Disusun oleh :
A. Sejarah singkat
http://indonesia.go.id/?p=13380
B. Budaya
1. Pantangan
Larangan Masyarakat suku banjar juga mempercayai
pantangan – pantangan yang harus dihindari oleh istri yang
hamil dan suaminya, yaitu :
Tidak boleh duduk didepan pintu, dikhawatirkan akan
susah dalam melahirkan
Tidak boleh keluar pada waktu maghrib,karena akan
diganggu oleh roh jahat
Tidak boleh makan pisang dompet, dikhawatirkan anak
akan kembar siam
Tangan membelah kayu api yang sudah terbakar,
karena anak yang dilahirkan bisa sumbing
Dilarang pergi kehutan,karewna wanita hamil baunya
harum,dan dapat diganggu roh jahat
Dilarang menganyam bakul, karena jari- jari anak yang
dilahirkan dapat dempet menjadi satu
2. Filsafat hidup
Di bawah ini akan disampaikan beberapa unsur filsafat hidup
etnis Banjar, baik yang bersifat positif maupun yang bersifat
negatif (Sahriansyah, 2015: 33-38):
Baiman. Yaitu setiap Urang Banjar meyakini adanya
Tuhan/Allah. Setiap individu etnis Banjar selalu disuruh
untuk mempelajari tentang rukun iman dan
melaksanakan dengan rajin kelima rukun Islam. Bila
belum mempelajari tentang keimanan dan rukun Islam
ini dianggap keberagamaan orang Banjar belum
sempurna.
Bauntung. Urang Banjar harus punya keterampilan
hidup. Jadi Urang Banjar dari kecil sudah diajari
keterampilan kejuruan, yaitu keterampilan yang
dikaitkan dengan pekerjaan tertentu yang terdapat
dilingkungannya. Hal ini bisa dilihat dari asal Urang
Banjar tersebut misalnya orang Kelua punya keahlian
menjahit, orang Amuntai punya keahlian membuat
lemari, orang Alabio punya keahlian sebagai pedagang
kain, Negara punya keahlian sebagai pedagang emas,
membuat gerabah, membuat perahu/kapal, orang
Mergasari punya keahlian sebagai pembuat anyaman,
orang Martapura punya keahlian berdagang batu-
batuan. Urang Banjar selalu di ajari life skill atau
keterampilan agar hidup bisa mandiri. Urang Banjar
harus bekerja terus menerus, karena setiap kali selesai
suatu tugas, tugas lain telah menanti.
Batuah. Artinya berkah atau bermanfaat bagi
kehidupan orang lain. Urang Banjar sebagai pemeluk
agama Islam, tentu akan mengamalkan ajaran secara
baik, yaitu agar hidupnya membawa kebaikan bagi
orang lain. Karena sebaik-baik manusia adalah yang
bermanfaat bagi orang lain. Jadi Urang Banjar dalam
tatanan masa lalu maupun saat ini selalu diharapkan
agar hidupnya berguna bagi dirinya, keluarga dan
orang banyak. Agar bisa berguna bagi masyarakat,
maka Urang Banjar harus memiliki iman yang kuat,
ilmu yang bermanfaat dan beramal kebajikan.
Cangkal. Yaitu ulet dan rajin dalam bekerja. Urang
Banjar harus bekerja keras untuk menggapai cita-cita,
sehingga di masa lalu mereka suka merantau. Sifat
cangka dalam bekerja adlah salah satu identitas orang
Banjar. Dalam pandangan Urang Banjar bekerja hasus
maksimal, berdoa
dan bertawakal kepada Allah SWT, sehingga hidupnya
akan bahagia di dunia dan akhirat.
Baik Tingkah laku. Yaitu Urang Banjar dalam
pergaulan sehari-hari harus menunjukkan budi pekerti
yang luhur agar dia disenangi orang lain. Dengan kata
lain, Urang Banjar harus pandai beradaptasi dengan
lingkungan di mana dia bertempat tinggal.
Kompetitif individual. Yaitu orang Banjar terkenal
sebagai pekerja keras dalam menggapai cita-citanya
tetapi bekerja sendiri-sendiri tidak secara kolektif,
sehingga Urang Banjar tidak mampu membangun
suatu poros kekuatan ekonomi atau politik di Pentas
Nasional. Urang Banjar cenderung memiliki sifat
individual dan ego yang tinggi sehingga susah diatur.
