Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Ella Siti Chaeriah

ISSN : 2338 - 4794


Vol. 4. No. 2 Mei 2016

MANAJEMEN BERBASIS MUTU

Ella Siti Chaeriah *)


Program Studi Manajemen UNKRIS
Alamat: Kampus UNKRIS, Jatiwaringin Jakarta Timur
Email : ellasitichaeriah@outlook.com

Abstract: Quality management is a phenomenon. Advanced culture that supports arts and crafts allow
shoppers choose goods with higher quality standards compared to the normal stuff. In a society that
appreciates the arts and crafts, one of the tasks of the management company or owner of the company is the
head of the workshop, as well as train and supervise employees and interns. The company set the standard,
assessing the work of the employees and ordered rework or repair is necessary. Jobs in crafts has a limitation
that is only capable of producing little other dipihak products, but has the advantage that is every product can
be made independently in accordance with the wishes of the customer. Craft work approach towards quality
score is the primary input when the initial establishment of quality management as a part of management
science.

Kata kunci: Management and quality


kendaraan bermotor, mencoba praktik
PENDAHULUAN produksi secara perakitan, walaupun
Revolusi industri mengganti produksi masal sepenuhnya baru
pendekatan pekerjaan kerajinan dengan dilaksanakan oleh Volkswagen setelah
produksi masal dan pekerjaan berulang perang dunia kedua. Sejak periode ini,
yang bertujuan untuk menghasilkan maka selanjutnya perusahaan di Eropa
barang yang sama dalam jumlah yang dan Amerika Serikat berfokus kepada
besar. Penggagas awal di Amerika produksi dengan biaya yang lebih rendah
Serikat terhadap pendekatan ini adalah dan efisiensi yang lebih tinggi.
Eli Whitney, saat dia menganjurkan Sistem Manajemen Mutu
pembuatan komponen senapan, yang adalah sistem yang terdapat di dalam
memiliki sifat mampu-tukar, sehingga organisasi dapat mempengaruhi
dapat membentuk lini perakitan senapan. pelanggan untuk mencoba produk baru
Penggagas selanjutnya adalah Frederick yang ditawarkan organisasi, dan
Winslow Taylor, seorang insinyur kemudian tetap setia untuk terus
mekanik yang mengupayakan perbaikan memakai produk yang ditawarkan
efisiensi industrial. Dia sering disebut organisasi terebut. Semakin mudah
sebagai "bapak manajemen ilmiah," Dia pelanggan untuk mendapatkan produk
merintis gagasan Pergerakan Efisiensi yang ditawarkan organisasi melalui
(Efficiency Movement) yang kemudian kemudahan sistem yang ada, semakin
menjadi bagian dari dasar-dasar setia pula pelanggan memakai produk
manajemen mutu, termasuk aspek yang ditawarkan organisasi tersebut.
standardisasi dan praktik perbaikan. Oleh karena itu, terdapat suatu
Henry Ford juga merupakan tokoh standar untuk sistem yang diterapkan
penting yang menerapkan praktik oleh manajemen, semakin baik sistem
manajemen mutu dalam lini perakitan yang diterapkam manajemen dalam
mobil Ford. organisasi, maka semakin mudah bagi
Di Jerman, Karl Friedrich Benz, organisasi untuk mendapatkan standar
yang sering disebut sebagai penemu internasional bagi penerapan sistem
1
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Ella Siti Chaeriah

