Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN ANAFILAKTIK

UPT. PUSKESMAS SUMBERSARI

SOP No. Dokumen :


No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Hal. : 1 dari 3
UPT. PUSKESMAS Plt Kepala UPT.
SUMBERSARI Puskemas Sumbersari

dr. Niluh Ketut Susi


Andarini,M.Kes
NIP. 19810111
201101 2 008
1. Pengertian Penanganan shock anafilaktik merupakan serangkaian tindakan deteksi
cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam jiwa akibat
terjadinya shock anafilaktik yang disebabkan oleh pemberian obat –
obatan / alergi berat.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas di Puskesmas Jagir dalam menangani pasien
yang mengalami shock anafilaktik sehingga petugas dapat
membebaskan jalan nafas, memperbaiki fungsi ventilasi, membantu
mengembalikan fungsi sirkulasi darah pasien dan memberikan obat –
obatan darurat secara cepat, tepat dan cermat
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Sumbersari No.
440/550/311.07/2020 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis di
UPT.Puskesmas Sumbersari Selama Pandemi COVID-19
4. Referensi Pedoman Internal Layanan Klinis Puskesmas Sumbersari tahun 2017
5. Alat dan Alat dan bahan:
bahan 1. Oksigen
2. Nasal kanule
3. Obat adrenalin
4. Spuit
5. Infus dan cairan
6. Tensimeter
6. Langkah- 1. Petugas mencuci tangaN
langkah 2. Petugas memakai APD
3. Inform Consent
4. Petugas melakukan pembebasan jalan nafas pasien
5. Petugas memberikan oksigen nasal kanule 2-4 liter per menit
6. Petugas meninggikan posisi kaki pasien (posisi shock)
7. Petugas memberikan injeksi adrenalin 1 : 1000 dengan dosis 0,2 –
0,5 cc sub kutan, untuk pasien anak 0,01 cc per kilogram berat
badan
8. Petugas memasang infus ringer laktat atau NaCl 0,9% dengan
menggunakan jarum besar (no. 16 – 18)
9. Apabila tensi tidak terukur atau kurang dari 100 mmhg petugas
memberikan injeksi adrenalin 1 : 10.000 (adrenalin 1 cc ditambah
NaCl 9 cc) diberikan IV sebanyak 2 – 3 cc, untuk pasien anak 0,1 cc
per kilogram berat badan.
10. Petugas dapat mengulang tindakan setiap 10 menit
11. Setelah infus terpasang dapat diberikan Difenhidramin 60 – 80mg
IV bolus
12. Bila ada wheezing berikan Aminophilin 1 ampul IV pelan – pelan
13. Bila keadaan memburuk segera rujuk pasien ke rumah sakit
PENATALAKSANAAN ANAFILAKTIK
No. Dokumen :
UPT. PUSKESMAS No. Revisi :
SUMBERSARI SOP TanggalTerbit :

Halaman : 2 dari 2
14. Petugas melakukan pencatatan pada kartu status pasien
15. Petugas melepas APD
16. Petugas mencuci tangan

7. Bagan Alir
Petugas melakukan Petugas memberikan Petugas
pembebasan jalan oksigen nasal kateter meninggikan posisi
Mulai nafas pasien 2-4 liter per menit kaki pasien (posisi
shock)

Apabila tensi tidak terukur atau Petugas memasang Petugas memberikan


kurang dari 100 mmhg petugas infus ringer laktat injeksi adrenalin 1 :
memberikan injeksi adrenalin 1 : atau NaCl 0,9% 1000 dengan dosis 0,2
10.000 (adrenalin 1 cc ditambah – 0,5 cc sub kutan,
dengan menggunakan
NaCl 9 cc) diberikan IV sebanyak 2 untuk pasien anak
jarum besar
– 3 cc, untuk pasien anak 0,1 cc 0,01 cc per kilogram
(no. 16 – 18)
per kilogram berat badan. berat badan

Setelah infus Petugas dapat Bila ada wheezing


terpasang dapat mengulang berikan Aminophilin
diberikan tindakan setiap 10 1 ampul IV pelan –
Difenhidramin 60 – pelan
menit
80mg IV bolus

Petugas melakukan Bila keadaan


pencatatan pada memburuk segera
Selesai kartu status pasien rujuk pasien ke
rumah sakit

8. Unit Terkait Semua unit pelayanan di Puskesmas Sumbersari


9. Dokumen Rekam Medik
Terkait

10. Rekaman Historis Perubahan

No Yang Di Ubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


PENATALAKSANAAN ANAFILAKTIK
No. Dokumen :
UPT. PUSKESMAS No. Revisi :
SUMBERSARI SOP TanggalTerbit :

Halaman : 3 dari 2

Anda mungkin juga menyukai