Materialis pragmatis. Gaya hidup Urang Banjar saat ini
dikarenakan pengaruh globalisasi dengan trend hidup
yang materialis-pragmatis, sehingga pola hidup Urang
Banjar sangat konsumtif. Disisi lain, gaya hidup anak
muda Banjar dalam memilih kerja, lebih
mengutamakan kerja kantoran yang berdasi atau
karyawan supermarket daripada pedagang kecil
dengan modal sendiri dan mandiri.
Sikap qanaah dan pasrah. Urang Banjar selagi muda
adalah pekerja keras untuk meraih cita-citanya, tapi
kalau sudah berhasil dan sudah tua hidupnya santai
untuk menikmati hidup dan beribadah kepada Allah
untuk mengisi waktu.
Haram manyarah dan waja sampai kaputing. Yaitu
pantang manyarah dan tegar pendirian. Kata hikmah di
atas diungkapkan oleh Pangeran Antasari dalam
rangka memperkuat motivasi pasukannya menghadapi
pasukan penjajah Belanda. Urang Banjar mempunyai
pendirian yang kuat untuk mempertahankan keyakinan
atau yang diperjuangkannya, sehingga tidak mudah
goyang atau terombang-ambing oleh situasi
3. Bangunan Adat
http://www.getborneo.com/rumah-adat-kalimantan-selatan
https://kampoengsb.wordpress.com/2018/01/14/bariki
n-daerah-asal-tari-topeng-dan-tari-baksa-kembang/
Tari Rudat adalah tarian yang berkembang hampir
diseluruh wilayah dari Kalimantan Selatan yang
digunakan sebagai lanjutan dari puji-pujian terhadap
Nabi Muhammad SAW. Tari Rudat menggunakan
irama terbang haderah sambil melaguka barzanzi dan
surafal annam. Tari ini muncul di martapura pada tahun
1920, kemungkinan besar adalah asimilasi dari rudat
haderah palembang dan jambi.
https://www.youtube.com/watch?v=PjcSMNVxhZA
Tari Sinoman Haderah adalah tari yang mucul
kemudian. Tari ini juga disebut rudat berdiri dengan
mengibarkan bendera warna warni. Sinoman haderah
ini menyebar sampai ke hulu sungai terutama pada
amuntai dan kandangan dan rantau.
https://www.jhonlinmagz.com/sinoman-hadrah-banjar-
2/
Tari Japin Sigam merupakan tarian yang masih
mengambil gaya japin yang berasal dari kerajaan
sigam dari kotabaru sehingga dinamakan tari japin
sigam. Ciri khas pada tarian ini tentu saja pada gerak
getar bahunya.
Tari Payung Kembang adalah tarian yang mengambil
gaya seni klasik dari Amuntai. Meskipun tarian ini
sudah ada sejak tahun 1900 tetapi baru dikembangkan
pada tahun 1940. Tarian ini merupakan tarian yang
diambil dari payung batamat dengan nuansa klasik
zaman Negara Dipa.
5. Musik
Kesenian musik yang hidup dalam tradisi suku Banjar
adalah “Gamelan Banjar”. Seni gamelan banjar hampir serupa
dengan seni gamelan yang ada pada suku Jawa. Perangkat
alat musik yang digunakan pun sama seperti gong, kendang,
sarun, kanung, kangsi, seruling dan selainnya. Seni Gamelan
Banjar pada zaman dahulu merupakan pertunjukkan wajib
yang ada pada lingkungan kerajaan, namun pada acara-
acara adat tertentu, seni Gamelan Banjar juga sering
dipentaskan.
http://senibudaya-
indonesia.blogspot.com/2017/01/gamelan-banjar-pengertian-
sejarah-dan.html
https://kabarwisata.com/2017/09/19/menjelajahi-uniknya-
panorama-pasar-terapung-muara-kuin/
7. Pakaian adat
Busana Pengantin Banjar adalah jenis busana
pengantin suku Banjar yang terdiri 4 macam yaitu :
Bagajah Gamuling Baular Lulut, yaitu suatu jenis
busana pengantin klasik yang berkembang sejak
zaman kerajaan Hindu yang ada di Kalimantan
Selatan. Pengantin wanita hanya memakai kemben
yang disebut udat.
