Anda di halaman 1dari 11

Islamic Insights 2018; Vol. xx No. x, Month 201x, pp.

x-xx
ISSN:
DOI:
Cite this as:
Author 1, Author 2. Title of Manuscript. Islamic Insights Journal. 201x: Vol. xx(x): PP x - xx.

Kajian Konsep Agroekologi Dalam Perspektif


Agama Islam Untuk Mengatasi Kerusakan
Lingkungan Di Bidang Pertanian

Abstrak Penerapan teknologi pertanian yang dilakukan oleh manusia telah membawa dampak serius
berupa pencemaran air, udara, dan tanah yang telah mengganggu keseimbangan ekosistem. Nilai agama
menjadi ilmu sangat penting untuk menciptakan kesadaran pada manusia sebagai khalifah di muka bumi
yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap pemeliharaan lingkungan. Konsep agroekologi yang dikaji
dalam studi ini mampu menciptakan keseimbangan lingkungan karena menerapkan konsep sosial dan
interaksinya dengan komponen ekosistem, sehingga dalam penerapannya dapat tercipta hubungan
harmonis antara Tuhan, manusia, dan alam. Berdasarkan hasil studi literatur, terdapat beberapa konsep
agroekologi yang dapat diterapkan di Indonesia antara lain sistem konservasi organisme (sistem refugia),
sistem konservasi udara (teknik forest gardening), sistem konservasi tanah (biochar, mulsa organik), dan
sistem konservasi air (sistem filtrasi-adsorpsi, teknologi fitoremediasi). Penerapan konsep tersebut sejalan
dengan yang dikelompokkan dalam Al-Qur’an yaitu ekologi bumi (QS. Al-Baqarah: 164), lingkungan
hidup (QS. al-A‘rāf: 24), ekosistem bumi (QS. al-Naḥl: 15), dan konsep daur ulang (QS. al-Hajj: 5).
Selain itu, penerapan konsep agroekologi juga ditemukan pada HR Al-Baihaqi dalam Sunanul Kubra
17904 Jilid 9 mengenai larangan menebang pohon. Hal ini menunjukkan bahwa konsep agroekologi
dalam agama islam dipandang sebagai konsep yang sangat penting dan berpotensi untuk
diimplementasikan dalam mengatasi masalah lingkungan, khususnya di bidang pertanian.

Kata kunci: Agroekologi, Islam, Kerusakan Lingkungan

1. Latar Belakang
Penerapan teknologi di era revolusi karbamat dan piretroid yang dapat
industri saat ini telah membawa banyak terakumulasi pada tanaman sehingga apabila
perubahan pada lingkungan dan mahkluk dikonsumsi oleh manusia maka dapat
hidup. Perubahan tersebut sangat terasa menimbulkan gangguan kesehatan pada
dengan maraknya penggunaan pupuk manusia. Permasalahan akibat penggunaan
anorganik (pestisida) secara besar-besaran di pestisida bukanlah permasalahan biasa, karena
bidang pertanian yang dapat menyebabkan keracunan akibat pestisida di Indonesia
sejumlah permasalahan serius antara lain (a) menurut WHO jumlahnya telah mencapai 771
lahan pertanian atau perkebunan mengalami kasus (Vutrianingsih et al., 2020). Di samping
kerusakan struktur baik secara biologi, fisik, itu, penggunaan pestisida juga dapat
maupun kimia; (b) unsur hara di dalam tanah mengganggu kehidupan organisme di dalam
semakin berkurang sehingga hal ini tanah salah satunya organisme yang berperan
mengganggu pertumbuhan dan produksi dalam proses penyerbukan. Menurut
tanaman; (c) kualitas air menjadi menurun Soesanthy & Trisawa (2011) penggunaan
karena pestisida mengandung logam berat pestisida dengan dosis yang tidak tepat dapat
seperti timbal (Pb), cadmium (Cd), kromium membunuh penyerbuk salah satunya lebah
(Cr), mangan (Mn), dan lain-lain (Mahendra madu (Apis mellifera Linnaeus) yang
et al., 2018); (d) merusak kesehatan karena merupakan serangga penyerbuk (pollinator)
pupuk anorganik mengandung residu yang mampu meningkatkan hasil biji pada
golongan organokhlorin, organophosfat, tanaman sebesar 58,86% (Chiari et al., 2005

