45 824 1 PB
45 824 1 PB
Abstract: Quality management is a phenomenon. Advanced culture that supports arts and crafts allow
shoppers choose goods with higher quality standards compared to the normal stuff. In a society that
appreciates the arts and crafts, one of the tasks of the management company or owner of the company is the
head of the workshop, as well as train and supervise employees and interns. The company set the standard,
assessing the work of the employees and ordered rework or repair is necessary. Jobs in crafts has a limitation
that is only capable of producing little other dipihak products, but has the advantage that is every product can
be made independently in accordance with the wishes of the customer. Craft work approach towards quality
score is the primary input when the initial establishment of quality management as a part of management
science.
suatu kesempatan ideal untuk suautu pelatihan dalam sistem. Tahap ini akan
organisasi melakukan evaluasi terperinci menjadi sangat penting untuk
dan meninjau ulang struktur manajemen keberhasilan dan efisiensi dari sistem
yang ada. 8. Menciptakan kesadaran manajemen mutu. 14. Meninjau ulang
mutu (quality awareness) pada semua dan melakukan audit sistem manajemen
tingkat dalam organisasi. Kesadaran mutu mutu. Peninjauan ulang sistem
dapat dibangkitkan melalui serangakaian manajemen mutu diperlukan untuk
pelatihan tentang mutu guna menjawab menjamin kesesuaian terhadap
pertanyaan- pertanyaan: apa itu mutu?, persyaratan-persyaratan standar dari
mengapa perlu memiliki sistem sistem manajemen mutu itu.
manajemen mutu?, apa itu manual mutu?,
mengapa harus mendokumentasikan Manfaat Penerapan Sistem
system manajemen mutu dalam prosedur- Manajemen Mutu
prosedur sistem dan prosedur- prosedur Dalam menerapkan suatu proses di
kerja terperinci?, apa itu kebijakan mutu organisasi selalu memiliki manfaat, dan
organisasi ?, mengapa memerlukan menurut Gasperz (2002;17) terdapat
kerjasama dalam implementasi sistem beberapa manfaat dari penerapan sistem
manajemen mutu ?, dan lain-lain. 9. manajemen mutu yaitu: 1. Meningkatkan
Mengembangkan peninjauan ulang dari kepercayaan dan kepuasan pelanggan
sistem manajemen mutu dalam manual melalui jaminan mutu yang terorganisasi
(buku panduan) mutu. Hal ini berkaitan dan sistematik. Proses dokumentasi
dengan peninjauan ulang secara singkat dalam ISO 9001:2000 menunjukkan
dari sistem manajemen mutu itu dan bahwa kebijakan, prosedur, dan instruksi
apakah kebijakan dan dokumen- yang berkaitan dengan mutu telah
dokumen yang diperlukan telah lengkap direncanakan dengan baik. 2. Perusahaan
dan tersusun rapi dalam sistem yang telah bersertifikatkan ISO
manajemen. 10. Menyepakati bahwa 9001:2000 diijinkan untuk mengiklankan
fungsi-fungsi dan aktivitas dikendalikan pada media massa bahwa sistem
oleh prosedur-prosedur. Berkaitan manajemen mutu dari perusahaan itu
dengan hal ini perlu mengembangkan telah diakui secara internasional. Hal ini
suatu diagram alir dari aktivitas bisnis berarti meningkatkan image perusahaan
organisasi dan menentukan hal- hal kritis serta daya saing dalam memasuki pasar
yang akan mempengaruhi keberhasilan global. 3. Audit sistem manajemen mutu
organisasi. 11. Mendokumentasikan dari perusahaan yang telah memperoleh
aktivitas terperinci dalam prosedur sertifikat ISO 9001:2000 dilakukan
operasional atau prosedur terperinci. Hal secara periodik agar registrasi dari
ini berkaitan dengan dokumen-dokumen lembaga registrasi sehingga pelanggan
spesifik terhadap produk, aktivitas- tidak perlu melakukan audit sitem
aktivitas atau proses-proses dan harus manajemen mutu. Hal ini akan
ditempatkan pada lokasi kerja sehingga menghemat biaya dan mengurangi
mudah dibaca oleh karyawan atau pekerja duplikasi audit sistem manajemen mutu
yang terkait. 12. Memperkenalkan oleh pelanggan. 4. Perusahaan yang telah
dokumentasi sekali manual mutu dan memperoleh serifikat ISO9001:2000
prosedur - prosedur telah disepakati , secara otomati terdaftar pada lembaga
maka implementasi dari praktek-praktek registrasi, sehingga apabila pelanggan
sistem manajemen mutu pada tingkat potensial ingin mencari pemasok yang
manajemen dapat dilakukan. 13. bersertifikat ISO 9001:2000, akan
Menetapkan partisipasi karyawan dan menghubungi lembaga registrasi. Jika
4
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Ella Siti Chaeriah
Tingkatkan dengan secara konstan sistem Miller dalam upaya meningkatkan mutu
produksi dan jasa untuk meningkatkan pendidikan. John Miller berpendapat
mutu dan produktivitas. 6. Lembagakan bahwa manajemen senior (Dewan
pelatihan kerja. 7. Lembagakan Rektor) perlu menggunakan manajemen
kepemimpinan. 8. Hilangkan rasa takut mutu strategis dengan cara menyusun
agar setiap orang dapat bekerja secara visi, prioritas dan kebijakan universitas.