urgabudaya.blogspot.com/2014/06/pakaian-adat-
pengantin-banjar-gamuling.html
http://indo2art.blogspot.com/2016/07/4-pakaian-adat-
kalimantan-selatan-khas.html
Babaju Kun (Hwa Kun) Galung Pacinan, yaitu suatu
jenis busana pengantin yang mencerminkan masuknya
pengaruh pedagang Gujarat dan China di Kalimantan
Selatan. Model ini mirip dengan busana pengantin
Betawi dan pengantin Semarang.
https://arumsuci.blogspot.com/2017/07/lagu-daerah-
kalimantan-selatan-rumah.html
Babaju Kubaya Panjang, yaitu suatu jenis busana
pengantin yang menggunakan kebaya panjang.
ndo2art.blogspot.com/2016/07/4-pakaian-adat-
kalimantan-selatan-khas.html
Sumber:
2. Budaya Minahasa
Suku Minahasa
Berdasarkan pendapat para ahli diantaranya A.L.C Baekman dan M.B Van
Der Jack yaitu berasal dari ras Mongolscheplooi yang sama dengan
pertalian Jepang dan Mongol ialah memiki lipit Mongolia. Memang bangsa
mongol terkenal dengan dengan gaya hidup berperang dengan menguasai
1/2 dunia saat dipimpin oleh Genghis Khan, dan bangsa Mongol menyebar
tidak terkecuali pergi ke Manado. Persamaan dengan Mongol dalam sistem
kepercayaan dapat dilihat pada agama asli Minahasa Shamanisme sama
seperti Mongol. Dan juga dipimpin oleh Walian yang langsung dimasuki
oleh opo. Agama Shamanisme ini memang dipegang teguh secara turun
temurun oleh suku Mongol. Dapat dilihat juga di Kalimantan Dayak, dan
Korea
Jadi orang Minahasa memang berasal dari keturunan ras Mongoloid, tetapi
bukan orang Mongol. Ras ini juga terdapat pada suku Dayak, Nias dan
Mentawai. Ras Mongoloid tersebut diperkirakan berasal dari Formosa
Taiwan. Namun memang orang Minahasa sudah tidak murni dari Mongol
saja, namun sudah campuran Spanyol, Portugis, dan Belanda.
Seperti kita tahu Manado dalam prosesnya oleh Indonesia dibilang bangsa
asing karena sangat dimanja oleh Belanda dan Sekutu. Serta sangat
berbeda dengan ciri orang Indonesia pada umumnya.
Opo Karema pernah kasih amanat “Keturunan kalian akan hidup terpisah
oleh gunung dan hutan rimba. Namun, akan tetap ada kemauan untuk
bersatu dan berjaya. Jadi walaupun orang Minahasa ada di mana saja pada
akhirnya akan kembali dan bersatu, waktu itu akan terjadi pada akhir jaman,
yang tidak seorangpun yang tahu.
Pada tahun masehi kira-kira awal abad 6, orang Minahasa telah
membangun Pemerintahan Kerajaan di Sulawesi Utara yang berkembang
menjadi kerajaan besar. Kerajaan ini memiliki pengaruh yang luas ke luar
Sulawesi hingga ke Maluku. Pada sekitar tahun 670, para pemimpin dari
suku-suku yang berbeda, dengan bahasa-bahasa yang berbeda, bertemu
di sebuah batu yang dikenal sebagai Watu Pinawetengan.
Daerah Minahasa dari Sulawesi Utara diperkirakan telah pertama kali dihuni
oleh manusia dalam ribuan tahun SM an ketiga dan kedua.
b. Mendu impero’ongan
http://redaksisulut.com/?p=22334
Mendu impero’ongan adalah kegiatan kerja bakti di
kampung atau lingkungan tempat tinggal.
c. Berantang
https://beritamanado.com/tradisi-berantang-buat-
warga-kawangkoan-selalu-akrab/
d. Sumakey
https://editorialsulutnews.com/2018/06/22/royke-
mewoh-hadiri-syukuran-hut-ke-21-kkpga-di-wale-ne-
tou/
https://programpeduli.org/gallery/menggarap-lahan-
mengejar-impian/
Ma’endo adalah usaha bersama untuk menggarap
kebun atau perbaikan rumah.