Received, Month xx, 201x Revised, Month xx, 201x Accepted, Month xx, 201x
Islamic Insights 2018; Vol. xx No. x, Month 201x, pp. x-xx
ISSN:
DOI:
Cite this as:
Author 1, Author 2. Title of Manuscript. Islamic Insights Journal. 201x: Vol. xx(x): PP x - xx.
dalam Rahayu et al., 2018). Ini artinya penguatan sosioagraris. Melalui penerapan
penggunaan bahan kimia perlu diminalisir agroekologi, berbagai negara seperti Brazil,
sejak dini agar keseimbangan ekosistem tetap Meksiko, Amerika Tengah, dan Kuba mampu
terjaga. memulihkan ketergantungan lokal dan
Penerapan teknologi lainnya seperti melestarikan serta meregenerasi sumber daya
traktor sejatinya memudahkan para petani alam (SDA) yang lebih baik (Altieri &
untuk menghemat biaya produksi, tenaga, dan Toledo, 2011). Di Indonesia sendiri, konsep
waktu dalam kegiatan penanaman. Akan agroekologi masih belum banyak diterapkan.
tetapi, penggunaan bahan bakar fosil pada Padahal, Indonesia adalah negara yang
traktor menghasilkan emisi yang dapat mayoritas penduduknya beragama Islam,
mencemari udara. Hal ini menunjukkan sehingga sudah seharusnya penerapan
bahwa penerapan teknologi kurang agroekologi diimplementasikan bersamaan
mengedepankan pentingnya konsep ekologi dengan nilai-nilai agama. Dengan demikian
dan kurangnya kesadaran manusia itu sendiri dalam tulisan ini, kami akan mengkaji
terhadap implementasi nilai-nilai agama di berbagai aplikasi agroekologi untuk pertanian
lingkungan sehingga kurang sejalan dengan dan perkebunan berkelanjutan di Indonesia
hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam. sehingga dalam penerapannya tercipta
Padahal, manusia sebagai aktor yang spiritualisas berupa kesadaran umat manusia
membuat, mengembangkan, dan menerapkan untuk melindungi lingkungan serta makhluk
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) hidup dari kerusakan akibat ulah manusia
seharusnya memiliki kesadaran penuh berdasarkan sudut pandang Islam.
terhadap tanggung jawabnya dalam
memelihara bumi dari kerusakan lingkungan 2. Metodologi
sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an
surat Al-Baqarah ayat 30: “Ingatlah ketika Metode yang digunakan dalam
Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: penelitian ini yaitu studi pustaka
"Sesungguhnya aku hendak menjadikan dengan menelaah menggunakan
seorang khalifah di muka bumi." mereka metode analisis deskriptif dari 31
berkata: "Mengapa Engkau hendak jurnal terkait konsep agroekologi dan
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang kaitannya dengan nilai-nilai Islam.
akan membuat kerusakan padanya dan Informasi dan data sekunder yang
menumpahkan darah, Padahal Kami diperoleh kemudian dikompulasi,
Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dianalisis, dan disimpulkan sehingga
dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: dapat diperoleh informasi yang
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang diperlukan sebagai solusi untuk
tidak kamu ketahui”. mengatasi kerusakan lingkungan
Agroekologi adalah sebuah ilmu yang melalui penerapan konsep
mendepankan konsep sosial dan prinsip- agroekologi yang ramah
prinsip manajemen sistem pertanian dan lingkungan.
perkebunan dengan tujuan untuk
mengoptimalkan interaksi antara tanaman, 3. Hasil dan Diskusi
hewan, manusia, dan lingkungan dalam 3.1 Perspektif Agroekologi dan Nilai-Nilai
menjaga dan meningkatkan keanekaragaman Agama Islam
hayati (Nannipieri et al., 2002 dalam
Srinivasan et al., 2020). Praktek dan strategi Perspektif agama mampu
agroekologi di lingkungan dapat dilakukan menyelesaikan masalah ekologis
melalui penerapan sistem pertanian seperti sumber-sumber krisis
(monokultur, polikultur dan lain-lain), rotasi lingkungan dan kerusakan alam dari
tanaman, mulching, dan lain-lain (Amir, & akarnya yaitu dari sudut pandang
Laila 2021). Aplikasi agroekologi tidak kesadaran manusia karena hal itu
sekedar mampu menciptakan dampak positif sangat menentukan cara hubungan
terhadap lingkungan secara signifikan, tetapi manusia dengan alam dan Tuhan.
juga berdampak positif terhadap penguatan Dengan adanya nilai-nilai agama,
ekonomi skala mikro maupun makro, dan manusia akan memiliki kepekaan

Received, Month xx, 201x Revised, Month xx, 201x Accepted, Month xx, 201x
Islamic Insights 2018; Vol. xx No. x, Month 201x, pp. x-xx
ISSN:
DOI:
Cite this as:
Author 1, Author 2. Title of Manuscript. Islamic Insights Journal. 201x: Vol. xx(x): PP x - xx.
dalam mengatasi masalah lingkungan karbondioksida melalui bantuan sinar
dan kemampuannya untuk cahaya matahari untuk menghasilkan
melestarikan alam (Rodin, 2017). Di glukosa dan oksigen. Oksigen ini
dalam agama islam, terdapat banyak merupakan kebutuhan paling vital
perintah bagi umat manusia untuk bagi makhluk hidup khususnya
memelihara keseimbangan ekologis, manusia, hewan, dan tumbuhan untuk
salah satunya adalah perintah untuk bernafas, membangun kekebalan
menanam pohon dan larangan tubuh, proses metabolisme, dan lain-
penebangan lain. Menurut Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
* Corresponding author: Deva Dirgantina atau KLHK (2021), pohon yang keras
devadirgantina92@gmail.com akan menghasilkan oksigen dalam
Published online at http://islamicinsights.ub.ac.id/2018- 1
Copyright © 2018 PSP2M UB Publishing. All Rights Reserved jumlah yang besar dan satu pohon
rata-rata menghasilkan oksigen 1,2
kilogram/hari. Sementara manusia
pohon secara sembarangan yang disebutkan membutuhkan oksigen sekitar 0,5
pada Hadits Riwayat al-Baihaqi dalam kilogram/hari.
Sunanul Kubra 17904 Jilid 9 Halaman 91
yaitu “dan janganlah membunuh perempuan, Berdasarkan data tersebut,
anak-anak kecil, orang-orang lanjut usia, dan dapat dibayangkan apabila pohon di
jangan menebang pohon, memangkas kurma, muka bumi semakin berkurang, maka
atau pun menghancurkan rumah manusia tidak dapat melakukan
(bangunan)”. Anjuran larangan menebang aktivitasnya secara optimal karena
pohon dapat memberi dampak positif terhadap tubuhnya kekurangan oksigen,
lingkungan, berdasarkan penelitian yang sehingga peranan agoekologi sangat
dilakukan P. Lynch dalam F. Putri & Faqih, diperlukan di era saat ini untuk
(2018) menyatakan bahwa 1 ton CO2 dapat memulihkan ekosistem yang tidak
diserap oleh ±175 pohon. Inilah mengapa stabil. Langkah-langkah yang dapat
berdasarkan Hadits Shahih Bukhari Juz 8, dilakukan antara lain:
halaman: 385, hadits nomor: 2320 3.1.1 Sistem Konservasi Organisme
menyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam bersabda: “Tidaklah seorang Sistem konservasi organisme
muslim menanam sebuah pohon atau sebuah merupakan suatu upaya perlindungan
tanaman, kemudian dimakan oleh burung, organisme yang sangat penting
manusia, atau binatang, melainkan ia akan dilakukan untuk menjaga kestabilan
mendapat pahala sedekah”. Hal itu ekosistem khusunya organisme yang
membuktikan bahwa menjaga lingkungan berperan di bidang pertanian. Upaya
merupakan salah satu langkah penting dalam yang dapat dilakukan antara lain:
menjaga keseimbangan ekologis dan
melindungi lingkungan dari berbagai bencana a. Sistem Refugia
seperti pemanasan global, longsor, banjir, dan Sistem refugia adalah upaya
lain-lain. pengelolaan tanaman pertanian secara terpadu
berupa teknik pengendalian hama yang
Air juga menjadi komponen mengedepankan agroekosistem melalui
penting yang menjamin penanaman tanaman hias di lahan pertanian
keseimbangan ekologis untuk yang berperan sebagai tempat mikrohabitat
keberlangsungan hidup seluruh bagi Organisme Pengganggu Tumbuhan
makhluk hidup di bumi ini mulai dari (OPT) sekaligus menyediakan sumber pakan
organisme yang bersifat mikro bagi organisme tersebut (Gambar 1). Tanaman
maupun makro. Allah Subhanahu Wa hias yang paling banyak digunakan adalah
Ta’ala membuktikan kekuasaan-Nya bunga matahari (Helianthus annuus), wijen
mengenai air dalam proses (Sesamum indicum), bunga kertas (Zinnia
fotosintesis dimana air digunakan elegans), kenikir (Cosmos caudatus), bunga
oleh tumbuhan bersamaan dengan jengger ayam (Celosia cristata), bunga