manajemen di dalam organisasinya. ISO Pengertian Sistem Manajemen


9001:2000 adalah suatu standar Mutu menurut Gasperz (2002;10) adalah
internasional untuk sistem manajemen sebagai berikut :
mutu. ISO 9001:2000 menetapkan “Suatu Sistem Manajemen Mutu
persyaratan-persyaratan dan rekomendasi merupakan sekumpulan prosedur
untuk desain dan penilaian dari sistem terdokumentasi dan praktek-praktek
manajemen mutu. standar untuk manajemen sistem yang
bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu
LANDASAN TEORI proses dan produk (barang/jasa) terhadap
kebutuhan atau persyaratan itu ditentukan
Pengertian Mutu atau dispesifikasikan oleh pelanggan atau
Menurut W Edward Deming, Mutu organisasi”
ialah kesesuaian dengan kebutuhan pasar Sistem Manajemen Mutu
atau konsumen. Perusahaan yang mendefenisikan bagaimana organisasi
bermutu ialah perusahaan yang menerapkan praktek-praktek manajemen
menguasai pangsa pasar karena hasil mutu secara konsisten untuk memenuhi
produksinya sesuai dengan kebutuhan kebutuhan pelanggan dan pasar.
konsumen, sehingga menimbulkan Sedangkan menurut Stephen (1997)
kepuasan bagi konsumen. Jika konsumen ISO 9001:2000 didefenisikan sebagai
merasa puas, maka mereka akan setia berikut : “ISO 9001:2000 is concerned
dalam membeli produk perusahaan baik with specifying requirements for a quality
berupa barang maupun jasa. system. A quality system is composed of
Menurut Joseph Juran, Mutu ialah an organizational structure, documented
kecocokan penggunaan produk (fitness ptrocedures, and tools. The goal is to
for use) untuk memenuhi kebutuhan dan present attributes of the organization’s
kepuasan pelanggan. Kecocokan structure, procedures and/or tools that
pengguna produk tersebut didasarkan atas must be present in order to satisfy the
lima ciri utama yaitu (1) teknologi; yaitu requirements of ISO 9001:2000”
kekuatan; (2) psikologis, yaitu rasa atau Sistem Manajemen Mutu
status; (3) waktu, yaitu kehandalan; (4) menjelaskan bahwa ISO 9001:2000
kontraktual, yaitu ada jaminan; (5) etika, berhubungan dengan Sistem Manajemen
yaitu sopan santun. Mutu. Sistem Manajemen Mutu dibentuk
Menurut Philip B Crosby, Mutu dari struktur organisasi, dokumentasi,
ialah conformance to requirement, yaitu prosedur dan alat-alat yang terdapat di
sesuai dengan yang disyaratkan atau dalam organisasi. Dan tujuannya adalah
distandarkan. Suatu produk memiliki untuk memberikan transparansi mengenai
mutu apabila sesuai dengan standar atau struktur organisasi, prosedur, dan alat-
kriteria mutu yang telah ditentukan, alat organisasi yang kemudian dapat
standar mutu tersebut meliputi bahan memberi kepuasan kepada konsumen.
baku, proses produksi, dan produk jadi. Dalam hal ini dari dua pengertian
Dari ketiga tokoh ini dapat kita yang telah disebutkan sebelumnya, dapat
ambil kesimpulan bahwasanya mutu itu dikatakan bahwa sistem manajemen mutu
suatu kebutuhan konsumen terhadap merupakan suatu alat yang diterapkan
kepuasan pelanggan sepenuhnya terhadap dalam suatu organisasi, yang diterapkan
suatu barang yang dibutuhkan atau mutu untuk memberikan suatu transparansi
merupakan suatu ukuran yang mengenai aktivitas dalam organisasi.
berhubungan dengan kepuasan pelanggan Kegiatan ini diharapkan dapat
terhadap sebuah produk. memberikan kepuasan, dan dapat
2
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Ella Siti Chaeriah

