Pengaruh Teknik Asertif Training Terhadap Sikap Tanggung Jawab Pada Siswa
MTs. Penyaring Kabupaten Sumbawa Besar
Abstract: Assertive Training is a social-skill exercise given to an anxiety-plagued individual, unable to defend
his rights, too weak, letting others undermine him, unable to express his temper properly and quickly offended.
Responsibility is giving intensive to the students to help each other and to encourage each other to do the
maximum effort. Low responsibilities will impact the lack of cooperation between friends in one group. The
purpose of this research is to know The Effect of Assertive Training Technique on Responsibility Attitude on
Students of MTs Penyaring of Sumbawa Besar Regency in the Lesson Year 2017/2018. Data collection
method used in this research is questionnaire as the main method while interview, observation, and
documentation as complement. Based on the results of data analysis obtained 5,028 and after consulted t-table
with 5% significance level with d.b 6 obtained 2.447 this means that t-count> t-table (5,028> 2,447), it can be
concluded that there is Influence The Effect of Assertive Training Technique on Responsibility Attitude on
Students of MTs Penyaring of Sumbawa Besar Regency.
Abstrak: Asertif training merupakan latihan keterampilan sosial yang diberikan pada individu yang diganggu
kecemasan, tidak mampu mempertahankan hak-haknya, terlalu lemah, membiarkan orang lain merongrong
dirinya, tidak mampu mengekspresikan amarahnya dengan benar dan cepat tersinggung. Tanggung jawab
merupakan memberikan intensitif kepada siswa untuk saling membantu satu sama lain dan untuk saling
mendorong melakukan usaha yang maksimal. Tanggung jawab rendah akan membawa dampak kurangnya
bekerja sama antara teman dalam satu kelompok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh
Teknik Asertif Training Terhadap Sikap Tanggung Jawab Pada Siswa MTs Penyaring Kab Sumbawa Besar
Tahun Pelajaran 2017/2018. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket
sebagai metode pokok sedangkan wawancara, observasi, dan dokumentasi sebagai pelengkap. Berdasarkan
hasil analisis data diperoleh 5, 028 dan setelah dikonsultasikan t-tabel dengan taraf signifikansi 5% dengan d.b 6
diperoleh 2,447 ini berarti bahwa t-hitung>t-tabel (5,028> 2,447), maka diambil kesimpulan ada Pengaruh
Teknik Asertif Training Terhadap Sikap Tanggung Jawab Pada Siswa MTs Penyaring Kab Sumbawa Besar.
dimaksud siswa harus memiliki rasa terhadap perkembangan pada diri peserta
tanggung jawab yang tinggi. Oleh karena itu didik.
peran guru sangat diperlukan sekali untuk Seperti yang dijelaskan diatas,
menumbuhkan rasa tanggung jawab pada kurangnya sikap tanggung jawab pada
siswa. peserta akan berdampak cukup besar bagi
Tanggung jawab adalah sikap prestasidan masa depan siswa. Dan dalam
dimana kita harus bersedia menerima akibat hal ini ditemukan kasus kurangnya sikap
dan resiko dari apa yang kita perbuat, karena tanggung jawab baik dalam menyampaikan
orang hebat adalah orang yang mampu pendapat maupun saat diberikan tugas di
bertanggung jawab atas resiko dari setiap tempat penelitian yaitu MTs Penyaring
tindakannya. Dan bila seseorang kehilangan 1 Kabupaten Sumbawa Besar. Untuk
sikap tanggung jawab, maka dia akan tampil membantu dalam meningkatkan sikap
sebagai seorang pengecut, yang selalu tanggung jawabsiswa, dapat dilakukan
berlepas tangan dari masalah dan layanan bimbingan dan konseling.
melemparnya kepada orang lain, lemah Bimbingan konseling memiliki berbagai
kemauan, dan mengkambing hitamkan orang pendekatan dan teknik yang dapat digunakan
lain, kurang bergairah serta apatis terhadap untuk membantu siswa meraih
hidup. Secara fitrah, sebenarnya setiap orang pengembangan diri yang optimal sesuai
termasuk remaja tentu saja ingin memiliki dengan tahap perkembangan dan tuntutan
rasa tanggung jawab, namun banyak yang lingkungan sekitarnya. Salah satu teknik
tidak paham bagaimana caranya, untuk itu yang dapat digunakan yaitu latihan asertif.