Received, Month xx, 201x Revised, Month xx, 201x Accepted, Month xx, 201x
Islamic Insights 2018; Vol. xx No. x, Month 201x, pp. x-xx
ISSN:
DOI:
Cite this as:
Author 1, Author 2. Title of Manuscript. Islamic Insights Journal. 201x: Vol. xx(x): PP x - xx.
jengger ayam kipas (Celosia plumosa) bunga ekstrak tersebut pada tanaman kacang
tahi ayam (Tagetes sp), dan lain-lain. Menurut polong yang dilakukan Merwad
penelitian yang dilakukan oleh Keppel et al., (2018) ternyata mampu meningkatkan
(2012), tanaman refugia terbukti memiliki pertumbuhan yang lebih signifikan
peran ekologi (status fungsional) bagi habitat pada tinggi tanaman, panjang
serangga herbivor (54,14 %), polinator (28,72 tanaman, panjang akar, jumlah
%), dan predator (17,13 %). Penerapan sistem kacang, klorofil (a, b), karotenoid,
ini telah dilakukan di sejumlah daerah di hasil kacang polong yang lebih segar
Indonesia salah satunya di Desa Pemulutan dan kandungan protein. Hal ini terjadi
Ulu, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan karena ekstrak daun kelor
Ilir, Sumatera Selatan dan hasilnya mengandung senyawa zeatin,
memberikan pengaruh nyata berupa dihydrozeatin dan isopentiladenine
peningkatan hasil produksi padi sebesar yang dapat mempercepat
15,1% (Sakir & Desinta, 2019). Penggunaan pertumbuhan tanaman terutama pada
sistem ini dapat menekan ketergantungan para tanaman.
petani terhadap penggunaan pestisida yang
tidak ramah lingkungan dan menyebabkan 3.1.2 Sistem Konservasi Udara
dampak negatif terutama bagi kesehatan Konservasi erat kaitannya
manusia. dengan manajemen ekosistem
(lingkungan) sehingga makna
konservasi yang sesungguhnya
menurut IUCN (1968) adalah
manajemen udara, air, tanah, dan
organisme hidup agar tercapai
kualitas kehidupan manusia yang
lebih baik. Udara merupakan SDA
yang keberadaannya sangat penting
bagi kehidupan manusia serta
makhluk hidup lainnya sehingga
Gambar 1. Sistem Refugia di Kalimantan
harus dijaga dan dipelihara kelestarian
Timur (Sumber:
http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/) fungsinya.

b. Penerapan Pupuk Hayati Terlebih di era maraknya


(Biofertilizer)\ pembangunan saat ini, lahan pertanian
semakin menyempit akibat terjadinya
Penggunaan pupuk hayati di alih fungsi lahan menjadi kawasan
bidang pertanian maupun perkebunan industri. Di samping itu, pabrik-
merupakan langkah penting yang pabrik yang berdiri di sekitar lahan
tidak sekedar memberikan dampak pertanian mengakibatkan
positif bagi lingkungan, tetapi bagi pertumbuhan dan produksi tanaman
manusia itu sendiri baik dari sisi terhambat akibat polutan yang
kesehatan maupun ekonomi. dihasilkan dari cerbong pabrik
Penelitian yang dilakukan oleh Putri tersebut. Upaya konservasi udara
et al., (2020) menunjukkan bahwa dapat dilakukan dengan cara yang
penggunaan biofertilizer seperti mudah dan murah salah satunya
pupuk kompos jerami mampu melalui penerapan konsep “teknik
menghasilkan pertumbuhan dan forest gardening”.
produksi tanaman mentimun yang
lebih baik jika dibandingkan tanaman
yang tidak diberikan pupuk tersebut.
Di samping itu, tanaman lain yang
berpotensi digunakan untuk
mengendalikan hama yaitu ekstrak
daun kelor. Hasil penyemprotan

Received, Month xx, 201x Revised, Month xx, 201x Accepted, Month xx, 201x
Islamic Insights 2018; Vol. xx No. x, Month 201x, pp. x-xx
ISSN:
DOI:
Cite this as:
Author 1, Author 2. Title of Manuscript. Islamic Insights Journal. 201x: Vol. xx(x): PP x - xx.
model ini dapat menjadi model
pertanian, perkebunan, dan
pembangunan lahan berkelanjutan.

