Anda di halaman 1dari 13

Landasan Pengembangan

Masyarakat:
Suatu Persfektif Ekologis
Pendekatan :

1. Perspektif ekologis

2. Prespektif keadilan sosial dan hak asasi


manusia
Krisis lingkungan hidup
Definisi : Ketika alam rusak dihancurkan dan sumber
daya menghilang, maka dapat dikatakan bahwa
lingkungan sedang mengalami kerusakan
Mencangkup :polusi udara, laut, sungai dan tanah,
kandungan racun dalam rantai makanan, penurunan
sumber daya alam bumi, penipisan lapisan ozon,
pemanasan global, kepunaan jenis-jenis flora dan
fauna, hilangnya wilayah-wilayah alam liar, erosi
lapisan atas tanah, desertifikasi, deforestasi, limbah
nuklir dan krisis populasi (Brown, Tahun 1994)
Tanggapan lingkungan hidup dan
tanggapan Green
Tanggapan lingkungan hidup
Mereka berupaya memecahkan masalah-masalah
spesifik dengan solusi-solusi yang diskrit.
Contoh : Pemanasan Global diatasi dengan
mengurangi gas rumah kaca
Mereka mencari solusi-solusi dalam orde sosial,
ekonomi dan politik yang ada saat ini
Contoh : mengatasi masalah jangka panjang
pembuangan limbah akan diatasi lewat
inovasi tekhnologi
Tanggapan Green

Sebaliknya, tanggapan Green terhadap


masalah-masalah lingkungan hidup memakai
pendekatan yang lebih mendasar atau radikal.
Pendekatan tersebut melihat masalah-masalah
lingkungan hidup sebagai sekedar gejala-gejala
dari masalah mendasar yang lebih penting.
Tema-tema dalam analisis GREEN
1. Eko-sosialisme
Para penganut Eko-sosialis berpendapat bahwa krisis
ekologis pada hakikatnya adalah konsekuensi dari
kapitalisme.
2. Eko-Anarkhisme
Para penganut Eko-Anarkhisme berpendapat bahwa krisis
ekologis adalah akibat dari struktur-struktur dominasi
dan kontrol yang di contohkan oleh pemerintah, bisnis,
militer dan bentuk-bentuk lain dari regulasi. Sehingga
mereka beranggapan bahwa sturktur-truktur tersebut
berpeluang menyangkal kebebasan manusia dan potensi
untuk menikmati alam.
3. Eko- Feminisme
Para penganut Eko-Feminisme melihat masalah dari dunia yang secara ekologis
sakit ini dalam pengertian patriarkhi dan akibat-akibatnya.

4. Eko-Luddisme
Para penganut Eko-Luddisme berpendapat bahwa tujuan-tujuan sosial tidak
boleh berada dibawah tujuan-tujuan ekonomi, dan bahwa perkembangan
teknologi dapat mempunyai konsekuensi-konsekuensi negatif bagi
kemanusiaan.

5. Anti-Pertumbuhan
David Suzuki (Suzuku & McConnell, 1997) berpendapat bahwa terdapat tanda-
tanda jelas bahwa batas-batas alamiah pertumbuhan telah tercapai, dan bahwa
pertumbuhan tidak dapat diteruskan.

6. Ekonomi/Alternatif
Presfektif ini melihat masalah utamanya adalah sistem ekonomi yang telah
dikembangan dalam kapitalisme industri, karena ia telah mendorong
konsumsi-berlebih,limbah,pertumbuhan dan mendevaluasi lingkungan hidup.
7. Kerja, Waktu senggang dan Etika Kerja
Pekerjaan yang dibayar dilihat sebagai cara primer untuk mencapai tujuan-tujuan
sosial dan ekonomi pada kebanyakan masyarakat, walaupun banyak pekerjaan
yang berguna dan diperlukan secara sosial.

8. Pembangunan Global
Pemanfaatan keuntungan-keuntungan industrialisasi, mempunyai tanggung
jawab untuk mendemonstrasikan bahwa kwalitas kehidupan tidak mesti
disetarakan dengan “standar kehidupan” yang di tetapkan secara ekonomis.
Dengan kata lain, yang kaya harus hidup lebih sederahan, sehingga yang miskin
dapat hidup. (Trainer, 1985)

9. Eko-Filosofi
Adalah cabang ilmu yang berupaya yang membangun suatu basis filosofis untuk
environmentalisme.

10. Pemikiran paradigma baru


Pradigma berarti pandangan-dunia yang didalamnya teori, praktik, pengetahuan,
ilmu pengetahuan, tindakan, dan seterusnya dikonseptualisasikan.
Prinsip ekologis :
Suatu Persfektif Ekologis
1. Holisme

Prinsip ini mensyaratkan bahwa setiap kejadian atau


fenomena harus dilihat sebagai bagian dari suatu
keseluruhan, dan bahwa hal itu hanya dapat
dimengerti secara benar-benar mengacu kepada setiap
bagian lain dari sistem yang lebih besar.
2. Keberlanjutan
Prinsip ini mensyaratkan bahwa sistem-sistem
harus mampu dipertahankan dalam jangka panjang,
bahwa sumberdaya seharusnya digunakan hanya pada
laju yang ia dapat dipulihkan, bahwa sumber-sumber
energi terbaru harus dimanfaatkan, bahwa akibat
kepada lingkungan seharusnya dibatasi pada tingkat
yang menyerap akibat secara memadai, dan bahwa
konsumsi harus di minimumkan-bukan di
maksimumkan.
3. Keanekaragaman
Prinsip ini mengisyaratkan bahwa jawaban tidak
musti hanya satu, atau hanya satu cara yang benar
untuk melakukan sesuatu, dan karena itu mendorong
adanya berbagai tanggapan.

4. Keseimbangan
Prinsip ini menakankan pentingnya hubungan
antara sistem-sistem dan kebutuhan untuk menjaga
suatu kesetimbangan (balance) diantara sitem-sistem
tersebut.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai