DOSEN PENGAMPUH:
OLEH:
NPM : 03291911022
KELAS : IV A
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2021
A. Pandangan Tentang Kurikulum
Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin, yakni curriculae, yaitu curir (pelari)
dan curere (tempat berpacu,) artinya jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari.
Pada waktu itu, pengertian kurikulum ialah jangka waktu pendidikan yang harus
ditempuh oleh siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijazah. Dalam hal ini, ijazah
merupakan satu bukti bahwa siswa telah menempuh kurikulum yang berupa rencana
pelajaran, sebagaimana halnya seorang pelari telah menempuh suatu jarak antara satu
tempat ke tempat lainnya dan akhirnya mencapai finish. Dengan kata lain, suatu
kurikulum dianggap sebagai jembatan yang sangat penting untuk mencapai titik akhir
dari suatu pelajaran yang ditandai oleh perolehan suatu ijazah tertentu.
Nana Syaodih Sukmadinata mengemukakan pengertian kurikulum ditinjau dari
tiga dimensi, yaitu sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai rencana. Kurikulum sebagai
ilmu mengkaji konsep, asumsi, teori – teori dan prinsip- prinsip dasar tentang kurikulum.
Kurikulum sebagai sistem menjelaskan kedudukan kurikulum dalam hubungannya
dengan sistem –sistem lain, komponen – komponen kurikulum, kurikulum dalam
berbagai jalur, jenjang, jenis pendidikan, manajemen kurikulum dan sebagainya.
Kurikulum sebagai rencana diungkap beragam rencana dan rancangan atau desain
kurikulum. Rencana bersifat menyeluruh untuk semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan
atau khusus untuk jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. demikian pula dengan
rancangan atau desain, terdapat desain berdasarkan konsep, tujuan, isi, proses, masalah,
dan kebutuhan siswa
J. Galen Taylor dan William M. Alexander dalam buku curriculum planning for
better teaching and learning (1956). Menjelaskan arti kurikulum sebagai berikut “segala
usaha untuk mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruang kelas, di halaman sekolah
atau diluar sekolah termasuk kurikulum.
Seperti halnya dengan definisi saylor dan Alexander, kurikulum tidak terbatas
pada mata pelajaran akan tetapi juga meliputi kegiatan-kegiatan lain, di dalam dan diluar
kelas, yang berada dibawah tanggung jawab sekolah.
Di Indonesia istilah “kurikulum” boleh dikatakan baru menjadi popular sejak
tahun lima puluhan yang dipopulerkan oleh mereka yang memperoleh pendidikan di
America serikat. Sebelumnya yang lazim digunakan ialah “rencana pelajaran” pada
hakikatnya kurikulum sama artinya dengan rencana pelajaran.
Dalam teori praktik, pengertian kurikulum yang lama sudah banyak ditinggalkan.
Para ahli-ahli pendidikan kebanyakan memberi arti atau istilah yang lebih luas.
Perubahan ini terjadi karena ketidakpuasan dengan hasil pendidikan di sekolah dan ingin
selalu memperbaiki.
Selain itu, yang mempengaruhi perubahan dari makna atau arti kurikulum adalah
perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang dapat mengubah perkembangan dan
kebutuhan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2009).