PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
PUTRIANA DEWY ROMIANTI
194201426002
UNIVERSITAS NASIONAL
2021
i
KATA PENGANTAR
alam yang telah mencurahkan begitu banyak rahmat, hidayah serta rizkiNya
sehingga saya dapat menyusun proposal ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
PUTIH ”.
Penulis menyadari bahwa proposal ini tidak dapat selesai tanpa arahan,
kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
DAFTAR BAGAN ........................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 6
2.1 Kajian Teori .............................................................................. 6
2.2 Kerangka Teori........................................................................... 13
2.3 Kerangka Konsep....................................................................... 13
2.4 Hipotesis..................................................................................... 14
BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 15
3.1 Desain Penelitian....................................................................... 15
3.2 Populasi dan Sampel................................................................. 15
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................... 16
3.4 Definisi Operasional.................................................................. 17
3.5 Instrumen Penelitian.................................................................. 18
3.6 Prosedur Pengumpulan Data..................................................... 19
3.7 Pengolahan Data........................................................................ 20
3.8 Analisis Data............................................................................. 22
3.9 Etika Penelitian......................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR BAGAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional....................................................................... 17
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
juta orang yang hidup dengan diabetes di dunia pada tahun 2013. Pada tahun
2035 jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 592 juta orang.
Diperkirakan dari 382 juta orang tersebut, 175 juta diantaranya belum
menjadi 2,1 % di tahun 2013 dari keseluruhan penduduk sebanyak 250 juta
jiwa.
Artheri Disease (PAD). PAD merupakan salah satu komplikasi yang terjadi
pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2, lebih dari setengah amputasi ekstremitas
dan laju infeksi dan penyembuhan yang tidak baik (Black, 2014).
1
Pengelolaan Diabetes Mellitus dapat dilakukan dengan terapi
Artheri Disease (PAD) pada orang dengan Diabetes Mellitus tipe 2 yaitu
et al, 2014).
Aktivitas fisik dan latihan yang baik, benar, terukur, dan teratur akan
sampai meningkatnya denyut nadi dan napas lebih cepat dari biasanya
menurunkan kadar gula darah pada pasien Diabetes Mellitus karena terjadi
peningkatan kebutuhan bahan bakar tubuh oleh otot yang aktif. Otot
2
peningkatan jumlah dan ukuran mitokondria pada sel otot, peningkatan suplai
oksidasi asam lemak yang lebih cepat dan lebih sedikit glikogen yang
latihan fisik secara rutin sehingga terjadi peningkatan cadangan glikogen dan
ini sangat serius dan memerlukan tindakan preventif dalam menurunkan atau
dengan melakukan aktivitas fisik yang rutin. Oleh karena itu peneliti tertarik
3
risiko peripheral artery disease (PAD) berdasarkan nilai ABI pada penderita
diabetes melitus
Oxide) plasma (Black, 2014). Maka yang menjadi rumusan masalah pada
peripheral artery disease (PAD) berdasarkan nilai Ankle Brachial Index (ABI)
penelitian terkait
nilai ankle brachial index pada penderita diabetes melitus yang akan
4
1.4 Manfaat Penelitian
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ini biasanya terdiagnosis setelah usia 40 tahun, dewasa obesitas, dan etnik
glukosa.
6
2.1.3 Faktor Resiko Diabetes Mellitus Tipe II
2.1.3.2 Usia
Obesitas bukan karena makanan yang manis atau kaya lemak, tetapi
7
cadangan gula darah yang disimpan dalam tubuh sangat berlebihan.
peningkatan frekuensi buang air (poliuria), rasa lapar (polifagia), rasa haus
(polidipsi), cepat lelah, kehilangan tenaga, dan merasa tidak fit, kelelahan
keletihan akibat kerja, jika glukosa sudah tumpah kesaluran urin dan urin
tersebut tidak di siram, maka dikerubuti oleh semut yang merupakan tanda
2.1.5 Komplikasi DM
hiperosmolar nonketosis.
2.1.5.2 Komplikasi jangka panjang pada pasien DM saat ini sejalan dengan
8
panjang hampir mempebgaruhi semua system tubuh dan menjadi
ini cenderung dan sering terjadi pada pasien usia lebih muda, dan
9
(suatau zat yang dibuat sebagai langkah sementara dalam
sampai mencapai berat badan ideal, tetapi bila harus dengan obat ada dua
jenis obat yaitu untuk pasien gemuk dan untuk pasien kurus. Beberapa
keluarga dan masyarakat agar menjalankan perilaku hidup sehat, (2) Diet
(nutrisi) yang sesuai dengan kebutuhan pasien, dan pola makan yang sehat,
10
cepat) tiga kali seminggu, setiap 15-60 menit sampai berkeringat dan
darah, sesuai dengan petunjuk dokter, dan (5) pemantauan gula darah.
