Eva Rhisna Andretti f0307101
Eva Rhisna Andretti f0307101
id
Skripsi
Oleh:
NIM. F0307101
FAKULTAS EKONOMI
SURAKARTA
commit to user
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
Keluarga Besarku
Sahabat-sahabatku
Masa depanku
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN MOTTO
Ia akan bertindak.
(Mazmur 37:5)
Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.
(Amsal 23:18)
Write your plan in pencil, but give God the eraser. His way is much better
than
(Awanama)
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
Petelur Ditinjau dari Aspek Ekonomi dan Keuangan”. Skripsi ini disusun guna
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas
Pada penyusunan skripsi ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk
berbagai pihak, maka akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih atas segala bimbingan
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Dr. Wisnu Untoro, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
3. Drs. Santoso Tri H, M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
4. Sri Hanggana, M.Si, Ak., selaku dosen pembimbing yang selama ini telah
commit
dukungan sehingga skripsi ini dapat to user
diselesaikan dengan baik.
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. Lulus Kurniasih, SE, M.Si.Ak., selaku pembimbing akademik yang selama masa
seluruh staf dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan,
7. Mama dan Papaku tersayang, Mama Dalyanti dan Papa Andre Sugiyanto yang
selalu memberiku kasih sayang, perhatian, dukungan, didikan serta doa di setiap
waktu.
10. Sahabat-sahabatku, Putri, Cui, Ninuk, Dina, dan Nia yang selalu membantu,
11. Sahabat doaku, Terezia Mei Indriarti Pinto, yang selalu mendukungku dalam
12. Mas-mbak dan adek-adek keluarga besar PMK FE UNS terkasih, yang telah
13. Kakak rohaniku, Meyka Fatmawati, yang mengajar serta membimbingku untuk
14. Sahabatku terkasih, Maria Kristin Pancawati, yang selalu mendukung dan
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17. Teman-teman Akuntansi’07, yang melewati suka dan duka di jurusan Akuntansi
18. Semua kawan yang pernah singgah dalam hidupku dan mengisi hari-hari
bersama, terimakasih untuk setiap kenangan dan pelajaran hidup yang telah
kalian berikan.
19. Semua pihak yang turut membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat
Pembuatan skripsi ini telah memberikan pengalaman dan manfaat yang besar
bagi penulis, dan penulis pun berharap semoga skripsi ini juga dapat bermanfaat bagi
kekurangan dan kelemahan pada skripsi ini, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat menjadi lebih baik
lagi.
Penulis
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………….....….…..…... I
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………..……... iv
HALAMAN MOTTO…………………………………………..…..…. v
KATA PENGANTAR………………………………………..…….…. vi
DAFTAR ISI…………………….…………………......……....…….... ix
DAFTAR TABEL……………………...…………………..…..…........ xi
ABSTRAK………………………………………………..….……….... xiv
ABSTRACT………………………………………….....…….………... xv
BAB I PENDAHULUAN……...…...……………....……………....... 1
A. Latar Belakang..............………...……..…....…………........…… 1
B. Rumusan Masalah………………………....…………......…….... 5
C. Tujuan Penelitian…….………………......………………...……. 5
D. Manfaat Penelitian……………….......……………...……..……. 6
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Jenis Data..........................................................................……. 21
A. Pelaksanaan Penelitian.............................…..…..…..….....…… 24
BAB V PENUTUP…..…..…..….....…....…....…....…....…....…....... 48
A. Simpulan…………………………………………................ 48
B. Keterbatasan Penelitian..….....…....…...…....…..............…...... 49
C. Saran............………………………………………….............. 50
DAFTAR PUSTAKA……………………………….......………….. 52
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel IV. 17 PBP Peternakan Ayam Petelur Per 100 Ekor Ayam Per
Bulan..….....…....…....….......…....….........…....…... 44
Tabel IV. 18 .... Peternakan Ayam Petelur Per 100 Ekor Ayam Per
BEP
Bulan..….....…....…....…....……....….........…....….. 46
.....
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Kata kunci : kelayakan, peternakan ayam ras petelur, ROI, PBP, BEP
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
The purpose of this researsch is to find out about feasibility of layer chicken
farm if being observed from economics and financial aspect. The research use five
layer farms for sample which spread in some areas of ex-Karesidenan Surakarta. Data
was collected by doing questionnaire interview to the owner or manager of the farm,
and data which be used like farm’s financial data on July 2011. In this research have
used the analysis of investment criteria, which was seen from value of ROI.
The results of this research showed that all of the samples were categorized as
feasible to be forwarded, because the average value of ROI was bigger than their bank
interest rate per month. It means that ROI was 2,56% and interest rate was 1,05%.
Besides, the writer also calculated PBP and BEP where the results of this research
showed that samples need average of PBP for 3 years and 3 months to cover all of the
invenstment costs. Moreover, to reach BEP samples must sale 1.083 piece of eggs or
81,37 kg per 100 layers.