memenuhi kebutuhan para pelanggan dan 9001:2000 dapat dipilih. 2. Menetapkan


pasar. suatu komitmen pada tingkat pemimpin
senior dari organisasi (top management
PEMBAHASAN commitment). Implementasi dari sistem
manajemen mutu membutuhkan
Tujuan Sistem Manajemen Mutu komitmen dari manajemen organisasi dan
Menurut Gasperz (2002) tujuan dari semua standar sistem manajemen mutu
sistem manajemen mutu sebagai berikut: membuthkan komitmen ini agar dapat
1. Menjamin kesesuaian dari suatu proses didokumentasikan. Komitmen organsasi
dan produk terhadap kebutuhan atau terhadap mutu dapat ditunjukkan sejak
persyaratan tertentu; Kesesuaian antara awal melalui penandatanganan
kebutuhan dan persyaratan yang pernyataan kebijakan mutu organisasi,
ditetapkan pada suatu standar tertentu dan berikutnya diikuti oleh sikap dan
terhadap proses dan produk yang perilaku manajemen yang konsisten
dihasilkan oleh perusahaan sangat dalam menerapkan prosedur-prosedur
penting. 2. Memberikan kepuasan kepada kerja. 3. Menetapkan suatu kelompok
konsumen melalui pemenuhan kebutuhan kerja (working group) atau komite
dan persyaratan proses dan produk yang pengarah (steering committee) yang
ditentukan pelanggan dan organisasi; terdiri dari manajer-manajer senior.
Keputusan pelanggan adalah reaksi Semua manajer senior harus
emosional dan rasional positif pelanggan. berpartisipasi aktif dan paham secara
Untuk mampu memberikan kepuasan benar tentang persyaratan-persyaratan
kepada pelanggan, segenap personil standar dari sistem manajemen mutu itu.
organisasi dituntut untuk memliki 4. Menugaskan wakil manajemen
kompetensi dalam menjalankan tugas (management representative). Organisasi
dan tanggungjawabnya masing-masing. harus menugaskan wakil manajemen,
yang bebas dari tanggung jawab lain,
Beberapa langkah dalam Menerapkan seerta harus mendefenisikan wewenang
Sistem Manajemen Mutu dan tanggung jawab untuk menjamin
Penerapan suatu proses dalam suatu bahwa persyaratan-persyaratan sistem
organisasi biasanya memiliki beberapa manajemen mutu itu diterapkan dan
langkah, untuk kasus penerapan sistem dipelihara. 5. Menetapkan tujuan-tujuan
manajemen mutu menurut Gasperz mutu dan implementasi sistem. Tidak ada
(2002) urutan-urutan yang diberikan metode baku atau tunggal dari
hanya merupakan suatu petunjuk, yang implementasi sistem manajemen mutu
dapat saja dilakukan bersamaan atau dalam organisasi. Bagaimanapun,
dalam susunan yang tidak harus berurut, program implementasi (prosedur-
tergantung pada kultur dan kematangan prosedur kerja) harus merupakan
organisasi, tetapi semua langkah ini harus tanggung jawab dari semua anggota
diperhatikan secara serius dan konsisten. organisasi dan dilakukan secara benar
Dan langkah-langkahnya adalah sebagai dari awal. 6. Meninjau ulang sistem
berikut : 1. Memutuskan untuk manejemen mutu yang sekarang.
mengadopsi suatu standar sistem Berkaitan dengan hal ini perlu dilakukan
manajemen mutu yang akan diterapkan. suatu audit sistem atau penilaian terhadap
Standar-standar sistem manajemen mutu sistem manajemen mutu yang ada. 7.
itu dipilih berdasarkan dan sesuai dengan Mendefenisikan struktur organisasi dan
kebutuhan pelanggan. Berkaitan dengan tanggung jawab. Pengembangan suatu
hal ini, sistem manajemen mutu ISO sistem manajemen mutu menghadirkan
3
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Ella Siti Chaeriah