b. Pa’ando
http://manado.tribunnews.com/2018/05/20/komunitas-
me-jaton-manado-wadah-silahturahmi-anak-anak-
keturunan-minahasa-jawa-di-tondano
c. Metipu
http://beautiful-indonesia.umm.ac.id/id/foto/jelajah-
daerah/sulawesi-utara/metipu.html
http://integriti.web.id/2017/07/21/uniknya-rumah-woloan/
a. Pria
Pakaian adat yang dikenakan oleh kaum pria Minahasa
yaitu berupa baniang atau kemeja yang lengan
panjang berkerah atau tanpa kerah yang dihiasi saku
pada bagian pada bagian bawah sebelah kiri dan
kanan serta bagian atas sebelah kiri kemeja. Selain itu
ditambahkan pula hiasan berupa sulaman motif padi,
kelapa dan ular naga pada bagian bawah lengan dan
bagian depan kemeja. Pemakaian baniang ini
umumnya dipadukan dengan celana hitam polos tanpa
hiasan yang panjangnya sampai sebatas tumit, dengan
model yang melebar pada bagian bawah makin
kebawah makin lebar. Ditambahkan pula penggunaan
ikat pinggang dari kulit ular patola yang berbentuk
mahkota pada bagian depannya.
b. Wanita
c. Pakaian adat yang dikenakan oleh kaum wanita
Minahasa pada mulanya disebut ‘ Karai Momo” ada
juga yang disebut “wuyang”. Pakaian ini terdiri dari
kebaya model lengan panjang berwarna putih, dengan
bagian bawah berbentuk lipatan seperti ikan duyung
dan agak melebar pada bagian bawah yang dihiasi
dengan sulaman sujiber berbentuk bunga padi dan
bunga kelapa dan pada dada sebelah kiri serta
kembang kaca piring dan bunga melati yang berbau
harum.Untuk mempercantik penampilan wanita
Minahasa, ditambahkan pula penggunaan sanggul
atau bentuk konde, mahkota (kronci), kalung leher
(kelana), kalung mutiara (simban), anting dan gelang.
Dalam adat Minahasa Konde yang menggunakan 9
bunga Manduru putih disebut konde lumalundung,
sedangkan Konde yang memakai 5 tangkai kembang
goyang disebut konde pinkan.
7. Kesenian
a. Seni Musik
O Ina Ni Keke, O Minahasa, Esa Mokan, Ampuruk,
Opo Wana Natase, O Hapiku, Dala Pia Bongko, dan O
Mau Ruata, Kosilig- Silig, Lipu Im Mogoguyang, dan
Logantod. Alat Musik: Musik Kolintang, music bambu
seng- klarinet, music bambu melulu, musik bia, dan
musik oli.
b. Seni Tari
Tari Maengket, Mahamba Bank, Cakalele, Kabasaran,
Tari Jajar (pergaulan), tari Tumetenden (ceruta rakyat
tentang tujuh bidadari), tari lenso (percintaan), dan
memek cengkeh, tari salo, gunde, bengkok, upase,
alabadiri, tari kakalumpang, madunde, empat wayer,
touma, tari kabela, kalibombang, dan tayok.
c. Seni Rupa
seni lukis, seni pahat, seni ukir, dan seni anyam-
anyaman, seni keramik dari tanah liat, seni
menganyam dari rotan, bambu dan daun pandan, seni
pahat patung, ukiran, alat rumah tangga dari batu dan
porselin, seni katu hitam, seni tenun serat manila, seni
sulaman karawang, seni pahat, seni anyaman
bolomong, seni anyaman kar, bakul, dan kabela
(tempat sirih), pembuatan pingku atau piring dari
pelepah rumbia.
8. Bahasa
Bahasa Malayu Manado adalah bahasa umum yang
dipergunakan dalam komunikasi antara sub-sub etnik
Minahasa maupun antara mereka dengan penduduk dari
suku lainnya terutama di kota orang menggunakan bahasa
Malayu Manado sebagai bahasa ibu.
Terdapat delapan bahasa daerah yang dipergunakan oleh
delapan etnis, yaitu : Tounsea, Toumbulu, Tountembuan,
Toulour, Tounsawang, Pasan Ratahan, Ponosukan Belang,
dan Bantik.