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
perubahan gaya hidup (lifestyle), perkembangan jumlah penduduk dan kesadaran akan
arti penting peningkatan gizi berdampak pada pola makanan yang terus meningkat
pada masyarakat (Daryanto, 2008). Daging, susu dan telur adalah produk pangan asal
ternak yang sangat penting dalam memenuhi gizi dan mencerdaskan masyarakat, di
samping itu juga adalah komoditas ekonomi yang strategis. Daging asal ternak
diperoleh dari berbagai sumber yaitu unggas, ruminansia besar, ruminansia kecil dan
ternak lain. Sementara itu susu diperoleh dari ruminansia besar dan ruminansia kecil,
jenis aktivitas, dan faktor lainnya. Protein asal hewan sangat penting bagi manusia
karena komposisi asam aminonya lebih seimbang dibandingkan protein nabati. Selain
itu, protein hewani merupakan sumber mineral penting, sumber vitamin B12 yang
tidak terdapat dalam produk nabati, dan yang lebih penting adalah memiliki rasa yang
lebih lezat. Kebutuhan protein dari hewani dapat dipenuhi hewan air, yaitu ikan dan
produk air lainnya, serta hewan ternak, seperti ayam, kambing, dan sapi. Dari berbagai
sumber protein tersebut, daging dan telur yang berasal dari ayam merupakan sumber
protein yang mudah ditemukan dan memiliki harga yang mudah dijangkau. Namun
commit to user
jika melihat dari tingkat konsumsi masyarakat Indonesia terhadap daging dan telur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
ayam yang merupakan sumber protein masih rendah, menandakan bahwa masyarakat
Indonesia masih kekurangan asupan protein, padahal daging dan telur ayam
masyarakat dan merupakan salah satu sumber protein hewani (Sanjaya, 2007). Telur
dihasilkan oleh unggas seperti ayam, bebek, angsa, dll. Telur paling banyak dipasok
oleh ayam ras petelur dan merupakan sumber protein hewani asal ternak termurah
dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Ayam dapat diternakkan
dengan mudah dengan modal yang relatif kecil. Telur merupakan sumber protein
hewani yang paling tinggi nilai biologisnya, hal ini berarti telur merupakan sumber
Indonesia tertinggal jauh dibanding negara lain. Konsumsi protein hewani masyarakat
Indonesia masih jauh ketinggalan dibandingkan negara lain, seperti Jepang dan
Inggris. Jumlah penduduk yang besar dengan konsumsi telur yang hanya 50 butir per
kapita per tahun sangat kecil jika dibandingkan dengan Jepang yang sebanyak 269
butir dan Inggris yang mencapai angka 290 butir per kapita per tahunnya. Ali
Khomsan juga menyatakan bahwa kurangnya asupan protein yang cukup akan
membuat seseorang berpikir lambat dan memiliki perkembangan otak tidak optimal
yang kemudian dapat berdampak pada minimnya SDM berkualitas. Bahkan dalam
suatu studi pada tahun 2008 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia hanya
menduduki peringkat 107, hal ini menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan bangsa
ditingkatkan, karena protein hewani memiliki peran dominan dalam hubungan antara
kualitas otak dan gizi. Cara yang dapat ditempuh salah satunya dengan meningkatkan
lapar saja bukan sebagai sarana pemenuhan nutrisi (Utoyo, 2008). Tetapi data standar
nasional menunjukkan bahwa konsumsi protein per hari per kapita ditetapkan 55 gram,
yang terdiri dari 80% protein nabati dan 20% protein hewani (Merdeka, 2010). Hal ini
menunjukkan bahwa hal yang harus diupayakan untuk pemenuhan gizi bagi
masyarakat masih tinggi baik dalam hal pemberian pengetahuan dan penyediaan
sumber protein bagi masyarakat salah satunya adalah telur ayam. Telur ayam selain
dibutuhkan sebagai pemenuh kecukupan gizi juga memiliki sifat income estic demand.
Artinya, jika pendapatan seseorang meningkat, maka konsumsi telur juga akan
meningkat.
Beberapa tahun yang lalu industri perunggasan baik ayam pedaging maupun
petelur mengalami krisis karena serangan virus Avian Influenza (AI). Namun
telur akan meningkat. Rahimi et. Al (2007) menyatakan bahwa dengan pemberian
antibodi kepada ayam serta pemeliharaan sistem pemeliharaan yang baik dapat
telur dari ayam ras ini berkorelasi secara positif pada usaha ternak ayam ras petelur
usaha ternak ayam petelur akan menjadi lebih potensial di masa depan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
untuk meningkatkan konsumsi tersebut merupakan suatu peluang bagi para pengusaha
tersebut didukung juga adanya keberhasilan atas upaya penekanan virus AI. Indonesia
memiliki penduduk yang banyak, dan pendapatan masyarakat diperkirakan akan terus
meningkat, tentunya faktor ini akan mendorong peningkatan konsumsi daging dan
telur ayam. Merdeka (2010) menyatakan bahwa secara ekonomi pengembangan usaha
ternak ayam ras petelur ini memiliki prospek bisnis menguntungkan, karena
diikuti dengan kesadaran akan gizi menyebabkan permintaan produk hewani menjadi
tinggi. Tentunya faktor tersebut akan mendorong peningkatan konsumsi telur ayam,
dan hal ini merupakan indikasi yang baik bagi para pengusaha ternak untuk
untuk sebuah usaha perlu melakukan studi kelayakan bisnis. Hal ini dilakukan untuk
melihat peluang perusahaan dalam jangka panjang, mengingat bahwa kondisi yang
Studi kelayakan adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu
dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek
teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu
semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan
commit to user
untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
ditunda dan bahkan tidak dijalankan (wikipedia, 2011). Untuk mendesain suatu studi
kelayakan bisnis perlu ditentukan aspek-aspek apa saja yang akan dipelajari. Faktor-
faktor yang umumnya perlu dinilai dalam menyusun studi kelayakan bisnis adalah
menyangkut dengan beberapa aspek antara lain aspek pemasaran, aspek teknik, aspek
manajemen dan aspek keuangan. Apabila gagasan usaha yang telah dinyatakan layak
alam lainnya). Studi kelayakan bisnis ini menjadi pedoman kinerja bukan saja dalam
hal investasi tetapi juga pada proses produksi, pengeluaran biaya, pemasaran, hingga
Banyaknya usaha ternak ayam ras petelur di wilayah surakarta yang masih
mungkin untuk berkembang menjadi lebih besar lagi maka dalam skripsi ini penulis
mengambil judul “Uji Kelayakan Peternakan Ayam Ras Petelur Menurut Aspek
B. RUMUSAN MASALAH
masalah yang diambil adalah Apakah usaha peternakan ayam ras petelur layak
C. TUJUAN PENELITIAN
secara ekonomi dan finansial usaha peternakan ayam ras petelur yang ada.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
D. MANFAAT PENELITIAN
berikut:
1. Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan kajian dalam hal
petelur.
3. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
untuk diambil telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan dan
itik liar yang ditangkap dan dipelihara serta dapat bertelur cukup banyak. Tahun
demi tahun ayam hutan dari wilayah dunia diseleksi secara ketat oleh para pakar.
Arah seleksi ditujukan pada produksi yang banyak, karena ayam hutan tadi dapat
diambil telur dan dagingnya maka arah dari produksi yang banyak dalam seleksi
tadi mulai spesifik. Ayam yang terseleksi untuk tujuan produksi daging dikenal
dengan ayam broiler, sedangkan untuk produksi telur dikenal dengan ayam petelur.
Selain itu, seleksi juga diarahkan pada warna kulit telur hingga kemudian dikenal
ayam petelur putih dan ayam petelur cokelat. Persilangan dan seleksi itu dilakukan
cukup lama hingga menghasilkan ayam petelur seperti yang ada sekarang ini.
Dalam setiap kali persilangan, sifat jelek dibuang dan sifat baik dipertahankan
(“terus dimurnikan”). Inilah yang kemudian dikenal dengan ayam petelur unggul.
Tipe ayam ini disebut dengan ayam petelur putih. Ayam petelur ringan
Bulunya berwarna putih bersih dan berjengger merah. Ayam ini berasal dari
ayam petelur di Indonesia pasti memiliki dan menjual ayam petelur ringan
(petelur putih) komersial ini. Ayam ini mampu bertelur lebih dari 260 telur per
tahun produksi hen house. Sebagai petelur, ayam tipe ini memang khusus untuk
bertelur, karena dagingnya hanya sedikit. Ayam petelur ringan ini sensitif
terhadapa cuaca panas dan keributan, dan ayam ini mudah kaget dan bila kaget
ayam ini produksinya akan cepat turun, begitu juga bila kepanasan.
Bobot tubuh ayam ini cukup berat. Meskipun itu, beratnya masih
berada di antara berat ayam petelur ringan dan ayam broiler. Oleh karena itu
ayam ini disebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tidak kurus, tetapi
juga tidak terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak dan juga dapat menghasilkan
daging yang banyak. Ayam ini disebut juga dengan ayam tipe dwiguna. Karena
warnanya yang cokelat, maka ayam ini disebut dengan ayam petelur cokelat
yang umumnya mempunyai warna bulu yang cokelat juga. Meskipun terdapat
perbedaan pada fisik telur, dari segi gizi dan rasa relatif sama.
Produksi telur yang baik dapat tercapai jika beberapa parameter dapat
terpenuhi, seperti bobot badan dan keseragaman sebagai penentu kualitas serta
sistem manajemen yang baik. Pedoman teknis budidaya ayam ras petelur:
a. Penentuan Lokasi
1) Kandang
sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar
matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta
tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan
2) Peralatan
peternakan.
4) Penyiapan bibit
Kriteria dari bibit yang baik adalah berasal dari induk yang sehat, bulu
yang bagus, tidak ada letakan kotoran di duburnya, gemuk, dan tidak
5) Konversi ransum
Ayam yang baik akan makan sejumlah ransum dan menghasilkan telur
yang lebih baik dari sejumlah ransum yang dimakannya. Protein pada
ransum yang diberikan pada ayam ras petelur akan berpengaruh pada
c. Pemeliharaan
layer (ayam ptelur dewasa). Hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan
memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan
2) Pemberian Pakan
Untuk pemberian pakan ayam petelur ada 2 (dua) fase yaitu fase starter
(umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu). Pemberian
commit to user
pakan ini akan mempengaruhi kualitas dari telur yang akan dihasilkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
2 macam, yaitu:
a) Vaksin aktif
b) Vaksin inaktif
process engineering and supply chain management, for the analysis and
manufacturing processes.”
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
memahami rantai nilai yang membentuk suatu produk. Rantai nilai ini berasal dari
seluruh aktivitas yang dilakukan, mulai dari pengadaan bahan baku hingga
1. Ayam yang diternak (baik untuk jenis pedaging maupun petelur) berasal dari
telur.