mari kenali beberapa penyebab mengapa Menurut Zastrow (dalam Nursalim
remaja tidak mampu bertanggung jawab 2005) menyatakan latihan asertif dirancang
dikarenakan: minder, picik, biasa untuk membimbing manusia menyatakan,
meremehkan urusan, sikap plin plan dan merasa dan bertindak pada asumsi bahwa
mengelak tanggung jawab. mereka memiliki hak untuk menjadi dirinya
Melihat betapa pentingnya sikap sendiri dan untuk mengekspresikan
tanggung jawab yang harus dimiliki oleh perasaannya secara bebas. Selanjutnya
siswa dalam kehidupannya dan mengingat menurut Willis (2004:72), Assertive
tujuan khusus dari layanan bimbingan dan Training merupakan teknik dalam konseling
konseling di sekolah adalah membantu behavioral yang menitikberatkan pada kasus
peserta didik agar mampu memahami yang mengalami kesulitan dalam perasaan
tentang siapa sebenarnya dirinya dan tahu yang tidak sesuai dalam menyatakannya.
akan potensinya, serta peserta didik mampu Menurut Corey (2009), manfaat latihan
memecahkan berbagai kesulitan yang asertif yaitu membantu bagi orang-orang
dihadapi secara mandiri, hidup tergantung yang: 1). Tidak mampu mengungkapkan
atau menggantungkan kepada orang lain, kemarahan dan perasaan tersinggung 2).
guru BK atau Konselor Sekolah harus Menunjukkan kesopanan yang berlebihan
memahami besarnya pengaruh dalam dan selalu mendorongorang lain untuk
meningkatkan sikap tanggung jawab ini mendahuluinya. 3). Memiliki kesulitan
104
Suryadi & I Made Gunawan, Pengaruh Asertif Training Terhadap Sikap Tanggung Jawab ...
untuk mengatakan “tidak” 4). Mengalami seperti, faktor ekonomi orang tua yang
kesulitan untuk mengungkapkan afeksi dan kurang mampu menjadi salasatu faktor
respon-respon positif lainnya merasa tidak utama siswa tidak mengutamakan belajar,
punya hak untuk memilikiperasaan-perasaan sering tidak masuk sekolah karena
dan pikiran-pikiran sendiri. membantu orang tua ke sawah, waktu luang
Berdasarkan hasil observasi awal tidak digunakan dengan baik kebanyakan
pada penelitian yang dilakukan di MTs waktunya dihabiskan untuk nongkrong,
Penyaring Kabupaten Sumbawa Besar, telah bermain bola, sepak takrow. Lingkungan
ditemukan sejumlah masalah seperti; siswa tempat bergaul dengan teman sebayanya
merasa malu atau tidak percaya diri bila bila dengan teman yang mayoritasnya tidak
diberikan kesempatan dan tanggung jawab, berpendidikan atau pengangguran.
siswa kurang mampu dalam sikap Adapun tujuan dari penelitian ini
kedisipinan baik dalam pelajaran maupun adalah untuk mengetahui pengaruh teknik
lingkungannya, siswa kurangnya percaya asertif training terhadap sikap tanggung
diri dengan pernyataannya dan sering jawab pada siswa MTs. Penyaring
berubah rubah, sering mengelak dari tugas Kabupaten Sumbawa Besar tahun pelajaran
yang diberikan dan siswa yang pendirian 2017/2018.
beruba-ubah (tidak konsisten). Adapun
penyebab masalah itu muncul karena Metode Penelitian
dipengaruhi oleh pola asuh orang tua yang Metode penelitian yang digunakan
kurang baik, seperti orang tua suka berbuat peneliti dalam penelitian ini adalah metode
kasar atau berkata kotor pada anak, orang eksperimen dengan One-Group Pretest-
tua terlalu sibuk tidak pernah memiliki Posttest Design. Teknik sampling yang
waktu untuk anak, tidak perna bekomunikasi digunakan adalah purposive sampling yakni
dengan anak, tidak perna berkomunikasi teknik penentuan sampel dengan
dengan anak. Hal itulah yang menyebabkan menggunakan pertimbangan dan tujuan
anak mencari pelampiasan atau kasih sayang tertentu serta berdasarkan ciri-ciri atau sifat
diluar rumah. Sehingga mengakibatkan anak tertentu yang sudah diketahui sebelumnya
tidak bisa memilikih sikab bertanggung (Sugiyono, 2014: 85). Berdasarkan
jawab. pertimbangan tersebut, jumlah sampel
Adapun faktor-faktor yang penelitian ini adalah 7 orang siswa dan akan
mempengaruhi masalah itu muncul; 1). ditentukan kemampuan setelah melakukan
Faktor Internal yang berasal dari diri siwa pre-test. Instrumen yang digunakan dalam
atau dari keluarga itu sendiri. Seperti penelitian ini adalah angket dengan teknik
keluarga broken home, anak tidak mendapat pengumpulan data wawancara, observasi,
kasih sayang, orang tua tidak memiliki dan dikumentasi. Sedangkan analisis data
waktu karena terlalu sibuk, tidak penelitian ini menggunakan analisis statistik
memberikan kasihsayang yang sepenuhnya t test.