9. Makanan dan Minuman Khas
Masakan Minahasa terkenal dengan citra rasa dan keaneka
ragaman rempah yang menghasilkan rasa yang super pedas
dan eksok.
a.
https://resepkoki.id/2016/12/03/resep-ayam-rica-rica/
Makanan Utama : ayam goreng rica- rica, ayam isi di
buluh, ayam tuturuga, ayam woku belanga, babi garo,
babi rica, babi sayur leilem, brenebon, cakalang fufu,
ikan bakar dabu- dabu lilang, ikan mas woku, ikan
mujair woku, ikan nike, kuah asam, pampis, pangi isi di
buluh, posana, perkedel jagung, perkedel nike, rica
roa, rida rodo, rintek wuuk (RW), saut isi di bulu, sayur
petsai, sayur tumis buncis, sayur tumis kangkung, telor
ikan cakalang woku, tikus bumbu RW, tinorangsak,
tinutuan (bubur Manado), dan nasi jaha.
b.
http://www.masakandapurku.com/2015/12/resep-
membuat-biapong-khas-sulawesi.html
d.
http://www.masakandapurku.com/2016/03/resep-
membuat-es-kacang-merah-khas.html
https://www.indopos.co.id/read/2018/07/02/143001/tomohon-
international-flower-festival-2018-digaungkan-di-jakarta
http://www.gocelebes.com/bukit-kasih-sulawesi-utara/
https://makassar.terkini.id/khusyuk-berdoa-di-bukit-
doa-tomohon/
DAFTAR PUSTAKA
3. Suku Betawi
Asal Usul
Pada awalnya suku betawi merupakan orang Sunda sebagai penduduk asli
di Jakarta. Hal ini didasarkan pada letak geografis Jakarta yang berada
pada tengah-tengah apitan dua provinsi yaitu Jawa Barat dan Banten yang
dimana kedua provinsi tersebut beretnik Sunda. Selain itu juga ditandai
dengan namanama tempat di Jakarta yang berasal dari bahasa Sunda
seperti Pancoran, Ciliwung, Cilandak, Cideng dan lain-lain. Bahasa yang
digunakan pada saat itu masih menggunakan bahasa Sunda Kawi
Nama Betawi sendiri merupakan sebutan lain untuk kota Jakarta dan
sekaligus sebutan untuk mayarakat pribumi yang tinggal di Jakarta. Kata
“Betawi” merupakan serapan dari kata Batavia yang mengalami perubahan.
Nama Batavia berasal dari nama yang di berikan JP Coen untuk kota yang
di bangunnya pada awal kekuasaan VOC di Jakarta. Kota Jakarta yang di
bangun Coen itu sekarang di sebut kota atau kota lama Jakarta. Karena
asing bagi masyarakat pribumi, maka nama Batvia sering di sebut dengan
dialek mereka “ Betawi”.
Perpindahan penduduk dari berbagai belahan dunia menuju pusat ibu kota
Republik Indonesia membawa pengaruh besar terhadap keberlangsungan
budaya pada suku Betawi. Modernisasi zaman ikut mengubah keberadaan
suku Betawi asli. Banyak pengaruh yang datang dengan membawa
dampak yang besar terhadap keberadaan budaya suku Betawi. Adat dan
tradisi dari suku Betawi semakin jarang, tergantikan oleh kemajuan waktu.
1. Betawi Udik
Betawi Udik ada dua tipe, yang pertama adalah mereka yang tinggal di
bagian Utara Jakarta, bagian Barat Jakarta dan juga Tanggerang.
Mereka sangat dipengaruhi oleh kebudayaan China. Tipe kedua adalah
mereka yang tinggal disebelah Timur dan Selatan Jakarta, Bekasi dan
Bogor. Mereka sanggat dipengaruhi oleh kebudayaan dan adat istiadat
sunda. Mereka berasal dari ekonomi kelas bawah. Kehidupan mereka
umumnya lebih bertumpu pada bidang pertanian. Tarap pendidikan
mereka sangat rendah bila dibandingkan dengan orang Betawi Tengah
dan Betawi Pinggir. Peran agama islam dalam kehidupan sehari-hari
orang Betawi Udik berbeda dengan peran agama dalam kehidupan
orang Betawi Tenggah dan Betawi Pinggir. Pada kedua kelompok
Betawi yang disebut terakhir agama islam tetap memegang peran yang
sangat penting dan menentukan dalam tingkah laku pola kehidupan
mereka sehari meskipun cara mereka sudah lebih modern dibandingkan
kelompok yang udik.Namun kini telah terjadi perubahan dalam pola
pekerjaan dan pendidikan orang Betawi Udik. Secara perlahan-lahan
tingkat dan pola pekerjaan maupun pendidikan mereka telah mendekati
orang Betawi tengah dan orang Betawi pinggir. Mereka yang tergolong
betawi udik adalah penduduk asli disekitar Jakarta, termasuk Jabotabek.