3. DOC yang sudah lahir, dipilih dan ditentukan untuk menjadi ayam ras
4. Para peternak akan memasok DOC sebagai bibit usaha ternak mereka, DOC
yang dipilih sesuai dengan usaha peternak, DOC pedaging untuk usaha ayam
yang diperoleh adalah daging untuk ayam jenis pedaging, dan telur untuk
ayam petelur.
6. Daging yang dihasilkan oleh ayam jenis pedaging akan dipasarkan dan dijual
rumah makan cepat saji, dan jenis-jenis usaha lainnya yang memerlukan
daging ayam.
7. Jika daging ayam yang berasal dari ayam ras pedaging akan dikonsumsi oleh
masyarakat, maka telur yang berasal dari ayam petelur juga akan dijual
memerlukan telur.
berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek
pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek ekonomi
dan keuangannya, di mana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi
proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan ditidakjalankan
pengambilan keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu ide usaha
yang direncanakan (Ibrahim, 2009). Pengertian layak dalam penelitian ini adalah
kemungkinan dari ide suatu usaha yang akan dilaksanakan dapat memberikan
yaitu aspek primer dan aspek sekunder. Aspek primer merupakan aspek yang
commit
utama dalam penyusunan studi to user
kelayakan. Aspek primer ini terdapat dalam semua
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
sektor usaha yang terdiri dari: aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan
teknologis, dan aspek ekonomi. Aspek sekunder adalah aspek pelengkap yang
yaitu aspek analisis mengenai dampak lingkungan dan aspek social. Secara umum
analisis kelayakan usaha terbagi menjadi aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis
dan teknologis, aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan, dan aspek keuangan.
1. Investasi
Jumlah dan investasi apa saja yang diperlukan dalam rencana kegiatan
usaha atau proyek yang akan dikerjakan harus jelas, baik mengenai jumlah dan
biaya yang diperlukan dalam pembangunan usaha atau proyek, terdiri dari
pembangunan awal dan modal kerja yang dibutuhkan sampai suatu usaha
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
2. Pendapatan
operasional pokok entitas dalam satu periode tertentu. Dalam SAK, IAI
dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda
seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti, dan sewa.
Jenis pendapatan yang diperoleh dari usaha peternakan ayam ras petelur adalah
3. Biaya
dari seluruh transaksi yang bersifat peripheral atas kegiatan operasional pokok
bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang
modal. Istilah biaya dan beban yang tersebut di atas memiliki pengertian yang
sama. Perhitungan biaya ini harus disusun dan dihitung sedemikian rupa
Biaya operasi dan pemeliharaan terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan
biaya tidak tetap (variable cost), dan biaya semi variabel (semi vaiable cost).
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi
Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya akan berubah
besar volume kegiatan maka semakin tinggi jumlah total biaya variabel,
semakin rendah volume kegiatan maka semakin rendah pula jumlah biaya
variabelnya, contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku. Biaya semi
variabel adalah biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan
contohnya adalah biaya listrik. Karena perilaku biaya semi variabel mendekati
perilaku biaya tetap, maka biaya semi variabel diasumsikan sebagai biaya tetap.
4. Laba
Laba
dikembangkan dilihat dari segi kriteria investasi. Analisis ini sangat diperlukan
pendanaan ekuitas dan utang, yaitu investor dan kreditur. Rasio ini
nilai moneter. Semakin tinggi ROI sebuah usaha atau proyek, maka proyek
berikut:
Pay back period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat
bersih (net cash flows). Dengan demikian PBP dari suatu investasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
pulang pokok di mana total revenue = total cost, sehingga perusahaan tidak
perusahaan mencapai titik pulang pokok, semakin besar saldo rugi karena
dikeluarkan.
menggunakan rumus aljabar, dan dapat dlakukan dengan dua cara, yaitu :
FC
BEP (Q) =
P - VC
FC
BEP (Rupiah) =
VC
1-
P
Keterangan:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Populasi
ingin diteliti oleh penulis (Sekaran, 2006). Populasi yang diteliti oleh penulis
Sragen, dan Klaten. Jumlah seluruh populasi peternakan ayam ras petelur di
Tabel III.1
Jumlah
No. Nama Kabupaten/ Kota
(ekor)
1. Kabupaten Boyolali 793.413
2. Kabupaten Karanganyar 1.853.142
3. Kabupaten Sukoharjo 706.654
4. Kabupaten Klaten 936.742
5. Kabupaten Sragen 398.047
6. Kabupaten Wonogiri 11.150
7. Kota Surakarta -
JUMLAH 4.699.148
Sumber : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
2. Sampel
sejumlah anggota yang dipilih dari populasi (Sekaran, 2006). Sampel yang
digunakan penulis dalam penelitian ini adalah 5 peternakan ayam ras petelur
Tabel III. 2
Distribusi Sampel
Kapasitas
Nama Peternakan Lokasi
(ekor)
Star Farm Desa Pronasan, Karanganyar 66.000
THR Farm Desa Gondangrejo, Karanganyar 12.000
Peternakan Yudianto Desa Gondangrejo, Karanganyar 10.000
Peternakan Antonius Desa Sambi, Boyolali 8.000
Peternakan Tulus Desa Sambi, Boyolali 6.000
peternakan ayam ras petelur yang ada di Kabupaten Karanganyar dan Boyolali.