suatu kesempatan ideal untuk suautu pelatihan dalam sistem. Tahap ini akan
organisasi melakukan evaluasi terperinci menjadi sangat penting untuk
dan meninjau ulang struktur manajemen keberhasilan dan efisiensi dari sistem
yang ada. 8. Menciptakan kesadaran manajemen mutu. 14. Meninjau ulang
mutu (quality awareness) pada semua dan melakukan audit sistem manajemen
tingkat dalam organisasi. Kesadaran mutu mutu. Peninjauan ulang sistem
dapat dibangkitkan melalui serangakaian manajemen mutu diperlukan untuk
pelatihan tentang mutu guna menjawab menjamin kesesuaian terhadap
pertanyaan- pertanyaan: apa itu mutu?, persyaratan-persyaratan standar dari
mengapa perlu memiliki sistem sistem manajemen mutu itu.
manajemen mutu?, apa itu manual mutu?,
mengapa harus mendokumentasikan Manfaat Penerapan Sistem
system manajemen mutu dalam prosedur- Manajemen Mutu
prosedur sistem dan prosedur- prosedur Dalam menerapkan suatu proses di
kerja terperinci?, apa itu kebijakan mutu organisasi selalu memiliki manfaat, dan
organisasi ?, mengapa memerlukan menurut Gasperz (2002;17) terdapat
kerjasama dalam implementasi sistem beberapa manfaat dari penerapan sistem
manajemen mutu ?, dan lain-lain. 9. manajemen mutu yaitu: 1. Meningkatkan
Mengembangkan peninjauan ulang dari kepercayaan dan kepuasan pelanggan
sistem manajemen mutu dalam manual melalui jaminan mutu yang terorganisasi
(buku panduan) mutu. Hal ini berkaitan dan sistematik. Proses dokumentasi
dengan peninjauan ulang secara singkat dalam ISO 9001:2000 menunjukkan
dari sistem manajemen mutu itu dan bahwa kebijakan, prosedur, dan instruksi
apakah kebijakan dan dokumen- yang berkaitan dengan mutu telah
dokumen yang diperlukan telah lengkap direncanakan dengan baik. 2. Perusahaan
dan tersusun rapi dalam sistem yang telah bersertifikatkan ISO
manajemen. 10. Menyepakati bahwa 9001:2000 diijinkan untuk mengiklankan
fungsi-fungsi dan aktivitas dikendalikan pada media massa bahwa sistem
oleh prosedur-prosedur. Berkaitan manajemen mutu dari perusahaan itu
dengan hal ini perlu mengembangkan telah diakui secara internasional. Hal ini
suatu diagram alir dari aktivitas bisnis berarti meningkatkan image perusahaan
organisasi dan menentukan hal- hal kritis serta daya saing dalam memasuki pasar
yang akan mempengaruhi keberhasilan global. 3. Audit sistem manajemen mutu
organisasi. 11. Mendokumentasikan dari perusahaan yang telah memperoleh
aktivitas terperinci dalam prosedur sertifikat ISO 9001:2000 dilakukan
operasional atau prosedur terperinci. Hal secara periodik agar registrasi dari
ini berkaitan dengan dokumen-dokumen lembaga registrasi sehingga pelanggan
spesifik terhadap produk, aktivitas- tidak perlu melakukan audit sitem
aktivitas atau proses-proses dan harus manajemen mutu. Hal ini akan
ditempatkan pada lokasi kerja sehingga menghemat biaya dan mengurangi
mudah dibaca oleh karyawan atau pekerja duplikasi audit sistem manajemen mutu
yang terkait. 12. Memperkenalkan oleh pelanggan. 4. Perusahaan yang telah
dokumentasi sekali manual mutu dan memperoleh serifikat ISO9001:2000
prosedur - prosedur telah disepakati , secara otomati terdaftar pada lembaga
maka implementasi dari praktek-praktek registrasi, sehingga apabila pelanggan
sistem manajemen mutu pada tingkat potensial ingin mencari pemasok yang
manajemen dapat dilakukan. 13. bersertifikat ISO 9001:2000, akan
Menetapkan partisipasi karyawan dan menghubungi lembaga registrasi. Jika
4
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Ella Siti Chaeriah

perusahaan itu telah terdaftar pada yang berkualitas/bermutu bagi siswanya


lembaga registrasi bertaraf internasional, sesuai dengan konsep pembangunan
maka hal itu berarti membuka pendidikan nasional yang akan dicapai.
kesempatan pasar baru. 5. Meningkatkan Hal penting yang perlu diperhatikan
mutu dan produktivitas melalui sehubungan dengan identifikasi
kerjasama dan komunikasi yang lebih kebutuhan dan perumusan visi, misi dan
baik, sistem pengendalian yang tujuan adalah bagaimana siswa belajar,
konsisten, serta pengurangan dan penyediaan sumber daya dan pengeloaan
pencegahan pemborosan karena operasi kurikulum termasuk indikator pencapaian
internal menjadi lebih baik. 6. peningkatan mutu tersebut. Berangkat
Meningkatkan kesadaran mutu dalam dari visi, misi dan tujuan peningkatan
perusahaan. 7. Memberikan pelatihan mutu tersebut sekolah bersama-sama
secara sistematik kepada seluruh dengan masyarakatnya merencanakan
karyawan dan manajer organisasi melalui dan menyusun program jangka panjang
prosedur-prosedur dan instruksi-instruksi atau jangka pendek (tahunan termasuk
yang terdefenisi secara baik. 8. Terjadi anggarannnya.
perubahan positif dalam hal kultur mutu Dari uraian diatas dapatlah kita
dari anggota organisasi, karena simpulkan, suatu lembaga pendidikan
manajemen dan karyawan terdorong harus memperbaiki intern lembaga
untuk mempertahankan sertifikat ISO dengan memperbaiki sistim pengelolaan
9001:2000 yang umumnya hanya berlaku dan kerja sama dalam meningkatkan
tiga tahun. lembaga dan mengevaluasi seluruh
Di dalam mutu pendidikan, yang stekholder lembaga, baru setelah itu
meliputi input, proses output dan mengadakan promosi keluar (eksternal)
outcome, maka memerlukan partisipasi berupa hasil (output) yang bermutu yang
aktif dan dinamis dari orang tua, siswa, diharapkan masyarakat.
guru dan staf lainnya termasuk institusi
yang memiliki kepedulian terhadap Kontribusi Dalam Manajemen Mutu
pendidikan sekolah harus melakukan Pendidikan.
tahapan kegiatan untuk menunjang mutu Menurut W Edward Deming
pendidikan sebagai berikut: 1. masalah mutu terletak pada masalah
Penyusunan basis data dan profil sekolah manajemen dalam hal ini mutu
lebih presentatif, akurat, valid dan secara dihadapkan pada lembaga pendidikan
sistimatis menyangkut berbagai aspek harus mengukur dari hal-hal yang
akademis, administratif (siswa, guru, berkaitan dengan manajemen.
staf), dan keuangan. 2. Melakukan Ada 14 poin W Edward Deming
evaluasi diri (self assesment) utnuk yang termasyhur dan merupakan
menganalisa kekuatan dan kelemahan kombinasi baru tentang manajemen mutu
mengenai sumber daya sekolah, personil dan seruan terhadap manajemen untuk
sekolah, kinerja dalam mengembangkan merubah pendekatannya, yaitu : 1.
dan mencapai target kurikulum dan hasil- Ciptakan sebuah usaha peningkatan
hasil yang dicapai siswa berkaitan dengan produk dan jasa dengan tujuan agar bisa
aspek-aspek intelektual dan keterampilan, kompetitif dan tetap berjalan serta
maupun aspek lainnya. 3. Berdasarkan menyediakan lowongan pekerjaan. 2.
analisis tersebut sekolah harus Adopsi falsafah baru. 3. Hindari
mengidentifikasikan kebutuhan sekolah ketergantungan inspeksi massa untuk
dan merumuskan visi, misi, dan tujuan mencapai mutu. 4. Akhiri praktek
dalam rangka menyajikan pendidikan menghargai bisnis dengan harga. 5.
5
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Ella Siti Chaeriah

