KELOMPOK 3
1
1. DIMENSI POLUSI DAN PENYUSUTAN SUMBER DAYA
Ancaman lingkungan berasal dari dua sumber: polusi dan penyusutan sumber
daya. Polusi mengacu pada kontaminasi yang tidak diinginkan terhadap lingkungan
oleh pembutan atau penggunaan komoditas. Penyusutan sumber daya mengacu
pada konsumsi sumber daya yang terbatas atau langka.
2
pengganti bahan bakar fosil dan mineral pun terbatas, sehingga hanya dapat
menunda sebentar habisnya ketersediaan bahan bakar fosil dan mineral.
1. Etika Ekologi
3
utilitarian menyatakan bahwa seseorang perlu berusaha menghindari polusi
karena dia juga tidak ingin merugikan kesejahteraan masyarakat.
Keadilan
4
oleh pihak yang menyebabkan polusi dan yang memperoleh keuntungan
darinya, serta keuntungan pengendalian polusi wajib diberikan kepada
pihak-pihak yang menanggung biaya eksternal polusi.
5
1. Hak Generasi Mendatang
3. Pertumbuhan Ekonomi
6
Kekeliruan itu dapat kita mengerti dengan lebih baik jika kitamembandingkan
lingkungan hidup dengan the commons. The commons adalah ladang umum
yangdulu dapat ditemukan dalam banyak daerah pedesaan di Eropa dan
dimanfaatkan secara bersama-sama oleh semua penduduknya. Sering kali the
commons adalah padang rumput yang dipakai oleh semua penduduk kampung
tempat pengangonan ternaknya. Di jaman modern dengan bertambahnya
penduduk sistem ini tidak dipertahankan lagi dan ladangumum itu diprivatisasi
dengan menjualnya kepada penduduk perorangan. Masalah lingkungan hidup
dan masalah kependudukan dapat dibandingan
dengan proses menghilangnya the commont. Jalan keluarnya adalah
terletak pada bidang moralnya yakni dengan membatasi kebebasan. Solusi
ini memang bersifat moral karena pembatasan harus dilaksanakan dengan adil
. Pembatasan kebebasan itu merupakan suatu tragedi karena kepentingan
pribadi harus dikorbankan kepada kepentingan umum. Tetapi tragedi ini tidak
bisa dihindari. Membiarkan kebebasan semua orang justru akan mengakibatkan
kehancuran bagi semua.
7
dalam upaya pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap
lingkungan hidup sebagaimana telah diatur dalam Pasal 21 UU Perindustrian
yang berbunyi: (1)Perusahaan industri wajib melaksanakan upaya
keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam serta pencegahan timbulnya
kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan industri
yang dilakukannya (2)Pemerintah mengadakan pengaturan dan pembinaan
berupa bimbingan dan penyuluhan mengenai pelaksanaan pencegahan
kerusakan dan penanggulangan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat
kegiatan industri. (3)Kewajiban melaksanakan upaya sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dikecualikan bagi jenis industri tertentu dalam kelompok
industri kecil. Menurut Penjelasan Pasal 21 ayat (1) UU Perindustrian,
perusahaan industri yang didirikan pada suatu tempat, wajib memperhatikan
keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam yang dipergunakan dalam
proses industrinya serta pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran
terhadap lingkungan hidup akibat usaha dan proses industri yang dilakukan.
Pasal 87 ayat (1)Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup : Setiap penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan yang melakukan perbuatan melanggar hukum berupa pencemaran
dan/atau perusakan lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian pada orang
lain atau lingkungan hidup wajib membayar ganti rugi dan/atau melakukan
tindakan tertentu.
Selain itu untuk berhadapan dengan alam kit ajug aperlu memperhatikan beberapa
prinsip. Prinsip ini menjadi pegangan dan tuntutan bagi perilaku kita dalam
berhadapan dengan alam, baik perilaku terhadap alam secara langsung
maupunperilaku terhadap sesama manusia yang berakibat tertentu terhadap
alam (Keraf, 2002):
8
mem-punyai kewajiban moral untuk menghormati kehidupan, baik pada
manusia maupun makhluk lain dalam komunitas ekologis seluruhnya.
Hormat terhadap alam merupakan suatu prinsip dasar bagi manusia
sebagai bagian dari alam semesta seluruhnya.
Setiap bagian dan benda di alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan
dengan tujuannya masing-masing, terlepas dari apakah tujuan itu untuk
kepentingan manusia atau tidak. Oleh karena itu, manusia sebagai bagian
dari alam semesta bertanggungjawab pula untuk menjaganya. Tanggung
jawab ini bukan saja bersifat individual tetapi juga kolektif. Kelestarian dan
kerusakan alam merupakan tanggungjawab bersama seluruh umat
manusia. Semua orang harus bisa bekerjasama bahu membahu untuk
menjaga dan meles-tarikan alam dan mencegah serta memulihkan
kerusakan alam, serta saling mengingatkan, melarang dan menghukum siapa
saja yang merusak alam.