Jumlah kapasitas tersebut bila ditotal menjadi 102.000 ekor ayam. Jumlah
kapasitas tersebut memang tidak dapat mewakili seluruh kapasitas total ayam
commit
yang ada di eks-Karisidenan to user
Surakarta. Hal tersebut dikarenakan sulitnya akses
bagi penulis unttuk memperoleh data dan informasi dari peternakan ayam ras
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
petelur yang ada. Tidak semua peternakan bersedia memberikan data dan
B. JENIS DATA
1. Data Primer
mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang
berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik suatu studi. Penelitian
yang dilakukan oleh penulis menggunakan data primer yang dilakukan dengan
2. Data Sekunder
seseorang, dan bukan peneliti yang melakukan studi mutakhir (Sekaran, 2006).
Data sekunder dapat berupa data internal atau eksternal organisasi dan diakses
peternakan ayam ras petelur yang ada di Kabupaten Karanganyar dan Boyolali.
yang terjadi.
aspek dalam studi kelayakan bisnis, yaitu aspek ekonomi dan keuangan. Dalam
1. Investasi.
2. Pendapatan.
3. Biaya.
4. Laba.
5. Kriteria investasi yang dilihat dari segi Return on Investment (ROI), Pay
Semakin tinggi ROI sebuah usaha atau proyek, maka proyek tersebut
semakin bagus kinerjanya, dan proyek tersebut semakin layak. Suatu usaha
dikatakan layak apabila ROI lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku
pada saat usaha tersebut diusahakan. Tingkat suku bunga yang digunakan
adalah tingkat suku bunga pinjaman bank responden pada saat survey
dilaksanakan. Apabila ROI > tingkat suku bunga pinjaman, berarti proyek
layak, sedangkan jika ROI < tingkat suku bunga pinjaman, proyek tidak
feasible (layak).
tersebut.
besar saldo rugi karena keuntungan yang diterima masih menutupi segala
biaya yang telah dikeluarkan. Sehingga akan lebih baik apabila sebuah proyek
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
BAB IV
A. PELAKSANAAN PENELITIAN
peternakan ayam ras petelur yang berada di daerah Kabupaten Karanganyar dan
ayam ras petelur yang berlokasi di dua Kabupaten tersebut sebagai sampel.
Yudianto dan THR Farm yang berlokasi di Desa Gondangrejo serta Star Farm
tingkat kelayakan suatu proyek sehingga dapat diketahui kelayakan dari proyek
berdasarkan aspek ekonomi dan keuangan. Dalam penelitian ini, proyek yang
Berdasarkan data-data yang telah diperoleh dan diolah oleh penulis, berikut adalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
1. Investasi
adalah aktiva-aktiva yang terkait dengan segala bentuk persiapan atas usaha
mess untuk pegawai, sarana transportasi seperti mobil ataupun motor. Selain
digunakan untuk pembayaran gaji pegawai dan listrik, serta persediaan ayam
siap telur (layer), konsentrat, katul, jagung, serta vaksin dan obat. Penelitian
ini membagi aktiva-aktiva yang ada ke dalam dua kelompok yaitu aktiva
tetap dan aktiva lancar. Jumlah dan jenis investasi yang dimiliki oleh
ayam petelur yang ada di Kabupaten Karanganyar dan Boyolali dalam Tabel
IV.1:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
Tabel IV.1
Nama Peternakan
Keterangan Peternak Peternak Total
Peternak
THR Farm Star Farm an an
an Tulus
Yudianto Antonius
AKTIVA
LANCAR
Persediaan 10.500.00
Telur 74.250.000 13.860.000 0 9.000.000 6.570.000 114.180.000
Persediaan
Ayam 3.300.000.0 600.000.00 500.000.0 400.000.0 300.000.0 5.100.000.00
Layer 00 0 00 00 00 0
11.000.00
Bangunan 10.000.000 9.500.000 9.000.000 6.000.000 0 45.500.000
200.000.00
Mobil 0 - - - - 200.000.000
INVESTASI
PER 100 11.120.02 14.431.66
EKOR 10.948.409 10.891.167 9.627.800 5 7 11.030.884
Sumber : data yang diolah
usaha peternakan ayam ras petelur yang ada di Kabupaten Karanganyar dam
peternakan dengan total kapasitas 102.000 ekor ayam siap telur (layer)
pula di dalam tabel, bahwa dari kelima peternakan ayam petelur yangg
layer.
2. Pendapatan
Peternakan ayam ras petelur memiliki produk berupa telur ayam, jadi
telurnya setiap hari. Jumlah pendapatan dalam usaha peternakan ayam ras
petelur ini dapat dihitung dengan mengalikan nilai kilogram telur ayam yang
diproduksi dengan harga jual telur tersebut. Perhitungan atas pendapatan ini
commit to user
dilakukan dalam masa satu bulan untuk setiap 100 ekor ayam siap telur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
yang ada di Kabupaten Karanganyar dan Boyolali, yang dihitung per 100
Tabel IV. 2
Pendapatan Peternakan Ayam Petelur per 100 Ekor Ayam per Bulan
Nama Peternakan
Keterangan Peternak Peternak Total
Star Peternak
THR Farm an an
Farm an Tulus
Yudianto Antonius
Jumlah
Ayam Layer 66.000 12.000 10.000 8.000 6.000 102.000
Persentase
ayam
bertelur
per hari 75% 77% 70% 75% 73% 74%
Jumlah Telur
per hari
(butir) 49.500 9.240 7.000 6.000 4.380 75.480
Jumlah Telur
per hari
(kg) 3.094 578 438 375 274 4.718
Harga Telur
per kg 12.000 12.000 12.000 12.000 12.000 12.000
Penjualan
Telur per 3.285.00
hari 37.125.000 6.930.000 5.250.000 4.500.000 0 56.610.000
Penjualan
Telur per 1.113.750. 207.900.0 157.500.0 135.000.0 98.550.0 1.698.300.