Tingkatkan dengan secara konstan sistem Miller dalam upaya meningkatkan mutu
produksi dan jasa untuk meningkatkan pendidikan. John Miller berpendapat
mutu dan produktivitas. 6. Lembagakan bahwa manajemen senior (Dewan
pelatihan kerja. 7. Lembagakan Rektor) perlu menggunakan manajemen
kepemimpinan. 8. Hilangkan rasa takut mutu strategis dengan cara menyusun
agar setiap orang dapat bekerja secara visi, prioritas dan kebijakan universitas.
efektif. 9. Uraikan kendala-kendala antar Joseph Juran memperkenalkan tiga
departemen. 10. Hapuskan slogan, peroses kualitas atau mutu diantaranya
desakan dan target serta tingkatkan sebagai berikut: 1. Perencanaan mutu
produktifitas tanpa menambah beban (quality planning) yang meliputi kualitas
kerja. 11. Hapuskan standar kerja yang pelanggan, menentukan kebutuhan
menggunakan quota numerik. 12. pelanggan, menyusun sasaran mutu, dan
Hilangkan kendala-kendala yang meningkatkan kemampuan proses. 2.
merampas kebanggaan karyawanatas Pengendalian mutu (quality control),
keahliannya. 13. Lembagakan aneka terdiri dari memilih dasar pengendalian,
program pendidikan yang meningkatkan memilih jenis pengukuran, menyusun
semangat dan peningkatan kwalitas standar kerja, dan mengukur kinerja yang
kerja. 14. Tempatkan setiap orang dalam sesungguhnya, 3. Perbaikan dan
tim kerja agar dapat melakukan peningkatan mutu (quality improvement),
transformasi. terdiri dari: mengidentifikasi perbaikan
Dari keempat belas poin yang khusus, mengorganisasi lembaga untuk
diutarakan W Edward Deming di atas mendiagonis kesalahan, menemukan
dianalisis atau dilihat dari kepuasan pihak penyebab kesalahan peningkatan
konsumen dalam hal ini yang dimaksud kebutuhan untuk mengadakan perbaikan.
adalah para peserta didik dan masyarakat Joseph Juran berpendapat bahwa
yang bersangkutan dalam dunia penggunaan sebuah pendekatan untuk
pendidikan. meningkatkan mutu pendidikan harus
Dalam merencanakan mutu tahap demi tahap sebab semua bentuk
pendidikan, Joseph Juran menggunakan peningkatan mutu harus dilakukan
pendekatan Manajemen Mutu dengan cara tahap demi tahap.
Management (Strategic Quality Menurut Joseph Juran komponen
Management) yang banyak dibicarakan manajemen mutu diatas secara sistematis
dan di terapan akhir-akhir ini. menjadi hal-hal dibawah ini: 1.
SQM (Strategic Quality Membangun kesadaran terhadap
Management), adalah sebuah proses kebutuhan dan kesempatan untuk
tiga bagian yang didasarkan pada staf pengembangan. 2. Menyusun tujuan yang
pada tingkat yang berbeda yang memberi jelas untuk pengembangan. 3.
kontribusi unik terhadap peningkatan Menciptakan susuanan organisasi untuk
mutu. Pimpinan lembaga memiliki menjalankan proses pengembangan. 4.
pandangan strategis tentang organisasi Menyediakan pelatihan yang sesuai. 5.
atau lembaga, wakil pimpinan memiliki Mengambil pendekatan terhadap
pandangan operasional tentang mutu, dan penyelesaian masalah. 6.
para guru memiliki tanggung jawab Mengidentipikasi dan melaporkan
terhadap kontrol mutu. pelaksanaan. 7. Mengetahui keberhasilan.
SQM (Strategic Quality 8. Mengomunikasikan hasil. 9.
Management), cocok diterapkan dalam Melaporkan perubahan dan 10.
konteks pendidikan sejalan dengan Mengembangkan peningkatan tahunan
gagasan Consultant at Work oleh John pada seluruh proses pendidikan.
6
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Ella Siti Chaeriah

