OLEH :
XI MIPA 6
SMA NEGERI 12 MAKASSAR
BAB I
PENDAHULUAN
Indikator adalah suatu zat penunjuk yang dapat membedakan larutan, asam
kira pH suatu larutan. Disamping itu juga digunakan untuk mengetahui titik akhir
Keasaman atau kebasaan suatu zat tergantung pada banyak ada tidaknya
ion H (untuk asam) dan ion OH (untuk basa) dalam zat tersebut serta derajat
air akan menghasilkan larutan denga pH lebih kecil dari 7. asam adalah suatu zat
yang dapat memberi proton(ion H+) kepada zat lain (yang disebutbasa), atau
dapat menerima pasangan electron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi
dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam
adalah asam asetat
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
2. asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit, teruma bila
logam.
1. Rasa bervariasi
5. [H+] = [OH-]
Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan
basa saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam
menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa
mempunyai arti sebagai berikut. maka ketika suatu senyawa basa di larutkan ke
dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif menurut
reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida
Teori asam-basa:
Pada tahun 1884 Svante Arrhenius mengemukakan teori tentang asam dan
basa yaitu teori asam basa arrhenius. Menurutnya, asam adalah suatu zat yang
apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+ dimana ion tersebut
apabila di larutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH-, dan ion
Pada tahun 1923 ahli kima Denmark bernama J.N Bronsted dan ahli kimia
inggris bernama T.N Lowry mengemukakan teori yang bernama teori asam basa
definisi tersebut maka suatu asam setelah melepas proton akan membentuk basa
konjugasi dari asam tersebut. Demikian pula dengan basa, setelah menerima
zat yang memiliki satu atau lebih pasangan elektron bebas yang dapat di berikan
kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi,
adalah indikator buatan dan indikator alami, Berikut ini penjelasan tentang
indikator asam-basa
1. Indikator Buatan
kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru, kertas
warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asan maupun basa.
kertas lakmus.
bersifat basa akan tetap biru , karena orchein merupakan anion, sehingga
pembuatan kertas lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau
yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah
2. Indikator Alam
warnanya dalam larutan asam, basa, dan netral. Indikator alam yang
dedaunan.
METODE PENILITIAN
1. Pipet Tetes
2. Gelas Ukur/Kimia
3. Plat Tetes
HASIL PENGAMATAN
Lakmus Lakmus
Merah Biru
1 AIR KAPUR Biru Biru Basa >7
2 AMMONIA Merah Biru Netral 7
(NH3)
3 CUKA Merah Merah Asam <7
4 ZnSO4 Merah Merah Asam <7
5 CH3COOH Merah Merah Asam <7
6 H2SO4 Merah Merah Asam <7
7 URES Biru Biru Basa >7
8 Pb (NO3)2 Merah Merah Asam <7
9 KOH Biru Biru Basa >7
10 H2O2 Merah Merah Asam <7
BAB IV
KESIMPULAN
Pb(NO3)2, H2O2