Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


POKJAR KOTAAGUNG BARAT

LEMBAR JAWABAN QUIS 1

Nama : REVIKA
NIM : 856977924
Program Studi : PGSD – S1
Mata Kuliah : Perspektif Pendidikan di SD (PDGK4104)
Semester : 3. 2021.2

No Uraian

1. Jelaskan secara historis perkembangan sistem pendidikan di Indonesia, mulai dari zaman
penjajahan Belanda hingga saat ini !
Jawab :
Pendidikan di Indonesia telah ada sejak tahun 1901, zaman Belanda menduduki
Indonesia.  Saat itu, Belanda mendirikan sekolah-sekolah di Indonesia untuk kalangan
pribumi. 
Tujuannya adalah sebagai bentuk upaya dari kebijakan Politik Etis yang mereka
terapkan.  Namun, seiring berjalannya waktu, sistem pendidikan di Indonesia sudah mulai
berkembang, terlepas dari campur tangan Belanda.

A. Pendidikan Indonesia Pada Masa Penjajah Bangsa Barat (Belanda)


Memasuki abad ke 16, bangsa Portugis datang ke Indonesia dengan tujuan
perdagangan dan berusaha menyebarkan agama katolik. Untuk mencapai tujuan
tersebut, pendatang Portugis ini mendirikan sekolah yang bertujuan memberikan
pendidikan baca, tulis, dan hitung sekaligus mempermudah penyebaran agama katolik.
Masuknya masa pendudukan Belanda membuat kegiatan belajar mengajar di sekolah
milik pendatang Portugis menjadi terhenti.
Memasuki abad ke 19, saat Van den Bosch menjabat Gubernur Jenderal, Belanda
menerapkan sistem tanam paksa yang membutuhkan banyak tenaga ahli. Keadaan ini
membuat Belanda mendirikan 20 sekolah untuk penduduk Indonesia di setiap ibukota
karesidenan dimana pelajar hanya boleh berasal dari kalangan bangsawan. Ketika era
tanam paksa berakhir dan memasuki masa politik etis, beberapa sekolah Belanda mulai
menerima pelajar dari berbagai kalangan yang kemudian berkembang menjadi
bernama Sekolah Rakjat.
Pada akhir era abad ke 19 dan awal abad ke 20, Belanda memperkenalkan sistem
pendidikan formal bagi masyarakat Indonesia dengan struktur sebagai berikut.
 ELS (Europeesche Lagere School) – Sekolah dasar bagi orang eropa.
 HIS (Hollandsch-Inlandsche School) – Sekolah dasar bagi pribumi.
 MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) – Sekolah menengah.
 AMS (Algeme(e)ne Middelbare School) – Sekolah atas.
 HBS (Hogere Burger School) – Pra-Universitas.
Memasuki abad ke 20, Belanda memperdalam pendidikan di Indonesia dengan
mendirikan sejumlah perguruan tinggi bagi penduduk Indonesia di pulau Jawa.
Beberapa perguruan tinggi tersebut adalah:
 School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) – Sekolah kedokteran di
Batavia.
 Nederland-Indische Artsen School (NIAS) – Sekolah kedokteran di Surabaya.
 Rechts Hoge School – Sekolah hukum di Batavia.
 De Technische Hoges School (THS) – Sekolah teknik di Bandung.

b. Pendidikan pada Masa Jepang


Pada masa pemerintahan pendudukan Jepang di Indonesia, Jepang
mengadakan perubahan-perubahan yang besar dengan menghapus berbagai jenis
pendidikan rendah berdasarkan golongan-golongan penduduk itu, yang ada hanya satu
jenis sekolah rendah untuk sekolah lapisan masyarakat yang disebut “Syoo-gekkoo”
(sekolah rendah) lama belajarnya 6 tahun. Selanjutnya, ada “TYUU Gakkoo”
(sekolah menengah pertama) 3 tahun “Kootoo gakkoo”. Sedang sekolah pendidikan
gurunya ialah Kyoin Yoogoi sho (sekolah guru B) lamanya
4 tahun dan si han Gakkoo (sekolah guru atas). Pendidikan ala Jepang mempunyai
prograsivitas dan lebih dinamis,tetapi dinamika dan progresivitas itu lebih ditekankan
pada physical training, bukan mental disiplin. Demokratisasi pendidikan pada masa
penjajahan Jepang juga mempunyai tujuan politis, dan tidak bersifat dinamis.
Pendidikan pada zaman Jepang, tujuan pendidikan bukan untuk memajukan
bangsa Indonesia, tetapi mendidik anak-anak untuk dapat menunjang kepentingan
perang Jepang melawan sekutu.
 Kelemahan pendidikan zaman Jepang
- Kerja bakti; kinrohosi, cari iles-iles : nama jarak cari besi tua
- Bahasa Inggris dilarang : pengetahuan sempit
- Latihan kemiliteran/ baris-berbaris : kyoren
 Keuntungan pendidikan zaman Jepang
- Sekolah rakyat 6 tahun
- Bahasa Indonesia : bahasa pengantar
- Senam pagi : taiso