Di samping memberikan
dampak positif terhadap lingkungan,
model ini memberikan dampak positif
terhadap perekonomian masyarakat.
Hal tersebut telah diwujudkan oleh
Gambar 2. Ilustrasi Penerapan Sistem salah satu daerah di Indonesia yaitu
Forest Garden Jasman (2020)
Desa Sidodadi Kecamatan Pesawaran
Teknik forest gardening adalah yang berbatasan dengan Tahura Wan
sistem optimalisasi pengelolaan lahan Abdul Rahman. Petani di daerah
(pertanian, perkebunan, dan lain-lain) tersebut telah menerapkan teknik
untuk mengatasi kendala keterbatasan forest gardening pada lahan
lahan dengan memegang prinsip perkebunannya yang ditanami lebih
“pengembangan lahan terbatas seperti dari 7 komposisi tanaman dengan
halnya hutan” sehingga membuat tanaman utama pisang dan kakao dan
lahan kosong maupun terbatas tanaman lainnya yaitu cengkeh, cabai,
menjadi lebih lebat dan rimbun oleh pinang, sirsak, mangga, rambutan,
pepohonan. Sistem ini mampu durian, kelapa, kemiri, duku, jengkol,
mengurangi penguapan air serta petai, alpukat, pala, sukun, aren,
mengendalikan sinar matahari yang bayur dan cempaka. Hasilnya
mencapai permukaan tanah menunjukkan bahwa pendapatan
berlebihan karena dalam konsep petani meningkat dengan pendapatan
penerapannya menurut Jasman (2020) tertingginya mencapai rata-rata Rp.
dapat dengan memanfaatkan variasi 21.640.777/keluarga/tahun
ketinggian tanaman yang beragam (Ungirwalu et al., 2019).
(tanaman kanopi, subkanopi, semak-
3.1.3 Sistem Konservasi Tanah
semak, herbal, ground-cover, umbi,
dan tanaman menjalar). Sistem konservasi tanah
merupakan sistem pengelolaan lahan
Tanaman dengan ketinggian melalui manajemen tanah yang tepat
tertentu dapat mengisi ruang-ruang dan ramah lingkungan agar tercapai
kosong pada lahan pertanian sehingga sustainable agriecologycal.
pengunaan lahan menjadi lebih Sebagaimana diketahui bahwa
optimal. Penerapan sistem ini masih penggunaan mekanisasi pertanian
sangat asing bagi para petani di seperti traktor dan juga alat pengolah
Indonesia. Akan tetapi, penelitian tanah lainnya telah memberikan
yang dilakukan oleh Pramulya et al., kemudahan bagi para petani berupa
(2021) menunjukkan bahwa sistem pengolahan tanah yang intensif,
Agroforestri berbasis forest efisiensi tenaga, pengurangan biaya
gardening yang diterapkan pada produksi, dan mempercepat kegiatan
tanaman kopi dengan tanaman fiksasi pengelolaan tanah dalam persiapan
N seperti lamtoro (Leucaena penanaman. Akan tetapi, penggunaan
leucocephala) dan jenis tanaman traktor di atas permukaan tanah secara
lainnya (kayu, buah-buahan dan terus menerus dapat menimbulkan
rerumputan) berhasil memberikan dampak negatif bagi tanah berupa
banyak manfaat ekologi berupa penurunan porositas tanah yang
penurunan emisi melalui penyerapan mengakibatkan kualitas tanah
karbon, tercapainya kecukupan menurun karena ruang pori dalam
nitrogen pada semua tingkatan luas tanah semakin memadat dan berat isi
lahan, dan nutrisi tanaman tercukupi. tanah menjadi meningkat (Nita et al.,
Berdasarkan penelitian tersebut, 2015). Oleh karenanya, upaya

