Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH

SEMESTER ILMU

KOMUNIKASI

Dosen pengampu : Nurul Hidayatul


Ummah,S.Kom.I,MA

JURNAL ILMU KOMUNIKASI DAN KAJIAN


ISLAM

Nama : Achmad Faiz

Kelas : MD 3C

Nim : 11200530000074

Judul : Pergeseran Desain Komunikasi di Media Sosial.

Volume : Vol.7 No.1 (Januari-Juni) 2020

Tahun : 2020

Penulis : Nanang Arianto

Latar belakang / Abstrak

Perkembangan komunikasi yang terjadi di media sosial sangatlah kompleks. tidak


dipungkiri lagi, bahwa rekayasa sosial yang terjadi ditengahtangah masyarakat banyak
disebabkan oleh faktor media sosial. Penelitian ini mengangkat tentang pergeseran jejaring
sosial yang bukan sekedar menginformasikan banyak hal, namun bisa juga untuk
kepentingan tertentu seperti memobilisasi massa. Ia bergeser menjadi tidak produktif
dihadapan masyarakat. Dengan menggunakan penelitian kualitatif, pendekatan kajian isi
dengan fokus kajian media sosial facebook, whatsapp, twitter dan instagram.
Menggunakan teori komunikasi jarum suntik, peneliti ingin menyampaikan ada beberapa
pergeseran desain komunikasi melalui media sosial.
Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunanakan bersifat kualitatif, dengan pendekatan analisis isi
(content analysis) dan dokumentasi perpustakaan. Fraenkel, Wallen berpendapat bahwa
content analysis merupakan teknik yang dapat dipergunakan seorang penulis dalam rangka
menganalisa komunikasi audien yang secara tidak langsung dapat menentukan prilaku
komunikan. Melalui metode penelitian ini penulis mencoba menyajikan informasi yang up to
date sehingga menghasilkan data penelitian yang dapat menggambarkan terjadinya
pergeseran desain komunikasi di media sosial.

Hasil Review

Sosial media ialah jaringan yang berbasis website yang memungkinkan manusia
untuk berinteraksi dalam komunitas sosialnya.

1. Media sosial sebagai alat propaganda

Media sosial merupakan media penghubung yang diminati banyak orang serta sangat
penting (tidak bisa diabaikan) untuk menyalurkan wacana (pembicaraan publik).

2. Media Sosial Menjadikan Manusia Bersikap Individualis

Masyarakat yang mengerti benar hak dan kewajibannya (yang terdidik &
berpengetahuan) mendambakan media yang dapat mewakili aspirasinya namun lebih terjaga
keamanannya (maksudnya aflikasi yang resmi dan terlindungi).

3. Media sosial sebagai ajang Promosi Iklan Spam

Teknologi membuat manusia menjadi individualis, karena manusia dimanjakan


dengannya. Sosialisasi dan komunikasi sudah dibatasi dengan teknologi (dibatasi oleh sebuah
layar).

Pada umumnya ada tiga (3) model kepemilikan media yakni sebagai berikut:

1. Public services yaitu sistem layanan publik yang dimiliki oleh negara yang
penggunaanya diatur untuk tujuan institusi publik demi menggapai tujuan bernegara.
2. Commercial Model yaitu sistem komersil, model media seperti ini biasanya dimiliki
swasta dan fungsinya didni sebesar-besarnya mencari keuntungan.

3. Commnuity Services yaitu media komunitas yang dimiliki komunitas masyarakat


tertentu. Media disini digunakan untuk mengcover kepentingan yang tergabung dalam
komunitas

Hasil Tanggapan

Penggunaan sarana media komunikasi saat ini telah berkembang begitu pesat seiring
dengan kemajuan teknologi komunikasi, dimana kita diperhadapkan kepada banyak pilihan
untuk dapat menyampaikan/mengakses informasi baik melalui media konvensional seperti
media cetak maupun media elektronik dan yang paling berkembang adalah media sosial.

Penggunaan media sosial memberikan dampak yang sangat positif terutama dalam
melakukan interaksi baik secara sosial, politik maupun ekonomi. Penggunaan media sosial
memberikan kemudahan dalam berkomunikasi, baik teman, keluarga yang tidak
memungkinkan dilakukan melalui face to face karena faktor jarak.

Kita dapat mengirimkan informasi-informasi yang dibutuhkan dengan mudah dan cepat,
begitu pula dalam mengakses informasi yang kita butuhkan. Kita banyak dipertemukan teman
atau keluarga yang sudah lama tidak pernah bertemu melalui media sosial facebook. Media
sosial dapat dijadikan sarana untuk saling berbagi, saling bertukar foto, data dan dokumen
lainnya.

Penggunaan media sosial juga dapat memberikan dampak yang negatif terhadap
masyarakat, seperti yang kita lihat sekarang media sosial dijadikan media untuk menanamkan
kebencian terhadap orang lain dengan mengunggah kata-kata atau gambar yang tidak etis
sehingga terbangun rasa tidak senang dan benci terhadap seseorang, terutama mereka yang
memiliki posisi penting baik di pemerintahan maupun lembaga-lembaga Negara.
Kesimpulan

Pergeseran Desain Komunikasi di Media sosial dalam temuan penelitian ini adalah
Propoganda. Ia merupakan salah satu indikator nyata bagaimana media sosial didesain para
pengguna media sosial secara tidak benar. Idealnya sejalan dengan Haag dan peter keen,
bahwa teknologi itu untuk membantu manusia. Penggunaan teknologi komunikasi dijejaring
sosial secara tidak benar hanya akan menjadi racun pembius yang mencemari pikiran dan
tindakan manusia.Media Sosial Menjadikan Manusia Bersikap Individualis. Artinya interaksi
sosial hanya terjadi di dunia maya dan mengurangi kuantitas komunikasi tatap muka secara
langsung. Aktivitas melalui media baru ini bisa terjadi dimana saja dan kapan saja dalam
jaringan aplikasi media sosial.

Media tidak mempengaruhi pemirsa atau pembaca bagaimana untuk berpikir, tetapi
yang terjadi adalah media berhasil merubah cara pandangnya. Sebagamana pernah dikatakan
Jason dan Anne Hill (1997) bahwa teori jarum hipodemik adalah efek langsung pesan yang
“disuntikkan” ke dalam ketidaksadaran audience. Dengan kata lain. apa pun pesan yang
disebarkan oleh media, maka akan diterima begitu saja oleh masyarakat

Anda mungkin juga menyukai