Dalam mengelola mutu pendidikan, Jika diperbandingkan antara studi


hemat penyusun seorang pimpinan harus W Edward Deming, Joseph Juran dan
memperhatikan komponen-komponen Philip B Crosby akan ditemukan
diatas, selain itu harus mengevaluasi beberapa persamaan dan perbedaan .
sejauh mana keberhasilan yang telah Persamaannya adalah : 1. Mereka
dilakukan yang berkaitan dengan menganggap bahwa customer baik
perencanaan The Juran Trilogy tentang internal maupun eksternal adalah penting.
mutu (Quality Planning), pengendalian 2. Peranan manajer adalah merupakan
mutu (Quality Control), dan perbaikan tangung jawab utama untuk peningkatan
serta peningkatan mutu (Quality kualitas. 3. Mengakui terjadinya krisis
Improvement). kualitas yang segera harus diperbaiki atau
B. Philip Crosby menyatakan ditingkatkan melalui beberapa tindakan.
bahwa sebuah langkah sistematis untuk 4. Di dalam melihat segi pentingnya
mewujudkan mutu akan menghasilkan kualitas, Philip Crosby mengetengahkan
mutu yang baik. Penghematan sebuah kebiasaan-kebiasaan kualitas pada
institusi akan datang dengan sendirinya organisasi, sedangkan W Edward Deming
ketika institusi tersebut melakukan segala memperlihatkan obsesi kualitas dalam
sesuatunya dengan benar. selalu berusaha rangka memberikan kepuasan kepada
agar berhati-hati dalam setiap langkah customer dan implikasi lain juga dapat
yang meliputi input, seperti bahan ajar membuat organisasi tetap dalam situasi
(kognitif, afektif dan psikomotorik) yang cenderung kompetitif. 5. Menyukai
metodologi, sarana prasarana dan sumber tindakan yang konkrit dari pada sekedar
daya lainnya. Sedangkan Mutu dalam dengan menggunakan slogan dan
kontek hasil pendidikan mengacu pada peringatan. 6. Training merupakan
perestasi yang dicapai oleh sekolah pada investasi untuk masa depan. 7. Partisipasi
setiap kurun tertentu. aktip dalam usaha-usaha pemecahan
Ada 14 langkah Philip B Crosby masalah. 8. Penggunaan teknik dan
untuk meraih manjemen mutu pengetahuan ilmiah. 9. Diklat merupakan
pendidikan, yaitu : 1. Komitmen suatu yang penting. 10. Pentingnya
Manajemen (Management Commitment ). memperbaiki kualitas secara
2. Membangun Tim Peningkatan Mutu berkelanjutan, W Edward Deming
(Quality Improvement Team ). 3. menyebutnya dengan lakukan terus dan
Pengukuran Mutu (Quality selamanya sedangkan Philip Crosby
Measurement). 4. Mengukur Biaya Mutu menyebutnya berulang lagi. 11. Perlunya
(The Cost Of Quality).5. Membangun sebuah organisasi pengendali mutu. 12.
Kesadaran Mutu (Quality Awareness). 6. Peranan pimpinan adalah merupakan
Kegiatan Perbaikan (Corrective Action). tanggung jawab utama untuk
7. Perencanaan tanpa cacat (Zero Deffects meningkatkan kualitas.
Planning). 8. Menekankan Perlunya Adapun perbedaannya adalah
Pelatihan Pengawas (Supervisor sebagai berikut: 1. W Edward Deming
Training). 9. Menyelenggarakan Hari lebih menekankan pada manajemen yang
Tanpa Cacat (Zero Defects Day). 10. cukup keras dibandingkan dengan Philip
Penyusunan Tujuan (Goal Setting). 11. Crosby. 2. Pendekatan yang dilakukan W
Penghapusan Sebab Kesalahan (Error Edward Deming lebih bersifat spesifik
Cause Removal). 12. Pengakuan dan Philip Crosby lebih bersifat general.
(Recognition). 13. Mendirikan Dewan- 3. W Edward Deming mengusulkan
dewan Mutu (Quality Councils). 14. perlunya mencari isu-isu kunci atau
Lakukan Lagi (Do It Over Again). pokok yang ditindak lanjuti dengan
7
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Ella Siti Chaeriah