(Kemenkes RI, 2015). Aktivitas fisik disebut juga aktivitas eksternal, yaitu
berusia 15-69 tahun, dan kuisioner ini berisi tentang 3 aktivitas fisik
intensitas tinggi. Aktivitas fisik yang diukur dalam kuisioner ini adalah
11
yang dilakukan minimal 10 menit dalam 1 kali kegiatan (Fern Greenwell,
2014).
lemak bebas dari jaringan lemak adipose serta pelepasan glukosa dan
12
2.2 Kerangka Teori
Penatalaksanaan
5 Pilar DM Indikator
1. Edukasi
PAD:
2. Diet nilai ABI
3. Aktivitas Fisik ;
4. Pengobatan
5. Pemantauan gula darah
: Diteliti
: Tidak diteliti
13
Variable Penelitian
Aktivitas fisik
Risiko PAD
2.4 Hipotesis
tipe 2
14
BAB III
METODE PENELITIAN
pengamatan sekali waktu dan pada saat yang bersamaan (Notoatmodjo, 2010),
serta faktor aktivitas fisik dan peripheral arterial disease diukur menurut
3.2.1 Populasi
tipe 2 yang berjumlah 63 orang sesuai dengan data bulan April 2019 yang
3.2.2 Sampel
15
menggunakan total sampling, yaitu semua populasi dijadikan sebagai
sampel.
waktu penelitian.
bagian ekstremitas
mg/dl.
16
3.4 Definisi Operasional
17
3.5 Instrument Penelitian
tinggi. Aktivitas fisik yang diukur dalam kuisioner ini adalah yang
2014).
3.5.1.2 ABI
18
Nilai sistol tertinggi dari kedua lengan kemudian digunakan sebagai
pembagi nilai sistol tertinggi dari kedua kaki sebagai nilai Ankle-
1,00-1,40.
ekslusi
kriteria eksklusi.
3.6.5 Peneliti dan asisten peneliti melakukan validasi data sampel terkait
19
dan waktu terdeteksi menderita DM tipe 2 (tidak boleh terdeteksi
SF
3.6.10 Setelah mendapatkan nilai ABI dan IPAQ – SF, peneliti dan
aktivitas fisik
data.
20
Berdasarkan hasil pengambilan data, dikumpulkan dan diolah manual,
3.7.1 Editing
3.7.2 Scoring
diperoleh
3.7.3 Coding
21
3.7.3.2 Indikator aktivitas fisik
3.7.4 Entering
3.7.5 Cleansing
program SPSS dan sudah sesuai dengan data yang sebenarnya atau untuk
mencari ada kesalahan atau tidak pada data yang sudah di entery.
tipe 2
22
3.8.1.2 Gambaran tingkat risiko Peripheral Artery Disease (PAD)
Mellitus tipe 2
2 f 0 −f e
x =∑
fe
Keterangan :
digunakan besar, sebab ada beberapa syarat dimana uji chi square dapat
digunakan yaitu :
3.8.2.1 Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut
23
3.8.2.2 Bila bentuk tabel kontingensi 2 x 2, maka tidak boleh ada 1 sel
saja yang memiliki frekuensi harapan atau disebut juga expected count
(“Fh”)<5, gunakan continuity correction. Jika ada nilai E<5, maka uji
frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%,
gunakan pearson chi square. Jika ada nilai E<5, maka uji yang dipakai
dan tidak untuk merugikan responden. Dilihat dari data risiko PAD
3.9.1.3 Justice
24
Penelitian harus memperhatikan rasa keadilan merujuk pada kewajiban
etik untuk memperlakukan orang sesuai dengan apa yang benar dan
layak secara moral, untuk memberikan kepada setiap orang apa yang
layak baginya.
3.9.1.4 Beneficiency
tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui nilai ABI pada penderita
25
Menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak boleh mencantumkan
26
DAFTAR PUSTAKA
Black & J.M. 2014. Keperawatan Medical Bedah. Jilid 2. Jakarta : EGC.
Coffman & Eberhardt. 2003. Peripheral Artherial Disease. New Jersey : Humara
Press.