efektif. 9. Uraikan kendala-kendala antar Joseph Juran memperkenalkan tiga
departemen. 10. Hapuskan slogan, peroses kualitas atau mutu diantaranya
desakan dan target serta tingkatkan sebagai berikut: 1. Perencanaan mutu
produktifitas tanpa menambah beban (quality planning) yang meliputi kualitas
kerja. 11. Hapuskan standar kerja yang pelanggan, menentukan kebutuhan
menggunakan quota numerik. 12. pelanggan, menyusun sasaran mutu, dan
Hilangkan kendala-kendala yang meningkatkan kemampuan proses. 2.
merampas kebanggaan karyawanatas Pengendalian mutu (quality control),
keahliannya. 13. Lembagakan aneka terdiri dari memilih dasar pengendalian,
program pendidikan yang meningkatkan memilih jenis pengukuran, menyusun
semangat dan peningkatan kwalitas standar kerja, dan mengukur kinerja yang
kerja. 14. Tempatkan setiap orang dalam sesungguhnya, 3. Perbaikan dan
tim kerja agar dapat melakukan peningkatan mutu (quality improvement),
transformasi. terdiri dari: mengidentifikasi perbaikan
Dari keempat belas poin yang khusus, mengorganisasi lembaga untuk
diutarakan W Edward Deming di atas mendiagonis kesalahan, menemukan
dianalisis atau dilihat dari kepuasan pihak penyebab kesalahan peningkatan
konsumen dalam hal ini yang dimaksud kebutuhan untuk mengadakan perbaikan.
adalah para peserta didik dan masyarakat Joseph Juran berpendapat bahwa
yang bersangkutan dalam dunia penggunaan sebuah pendekatan untuk
pendidikan. meningkatkan mutu pendidikan harus
Dalam merencanakan mutu tahap demi tahap sebab semua bentuk
pendidikan, Joseph Juran menggunakan peningkatan mutu harus dilakukan
pendekatan Manajemen Mutu dengan cara tahap demi tahap.
Management (Strategic Quality Menurut Joseph Juran komponen
Management) yang banyak dibicarakan manajemen mutu diatas secara sistematis
dan di terapan akhir-akhir ini. menjadi hal-hal dibawah ini: 1.
SQM (Strategic Quality Membangun kesadaran terhadap
Management), adalah sebuah proses kebutuhan dan kesempatan untuk
tiga bagian yang didasarkan pada staf pengembangan. 2. Menyusun tujuan yang
pada tingkat yang berbeda yang memberi jelas untuk pengembangan. 3.
kontribusi unik terhadap peningkatan Menciptakan susuanan organisasi untuk
mutu. Pimpinan lembaga memiliki menjalankan proses pengembangan. 4.
pandangan strategis tentang organisasi Menyediakan pelatihan yang sesuai. 5.
atau lembaga, wakil pimpinan memiliki Mengambil pendekatan terhadap
pandangan operasional tentang mutu, dan penyelesaian masalah. 6.
para guru memiliki tanggung jawab Mengidentipikasi dan melaporkan
terhadap kontrol mutu. pelaksanaan. 7. Mengetahui keberhasilan.
SQM (Strategic Quality 8. Mengomunikasikan hasil. 9.
Management), cocok diterapkan dalam Melaporkan perubahan dan 10.
konteks pendidikan sejalan dengan Mengembangkan peningkatan tahunan
gagasan Consultant at Work oleh John pada seluruh proses pendidikan.