peningkatan secara kontinu dan dilarikan kekuatan; (2) psikologis, yaitu rasa atau
pada konsep optimisme pada sistem yang status; (3) waktu, yaitu kehandalan; (4)
menyeluruh, disisi lain Philip Crosby kontraktual, yaitu ada jaminan; (5) etika,
setelah menemukan isu-isu pokok yaitu sopan santun. 3. Menurut Philip B
ditindak lanjuti dengan trilogi kualitas Crosby, Mutu ialah conformance to
yaitu perencanaan, pengawasan, dan requirement, yaitu sesuai dengan yang
perbaikan. 4. W Edward Deming lebih disyaratkan atau distandarkan. Suatu
memperdulikan pada konsep pendidikan produk memiliki mutu apabila sesuai
sedangkan Philip Crosby mengutamakan dengan standar atau kriteria mutu yang
pada membangun bagian-bagian serta telah ditentukan, standar mutu tersebut
merinci pelaksanaan. 5. W Edward meliputi bahan baku, proses produksi,
Deming lebih mempokuskan pada dan produk jadi. 4. Sistem Manajemen
manajemen dan proses dari pada Mutu mendefenisikan bagaimana
kelulusan sedangkan Philip Crosby lebih organisasi menerapkan praktek-praktek
mementingkan pada hasil. 6. W Edward manajemen mutu secara konsisten untuk
Deming percaya penuh bahwa kualitas memenuhi kebutuhan pelanggan dan
manajemen dan pertanggung jawaban pasar. 5. Menurut Gasperz, Sistem
pada tindakan perbaikan ditujukan pada Manajemen Mutu merupakan
seluruh karyawan sedangkan Philip sekumpulan prosedur
Crosby mementingkan pertanggung terdokumentasi dan praktek-praktek
jawaban kualitas terletak pada manajer standar untuk manajemen sistem yang
menengah. 7. Melihat kebanyakan bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu
realitas pendidikan dewasa ini yang proses dan produk (barang/jasa) terhadap
dihadapkan kepada berbagai bentuk kebutuhan atau persyaratan itu ditentukan
persaingan, oleh karena itu upaya atau dispesifikasikan oleh pelanggan atau
meningkatkan mutu atau kualitas organisasi. 6. Menurut W Edward
pendidikan sangat diutamakan. Deming masalah mutu terletak pada
masalah manajemen dalam hal ini mutu
KESIMPULAN dihadapkan pada lembaga pendidikan
harus mengukur dari hal-hal yang
Dari uraian di atas dapat berkaitan dengan manajemen.
disimpulkan : 1. Menurut W Edward Ada 14 poin W Edward Deming
Deming, Mutu ialah kesesuaian dengan yang termasyhur dan merupakan
kebutuhan pasar atau konsumen. kombinasi baru tentang manajemen mutu
Perusahaan yang bermutu ialah dan seruan terhadap manajemen untuk
perusahaan yang menguasai pangsa pasar merubah pendekatannya. 14 poin
karena hasil produksinya sesuai dengan diungkapkan Philip Crosby dan 3 poin
kebutuhan konsumen, sehingga oleh Joseph Juran mengenai kontribusi
menimbulkan kepuasan bagi konsumen. mereka dalam manajemen mutu. 8.
Jika konsumen merasa puas, maka Berdasarkan teori yang diungkapkan oleh
mereka akan setia dalam membeli produk W Edward Deming, Joseph Juran, dan
perusahaan baik berupa barang maupun Phlip B Crosby tentang kontribusi
jasa. 2. Menurut Joseph Juran, Mutu ialah strategi manajemen mutu pendidikan,
kecocokan penggunaan produk (fitness pendapat mereka sangat unik dan
for use) untuk memenuhi kebutuhan dan menarik untuk diterapkan di dunia
kepuasan pelanggan. Kecocokan pendidikan sekarang ini. Mereka
pengguna produk tersebut didasarkan atas berpendapat cukup logis, W Edwors
lima ciri utama yaitu (1) teknologi; yaitu Deming cukup rinci dan sangat jelas,
8
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Ella Siti Chaeriah

