Anda di halaman 1dari 2

Raehan Maulana Mahfudz

24030119130113
Resume Jurnal Internasional

Kinetic Study of CO2 Absorption in Aqueous


Benzylamine Solvent Using a Stirred Cell Reaction
Calorimeter

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui studi kinetika dari absorpsi CO2 dalam
pelarut benzylamine cair menggunakan kalorimeter. Prinsip percobaan ini adalah
absorpsi sedangkan metodenya yaitu pengukuran struktur secara fisikokimia.
Percobaan dilakukan pada kisaran suhu dari 303,15 K sampai 333,15 K dan
konsentrasi amina mulai dari 5% massa sampai 30% massa. Percobaan tingkat
absorpsi dilakukan di rezim pseudo orde pertama untuk menentukan konstanta
laju kinetik keseluruhan menggunakan teknik jatuh-tekanan. Baik zwitterion dan
mekanisme termolekuler diterapkan untuk memodelkan data kinetik untuk
memperkirakan konstanta laju reaksi individu dari konstanta pseudo orde pertama
keseluruhan eksperimental, kOV. Data kinetik eksperimental lebih baik
berkorelasi dengan termolekul mekanisme (AAD 14,7%) dibandingkan dengan
mekanisme zwitterion (AAD 38,02%). Kepadatan dan viskositas murni dan berair
campuran biner BZA juga diukur pada suhu eksperimental dan rentang
konsentrasi. Model empiris diusulkan untuk memprediksi data kepadatan dan
viskositas komponen murni dengan AAD masing-masing 0,006% dan 1,16%.
Sebuah persamaan jenis Redlich − Kister dalam hal fraksi molar dipasang ke data
kepadatan eksperimental, dan data viskositas untuk campuran biner yang
berkorelasi dengan model Grunberg − Nissan dengan AAD masing-masing 0,02%
dan 5,05%. Energi aktivasi reaksi (Ea) dihitung dari model power law Arrhenius
sebesar 25,82 dan 25,98 kJ / mol untuk mekanisme zwitterion dan termolekuler
masing-masing, yang menunjukkan penghalang energi yang lebih rendah (∼26
kJ / mol) untuk sistem reaksi BZA − H2O − CO2.
Keywords : Absorpsi, benzylamine solvent, fisikokimia, kalorimeter
Sumber : Mukherjee, S., Bandyopadhyay, S. S., & Samanta, A. N. (2018). Kinetic
Study of CO2 Absorption in Aqueous Benzylamine Solvent Using a Stirred Cell Reaction
Calorimeter. Energy & Fuels, 32(3), 3668–3680.

Anda mungkin juga menyukai