Received, Month xx, 201x Revised, Month xx, 201x Accepted, Month xx, 201x
Islamic Insights 2018; Vol. xx No. x, Month 201x, pp. x-xx
ISSN:
DOI:
Cite this as:
Author 1, Author 2. Title of Manuscript. Islamic Insights Journal. 201x: Vol. xx(x): PP x - xx.
pengelolaan tanah secara intensif dan serasah eceng gondok, dan lain-lain.
tanpa merusak kualitas tanah dapat Pemanfaatan mulsa organic yang
dilakukan dengan cara penerapan: dikombinasikan dengan pupuk
kandang menurut penelitian yang
a. Biochar dilakukan oleh Ramli et al., (2016)
memberikan pengaruh sangat nyata
Biochar merupakan suatu zat terhadap perubahan sifat fisik tanah
arang kayu berpori yang sering yang lebih baik berdasarkan
dikenal agri-char. Biochar dapat parameter agregat tanah, bobot isi
diperoleh dari pemanfaatan limbah tanah, kadar air kapasitas lapang dan
jerami dan sekam padi, jerami jagung, porositas tanah. Selain itu, penerapan
cangkang dan tandan kosong kelapa sistem ini telah dilakukan oleh para
sawit, serbuk gergaji, dan lain-lain. petani di lahan Pasir Pantai Buge
Pemanfaatan bahan organik sebagai dengan memanfaatkan mulsa sekam
biochar mampu meningkatkan padi ternyata mampu memberikan
kesuburan tanah secara kimiawi, fisik, peningkatan pada hasil produksi benih
dan biologis. Biochar juga memiliki kacang hijau sebesar 13,32%, mampu
kemampuan untuk memperbaiki tanah meningkatkan produksi benih kacang
dalam meningkatkan pH, hijau sebesar 11,14% untuk
mempertahankan unsur hara, dan penggunaan mulsa eceng gondok, dan
memberikan lebih banyak nutrisi bagi benih kacang hijau yang dihasilkan
tanaman, menjaga keseimbangan memiliki kualitas yang lebih tinggi.
karbon-nitrogen, menjaga Hasil ini lebih baik jika dibandingkan
ketersediaan air, meningkatkan tanpa menggunakan mulsa organik
aktivitas biota di dalam tanah dalam (Yusuf et al., 2015). Keuntungan lain
hal penyediaan habitat yang baik bagi dengan menerapkan sistem ini dalam
mikroba tanah dan mengurangi penelitian yang dilakukan oleh
pencemaran (Maftu'ah & Nursyamsi, Permana et al., (2017) yaitu mampu
2015; Santi & Goenadi, 2012). meningkatkan populasi bakteri,
Penelitian yang dilakukan oleh Rauf populasi jamur, dan kandungan unsur
et al., (2020) menunjukkan bahwa hara makro yang ada di rhizosfer
pemberian biochar sisa tanaman tanaman kedelai.
kelapa sawit secara nyata mampu
menurunkan bobot isi dan 3.1.4 Sistem Konservasi Air
meningkatkan porositas tanah
khususnya tanah ultisols yang lebih Air merupakan sumber utama
baik. Selain memberikan pengaruh bagi keberlangsungan produktivitas
yang baik bagi tanah, pemanfaatan pertanian. Pencemaran logam berat
biochar dari pangkasan tanaman yang berasal dari pestisida maupun
Gamal (Gliricidia sepium) dan kegiatan industri lainnya dapat
brangkasan jagung mampu mempengaruhi sumber air bagi
meningkatkan hasil jagung dengan kegiatan pertanian. Sumber air
rata-rata bobot biji jagung pipilan pertanian berasal dari sistem irigasi
kering sebesar 31,46% dan bobot baik dari sistem
kering brangkasan jagung sebesar irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi
64,34% (Mateus et al., 2017). air bawah tanah, irigasi pompa,
maupun irigasi tambak. Upaya yang
b. Mulsa Organik dapat dilakukan untuk menjaga
maupun memulihkan sumber air yang
Penggunaan mulsa plastik tercemar dapat dilakukan melalui
dapat diganti dengan mulsa organik penerapan:
dengan memanfaatkan limbah jerami
padi, daun pisang, sabut kelapa, ki a. Sistem Instalasi Pengolahan Air
rinyuh (Chromolaena odorata), Limbah Berbasis Kearifan Lokal
serasah daun bambu, serasah jagung,

Received, Month xx, 201x Revised, Month xx, 201x Accepted, Month xx, 201x
Islamic Insights 2018; Vol. xx No. x, Month 201x, pp. x-xx
ISSN:
DOI:
Cite this as:
Author 1, Author 2. Title of Manuscript. Islamic Insights Journal. 201x: Vol. xx(x): PP x - xx.
Sistem filtrasi-adsorpsi dijadikan sebagai media penyerap dan
(penyaringan dan penyerapan) penyaring logam berat (Sembiring,
merupakan sistem instalasi 2003). Apabila bahan tersebut sulit
pengolahan air limbah yang mampyu didapatkan maka dapat digantikan
menyerap logam berat sehingga dapat dengan bahan lain yang memiliki
dihasilkan air bersih yang layak potensi sebagai arang atau karbon
digunakan kembali. Sistem ini aktif salah satunya melalui
bersifat ramah lingkungan dan tidak pemanfaatan limbah organik seperti
memerlukan biaya yang cukup mahal tempurung kelapa, bonggol jagung,
dalam pembangunannya karena dalam ampas tebu, dan lain-lain seperti pada
prosesnya menggunak bahan-bahan tabel 1. Berdasarkan kajian ilmiah,
yang ramah lingkungan seperti bata, bahan-bahan tersebut mampu
ijuk, arang aktif, pasir, dan kerikil. menyerap logam dengan persentase
Bahan baku tersebut digunakan yang tinggi dan telah memenuhi
karena selain mudah didapatkan juga syarat Standar Industri Indonesia (SII)
memiliki serat yang bersifat kuat, pori No. 0258-79 berdasarkan parameter
atau rongga yang teratur, dan peneltian kadar air (maksimal 10%),
beberapa bahan mengandung kadar abu (maksimal 25%), dan daya
lignoselulosa (lignin dan selulosa) serap iodin (minimal 20%).
yang tinggi sehingga sangat efektif

Tabel 1. Jenis Karbon Aktif yang Sesuai SII No. 0258-79

Adsorben Karbon Aktif Daya Serap Logam Kesesuaian SII


Berat
Ampas teh Besi (Fe) 80,78% dan Kadar air 2,52%
Timbal (Pb) 93,75% Kadar abu 1,05%
Daya serap MB 10,9525
mg/L
(Fernianti, 2018)
Ampas tebu Besi 95% dan Kobalt Kadar air 2,28%
(Co) 98% Kadar abu 0,63%
(Sarah, 2018) Daya serap Iodin 22,6%
(Fitrani, 2015)
Bonggol jagung Timbal (Pb) dan Kadar air 1,64%
Kromium (Cr) Kadar abu 24,6%
Daya serap iodin 98,19%
(Rengga et al., 2019)
Tempurung kelapa Fenol 99, 745% Kadar air 0,382-1,619%
Kadar abu 2,28-7,79%
Daya serap Iodin 448,02-
1599,72 mg/g
(Pambayun et al., 2013)

Model pengolahan air limbah berbasis ketersediaan bahan-bahan yang digunakan


sistem filtrasi-adsorpsi sangat cocok dalam prosesnya sangat melimpah di
dikembangkan di Indonesia karena Indonesia.