Dahulu daerah ini termasuk daerah administrasi Batavia, tetapi kini
termasuk daerah administrasi Jawa Barat. Karena itu, secara kultural
mereka adalah orang Betawi, tetapi karena perubahan batas
administratif itu, mereka sekarang termasuk orang yang tinggal di
daerah administratif Jawa Barat.
2. Betawi Tengah
3. Betawi Pinggir
Ciri yang khas dalam bahasa Betawi terdapat pada setiap akhir kata,
dimana bunyi yang banyak terdengar adalah huruf “e”. Misalnya “ente mau
pade kemane?”. Bahasa Betawi pada awalnya dipakai oleh kalangan
masyarakat menengah ke bawah, yaitu komunitas budak dan pedagang.
Bahasa ini berkembang secara alami, tidak ada struktur buku yang jelas,
yang dapat membedakan dengan bahasa Melayu, walaupun ada beberapa
unsur linguistik yang memberikan ciri-ciri tertentu, misalnya peluruhan
awalan me-, demikian juga penggunaan akhiran –in, serta peralihan bunyi
(a) terbuka pada akhir kata menjadi (e). Setiap orang Betawi yang tinggal
di daerah tertentu memiliki ciri khas masing-masing. Contohnya seperti
orang Betawi Pinggir yang menggunakan bahasa campuran dari bahasa
Arab, yaitu ane, ente, dan lain-lain. Selanjutnya bahasa dari Betawi Tengah
yang manggunakan bahasa Indonesia. Dan Betawi Udik yang bahasanya
masih sangat kampungan, seperti ”Lah eluh kaga mao kemari“.
C. Artefak
- Golok
Golok merupakan sejenis senjata parang atau pedang namun memiliki
panjang yang lebih pendek, dalam suku Betawi golok telah dikenal dalam
kehidupan sehari-hari. Golok memiliki beragam jenis, dalam suku Betawi di
kenal 3 jenis golok, yaitu : Golok Gobag, Golok Ujung Turun, dan Golok
Betok. Golok Gobak memiliki ujung yang rata serta melengkung di bagian
punggung golok. Gagang golok tidak memiliki ukiran dan terbuat dari kayu
rengas. Golok Ujung Turun memiliki ujung lancip, terdapat ukiran (wafak)
sedangkan golok Betok berfungsi sebagai senjata pusaka
- Pakaian Adat
- Rumah Adat
Rumah dalam suku betawi mimiliki makna yang lebih khusus, rumah
selain sebagai tempat berteduh juga sebagai tempat menciptakan generasi
yang akan datang, maka dari itu pembuatan rumah juga sangat
diperhitungkan dengan sungguh-sungguh.
Suku betawi mengenal 3 jenis rumah, yaitu gudang, Joglo, dan Bapang
Gambar: rumah Adat Suku Betawi
(sumber : Rumah Tradisional Betawi, Harun, Ismet B, 1991 ( Tjandra
Kania. 2006:23)
1. Kesenian
a. Seni Musik
Orkes gambus berasal dari timur tengah. Musik ini di mainkan untuk
menemani tarian zafin sebuah tarian yang ditampilkan oleh para laki-laki.
Orkes gambus telah ada pada abad ke-19. Orkes gambus tidak dapat
dipisahkan dari Syech Albar dari Surabaya dan Alayidrus.
b. Seni Tari
c. Seni Pertunjukan
• Seni drama Lenong
Seni lenong terbagi menjadi dua jenis, yaitu : seni lenong Denes dan
lenong Preman. Dalam lenong denes (diambil dari kata denes dalam
dialek Betawi yang berarti departemen atau resmi, para aktor dan
artisnya menggunakan baju resmi dan ceritanya mengambil setting
kerajaan atau lingkungan para bangsawan). Cerita dalam lenong denes
adalah cerita seribu satu malam. Bahasa yang digunakan adalah
bahasa Melayu. Sementara Cerita dalam lenong preman menceritakan
cerita penindasan rakyat yang dilakukan oleh tuan tanah dengan cara
memungut pajak dan kemudian datanglah sosok religious yang berjuang
dengan rakyat melawan tuan tanah. Dalam lenong preman, pakaiannya
tidak diatur sutradara. Lenon preman biasanya menggunakan bahasa
sehari-hari.