c. Pendidikan Pasca Kemerdekaan


a. Pendidikan pada Masa Kemerdekaan
Upaya pemerintahan Indonesia di bidang pendidikan awal kemerdekaan ialah
mengangkat tokoh pendidik yang telah berjasa pada masa kolonial seperti Ki
Hadjar Dewantara, Moh. Syafe’i dari INS, Mr. Suwandi yang mengganti ejaan bahasa
Indonesia yang disusun sebelumnya oleh Van Phuysen.
Pengaruh masuknya ideologi kiri di dunia pendidikan ditandai melalui pengangkatan
Menteri PP dan K. Prof. Dr. Priyono dari partai Kiri Murba.partai Kiri Murba menjadi
tanda pengaruh masuknya ideologi kiri di dunia pendidikan.
b. Pendidikan pada Masa Orde Baru
Pemerintahan Orde Baru dengan tokoh-tokoh teknokrat dalam pucuk pimpinan
pemerintahan melancarkan usaha pembangunan terencana dalam Pelita I sampai Pelita II,
III dan seterusnya. Dalam Pelita I inilah pendidikan dapat diperkembangkan menurut satu
rencana yang sesuai dengan keuangan negara. Keuangan negara agak membengkak
waktu harga minyak mentah meloncat dari harga $3 menjadi $12 per barrel. Hal ini
memungkinkan didirikannya SD Inpres (Instruksi Presiden) mengangkat guru-guru dan
mencetak buku pelajaran. Sebagai hasil Pelita I dalam bidang pendidikan telah ditatar
lebih dari 10.000 orang guru. Telah dibagikan lebih dari 63,5 juta buku SD kelas I,
telah dibangun 6000 buah gedung SD, telah diangkat 57.740 orang guru terutama guru
SD, serta dibangun 5 Proyek Pusat Latihan Teknik yaitu di Jakarta, Bandung,
Surabaya, Medan dan Ujung Pandang.
c. Pendidikan pada Masa Reformasi
Kurikulum 1994 digunakan pada masa pemerintahan Habibie telah mengalami
penyempurnaan pada masa pemerintahan Gus Dur. Pendidikan pada masa pemerintahan
Megawati mengalami perubahan tatanan, antara lain:
1) Diubahnya Kurikulum 1994 ke Kurikulum 2000 menjadi Kurikulum 2002 setelah
disempurnakan (Kurikulum Berbasis Kompetensi), yaitu kurikulum dalam
orientasinya dalam pendidikan fokus pada 3 aspek utama yang dikembangkan, antara
lain aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik.
2) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disahkan pada 8 Juli 2003
yang memberikan dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional dengan
menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, otonomi, keadilan dan menjujung
HAM.
Setelah jabatan Megawati turun dan digantikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono, UU
No. 20/2003 masih berlaku ditambah dengan UU RI No. 14/2005 tentang Guru dan
Dosen. Setelah penetapan UU tersebut disusul dengan pergantian Kurikulum KBK
menjadi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) berdasarkan pada PP No. 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. KTSP merupakan kurikulum
operasional yang dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari
tujuan pendidikan, tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat
satuan pendidikan, kalender pendidikan serta silabus. Bahkan hingga kini KTSP menjadi
Kurikulum 13 (K13).
Dapat disimpulkan bahwa sejarah pendidikan di Indonesia memiliki cerita yang manarik
masa ke masa nya. Sejarah pendidikan Indonesia di masa lampau hingga sekarang
memberikan kita gambaran bahwa dalam bentuk apapun pendidikan itu tetaplah penting
untuk membentuk karakter pribadi kita. Walaupun sistem penerapannya berbeda-beda
tetapi pendidikan memiliki kesamaan tujuan. Mulai dari pendidikan keagamaan,
pendidikan karena penjajah hingga pendidikan pasca kemerdekaan. Setiap masa wajib
mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan bangsa di masa itu dan mampu menjawab
tantangan di masa mendatang.
2. Apa yang dimaksud dengan Pancasila dan UUD 1945 sebagai fondasi pendidikan
nasional ? Jelaskan !
Jawab :
Fondasi pendidikan nasional yang berkarakter harus mengacu pada Pancasila dan  UUD
1945. Sehingga segala upaya peningkatan ilmu pengetahuan senantiasa dilandasi oleh
nilai-nilai keagamaan serta persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka menjaga NKRI.
Semua peningkatan ilmu harus dilandasi dengan nilai agama dan rasa persatuan. Jika
tidak diimbangi maka ditakutkan akan disalah artikan dan akhirnya condong pada hal
yang bertentangan dengan Pancasila.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 2 menyebutkan mengenai arti dari
pendidikan nasional yang berbunyi, “Pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap
terhadap tuntutan perubahan zaman.”
Kemudian Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional terdapat dalam pasal 3 Undang-
undang No. 20 Tahun 2003 yang berbunyi:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.”
Itulah Tujuan Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003. Dengan
demikian Pancasila dan UUD 1945 disebut sebagai fondasi pendidikan nasional.