senada dengan teori yang diungkapkan Listio Prabowo, Sugeng, Impementasi


oleh Joseph Juran, yakni tiga aspek Sistem Manajemen Mutu, (Malang:
sebagai Quality Planing, Quality UIN-Malang press, 2009
Qontrol dan Quality Improvement, lebih Mulyadi, Kepemimpinan Kepala Sekolah
kuat lagi teori yang di ungkapkan oleh Dalam Mengembangkan Budaya
Philip B Crosby Bahwa bekerja tanpa Mutu, Malang: UIN Maliki Press,
salah adalah hal yang sangat mungkin, 2010
ungkapan ini mendorong untuk selalu Mulyasana, Dedy, Pendidikan Bermutu
berusaha agar berhati-hati dalam setiap dan Berdaya Saing, (Bandung: PT
langkah yang meliputi input, seperti Remaja Rosdakarya, 2011
bahan ajar (kognitif, afektif dan Nata, Abuddin, Manajemen Pendidikan
psikomotorik) metodologi, sarana Mengatasi Kelemahan Pendidikan
prasarana dan sumber daya lainnya. Islam Di Indonesia, Jakarta:
Sedangkan Mutu dalam kontek hasil Kencana, 2007
pendidikan mengacu pada perestasi yang Prawirosentono, Suyadi, Filosofi Baru
dicapai oleh sekolah pada setiap kurun Tentang Manajemen Mutu
tertentu. Terpadutotal Quality Management
Abad 21 Study Kasus dan Analisis,
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004
Qomar, Mujamil, Manajemen Pendidikan
Bush, Toni dan Marianne Coleman, Islam, Jakarta: Erlangga, 2007
Manajemen Mutu, Yogyakarta: Rusman, Manajemen Kurikulum,
IRCiSoD, 2012 Jakarta: Rajawali Pers, 2009
Dani, Kuswara dan Cepti Triatna, Sallis, Edward. Alih Bahasa Ali Riyadi,
Manajemen Peningkatan Mutu Ahmad & Fahrurozi.Total Quality
Pendidikan, Bandung: Alfbeta, Management in Education:
2011 Manajemen Mutu Pendidikan.
Graeme, Knowles, 2011. Quality Yogyakarta: Irchisod, 2006
Management, bookboon,com Swardi, Dampak Srtipikasi Terhadap
Gasperz, Vincent, 2002. ISO 9001 : Peningkatan Kualitas Guru,
2000 and Contunial Quality Skripsi, Sekolah Tinggi Agama
Improvement, PT. Gramedia Islam Negeri (STAIN), Salatiga,
Pustaka Utama, Jakarta. 2010
Hadis, Abdul dan Nurhayati, Manajemen Usman, Husaini, Manajemen: Teori,
Mutu Pendidikan, Bandung: Praktek & Riset Pendidikan,
Penerbit AlfaBeta, 2010 Jakarta: Bumi Aksara, 2011
Http://Kminoz.Wordpress.Com/2010/05/
25/Profil-W-Edward-
Deming/diambil Tanggal 02
Oktober 2013, pukul 20.30

http://www.Josephjuran.com/25years/cro
sby. Diambil Tanggal 02 Oktober
2013, pukul 20.30
http://www.philipcrosby.com/25years/cro
sby. Diambil Tanggal 02 Oktober
2013, pukul 20.30
9

Anda mungkin juga menyukai