9
4 Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian (Caring for Nature)
Prinsip ini menekankan pada nilai, kualitas, cara hidup yang baik,
bukan menekankan pada sikap rakus dan tamak. Ada batas untuk hidup
secara layak sebagai manusia, yang selaras dengan alam.
7 Prinsip Keadilan
10
8 Prinsip Demokrasi
Prinsip ini terkait erat dengan hakikat alam, yaitu keanekaragaman
dan pluralitas. Demokrasi memberi tempat seluas-luasnya bagi
perbedaan, keanekaragaman dan pluraritas. Prinsip ini sangat relevan
dengan pengam-bilan kebijakan di bidang lingkungan, dan memberikan
garansi bagi kebijakan yang pro lingkungan hidup.
Dalam prinsip ini tercakup beberapa prinsip moral lainnya, yaitu,
a. Demokrasi menjamin adanya keanekaragaman dan pluralitas
yangmemungkinkan nilai lingkungan hidup mendapat tempat
untuk diperjuangkan sebagai agenda politik dan ekonomi yang
sama pentingnyadengan agenda lain.
11
b. Kekayaan dan keanekaragaman bentuk-bentuk hidup
menyumbangkan kepada terwujudnya nilai-nilai ini dan merupakan
nilai-nilai sendiri.
12
oleh kita sekarang ini, namun juga akan dirasakan pula oleh generasi yang akan
datang.Pembangunan yang dilakukan harus merupakan
pembangunan membumi yang selalu selaras dengan keseimbangan alam.
Pembangunan membumi dapat dikatakan identik dengan pembangunan yang
berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.
13
KESIMPULAN
14
memberikan bobot yang setara pada aspek-aspek sosial, budaya dan
lingkungan. Kerusakan yang terjadi pada masa sekarang, tidak hanya
dirasakan oleh kita sekarang ini, namun juga akan dirasakan pula oleh generasi
yang akan datang.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/12188771/Bisnis_Lingkungan_Hidup_dan_Etika
http://endahsoksibuk.blogspot.co.id/2011/09/outline-etika-bisnis-bab-5-
velasquez.html
16
LAMPIRAN
KASUS
Dunia medis biasanya identik dengan lingkungan yang bersih dan jauh dari
pencemaran atau polusi. Tetapi bagaimana apabila pencemaran tersebut justru
dilakukan sendiri oleh pihak medis. Kasus inilah yang terjadi di daerah bangli, dimana
pembakaran limbah medis yang dilakukan oleh rumah sakit umum daerah bangli
berdampak buruk terhadap masyarakat sekitar. Kepulan asap hitam dan disusul dengan
debu yang berjatuhan di areal pemukiman membuat masyarakat terkadang mengunci
putra-putri mereka di kamar agar tidak menghirup asap atau pun debu yang berjatuhan
akibat adanya pembakaran limbah.
Mesin incinerator yang digunakan untuk melakukan pembakaran jaraknya juga
sangat dekat dengan pemukiman warga sekitar 3 meter dan bau yang ditimbulkan oleh
asap dan debu hasil pembakaran sangatlah menyengat sehingga warga tidak dapat
melakukan aktivitas di pekarangan/halaman rumah serta tidak jarang pula debu-debu
hasil pembakaran yang berupa gumpalan-gumpalan hitam mengotori lingkungan
termasuk jemuran warga.
Solusi
Kegiatan rumah sakit yang sangat kompleks tidak saja memberikan dampak
positif bagi masyarakat sekitarnya tetapi juga mungkin dampak negatif itu berupa
cemaran akibat proses kegiatan maupun limbah yang dibuang tanpa pengelolaan yang
benar. Pengelolaan limbah rumah sakit yang tidak baik akan memicu resiko terjadinya
kecelakaan kerja dan penularan penyakit dari pasien ke pasien yang lain maupun dari
dan kepada masyarakat pengunjung rumah sakit. Oleh kerna itu untuk menjamin
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja maupun orang lain yang berada dilingkungan
rumah sakit dan sekitarnya perlu kebijakan sesuai manajemen keselamatan dan
17
kesehatan kerja dengan melaksanakan kegiatan pengelolaan dan monitoring limbah
rumah sakit sebagai salah satu indikator penting yang perlu diperhatikan. Rumah sakit
sebagai institusi yang sosial ekonominya kerena tugasnya memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat tidak terlepas dari tanggung jawab pengelolaan limbah
yang ditimbulkan.
18