bulan 000 00 00 00 00 000
Pendapatan
per 100
ekor per 1.642.50
bulan 1.687.500 1.732.500 1.575.000 1.687.500 0 1.665.000
Asumsi:
1 kg telur =
16 butir
Sumber : data yang diolah
setiap harinya adalah 74% dari jumlah layer yang ada, hal ini berarti dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
suatu peternakan ayam petelur mampu menghasilkan 74 telur per harinya per
100 ekor ayam atau sebanyak 4,62 kg telur per hari per 100 ekor. Hasil
produksi dari total kapasitas 102.000 ekor ayam layer adalah 75.480 butir
atas penjualan produk telur yang dihasilkan dari 100 ekor ayam layer.
tingkat persentase ayam bertelur 70% dari kapasitas 10.000 ekor ayam layer.
3. Biaya
proses pelaksanaan usaha peternakan ayam ras petelur ini. Biaya dalam
penelitian ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu biaya tetap (fixed cost) dan
biaya variabel (variable cost). Biaya tetap terdiri atas biaya depresiasi aktiva
tetap, biaya amortisasi ayam afkir, biaya gaji pegawai, dan biaya listrik.
dari konsentrat, jagung dan katul serta biaya pembelian vaksin dan obat.
amortisasi ayam afkir. Berikut ini adalah perincian biaya tetap yang
1) Biaya depresiasi
depresiasi akan disajikan dalan Tabel IV.3, Tabel IV.4, Tabel IV.5,
Tabel IV.3
Unit 33 12 10 8 6 69
Jumlah
Ayam 66.000 12.000 10.000 8.000 6.000 102.000
Depresiasi
Kandang
per 100
per bulan 25.000 20.833 20.833 25.000 25.000 24.101
Sumber: data yang diolah
Tabel IV.4
Tabel IV.5
200.000.0 200.000.0
Nilai Mobil 00 - - - - 00
Unit 1 - - - - -
200.000.0 200.000.0
Total nilai Mobil 00 commit- to user - - - 00
Umur Ekonomis
(Tahun) 8 8 8 8 8 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
Tingkat Depresiasi
Mobil 12,50% 12,50% 12,50% 12,50% 12,50% 12,50%
Perincian Biaya Depresiasi Sepeda Motor per 100 Ekor per Bulan
Nama Peternakan
Keterangan Peternaka Peternaka Total
THR Star Peternaka
n n
Farm Farm n Tulus
Yudianto Antonius
Unit 2 - - - - 2
120.00
Jumlah Ayam 66.000 0 10.000 8.000 6.000 102.000
Depresiasi Speda
Motor per 100 per
bln 821 - - - - 531
Sumber: data yang diolah
Data pada Tabel IV.3 menunjukkan adanya biaya
per 100 ekor ayam dengan tingkat depresiasi 25% dan umur
ekonomis 4 tahun.
dimiliki dikurangi dengan nilai dari ayam yang mati. Jumlah dari
ayam mati diasumsikan sebesar 20% dari jumlah ayam layer yang
ayam dengan jumlah ayam layer yang ada, sedangkan nilai ayam
yang mati diperoleh dari jumlah ayam yang mati dengan harga jual
hingga usia 2 tahun. Ayam dengan usia diatas 2 tahun sudah tidak
ayam ras petelur untuk 100 ekor ayam setiap bulan adalah
Tabel IV.7
Perincian Biaya Amortisasi Ayam Afkir Per 100 Ekor Per bulan
Nama Peternakan
Keterangan Peternak Peternaka Total
Star Peternak
THR Farm an n
Farm an Tulus
Yudianto Antonius
Jumlah Ayam
Layer 66.000 12.000 10.000 8.000 6.000 102.000
Harga Ayam
Layer 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000
Tabel IV.8
Perincian Biaya Gaji Pegawai Kantor Per 100 Ekor Per Bulan
Nama Peternakan
Keterangan Peternaka Peternaka Total
THR Star Peternaka
n n
Farm Farm n Tulus
Yudianto Antonius
Gaji Pegawai Kantor
per bulan 800.000 750.000 750.000 600.000 600.000 700.000
Jumlah Pegawai
Kantor 2 1 1 1 1 6
Tabel IV.9
Perincian Biaya Gaji Pegawai Kandang Per 100 Ekor Per Bulan
Nama Peternakan
Peternaka Peternaka
Keterangan THR Star Peternaka Total
n n
Farm Farm n Tulus
Yudianto Antonius
Gaji Pegawai
Kandang 600.000
commit
450.000
to user
525.000 450.000 450.000 495.000
Jumlah Pegawai
Kandang 25 5 4 5 4 43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
Total Gaji
Pegawai 15.000.00 2.250.00 21.285.00
Kandang 0 0 2.100.000 2.250.000 1.800.000 0
untuk setiap 100 ekor ayam adalah sebesar Rp4.118,00. Pada Tabel
4) Biaya Listrik
rincian perhitungan biaya listrik per bulan dan per 100 ekor ayam
Tabel IV.10
Nama Peternakan
Keterangan THR
commit
Star
to user
Peternaka Peternaka
Peternaka Total
n n
Farm Farm n Tulus
Yudianto Antonius
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
Biaya Listrik
seluruh
kapasitas per 5.000.00 600.00 6.600.00
bulan 0 0 500.000 300.000 200.000 0
tinggi yaitu Rp7.576,00 per bulan per 100 ekor ayam, sedangkan
Tabel IV.11
Perincian Biaya Tetap Peternakan Ayam Petelur per 100 Per Bulan
Nama Peternakan
Biaya Tetap Peternak Peternak Total
THR Star Peternak
an an
Farm Farm an Tulus