6
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Ella Siti Chaeriah
peningkatan secara kontinu dan dilarikan kekuatan; (2) psikologis, yaitu rasa atau
pada konsep optimisme pada sistem yang status; (3) waktu, yaitu kehandalan; (4)
menyeluruh, disisi lain Philip Crosby kontraktual, yaitu ada jaminan; (5) etika,
setelah menemukan isu-isu pokok yaitu sopan santun. 3. Menurut Philip B
ditindak lanjuti dengan trilogi kualitas Crosby, Mutu ialah conformance to
yaitu perencanaan, pengawasan, dan requirement, yaitu sesuai dengan yang
perbaikan. 4. W Edward Deming lebih disyaratkan atau distandarkan. Suatu
memperdulikan pada konsep pendidikan produk memiliki mutu apabila sesuai
sedangkan Philip Crosby mengutamakan dengan standar atau kriteria mutu yang
pada membangun bagian-bagian serta telah ditentukan, standar mutu tersebut
merinci pelaksanaan. 5. W Edward meliputi bahan baku, proses produksi,
Deming lebih mempokuskan pada dan produk jadi. 4. Sistem Manajemen
manajemen dan proses dari pada Mutu mendefenisikan bagaimana
kelulusan sedangkan Philip Crosby lebih organisasi menerapkan praktek-praktek
mementingkan pada hasil. 6. W Edward manajemen mutu secara konsisten untuk
Deming percaya penuh bahwa kualitas memenuhi kebutuhan pelanggan dan
manajemen dan pertanggung jawaban pasar. 5. Menurut Gasperz, Sistem
pada tindakan perbaikan ditujukan pada Manajemen Mutu merupakan
seluruh karyawan sedangkan Philip sekumpulan prosedur
Crosby mementingkan pertanggung terdokumentasi dan praktek-praktek
jawaban kualitas terletak pada manajer standar untuk manajemen sistem yang
menengah. 7. Melihat kebanyakan bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu
realitas pendidikan dewasa ini yang proses dan produk (barang/jasa) terhadap
dihadapkan kepada berbagai bentuk kebutuhan atau persyaratan itu ditentukan
persaingan, oleh karena itu upaya atau dispesifikasikan oleh pelanggan atau
meningkatkan mutu atau kualitas organisasi. 6. Menurut W Edward
pendidikan sangat diutamakan. Deming masalah mutu terletak pada
masalah manajemen dalam hal ini mutu
KESIMPULAN dihadapkan pada lembaga pendidikan
harus mengukur dari hal-hal yang
Dari uraian di atas dapat berkaitan dengan manajemen.
disimpulkan : 1. Menurut W Edward Ada 14 poin W Edward Deming
Deming, Mutu ialah kesesuaian dengan yang termasyhur dan merupakan
kebutuhan pasar atau konsumen. kombinasi baru tentang manajemen mutu
Perusahaan yang bermutu ialah dan seruan terhadap manajemen untuk
perusahaan yang menguasai pangsa pasar merubah pendekatannya. 14 poin
karena hasil produksinya sesuai dengan diungkapkan Philip Crosby dan 3 poin
kebutuhan konsumen, sehingga oleh Joseph Juran mengenai kontribusi
menimbulkan kepuasan bagi konsumen. mereka dalam manajemen mutu. 8.
Jika konsumen merasa puas, maka Berdasarkan teori yang diungkapkan oleh
mereka akan setia dalam membeli produk W Edward Deming, Joseph Juran, dan
perusahaan baik berupa barang maupun Phlip B Crosby tentang kontribusi
jasa. 2. Menurut Joseph Juran, Mutu ialah strategi manajemen mutu pendidikan,
kecocokan penggunaan produk (fitness pendapat mereka sangat unik dan
for use) untuk memenuhi kebutuhan dan menarik untuk diterapkan di dunia
kepuasan pelanggan. Kecocokan pendidikan sekarang ini. Mereka
pengguna produk tersebut didasarkan atas berpendapat cukup logis, W Edwors
lima ciri utama yaitu (1) teknologi; yaitu Deming cukup rinci dan sangat jelas,
8
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Ella Siti Chaeriah
http://www.Josephjuran.com/25years/cro
sby. Diambil Tanggal 02 Oktober
2013, pukul 20.30
http://www.philipcrosby.com/25years/cro
sby. Diambil Tanggal 02 Oktober
2013, pukul 20.30
9