi di London pada tahun 1272 melarang pembkaran batubara karena
menimbulkan asap yang kemudian menjadi masalah udara waktu itu. Jika dilihat, sejak abad
pertengahan, usaha-usaha mengenai lingkungan sudah dilakukan meskipun tidak dalam
lingkup yang lebih luas.

Isu-isu mengenai lingkungan sendiri, telah mendapat sorotan di masyarakat dunia


sekitar tahun 1970-an, namun aspek lingkungan baru muncul pada studi Hubungan
Internasional yang ditandai dengan diselenggarakannya konferensi PBB di Rio De Jeneiro
pada tahun 1992 dengan tema “Global Warming”. Kesadaran secara langsung tentang krisis
alam itu mulai timbul setelah terbitnya buku yang berjudul “Silent Spring” pada tahun 1962.
Buku ini adalah hasil kajian dari seorang saintis wanita bernama Rachel Carson.

Ada beberapa bentuk-bentuk organisasi yang berada di bidang lingkungan, antara lain :
Organisasi Global :

1. Earth System Governance Project


2. Global Environment Facility (GEF)
3. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
4. United Nations Environment Programme (UNEP)
5. World Nature Organization (WNO)
6. World Wide Fund for Nature (WWF)

Organisasi Regional :

1. European Environment Agency (EEA)


2. Partnerships in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA)
Adapun beberapa prinsip dari environmentalism menurut Lester Milbrath et all (1986) Antara
lain sebagai berikut :
1. memberi nilai tinggi untuk alam
2. memiliki rasa simpati terhadap orang lain, generasi berikutnya dan terhadap species
3. memberi penekanan yang lebih besar atas kepuasan pekerja
4. keterbatasan pertumbuhan
5. merupakan paradigma sosial baru
6. penghargaan yang lebih besar terhadap peranan partisipasi, hidup sederhana dan
kerjasama
7. lebih menghargai solusi publik atas pelbagai isu dibandingkan solusi pribadi
8. perencanaan yang jelas gunan menghindari timbulnya teknologi yang sensitif
terhadap lingkungan

Anda mungkin juga menyukai