Yudianto Antonius
Gaji Pegawai
Kantor 2.424 6.250 7.500 7.500 10.000 4.118
Gaji Pegawai commit to user
Kandang 22.727 18.750 21.000 28.125 30.000 20.868
Listrik 7.576 5.000 5.000 3.750 3.333 1.294
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
Depresiasi:
Depresiasi
Kandang 25.000 20.833 20.833 25.000 25.000 24.101
Depresiasi
Bangunan 63 330 375 313 764 186
Depresiasi
Mobil 3.157 - - - - 2.042
Depresiasi
Kendaraan 821 - - - - 531
Amortisasi Ayam
Afkir 192.083 192.083 192.083 192.083 192.083 192.083
Biaya Tetap per
100 ekor ayam
per bulan 253.851 243.247 246.792 256.771 261.181 245.223
Kapasitas 66.000 120.000 10.000 8.000 6.000 102.000
Biaya Tetap 167.541.6 29.189.5 24.679.16 20.541.66 15.670.83 250.127.9
Keseluruhan 67 83 7 7 3 17
Sumber:data yang diolah
Tabel IV.11 di atas merupakan rincian dari seluruh biaya tetap yang
harus dikeluarkan oleh peternakan setiap bulan untuk 100 ekor ayam
biaya tetap per 100 ekor yang paling besar apabila dibandingkan
tetap per 100 ekor per bulan. Tabel IV.7 yang merinci biaya amortisasi
per 100 ekor per bulan. Rincian biaya gaji pada tabel IV.8 dan tabel
IV.9 per 100 ekor per bulan. selain itu, Tabel IV.10 yang merinci biaya
konsentrat, jagung, dan katul) dan pembelian vaksin dan obat. Berikut
Tabel IV. 12
Perincian Biaya Pakan per 100 Ekor Ayam per Hari
Nama Peternakan
Keterangan Peternaka Peternaka Total
Peternak
THR Farm Star Farm n n
an Tulus
Yudianto Antonius
Konsentrat per
100 ekor per
hari:
ayam layer yang ada. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan biaya
harinya atau Rp37.757,00 per 100 ekor per hari. Peternakan yang
yaitu sebesar Rp45.600,00 per 100 ekor per hari, hal tersebut
Tabel IV. 13
Perincian Biaya Vaksin dan Obat per 100 Ekor Ayam per Hari
Nama Peternakan
Keterangan Peternaka Peternaka Total
THR Star Peternaka
n n
Farm Farm n Tulus
Yudianto Antonius
dikeluarkan oleh peternakan per 100 ekor ayam per hari. Dari
sebesar Rp167,00 per 100 ekor per hari untuk penyediaan vaksin
hal ini karena harga vaksin dan obat uang cenderung stabil dan
sama di setiap daerah. Biaya vaksin dan obat yang paling besar
peternakan.
Tabel IV. 14
Perincian Biaya Variabel Peternakan Ayam Petelur per 100 Ekor per Hari
Nama Peternakan
Biaya Variabel Peternak Peternak Total
THR Star Peternak
an an
Farm Farm an Tulus
Yudianto Antonius
keseluruhan yang dihitung per 100 ekor ayam per hari. Tabel tersebut
merangkum hasil dari perincian atas biaya pakan dalam tabel IV.12 dan
4. Laba Usaha
total pendapatan dengan total biaya yang harus dikeluarkan. Laba dihitung
dapat. Laba usaha akan dihitung per 100 ekor ayam per bulan. Perincian atas
laba usaha sampel peternakan ayam ras petelur yang ada di Kabupaten
Karanganyar dan Boyolali akan disajikan dalam Tabel IV.15 berikut ini:
Tabel IV. 15
Laba Peternakan Ayam Petelur per 100 Ekor Ayam per Bulan
Nama Peternakan
adalah Rp282.079,00 per 100 ekor ayam per bulan. Laba usaha seluruh
commit to user
kapasitas adalah Rp 287.720.580,00 per bulannya untuk 102.000 ekor ayam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel IV.15 yang merinci penghitungan laba
usaha peternakan ayam petelur. Dari tabel tersebut juga dapat dilihat
peternakan yang mampu menghasilkan laba usaha paling besar adalah THR
Farm Rp273.649,00 per 100 ekor dan yang terendah adalah Peternakan
proyek, suatu usaha dikatakan layak ungtuk dijalankan apabila ROI lebih
besar dari tingkat suku bunga yang berlaku pada saat usaha tersebut
Tabel IV. 16
ROI Peternakan Ayam Ras Petelur Per 100 Ekor Ayam Per Bulan
Nama Peternakan
commit to Peternak
user Peternak
Keterangan THR Star Peternak Total
an an
Farm Farm an Tulus
Yudianto Antonius
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
Laba Usaha
per 100 ekor 273.649 116.253 101.908 169.329 168.519 282.079
penelitian ini termasuk dalam usaha atau proyek yang layak untuk
dihasilkan oleh sampel peternakan yaitu 2,56% yang lebih besar dari
suku bunga bank sebesar 1,05% per bulan. Kelayakan usaha untuk
menghasilkan ROI tertinggi adalah THR Farm dengan ROI 2,50%, dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
Berdasarkan rumus yang ada, pay back period sampel peternakan ayam
berikut :
Tabel IV. 17
PBP Peternakan Ayam Ras Petelur Per 100 Ekor Per Bulan
Nama Peternakan
Keterangan P. P. Total
THR Star Yudiant Antoniu P.