Salah satu ciri khas pendidikan SD adalah program Kemelekwacanaan ( Literacy )


3.
Jelaskan !
Jawab :
Kemelekwacaan (literacy) yaitu pendidikan SD diarahkan pada pembentukan
kemelekwacaan, bukan pada pembentukan kemampuan akademik. Kemelekwacaan
merujuk pada pemahaman siswa tetang berbagai fenomena/gagasan dilingkungannya
dalam rangka menyesuaikan perilaku dengan kehidupan.

Sebagaimana tujuan pendidikan nasional yang bertujuan untuk berkembangnya potensi


peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Menurut UU No 14 tahun 2005 secara akademik kualifikasi guru yaitu Sarjana S1


4.
kependidikan yang relevan. Namun dari segi tugas berbeda. Jelaskan apa perbedaan
ditinjau dari segi tugas guru SD, SMP. Dan SMA ?

Jawab :
Perbedaan ditinjau dari segi tugasnya, meliputi:
Guru SD
Guru SD adalah guru yang mengajar di sekolah dasar, salah satu perbedaan guru SD
dengan guru SMP dan SMA adalah guru SD merupakan guru kelas. Guru kelas yang
dimaksud adalah guru yang mengajar di kelas tertentu.

Misalnya saja jika ada seorang guru mengajar di kelas 5 SD, maka selama satu tahun guru
itu akan mengajar di kelas tersebut bahkan seorang guru SD bisa mengajar di kelas yang
sama selama bertahun-tahun, kecuali jika Kepala Sekolah memberikan perintah kepada
guru tersebut untuk pindah mengajar di kelas yang lain. Karena seorang guru SD
dituntut untuk memahami bahkan menguasai semua mata pelajaran yang dipelajari di SD,
mengajarkan semua mata pelajaran di kelas dimana dia ditempatkan untuk bertugas.
Seperti mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, IPA, IPS,
Matematika, bahkan muatan lokal seperti Bahasa Lampung. Sedangkan untuk mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam, dan PJOK di berikan oleh guru khusus yang
memang/mengampu mata pelajaran tersebut.

Guru SMP dan SMA adalah guru yang mengajar di sekolah SMP dan SMA, bedanya
guru SD dengan guru SMP dan SMA adalah jika guru SD dikatakan sebagai guru kelas
maka guru SMP dan SMA dikatakan sebagai guru mata pelajaran.

Guru mata pelajaran adalah guru yang mengajarkan mata pelajaran tertentu di sekolah
misalkan guru B mengajarkan mata pelajaran matematika maka sepanjang karirnya dia
hanya akan mengajarkan mata pelajaran matematika di sekolah. Namun bukan hanya di
satu kelas saja seorang guru mata pelajaran mengajar, bisa saja guru tersebut mengajar
matematika di kelas 1, dan juga mengajarkan mata pelajaran matematika di kelas 2,
bahkan juga mangajarkan mata pelajaran matematika di kelas 3 (yang pastinya tiap kelas
memiliki materi yang berbeda tergantung tingkatan kelas yang diampunya). Sehingga
itulah alasan mengapa guru tersebut dikatakan sebagai guru mata pelajaran. Selain itu
karena guru tersebut memang menguasai dibidang mata pelajaran matematika sesuai
dengan ijazah lulusan yang ia miliki.

Buatlah struktur organisasi kependidikan dimulai dari Kementerian Pendidikan dan


5.
Kebudayaan hingga sekolah dan komite !

Jawab :
STRUKTUR ORGANISASI

MENTERI PENDIIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN

INSPEKTORAT JENDERAL SEKRETARIAT JENDERAL

SEKRETARIAT
INSPEKTORAT
JENDERAL
BIRO PERENCANAAN

ngan dan barang milik Negara

BIRO SDM
INSPEKTORAT INVESTIGASI
INSPEKTORAT 1

INSPEKTORAT III

INSPEKTORAT IV
INSPEKTORAT 1
.

Anda mungkin juga menyukai