dan kurangnya motivasi dari siswa itu
sendiri. 2) Faktor Eksternal dari lingkungan
105
Jurnal Kependidikan 4 (1): 103-108
106
Suryadi & I Made Gunawan, Pengaruh Asertif Training Terhadap Sikap Tanggung Jawab ...
taraf signifikansi 5% dengan db 6 pada t-tabel dilakukan pengukuran terhadap sampel yang
menunjukan bilangan 2,447 sedangkan nilai memiliki sikap tanggung jawab pada siswa
t-hitung hasil penelitian sebesar 5,028. Dengan sehingga diberikan layanan berupa
demikian nilai t-hitung hasil penelitian ini bimbingan kelompok, kemudian dilakukan
lebih besar dari nilai t-tabel yakni pengukuran untuk kedua kalinya dengan
5,028>2,447, maka hipotesis nihil (Ho) tujuan untuk mengetahui perbedaan hasil
ditolak sedangkan hipotesis alternatif (Ha) pree-test sebelum diberikan perlakuan
diterima pada taraf signifikansi 5% sehingga dengan post-test setelah diberikan
penelitian ini dinyatakan Signifikan. Berarti perlakuan. Setelah hasil pre-test dan post-
Ada Pengaruh Teknik Asertif Training Pada test dianalisis maka pelaksanaan
Sikap Tanggung Jawab Pada Siswa MTs teknikasertif training mempunyai peranan
Penyaring Kab Sumbawa Besar Tahun penting dalam mengurangi rendahnya sikap
Pelajaran 2017/2018. tanggung jawab pada siswa MTs Penyaring
Pembahasan Kab Sumbawa Besar Tahun Pelajarn
Berdasarkan hasil penelitian yang 2017/2018.
dilakukan oleh peneliti menemukan bahwa Hasil penelitian yang dilakukan oleh
teknik asertif training memiliki dampak peneliti menemukan bahwa teknik asertif
positif hal ini berdasarkan hasil analisa data training memiliki dampak positif terhadap
dengan menggunakan rumus statistik t-test kegiatan belajar mengajar dan dapat
dengan besar db adalah (N-1) yaitu 7-1=6. meningkatakan ketrampilan bekerja sama
Dalam nilai ttabel berdasarkan taraf signifikan dalam memecahkan masalah (proses
5% menunjukan bilangan 2,447 sedangkan kelompok) sehingga siswa dapat mengetahui
nilai thitung hasil penelitian sebesar 5,028, tingkat keberhasilan dan efektifitas kerja
dengan demikian nilai thitung hasil penelitian sama dengan penuh rasa tanggung jawab
lebih besar dari nilai ttabel yakni 5,028>2,447 mengenai materi pelajaran dalam anggota
dengan taraf signifikansi 5%, Maka nilai kelompoknya, sehingga siswa termotivasi
hipotesis alternative (Ha) diterima untuk mengembangkan kemampuannya dan
sedangkan hipotesis nihil (Ho) ditolak pada memelihara hubungan kerja sama yang baik,
taraf signifikansi 5% sehingga penelitian oleh karena terbukti bahwa teknik asertif
dinyatakan signifikan. Berarti ada pengaruh training dapat meningkatkan rasa tanggung
teknik asertif training terhadap sikap jawab pada siswa.
tanggung jawab pada siswa MTs Penyaring Berdasarkan landasan teori yang
Kabupaten Sumbawa Besartahun pelajaran telah diajukan, dibandingkan dengan analisis
2017/2018. data yang diperoleh melalui penelitian
Penelitian ini menggunakan desain dengan menggunakan analisis statistik
eksperimen one group pre-test dan post-test dengan rumus t-test, ternyata hipotesis nol
dimana dalam rancangan ini terdapat satu (Ho) yang berbunyi: Tidak ditolak, dan
kelompok subjek yaitu sebagai treatment hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi: Ada
kelompok eksperimen sebagai kelompok Pengaruh Teknik Asertif Training Terhadap
yang diberikan perlakuan. Pertama-tama Sikap Tanggung Jawab Pada Siswa MTs
107
Jurnal Kependidikan 4 (1): 103-108
108