Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KAJIAN PERKEMBANGAN BUDAYA DAN IPTEK

DALAM IMAN KRISTEN

Penjagaan Lingkungan dengan Kemajuan IPTEK

Menurut Alkitab Amsal 3:19-21

Nama : Sekar

Kelas : XI-F.4

Guru Mapel : Erlis

SMA Negeri 2 Surakarta

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus karena berkat limpahan hikmat
dan karunia-Nya sehingga Saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai “ Penjagaan Lingkungan dengan Kemajuan IPTEK Menurut
Alkitab Amsal 3:19-21”. Kajian ini dapat diselesaikan berkat hikmat dan akal budi yang telah Tuhan
Yesus berikan pada Saya.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah kajian ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, Saya siap menerima kritik dan juga saran yang membangun, dengan harapan semoga laporan
ini bermanfaat bagi seluruh pihak yang terlibat dan juga bagi pembaca.
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam pandangan iman Kristen, pemeliharaan alam semesta adalah tanggung jawab yang
diberikan oleh Tuhan kepada manusia. Manusia diberikan otoritas untuk mengelola ciptaan-Nya
dengan bijak dan penuh tanggung jawab. Namun, dalam beberapa dekade terakhir,
perkembangan teknologi telah membawa dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan alam
semesta. Seiring dengan kemajuan iptek, muncul tantangan baru dalam menjaga kelestarian
ciptaan Tuhan. Latar belakang ini dapat dilihat melalui lensa iman Kristen, yang menekankan
tanggung jawab manusia untuk merawat alam semesta sesuai dengan prinsip-prinsip iman dan
moral.

Perkembangan teknologi modern telah membawa banyak manfaat bagi manusia, seperti
kenyamanan hidup, efisiensi, dan kemajuan ilmu pengetahuan. Namun, dampak negatifnya juga
tidak dapat diabaikan. Pemanasan global, pencemaran udara dan air, hilangnya keanekaragaman
hayati, serta perusakan ekosistem adalah beberapa contoh dampak negatif dari perkembangan
teknologi yang tidak terkendali.

Dalam pandangan iman Kristen, alam semesta diciptakan oleh Tuhan dengan tujuan
tertentu. Manusia diberi peran sebagai pengelola ciptaan-Nya, yang harus merawat dan menjaga
lingkungan sesuai dengan kehendak-Nya. Teknologi yang digunakan manusia seharusnya
digunakan dengan bijaksana, menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika Kristen.

Tantangan Terkait Teknologi dan Lingkungan:

1. Pencemaran Lingkungan:Penggunaan teknologi yang tidak terkendali sering menghasilkan


limbah dan polusi yang merusak lingkungan. Dalam perspektif iman Kristen, pencemaran ini
melanggar tanggung jawab manusia untuk menjaga kebaikan dan keindahan ciptaan Tuhan.

2. Pemanasan Global: Pelepasan gas rumah kaca akibat aktivitas manusia berkontribusi pada
pemanasan global. Dampaknya dapat dirasakan dalam perubahan cuaca ekstrem dan ancaman
terhadap ekosistem laut. Mempertimbangkan prinsip iman Kristen, mengatasi pemanasan global
menghormati anugerah Tuhan dalam alam semesta.
3. Kehilangan Keanekaragaman Hayati: Urbanisasi dan perluasan teknologi sering kali mengarah
pada hilangnya habitat alami dan punahnya spesies. Dalam pandangan Kristen, keanekaragaman
hayati merupakan keindahan ciptaan Tuhan yang harus dijaga.

4. Pertimbangan Etika Teknologi: Pengembangan teknologi seperti rekayasa genetik dan


teknologi nuklir menimbulkan pertanyaan etika tentang batas-batas yang seharusnya ada dalam
mengubah ciptaan Tuhan.

Pemeliharaan alam semesta sesuai dengan iman Kristen melibatkan tindakan bijak dalam
menggunakan teknologi. Solusi yang diambil harus mengutamakan tanggung jawab terhadap
Tuhan dan ciptaan-Nya. Penerapan etika dalam pengembangan dan penggunaan teknologi adalah
penting agar dampak negatif terhadap lingkungan dapat dikurangi. Langkah-langkah seperti
penggunaan energi terbarukan, pengurangan limbah, pelestarian habitat alam, dan partisipasi
dalam upaya global untuk menjaga lingkungan adalah beberapa contoh tindakan yang sejalan
dengan pandangan Kristen.

Dengan demikian, latar belakang masalah ini menggambarkan kompleksitas hubungan antara
perkembangan teknologi dan tanggung jawab manusia dalam menjaga lingkungan. Pandangan
iman Kristen mengingatkan manusia bahwa mereka adalah pengelola ciptaan Tuhan dan harus
bertindak dengan bijak dan penuh tanggung jawab dalam menggunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi demi kesejahteraan alam semesta.

1.2. Tujuan Kajian


Kajian ini bertujuan untuk mencari tau tanggung jawab manusia dalam menjaga alam dan
melestarikan nya, melalui kacamata Kristiani dan berlandaskan dengan Firman Tuhan yang
tertulis di Alkitab.