Received, Month xx, 201x Revised, Month xx, 201x Accepted, Month xx, 201x
Islamic Insights 2018; Vol. xx No. x, Month 201x, pp. x-xx
ISSN:
DOI:
Cite this as:
Author 1, Author 2. Title of Manuscript. Islamic Insights Journal. 201x: Vol. xx(x): PP x - xx.

Gambar 3. Ilustrasi Rancangan Teknologi Filtrasi-Adsorpsi (Setyobudiarso & Yuwono, 2014)

b. Penanaman Tanaman Fitoremediasi


Fitoremediasi merupakan suatu
teknik rehabilitasi sumber air maupun
lahan pertanian yang tercemar logam
berat dengan cara mamanfaatkan
tanaman tertentu yang memiliki
kemampuan sangat tinggi untuk
mengangkut berbagai bahan
pencemar yang ada (multiple uptake
hyperaccumulator plant) sehingga air
maupun lahan pertanian kualitasnya
tetap terjaga (Sa’ad et al., 2010).
Tanaman berpotensi ditanam ialah
tumbuhan akuatik seperti Pistia
stratiotes dan Salvinia molesta karena
mampu menurunkan logam berat
tembaga (Cu) sebesar 94% pada
konsentrasi 2 ppm (Baroroh et al., Gambar 4. Aplikasi Tanaman Eceng Gondok
2018), tanaman melati air Sebagai Fitoremediasi Logam Berat (Rezania et
(Echinodorus palaefolius) mampu al., 2015)
menurunkan timbal (Pb) sebesar
81,72% (Caroline & Moa, 2015), 4. KESIMPULAN
tumbuhan kayu apu mampu Konsep agorekologi sangat
menurunkan limbah torium (Th) sejalan dengan ajaran Islam yang
sebesar 96,2 dimana limbah tersebut mengajarkan manusia sebagai
merupakan limbah radioaktif khalifah di muka bumi untuk menjaga
pemancar alfa yang sangat lingkungan dan keseimbangan
membahayakn lingkungan dan ekosistem melalui penerapan sistem
makhluk hidup (Soheti, 2020), konservasi organisme berupa sistem
kiambang (Pistia stratiotes) mampu refugia yang memanfaatkan tanaman
menurunkan logam krom (cr) (Izzah hias untuk pengendalian OPT, sistem
et al., 2017), dan lain-lain. konservasi udara berupa teknik forest
gardening yang dapat direalisasikan
di lahan pertanian yang sempit dan

Received, Month xx, 201x Revised, Month xx, 201x Accepted, Month xx, 201x
Islamic Insights 2018; Vol. xx No. x, Month 201x, pp. x-xx
ISSN:
DOI:
Cite this as:
Author 1, Author 2. Title of Manuscript. Islamic Insights Journal. 201x: Vol. xx(x): PP x - xx.
berdekatan dengan kawasan industri Seminar Nasional Sains Dan Teknologi
sebagai sumber pencemaran udara Terapan III, Vol. 10, Page 733–744.
yang dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman, sistem konservasi tanah Fitriani, N, I. (2015), “Uji Keefektifan
berupa penggunaan biochar dan Adsorben Dari Ampas Tebu Berbentuk
mulsa organik untuk meningkatkan Effervescent Untuk Mereduksi Ion
unsur hara di dalam tanah dan Logam Krom Dalam Limbah Cair
menjaga porositas tanah agar tetap Industri Cair Industri Batik”, Skripsi.
subur, dan sistem konservasi air Teknik Kimia, Institut Teknologi
berupa sistem filtrasi-adsorpsi melalui Sepuluh November, Surabaya.
pemanfaatan limbah organik yang
berpotensi dijadikan karbon aktif dan Fernianti, Dewi. (2018), “Karbonisasi Ampas
penerapan tanaman fitoremediasi di Teh Yang Sudah Diseduh Dan Aktifasi
perairan yang tercemar limbah logam Menggunakan Asam Sulfat (H2SOa4).”
berat. Konsep agroekologi ini dapat Jurnal Distilasi, Vol. 3, Page 10–15,
diterapkan di Indonesia dan telah Palembang.
memberikan pengaruh nyata dalam Keppel. G, Niel. K.P.V, Johnson. G.W, Yates
mengatasi kerusakan lingkungan yang C. J, Byrnem, Mucina L, Schut A. G.T,
terjadi saat ini akibat penggunaan Hopper S.D, and Franklin S.E. (2012),
teknologi yang tidak ramah “Refugia: identifying and understanding
lingkungan. Di samping itu, konsep safe havens for biodiversity under
agroekologi juga dapat memberikan climate change”, Global Ecology and
pengaruh nyata terhadap peningkatan Biogeography. Vol. 21, Page 393-404.
ekonomi para petani di bidang Izzah, I., Suprianto, & Wardiah. (2017),
pertanian maupun perkebunan. “Kiambang (Pistia stratiotes) Sebagai
DAFTAR PUSTAKA Agen Fitoremediasi Logam Krom (Cr)”,
Prosiding Seminar Nasional Biotik, Vol.
Altieri, M. A., & Toledo, V. M. (2011), “The 4, Page 324–330. Banda Aceh.
agroecological revolution in Latin
America: Rescuing nature, ensuring food Jasman, N, S. (2020), “Implementasi Teknik
sovereignty and empowering peasants”, Forest Gardening Sebagai Penunjang
Journal of Peasant Studies, Vol. 38, Pengembangan Budidaya Jeruk dan
Page 587–612. Buah Subtropika pada Lahan Terbatas
di Indonesia”,
Amir, K., & Laila, K. (2021), “Paradigms of http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/f
agriculture. In Woodhead Publishing orest-gardening/Diakses pada 30
Series in Food Science, Technology and September 2021 Pukul 13.00 WIB.
Nutrition, Rethinking Food and
Agriculture”, Woodhead Publishing, Maftu’ah, E. dan D. Nursyamsi. (2015),
Page 181-218, United Kingdom. “Potensi berbagai Bahan Organik Rawa
sebagai Sumber Biochar”, Seminar
Baroroh, F., Handayanto, E., & Irawanto, R. Nasional Masyarakat Biodiv Indonesia.
(2018), “Fitoremediasi air tercemar Vol. 1, Page 776-781.
tembaga (Cu) menggunakan Salvinia
molesta dan Pistia stratiotes serta Mahendra, R., Siaka, I. M., & Suprihatin, I.
pengaruhnya terhadap pertumbuhan Ek. (2018), “Bioavailabilitas Logam
tanaman Brassica rapa”, Jurnal Tanah Berat Pb Dan Cd Dalam Tanah”,
Dan Sumberdaya Lahan, Vol. 5, Page Ecotrophic, Vol. 12, Page 42–49.
689–700, Malang. Mateus, R., Kantur, D., & Moy, D. A. N. L.
Caroline, J., & Moa, G. A. (2015), M. (2017), “Pemanfaatan Biochar
“Fitoremediasi Logam Timbal (Pb) Limbah Pertanian sebagai Pembenah
(Echinodorus palaefolius) Pada Industri Tanah untuk Perbaikan Kualitas Tanah
Peleburan Tembaga dan Kuningan”, dan Hasil Jagung di Lahan Kering