• Uncul
5. Sistem Pengetahuan
Di Jakarta sebelum era pembangunan orde baru, orang Betawi terbagi atas
beberapa profesi menurut lingkup wilayah (kampung) mereka masing-
masing. Misalnya di kampung Kemanggisan dan sekitaran Rawabelong
banyak dijumpai para petani kembang (anggrek, kemboja jepang, dan lain-
lain). Dan secara umum banyak menjadi guru, pengajar, dan pendidik
semisal K.H. Djunaedi, K.H. Suit, dll. Profesi pedagang, pembatik juga
banyak dilakoni oleh kaum betawi. Petani dan pekebun juga umum dilakoni
oleh warga Kemanggisan.
Kampung yang sekarang lebih dikenal dengan Kuningan adalah tempat
para peternak sapi perah. Di Kemanggisan, banyak di dapati orang-orang
yang ahli dalam pencak silat. Misalnya Ji'ih, teman seperjuangan Pitung dari
Rawabelong. Di kampung Paseban banyak warga adalah kaum pekerja
kantoran sejak zaman Belanda dulu, meski kemampuan pencak silat
mereka juga tidak diragukan. Guru, pengajar, ustadz, dan profesi pedagang
eceran juga kerap kali menjadi profesi mereka.
6. Sistem Kekerabatan
UPACARA ADAT
(sumber : http://mantenhouse.com/article/730-tradisi-tradisi-unik-
dalampernikahan-tradisional-betawi.html#.Vg3fd_ntmko)
Rumah memiliki arti khusus bagi orang Betawi, bukan hanya sebagai
tempat berlindung. Melainkan sebagai tempat menebar benih, untuk
generasi yang akan datang. Pindah rumah diawali dengan pembacaan
selawat dustur oleh guru ngaji, dilanjutkan dengan mebaca basmalah 3
kali oleh orang yang akan pindah. Kemudian orang yang akan pindah
rumah mengambil tanah dari halaman rumah lama, di bungkus dengan
kain putih. Setelah itu yang bersangkutan meninggalkan rumah lama
diiringi sholawat dan rebana ketimprung.
Sunat dalam suku Betawi memiliki arti yang khusus yaitu sebagai
proses atau etape pembeda. Maksudnya orang yang telah disunat harus
bisa membedakan antara hak dan yang batil, membedakan antara dunia
anak-anak dan dunia dewasa, karena telah akil balig, orang yang telah di
sunat juga dianggap telah bisa menjaga diri dari perbuatan yang
melanggar ajaran agama atau adat yang berlaku.
Sebelum melakukan sunat, orang Betawi melakukan rembukan
terlebih dahulu. Biasanya orang tua akan mengajak sesepuh kampung
untuk meminta nasihat. Hal yang di tentukan dalam rembukan adalah
apakah anak sudah siap untuk di sunat, siapa bengkong (dukun sunat),
serta kapan pelaksanaannya?
- Nyapih
1. Kerak Telor
Kerak telor adalah satu diantara makanan khas masyarakat Betawi
yangmemiliki bentuk menyerupai martabak, tetapi isinya yang beda. Kerak
telor adalah gulungan telur yang dimasak di atas tungku dengan cetakan
wajan berisi ketan serta ubi. Isinya inilah yang membedakan kerak telor
dengan martabak telor.
Saat Anda berkunjung ke kota Jakarta janganlah segan untuk jajan kerak
telor dengan harga yang cukup terjangkau. Bahkan juga di festival seperti
Pekan Raya Jakarta kerak telor tentu dengan mudah ditemukan jika ingin
mencicipi kelezatan dari makanan khas masyarakat Betawi ini.
1. Semur Jengkol
Tetapi dengan olahan semur, jengkol dapat menjadi olahan masakan yang
enak serta lezat untuk siapa saja yang mencicipinya.