1.3. Manfaat Kajian


Mengembangkan kesadaran orang-orang Kristen untuk menjaga kelstarian dan
keberlangsungan lingkungan kita untuk masa mendatang, melalui Firman Tuhan di Alkitab.
ISI

I. Pendahuluan

Pandangan Iman Kristen tentang Pemeliharaan Alam Semesta

Pada Amsal 3:19-22 yang menyatakan bahwa (19) Dengan hikmat TUHAN telah
meletakkan dasar bumi, dengan pengertian ditetapkan-Nya langit, (20) dengan pengetahuan-Nya
air samudera raya berpencaran dan awan menitikkan embun. (21) Hai anakku, janganlah
pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu.

Dengan ayat-ayat ini Tuhan mengatakan kepada kita untuk memelihara alam ,bukan
merusak atau menghancurkan alam itu sendiri secara perlahan-lahan.

Sesungguhnya, Tuhan telah menciptakan alam semesta beserta isinya dengan teramat
sangat indah. Itu merupakan anugerah yang amat besar, yang terlebih dahulu Dia sediakan
sebelum menciptakan manusia. Mengapa? Supaya ketika manusia hadir, keindahan itu sudah
bisa dinikmati secara langsung. Sejak semula, Tuhan pun sudah menyatakan bahwa apa yang Dia
ciptakan adalah baik. Tanaman, pohon-pohon berbuah, tunas-tunas muda, itu diciptakan dengan
baik

Kelestarian alam harus dijaga. Manusia dalam menjalani hidup sangat bergantung pada
keadaan alam. Jika alam sekitar baik, manusia akan nyaman dalam menjalani hidup, sedangkan
jika rusak akan merasa terancam. Alam semesta juga telah memenuhi segala kebutuhan hidup
manusia. Semua yang dibutuhkan manusia, bahkan juga makhluk-makhluk Tuhan lainnya, telah
tersedia di alam ini. Dengan demikian, menjaga kelestarian alam memang sangat penting

Agama secara implisit mengajarkan umat beragama untuk mengetahui, dan menyadari
arti penting menjaga lingkungan sehari-hari. Karena agama mengajarkan setiap umatnya untuk
peduli terhadap lingkungan. Agama mengajarkan bagaimana menjaga dan melestarikan
lingkungan hidup. Bahwa setiap kerusakan alam, lingkungan pada akhirnya akan memberikan
dampak buruk jangan panjang kepada diri manusia sendiri. Berdasarkan penjelasan dari Kitab
Suci, Gereja mengajarkan bahwa manusia adalah citra Allah. Sebagai citra Allah manusia adalah
mahluk pribadi yang memiliki kodrat sosial. Manusia sebagai pribadi adalah bersifat unik dan
menyejarah sekaligus bersifat kekal. Ia memiliki kesadaran akan keberadaan dirinya dihadapan
sesame dan lingkungannya.

II. Masalah Lingkungan Alam di Indonesia


Ulrich Beck (1998) menjelaskan, semua orang masa kini, termasuk masyarakat,
berisiko dalam persoalan lingkungan. Ini terbukti dengan seringnya terjadinya musibah, baik
yang murni peristiwa alam atau peristiwa yang melibatkan manusia. Pernyataan Beck tersebut
sudah sering terjadi di Indonesia dan banyak korban. Persoalan lingkungan di negeri ini
merupakan musibah yang terjadi secara berulang.

2.1. Penebangan Hutan Secara Liar


Penggundulan hutan itu juga terkait dengan masalah banjir di saat musim hujan datang.
Berbagai daerah dilanda musibah banjir yang menyebabkan penduduk harus mengungsi untuk
menyelamatkan diri. Media massa memberitakan, 23 provinsi dilanda banjir (Jawa Pos, 2015).
Itu artinya, 64 persen provinsi di negeri ini dilanda banjir. Tidak hanya melanda dataran rendah.

Penggundulan hutan yang sesungguhnya juga gudang air tentu dapat menyebabkan
kekeringan. Hal itu terjadi di Taman Wisata Alam Tirta Rimba di Kota Bau-Bau, Boton,
Sulawesi Tenggara yang awalnya rimbun menjadi gundul dan akhirnya menyebabkan
masyarakat setempat kekurangan air (Purwanto, 2007: 31-32).

Masalah penebangan hutan, baik yang resmi maupun ilegal, sudah menjadi persoalan
dunia. Berbagai musibah terjadi di banyak negara berawal dari proses penggundulan hutan. Hal
tersebut karena seluruh umat manusia (lebih dari 7 milyar jiwa-pen) membutuhkan kayu bakar,
kayu gelondongan, kertas dan berbagai hasil hutan lainnya (Brown, 1982).

