Anda di halaman 1dari 4

1.

Tujuan

Mahasiswa diharapkan dapat memahami melakukan pembuatan ekstrak daun siri


setelah mengikuti praktikum.

2.Dasar Teori

Tanaman yang tumbuh memanjat dengan tinggi 5-15 m. Helaian daun


berbentuk bundar telur atau bundar lonjong, pada bagian pangkal berbentuk jantung
atau agak bundar. Tulang daun bagian bawah gandul atau berambut pendek, tebal,
dan berwarna putih. Panjangnya berkisar 5-18 cm dengan lebar 2,5-10,5 cm (Depkes
RI, 1979). Daun sirih hijau secara empiris telah digunakan untuk bau mulut, kepala
pusing, demam nifas, obat batuk, asma sedangkan minyak atsiri daun sirih hijau
digunakan untuk radang tenggorokan (Sudarsono dkk., 1996).

Kandungan dari daun sirih yaitu minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, fenol dan
steroid (Mursito, 2003 ; Srisadono, 2008). Terdapat pula katekin dan tannin yang
termasuk senyawa polifenol (Damayanti, 2005). Selain itu, daun sirih juga
mengandung enzim diastase dan gula. Selain itu, daun sirih juga mengandung enzim
diastase dan gula. Biasanya, daun sirih muda mengandung diastase, gula dan minyak
atsiri lebih banyak dibandingkan dengan daun sirih tua. Sementara itu, kandungan
taninnya relatif sama (Moeljanto dan Mulyono, 2003).

Ekstraksi adalah penyarian zat-zat aktif dari bagian tanaman obat. Adapun
tujuan dari ekstraksi untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam
simplisia. Ekstraksi ini berdasarkan pada perpindahan masa komponen zat padat ke
dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antarmuka, kemudian
berdifusi masuk ke dalam pelarut. Adapun jenis-jenis ekstraksi yaitu ekstraksi
secara dingin dan ekstraksi secara panas. Ekstraksi secara dingin dibagi menjadi tiga
metode yaitu maserasi dan perkolasi. Sedangkan ekstraksi secara panas dilakukan
dengan metode refluks, destilasi uap dan infundasi.
Teknik untuk mendapat ekstrak daun sirih yang umum dilakukan adalah
maserasi dan ekstrasi sinambung (continue). Maserasi adalah proses penyarian dengan
cara perendaman serbuk dalam air atau pelarut organic sampai meresap yang akan
melunakkan susunan sel, sehingga zat-zat yang terkandung di dalamnya akan terlarut
(Ansel, 1989). Serbuk simplisia daun sirih sebanyak 500 gram diekstrak dengan
menggunakan 3,5 liter etanol 70% dalam maserator selama 3 hari dengan sesekali
dikocok dan dua kali remaserasi. Menurut Mohammad Fajar et al. (2011) aktivitas
antioksidan yang terbaik cenderung ditunjukkan fraksi hasil maserasi dibandingkan
hasil ekstraksi sinambung.

3.Alat Dan Bahan

Alat :

 Mangkok
 Toples kaca
 Batang pengaduk
 Timbangan
 Blender
 Tabung reaksi
 Pipet tetes
 Kompor
 Gelas ukur

Bahan :

 Simplisia daun sirih


 Ethanol 70%
 Aquadest
 Mayer
 Dragendorf
 CH3COOH
 H2SO4

4.Cara Kerja

Tahap 1: pembuatan ekstrak daun sirih

1. Siapkan daun sirih yang sudah di petik


2. Lalu pilih daun yang masih seger setelah memililh daun, cuci mengunakan
air bersih
3. Setelah di cuci keringkan daun hingga kering
4. Kemudian blender daun yang sudah kering tersebut hingga menjadi ekstrak
5. Lalu ayak ekstrak hingga menjadi halus
6. Masukkan ekstrak kedalam toples kaca lalu tambahkan etanol 70%
sebanyak 500ml
7. Diamkan ekstrak selama 3 hari, setiap 10 menit sekali di aduk
8. Setelah sudah 3 hari ekstrak di uap menggunakan mangkok
9. Lalu masukkan ekstrak yang sudah di saring, ambil air nya saja.
10. Masukkan kedalam mangkok aduk hingga mengental.

Tahap 2 : Uji Sampel

1. Alkaloid
 Masukkan sampel yang sudah dibuat kedalam tabung reaksi 1
 Kemudian tambahkan 2 tetes mayer
 Kemudian amati perubahan warna yang terjadi menjadi endapan
putih.
 Masukkan sampel pada tabung reaksi 2
 Kemudian tambahkan 2 tetes dragendorf
 Kemudian amati perubahan warna yang terjadi menjadi endapan
merah-merah jingga
2. Steroid / triterpenoid
 Masukkan sampel kedalam tabung reaksi
 Kemudian tambahkan 10 tetes CH3COOH kedalam tabung reaksi
 Lalu tambahkan 2 tetes H2SO4 pekat kedalam tabung reaksi
 Amati perubahan warna yang terjadi jika warna berubah menjadi
biru/hijau yaitu steroid, jika warna menjadi merah/ unggu yaitu
triterpenoid.
3. Saponin
 Masukkan sampel kedalam tabung reaksi
 Kemudian tambahkan 10 ml aquadest
 Lalu kocok 1 menit
 Amati perubahan yang terjadi, bisa menjadi stabil
4. Glikosida
 Masukkan sampel kedalam tabung reaksi
 Kemudian tambahkan 5ml CH3COOH kedalam tabung reaksi
 Lalu tambahkan 10 tetes H2SO4 pekat
 Amati perubahan warna yang terjadi menjadi biru/ hi

Anda mungkin juga menyukai