2. Soto Betawi
Soto Betawi sangat lezat serta sangat sesuai bila dihidangkan dengan nasi
putih yang hangat. Makanan ini sangat pas untuk dijadikan menu makan
siang. Kuahnya yang kental dari Soto Betawi ini terasa sangatlah gurih di
lidah.
Soto Betawi juga dapat menjadi salah satu makanan Betawi yang masih
tetap awet serta tak hilang ditelan oleh perubahan arus modernisasi di kota
Jakarta.
3. Roti Buaya
Siapa yang tidak kenal dengan roti buaya? Roti buaya adalah makanan
khas masyarakat Betawi, terlebih saat masyarakat Betawi ingin
menyelenggarakan acara pelamaran serta pernikahan, roti buaya adalah
menu wajib yang perlu ada di dalam acara itu.
Selain rasanya yang enak, roti ini diberi nama dengan sebutan roti buaya,
lantaran bentuk roti yang dibuat serupa dengan bentuk hewan buaya.
Terdapat banyak toko roti di kota Jakarta yang khusus menyediakan roti
buaya ini untuk dikonsumsi oleh masyarakat luas.
1. Asinan Betawi
2. Kue Rangi
Kue rangi ini juga merupakan makanan asli Betawi. Terbuat dari tepung
beras (beras putih yang ditumbuk halus. Konon, bila menggunakan tepung
beras yang telah jadi hasilnya jadi kurang enak) lalu adonan tepung beras
itu dipanggang di atas cetakan berbentuk setengah lingkaran pada api kecil.
Sesudah matang, kue diangkat dan disajikan dengan lelehan air gula merah
yang berwarna coklat serta pekat.
3. Bir Pletok
Asal muasalnya, karena dulu orang Belanda yang menjajah Betawi suka
minum bir bila sedang kumpul-kumpul pada malam hari. Lalu, untuk
menyenangkan hati mereka maka dibuatlah satu minuman yang
mempunyai fungsi yang sama juga dengan bir yakni menghangatkan tubuh
namun versi tak ada alkoholnya. Rasa hangat didapat dari jahe. Minuman
ini diminum dengan gelas dari bambu. Nah, beraduya bambu serta es inilah
yang menyebabkan suara pletok.
4. Soto Tangkar
Makanan khas yang satu ini lahir pada saat penjajahan Belanda. Ketika itu,
orang Betawi hanya dapat membeli iga sapi yang sedikit dagingnya
(tangkar). Lalu, orang Betawi menyulapnya menjadi soto yang enak. Saat
ini, soto tangkar ditambah dengan daging serta jeroan. Soto tangkar
berkuah santan namun rasanya tidaklah terlalu ‘berat’.
1. Laksa Betawi
Laksa datang dari daerah Cibinong yang lalu merambah ke Jakarta dengan
sebutan Laksa Betawi. Pengusaha Laksa Betawi umumnya orang Cina
Betawi. Laksa adalah jenis makanan sepinggan yang berkuah. Laksa berisi
bihun, telur, perkedel, daun kemangi, serta daun kucai. Kuliner yang
memperoleh dampak dari Cina ini mempunyai cita rasa yang gurih serta
manis
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Adi, Windoro. 2010. Batavia 1740 :Menyisir Jejak Betawi. Jakarta. PT.
Saputra, Yahya Andi. 2008. Upacara Daur Hidup Adat Betawi. Jakarta.
Wedatama Widya Sastra
Makalah :
Golok.http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/3842/Beta
wi-
Suku
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1046/tari-renggong-
manis.
Direktorat Jendral Kebudayaan Indonesia. 2014. Tari Lenggang Nyai.
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/999/tari-lenggang-
nyai.
http://www.tribunnews.com/images/regional/view/2752/pawai-
budayabetawi-sambut-hut-dki-jakarta#.Vg4ZX-ztmkp.
http://www.jakartasehat.pedia.id/asal-usul-betawi.html
http://jakartakita.com/2015/04/13/ini-dia-3-jenis-golok-khas-
betawiyang-biasa-dipakai-jawara/. Manten House – Guide Your
Wedding. 2013. Tradisi-Tradisi Unik Dalam Pernikahan Tradisional
Betawi. http://mantenhouse.com/article/730tradisi-tradisi-unik-
dalam -pernikahan-tradisional-
(http://caramenulisbuku.com/cara-menulis-daftar-pustaka-
dariinternet/cara-menulis-daftar-pustaka-internet.htm.