Berdasarkan perhitungan kasar, setiap penduduk di negara miskin menghabiskan satu


hingga dua ton kayu bakar pertahun untuk memasak, sedangkan jumlah penduduk terus
bertambah yang berarti menaikkan kebutuhan kayu bakar dengan cepat dan melampaui
kemampuan hutan memulihkan dirinya sendiri. Akibatnya, hutan mundur menjauhi desa, hingga
seluruh daerah tersebut dan negara tidak memiliki hutan lagi (Brown, 1982, h. 23).
2.2. Limbah Pertambangan
Kerusakan lingkungan hidup di Indonesia bukan hanya dikarenakan penggundulan hutan.
Berbagai kegiatan pertambangan, baik yang berskala raksasa maupun mini ikut andil
memperparah kerusakan lingkungan Indonesia. Purwanto (2007: 7) dengan mengutip New York
Times 2005 mencontohkan, sejak 1967 Freeport di Papua telah menghasilkan limbah seberat 6
miliar ton.

Kondisi yang serupa tentu terjadi di PT Newmont (NTB) yang juga melakukan kegiatan
pertambangan. Bahkan isunya, limbah berbahaya dari perusahaan itu dibuang di palung laut
Indonesia. Namun sayang, hingga kini belum ada yang mengungkit masalah itu ke permukaan
dan masih menjadi data laten yang disimpan rapat.

2.3. Sampah
Persoalan lain yang tidak kalah serius terkait masalah sampah. Dirjen Pengelolaan
Sampah, Limbah, dan B3 Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Tuti
Hendrawan Mintarsih mengatakan, sampah di Indonesia tahun 2019 diperkirakan sebanyak 68
juta ton/tahun dan seberat 9,52 juta ton (14 persen) merupakan sampah plastik.

Tidak hanya itu, Indonesia merupakan negara nomor dua terbanyak membuang sampah
plastik ke laut setelah Tiongkok. Hal itu terkait dengan hasil plastik dari 100 toko/angggota
Asosiasi Pengusaha Ritel indonesia (Asprindo) yang dalam satu tahun saja mencapai 10, 97 juta
lembar kantong plastik.
“Padahal KLHK, menurut Tuti menargetkan pengurangan sampah plastik hingga 1,9 juta ton
2019 menatang,” jelasnya (CNN Ind/Ant).

III. Solusi
Pemeliharaan alam semesta sesuai dengan iman Kristen melibatkan tindakan bijak dalam
menggunakan teknologi. Solusi yang diambil harus mengutamakan tanggung jawab terhadap
Tuhan dan ciptaan-Nya. Penerapan etika dalam pengembangan dan penggunaan teknologi adalah
penting agar dampak negatif terhadap lingkungan dapat dikurangi. Langkah-langkah seperti
penggunaan energi terbarukan, pengurangan limbah, pelestarian habitat alam, dan partisipasi
dalam upaya global untuk menjaga lingkungan adalah beberapa contoh tindakan yang sejalan
dengan pandangan Kristen.

DAFTAR PUSTAKA

https://binus.ac.id/character-building/2020/05/mencintai-lingkungan-menurut-kristen/

https://www.bola.com/ragam/read/4998862/contoh-contoh-permasalahan-lingkungan-hidup-
yang-perlu-diketahui

https://www.google.com/search?q=contoh+masalah+lingkungan&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.google.com/search?
q=ayat+alkitab+tentang+menjaga+lingkungan&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://chat.openai.com/
KESIMPULAN

Dalam era perkembangan teknologi yang begitu pesat, tantangan penjagaan lingkungan
semakin mendesak. Dampak negatif dari perkembangan teknologi terhadap alam semesta
semakin nyata, mengingat semakin terintensifnya pemanasan global, kerusakan ekosistem, dan
kehilangan keanekaragaman hayati. Namun, pandangan iman Kristen memberikan landasan etis
yang penting dalam menjawab tantangan ini.

Pandangan iman Kristen mengajarkan bahwa manusia adalah pengelola alam semesta
yang diberi tanggung jawab untuk merawat dan menjaga ciptaan Tuhan. Dalam hal ini, teknologi
memiliki peran yang penting, namun harus digunakan dengan bijak dan penuh tanggung jawab.
Keberlanjutan alam semesta merupakan refleksi dari kesetiaan manusia dalam menjalankan
tugasnya sebagai pengelola yang dipercayakan oleh Tuhan.

Konsep "stewardship" atau tanggung jawab pengelolaan menjadi inti dari pandangan
iman Kristen terhadap penjagaan lingkungan. Hal ini mendorong manusia untuk merenungkan
tindakan mereka terhadap alam semesta, menghindari penggunaan teknologi yang merusak, dan
mengadopsi solusi berkelanjutan yang sejalan dengan nilai-nilai etika Kristen.

Dalam penjagaan lingkungan dengan perkembangan teknologi, iman Kristen


mengingatkan kita akan hakikat ciptaan Tuhan yang perlu dihormati dan dilestarikan.
Pemahaman akan tanggung jawab ini mendorong kita untuk berperan aktif dalam melindungi
lingkungan. Dengan memadukan nilai-nilai moral Kristen dan perkembangan teknologi, kita
dapat menciptakan dunia yang lebih harmonis, lestari, dan memuliakan Tuhan, serta melayani
kemanusiaan secara menyeluruh. Oleh karena itu, penjagaan lingkungan dalam era teknologi
tidak hanya menjadi isu teknis, tetapi juga menjadi panggilan moral yang dijalankan dalam
wujud kasih dan tanggung jawab terhadap ciptaan Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai