Education :
Medical Doctor Graduate (dokter) : FK-UI (1992)
Internist Graduate (Sp.PD) :FK-UNPAD (2003)
Health Magister Graduate (M.Kes) : FK-UNPAD (2004)
Consultant of Tropical Med.Infectious Dis : Collegium Internal Medicine
Indonesia
/ KPTI : FK-USU (2008)
Fellowship of Indonesian Society Internal Medicine / FINASIM (2009)
Associate Professor (Guru Besar Madya) : Kemenristekdikti (2015)
Ph.D Graduated (Doktor) : FK-UGM (2016)
Occupation:
- Staff of Internal Medicine, Medical Faculty of Universitas Syiah Kuala
- Coordinator of Ph.D (Doctoral) Program of Medical Faculty of Universitas Syiah Kuala
- Head of Infectious Disease and Tropical Medicine Division Medical Faculty of Universitas Syiah Kuala
- Head & Consultant of HIV/AIDS dr. Zainoel Abidin General Hospital, Banda Aceh
- Head of Tropical Medicine and Infectious Disease Indonesia (PETRI) Aceh
- Head of Infection Control Indonesia (PERDALIN) Aceh
- Head of Public Relations, Medical Faculty of Universitas Syiah Kuala
• Kasus COVID-19 pada pasien dengan infeksi HIV, hanya sebagian kecil
dilaporkan
• 1 Desember 2019 s.d.1 Juni 2020 : dari 547 publikasi awal dan 75 laporan
penelitian 25 penelitian mencatat adanya pasien COVID-19 yang hidup
dengan HIV (ODHA)
• dari 252 pasien : - 80,9 % = laki-laki
- usia rata-rata = 52,7 tahun
- 98% dengan pengobatan ARV
Patel R. J Med Virol. 2020
Mirzaei H, et al. AIDS and Behavior. 2020
Gambar 1. Persiapan menghadapi COVID-19 pada pasien yang hidup dengan HIV
• = SARS dan MERS (disebabkan) virus corona IP10 meningkat dan terus
meningkat
tubuh melihat sel T dalam ketidakteraturan membingungkan respons imun
(sel T disiapkan menghancurkan virus rusak)
• Tabel contoh strategi untuk program pencegahan gabungan pada HIV dan COVID-19
Palacios R, et al. Colomb Med (Cali). 2020
www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7518725/table/t2/?report=objectonly
Antibodi >
disuntikkan
kepada orang
yang non
imun
Antigen (vaksin)
>
disuntikkan ke
orang yang non-imun
Pemberian
Menggunakan Penambahan Meningkatkan
vaksin dalam
vaksin hidup ajuvan dosis
bentuk konjugat
• Mengandung risiko :
- Keberhasilan vaksin
- Kecukupan kapasitas produksi
- Masalah distribusi
- Strategi imunisasi : prioritas yang akan divaksinasi, dll
• Prinsip dasar
- Vaksin hidup : tidak boleh diberikan
- Vaksin mati : diberikan namun perlu diulang bila sistem imun membaik
• Belum ada laporan penelitian fase 1, I1, dan III, pada pasien HIV dengan Ko-
infeksi COVID-19, usia 18 tahun ke atas sampai dengan kurang dari 60 tahun
• Di sisi lain, pasien yang respon terhadap terapi ARV, telah terbukti mengalami
peningkatan sel CD4 secara substansial dan peningkatan kekebalan
Titanji K et al. Blood. 2006
Glesby MJ. Curr Opin Infect Dis. 1998
• Telah terdapat bukti bahwa, pada penyandang HIV manfaat pemberian vaksin lebih
besar daripada risikonya
• Secara umum, antibodi protektif lebih mungkin didapat ketika vaksin diberikan
pada awal infeksi, sebelum penurunan jumlah CD4, atau setelah pemulihan
iomunitas dan supresi virus dengan terapi antiretroviral (ART)
• Vaksin yang dilemahkan umumnya aman dan dapat diterima pada orang dengan
HIV
• Hilangnya sel CD4 dikaitkan dengan respons antibodi spesifik influenza yang
lemah, yang diukur dengan titer dan sel yang mengeluarkan antibodi spesifik
influenza
• Belum ada bukti keamanan vaksin COVID-19, akan tetapi perlu dilakukan
persiapan sosialisasi bagi ODHA seputar COVID-19, mulai dari, gejala, proses
dan perjalanan penyakit, tatalaksana, serta pencegahannya, termasuk
vaksinasi