Received, Month xx, 201x Revised, Month xx, 201x Accepted, Month xx, 201x
Islamic Insights 2018; Vol. xx No. x, Month 201x, pp. x-xx
ISSN:
DOI:
Cite this as:
Author 1, Author 2. Title of Manuscript. Islamic Insights Journal. 201x: Vol. xx(x): PP x - xx.
Utilization of Agricultural Biochar Putri, F., & Faqih, M. (2018), “Harvesting
Waste as Soil Conditioner for pada Apartemen untuk Mengurangi
Improved”, Jurnal Agrotrop, Vol. 7, Fenomena Urban Heat Island di
Page 99–108, Bali. Jakarta”, Jurnal Sains Dan Seni Its, Vol.
7, Page 86–90, Surabaya.
Merwad, A. R. M. A. (2018), “Using Moringa
oleifera extract as biostimulant Putri, S. R., Hendarto, K., Karyanto, A., &
enhancing the growth, yield and Ginting, Y. C. (2020), “Pengaruh
nutrients accumulation of pea plants”, Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan
Journal of Plant Nutrition, Vol. 41, Page Kompos Jerami Serta Aplikasi Pupuk
425–431. Hayati Bio Max Grow (Bmg) Pada
Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman
Nita, C. E., Siswanto, B., & Utomo, W. H. Mentimun (Cucumis sativus L.)”. Jurnal
(2015), “Pengaruh Pengolahan Tanah Agrotek Tropika, Vol. 8, Page 123,
Dan Pemberian Bahan Organik (Blotong Lampung.
Dan Abu Ketel) Terhadap Porositas
Tanah Dan Pertumbuhan Tanaman tebu Rahayu, S. K., Supriyadi, S., Supriyono, S.,
Pada Ultisol”, Jurnal Tanah Dan Wijayanti, R., Putri, R. B. A., & Putri,
Sumberdaya Lahan, Vol. 2, Page 119– R. B. A. (2018), “Keanekaragaman
127, Malang. serangga pengunjung bunga pada
tanaman tumpang sari kedelai dengan
Pambayun, Gilar S., Remigius Y.E. Yulianto, tanaman orok-orok (Crotalaria juncea)”.
M. Rachimoellah, and Endah M.M. Jurnal Entomologi Indonesia, Vol. 15,
Putri. (2013), “Hidrolisis Pentosan Page 23, Bogor.
Menjadi Furfural Dengan Katalisator
Asam Sulfat Untuk Meningkatkan Ramli, A.K.Paloloang, & U.A.Rajamuddin.
Kualitas Bahan Bakar Mesin Diesel”, (2016), “Perubahan Sifat Fisik Tanah
Teknik Pomits, Vol. 2, Page 116–20, Akibat Pemberian Pupuk Kandang Dan
Medan. Mulsa Pada Pertanaman Terung Ungu
Permana, I., Atmaja, I., & Narka, I. (2017), (Solanum melongena), Entisol, Tondo
“Pengaruh Sistem Pengolahan Tanah Palu”. E-J. Agrotekbis, Vol. 4, Page
Dan Penggunaan Mulsa Terhadap 160–167, Sulawesi Tengah.
Populasi Mikroorganisme Dan Unsur
Hara Pada Daerah Rhizosfer Tanaman Rauf, A., Supriadi, S., Harahap, F. S., &
Kedelai (Glycine Max L.)”, E-Jurnal Wicaksono, M. (2020), “Karakteristik
Agroekoteknologi Tropika (Journal of Sifat Fisika Tanah Ultisol Akibat
Tropical Agroecotechnology), Vol. 6, Pemberian Biochar Berbahan Baku Sisa
Page 41–51, Bali. Tanaman Kelapa Sawit”, Jurnal Solum,
Vol. 17, Page 21.
Pita Rengga, Wara Dyah, Harianingsih
Harianingsih, Ardik Erwanto, and Budi Rezania, S., Ponraj, M., Talaiekhozani, A.,
Cahyono. (2019), “Kesetimbangan Mohamad, S. E., Md Din, M. F., Taib, S.
Adsorpsi Isotermal Logam Pb Dan Cr M., … Sairan, F. M.
Pada Limbah Batik Menggunakan (2015), “Perspectives of
Adsorben Tongkol Jagung (Zea Mays)”, phytoremediation using water hyacinth
Journal of Chemical Process for removal of heavy metals, organic and
Engineering, Vol. 4, Page 56–62. inorganic pollutants in wastewater”.
Pramulya, R., Bantacut, T., Noor, E., & Yani, Journal of Environmental Management,
M. (2021), “Desain Sistem Pertanian Vol. 163, Page 125–133.
dan Agroindustri Kopi Arabika Gayo
Berkelanjutan di Provinsi Aceh”, Rodin, D. (2017), “Alquran dan Konservasi
https://repository.ipb.ac.id/handle/12345 Lingkungan: Telaah Ayat-Ayat
6789/105500 diakses pada 1 Oktober Ekologis”, Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran
2021 pukul 20.05 WIB. Islam, Vol. 17, Page 391, Ponorogo.

