LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemeriksaan
5
kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat
berkepentingan”(Mulyadi, 2002:6).
1. Dilakukan pada suatu usaha atau entitas tertentu yang mengeluarkan suatu
informasi, yang kemudian informasi ini akan dimanfaatkan oleh pihak lain.
mengevaluasi bukti.
independen.
6
termasuk ke dalam pemeriksaan ketaatan terhadap suatu peraturan.
7
2. Memberi kesempatan untuk memasuki tempat atau ruang yang dipandang
keterangan yang diminta, Wajib Pajak terikat oleh suatu kewajiban untuk
Pajak.
8
4. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-19/PJ/2006 tanggal 15
Perpajakan.
9
D. Ruang Lingkup dan Jangka Waktu Pemeriksaan
periode dari pencatatan atau pembukuan yang menjadi objek untuk dilakukan
atau seluruh jenis pajak, baik untuk satu atau beberapa Masa Pajak, Bagian
Tahun Pajak atau Tahun Pajak, baik tahun-tahun lalu maupun tahun berjalan.
sebagai berikut :
perpajakan dapat meliputi satu, beberapa, atau seluruh jenis pajak, baik untuk
satu atau beberapa Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak dalam
Wajib Pajak harus dilakukan dalam hal Wajib Pajak mengajukan permohonan
10
a. menyampaikan Surat Pemberitahuan yang menyatakan lebih bayar,
pajak;
Wajib Pajak yang diperiksa serta ruang lingkup pemeriksaan. Pemeriksaan untuk
Pajak atau tempat lain yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak;dan
11
b. Pemeriksaan Kantor, yaitu pemeriksaan yang dilakukan di Kantor
KUP;
12
Pemeriksaan Khusus dibagi menjadi 2 (dua) kriteria, yaitu :
risiko terhadap profil Wajib Pajak yang dilakukan secara manual oleh
b. Pemeriksaan Khusus dengan analisis risiko bersifat top down (dari atas
informasi; atau
Jangka waktu Pemeriksaan Kantor dihitung sejak tanggal Wajib Pajak harus dating
13
memenuhi surat panggilan dalam rangka Pemeriksaan Kantor sampai dengan
kewajiban perpajakan adalah 3 (tiga) bulan dan dapat diperpanjang menjadi paling
lama 6 (enam) bulan. Apabila ditemukan indikasi transaksi yang terkait dengan
transfer pricing dan/atau transaksi khusus lain yang berindikasi adanya rekayasa
tidak dapat diperpanjang lagi meskipun terjadi pergantian tim Pemeriksa Pajak.
14
b. Dalam hal pemeriksaan dilakukan terkait dengan permohonan
waktu pemeriksaan.
15
g. Apabila jangka waktu 4 (empat) bulan untuk jenis Pemeriksaan Lapangan
atau jangka waktu 3 (tiga) bulan untuk jenis Pemeriksaan Kantor telah
pemeriksaan tersebut.
16
H. Prosedur dan Teknik Pemeriksaan Pajak
a. Persiapan pemeriksaan.
direksi.
Pelaksanaan :
17
mempelajari berkas Wajib Pajak, berkas data, SPT dan Laporan
Pemeriksaan.
Pelaksanaan :
material.
d. Memperhatikan perkiraan tertentu yang tidak sesuai dengan sifat dan jenis
usahanya.
18
memerlukan perhatian khusus dan sebagai bahan untuk menentukan ruang
Pelaksanaan :
Pelaksanaan :
19
pemeriksaan ditentukan berdasarkan hasil penelaahan yang diperoleh pemeriksa
pada waktu :
c. Mengidentifikasi masalah.
Tujuan :
pelaksanaan pemeriksaan.
dipinjam.
20
menghindari terjadinya peminjaman buku-buku, catatan-cacatan, dan
sebagai berikut :
Pajak.
pemeriksaan.
b. Pelaksanaan Pemeriksaan.
pemeriksaan yang dilakukan di kantor atau di pabrik atau di tempat usaha atau
21
di tempat tinggal atau di tempat lain yang diduga ada kaitannya dengan
mengenai Wajib Pajak yang sebenarnya, untuk dapat mengetahui dan sistem
Pelaksanaan :
22
Tujuan : untuk mengetahui lemah/kuatnya sistem pengendalian
akan/harus dilakukan.
Pelaksanaan :
(SPI).
Wajib Pajak.
telah ditetapkan.
23
pemeriksaan yang dibuat pada tahap persiapan pemeriksaan.
dokumen.
Pelaksanaan :
Pelaksanaan :
Wajib Pajak.
24
dilakukan.
kewajiban perpajakan Wajib Pajak yang diperiksa, yang disarikan dari Kertas
25
yang langsung dilakukan terhadap laporan keuangan dan buku-
buku, catatan-catatan, serta dokumendokumen pendukungnya dan
sesuai dengan urutan proses pemeriksaannya. Pelaksanaan
pemeriksaan dengan metode langsung ini dilakukan sesuai dengan
program pemeriksaan yang terinci untuk setiap pos Neraca dan Rugi
laba yang menjadi sumber utama, atau berkaitan dengan angka-angka
dalam SPT.
26
Selisih antara penghasilan yang seharusnya dengan penghasilan yang
benar maka jumlah sumber dana akan sama dengan jumlah penggunaannya,
atau dengan kata lain apabila penggunaan dana lebih besar dari sumber
Contoh sumber dana yaitu : kenaikan dalam pos utang, penurunan pos harta,
penghasilan obyek dan bukan obyek pajak, beban yang tidak menggunakan
antara lain : kenaikan pos harta, penurunan pos hutang, pengeluaran untuk
kotor/laba bersih dari tahun atau masa pajak yang diperiksa dengan
yang sejenis. Sumber informasinya dapat diperoleh antara lain dari angka
6) Pendekatan produksi.
27
Dengan cara menghitung jumlah produk yang dapat dihasilkan
akhir.
I. Pemeriksa Pajak
28
3. menggunakan keahliannya secara cermat dan seksama serta
Wajib Pajak.
29