Cormo, dkk. 2008. Can We Measure The Ancle-Brachial Index Using Only A
Stethoscope? A Pilot Study. Fam Pract (1)
Chesbro,S.,Asongwed,E.,Brown,J.,& John,E. 2011. Reliability of doppler and
stethoscope methods of determining systolic blood pressure:
consideration for calculating an ankle brachial index. J Natl Med
Assoc.103;863-869.
Dachun, X.,Jue L.,Liling Z.,Yawei,X.,& et al. 2010. Sensitivity and specificity of
the ankle brachial index to diagnose peripheral artery disease; a
structural review. Vascular medicine. 15 (5); 361-369.
Corbin C, Le Masurier G. (2014). Cardiorespiratory Endurance: Fitness for Life
6th edition. USA: Human Kinetics
Darmono . 2007. Naskah Lengkap : Diabetes Mellitus Ditinjau Dari Berbagai
Aspek Penyakit Dalam. Semarang: CV. Agung Semarang
Dieter & Raymond A. 2009. Peripheral Arterial Disease. USA : Mc Graw Hill
Medical.
Fruth, Stacie J. 2014. Fundamentals Of The Physical Therapy Examination. USA:
Ascend Learning Company.
Fern Greenwell. (2014). Physical Activity Module
Guyton Arthur C dan Hall JE. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11.
EGC: Jakarta
Howley, Edward T., Scott K Powers. (2012). Exercise Physiology 8th edition. Mc
Graw Hall
Kementerian kesehatan RI (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta:
Balitbangkes
…........ (2015). Pembinaan Kesehatan dan Olahraga di Indonesia
Lemone, P & Bruke. 20008. Medical Surgical Nursing: Critical Thinking in
Client Care.(4th ed). Pearson Prentice Hall : New Jersey
Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Dan Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.
27
Nursalam. 2015. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 4. Jakarta :
Salemba Medika.
O’Donnell ME.,Reid JA, Lau LL,Hannon RJ & Lee B. 2011. Optimal
management of peripheral arterial disease for the non specialist. Ulster
Med J. ; 80(1): 33–41.
Smeltzer & Bare. 2008. Keperawatan Medical Bedah. Edisi 8. Jakarta : EGC
Soegondo, P Soewondo, I Subekti. 2009. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus
Terpaadu. Jakarta:FKUI
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta
Syilvia A. Price, Lorraine M. Wilson. 2005. Phatofisiologi: Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit/ Sylvia Anderson Price, Lorraine McCarty
Wilson; alih bahasa Indonesia, Brahm U, Pendit… [et, al.] ; editor edisi
bahasa Indonesia, Huriawati Hartanto… [et, al.]. – Ed. 6 – Jakarta: EGC
Takakura H, Furuichi Y, Yamada T, et al. (2015). Endurance Training Facilitate
Myoglobin Desaturation during Contraction in Rat Sceletal Muscle.
Scientific Reports
Tjokroprawiro A, Murtiwi S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Tjokroprawiro,
Murtiwi editor Terapi Nonfarmakologi Pada Diabetes Melitus Jilid II
edisi VI, hal. 2336-2345. Jakarta : Interna Publishing
Watchie, Joanne. (2010). Cardiovascular and Pulmonary Physical Therapy 2nd
edition. Saunders Elsevier: St Louis Missouri
28
Lampiran 1
29
yang anda lakukan semata-mata untuk rekreasi, olahraga, atau mengisi
waktu luang.
5. Dalam 7 hari terakhir, berapa hari anda melakukan aktivitas berjalan kaki
selama ± 10 menit?
____ hari / minggu
Tidak melakukan aktivitas berjalan Lewati pertanyaan no.6,
lanjut ke pertanyaan no.7
6. Berapa lama biasanya anda berjalan dalam satu hari?
____ jam / hari
____ menit / hari
Tidak tahu / tidak yakin
Pertanyaan terakhir mengenai lama waktu yang anda gunakan untuk
duduk (sitting) dalam sehari pada waktu 7 hari terakhir, termasuk duduk
di tempat kerja (sambil mengerjakan tugas maupun tidak), duduk di kursi,
duduk saat bertamu di rumah teman, membaca, atau bersantai sambil nonton
TV.
7. Dalam 7 hari terakhir, berapa lama biasanya anda duduk dalam satu hari?
____ jam / hari
____ menit / hari
Tidak tahu / tidak yakin
Keterangan:
Kuisioner nomer 1 dan 2 menyatakan aktivitas intensitas berat
Kuisioner nomer 3 dan 4 menyatakan aktivitas intensitas sedang
Kuisioner nomer 5, 6, dan 7 menyatakan aktivitas intensitas ringan
30
31