Received, Month xx, 201x Revised, Month xx, 201x Accepted, Month xx, 201x
Islamic Insights 2018; Vol. xx No. x, Month 201x, pp. x-xx
ISSN:
DOI:
Cite this as:
Author 1, Author 2. Title of Manuscript. Islamic Insights Journal. 201x: Vol. xx(x): PP x - xx.
Sa’ad, N. S., Artanti, R., & Dewi, T. (2010), Srivastava, R. (2020), “Penicillium.
“Fitoremediasi untuk Rehabilitasi Lahan Beneficial Microbes in Agro-Ecology”,
Pertanian Tercemar Kadmium ( Cd ) dan Page 651–667.
Tembaga ( Cu ) Fitoremediation for the
Rehabilitation of Agricultural Land Ungirwalu, A., Awang, S. A., Suryanto, P., &
Contaminated by Cadmium and Maryudi, A. (2019), “Small Scale
Copper”, Jurnal Tanah Dan Iklim, Vol. Ecology and Society : Forest-Culture of
30, Page 59–66. Papua Nutmeg”, Jurnal Ilmu Kehutanan,
Vol. 13, Page 114–126, Yogyakarta.
Sakir, I. M., & Desinta, D. (2019),
“Pemanfaatan Refugia Dalam Vutrianingsih, N. E., Zulfa, I., & Mukono, J.
Meningkatkan Produksi Tanaman Padi (2020), “Risk Factors Related To
Berbasis Kearifan Lokal”, Jurnal Lahan Karbamat Pesticide Poisoning and
Suboptimal, Vol. 7, Sriwijaya Organophosphate in Rice Farmers in
Masangan Village Kulon Kabupaten
Santi, L. P dan D. H. Goenadi. (2012), Sidoarjo”, The Indonesian Journal of
“Pemanfataan Biochar asal Cangkang Public Health, Vol. 15, Page 190.
Kelapa Sawit sebagai Bahan Pembawa
Mikroba Pemantap Agregat. Buana Yusuf, B, F, M., Yudono, P., & Purwanti, S.
Sains”, Vol. 12, Page 7-14. (2015), “Pengaruh Mulsa Organik
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Benih
Sarah, Faucut. (2018), “Pembuatan Arang Tiga Kultivar Kacang Hijau (Vigna
Aktif Dari Limbah Ampas Tebu Sebagai radiata L. Wilczek) di Lahan Pasir
Adsorben Ion Fe2+ Dan Co2+”, Jurnal Pantai”, Jurnal Vegetalika, Vol. 4,
Penelitian Pendidikan IPA, Vol. 4, Yogyakarta.
Mataram.
Sembiring, M.T. dan Tuti, S.S. (2003),
“Arang Aktif Pengenalan dan Proses
Pembuatannya”. Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara, Medan.

Setyobudiarso, H., & Yuwono, E. (2014),


“Rancang Bangun Alat Penjernih Air
Limbah Cair Laundry Dengan
Menggunakan Media Penyaring
Kombinasi Pasir – Arang Aktif”. Jurnal
Neutrino, Page 84–90, Malang.

Soesanthy, F., & Trisawa, I. M. (2011),


“Pengelolaan Serangga-Serangga Yang
Berasosiasi Dengan Tanaman Jambu
Mete”. Buletin RISTRI, Vol. 2, Page
221–230, Sukabumi.

Soheti, P., Sumarlin, O, L., & Marisi, P, D.


(2020), “Fitoremediasi Limbah
Radioaktif Cair Menggunakan Kayu
Apu (Pistia stratiotes) Untuk
Menurunkan Kadar Torium. Jurnal
Eksplorium (Buletin Pusat
Pengembangan Bahan Galian Nuklir)”,
Vol. 41, Jakarta.

Srinivasan, R., Prabhu, G., Prasad, M.,


Mishra, M., Chaudhary, M., &

Received, Month xx, 201x Revised, Month xx, 201x Accepted, Month xx, 201x

Anda mungkin juga menyukai