Farm Farm o s Tulus
peternakan yang memiliki PBP paling singkat adalah THR Farm yaitu 3
Star Farm yaitu selama 7 tahun 10 bulan. Perbedaan PBP ini dipengaruhi
peternakan.
commit to user
c. Break-Even Point (BEP)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
sama dengan total cost. Semakin cepat suatu proyek dapat mencapai
FC
BEP (Q) =
P - VC
FC
BEP (Rupiah) =
VC
1-
P
Keterangan :
commit to user
Tabel IV. 18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
BEP Peternakan Ayam Ras Petelur Per 100 Ekor Per Bulan
Nama Peternakan
Keterangan Peternak Peternak Total
THR Star Peternak
an an
Farm Farm an Tulus
Yudianto Antonius
mencapai titik pulang pokok atau BEP, peternakan harus mampu menjual
produknya (telur) sebanyak 1.302 butir per 100 ekor ayam per bulan atau
sebanyak 81,37 kg bila diasumsikan 1kg telur sama dengan 16 butir telur.
Di dalam tabel juga dapat dilihat besarnya tingkat pendapatan yang harus
dicapai oleh peternakan ayam petelur agar mencapai kondisi BEP adalah
sampel peternakan ayam ras petelur yang ada memiliki jumlah produk
itu, semakin besar jumlah biaya tetap sebuah usaha maka penjualan
produknya juga harus semakin banyak, guna menutup biaya tetap yang
butir dengan persentase ayam bertelur setiap harinya sebesar 75% untuk
bertelur setiap harinya sebesar 77% untuk menutup biaya tetap sebesar
butir dengan persentase ayam bertelur setiap harinya sebesar 75% untuk
ayam bertelur setiap harinya sebesar 73% untuk menutup biaya tetap
sebesar Rp261.181,00.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
tersebut jika ditinjau dari aspek ekonomi dan keuangan yang dapat diambil adalah
sebagai berikut :
sampel peternakan ayam ras petelur dalam penelitian ini layak untuk
Investment (ROI) per 100 ekor ayam yang dihasilkan oleh sampel peternakan
yaitu 2,56%, yang jumlahnya lebih besar dari suku bunga bank keseluruhan
per bulan sebesar 1,05%. Dari data yang diolah juga diketahui bahwa
peternakan yang menghasilkan ROI tertinggi adalah THR Farm dengan ROI
2. Penghitungan dan analisis atas Pay Back Period menunjukkan bahwa jumlah
bahwa peternakan ayam ras petelur harus mampu menjual produk (telur)
sebanyak 1.302 butir per 100 ekor ayam per bulan atau sebanyak 81,37 kg bila
pendapatan yang harus dicapai oleh peternakan ayam petelur agar mencapai
kondisi BEP adalah sebesar Rp 976.509 per 100 ekor ayam per bulan.
Peternakan yang harus mampu menjual paling banyak produk dan memperoleh
tingkat pendapatan paling tinggi adalah Star Farm, yaitu sebanyak 1.563 butir
pendapatan paling rendah adalah THR Farm, yaitu sebanyak 1.083 butir telur
B. KETERBATASAN PENELITIAN
yang perlu diteliti, antara lain aspek ekonomi dan keuangan, aspek hukum,
sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, serta aspek teknis
dan teknologi. Sedangkan dalam penelitian ini hanya digunakan satu aspek
kelayakan usaha dari aspek-aspek yang lain tidak dapat disajikan dalam
penelitian ini.
penyediaan vaksin dan obat, bahkan harga jual produk pun pasti
ayam ras petelur yang ada di seluruh eks-Karisidenan Surakarta. Hal ini
informasi.
C. SARAN
memberikan saran bagi peneliti selanjutnya agar lebih baik. Berikut ini adalah
tidak hanya meneliti kelayakan suatu usaha hanya dari aspek ekonomi dan
keuangan saja, tetapi juga meneliti dari aspek-aspek yang lainnya seperti
commit to user
aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
ayam ras petelur dapat digambarkan dari seluruh aspek kelayakan yang ada.
analisisnya.
peternakan ayam ras petelur lebih banyak lagi, sehingga sampel dapat
commit to user