Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

E
DENGAN APS KATARAK DI ASRAMA CEMPAKA
PANTI SOSIAL TRESNA WERDA “ JIWA BARU “ GARUT
PERIODE 05 s/d 08 MARET 2003

I. PENGKAJIAN
I. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Tn. E
Umur : 80 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Alamat : PSTW “ JIWA BARU “ GARUT
Tanggal Pengkajian : 06 Maret 2003
Penanggung jawab : H. Rohendi (tetangga)
Latar Belakang : Jompo Terlantar

II. Riwayat kesehatan

1. Keluhan Utama
Klien mengeluh pandangannya tidak jelas.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
 4 tahun yang lalu pernah di operasi katarak pada tahun 1999mata
sebelah kiri dengan hasil tidak berhasil, mataklien pecah dan sekarang
klien buta sebelah kiri, dan sekarang ini klien masih mengalami
penglihatan buram dan selalu silau apabila tidak menggunakan
kacamata hitam.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu


Klien pernah dioperasi katarak mata bagian kiri.

III. Pemeriksaan Fisik


A. KEADAAN UMUM
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-Tanda Vital :
 T : 130/90 mmhg
 P : 88 x / menit
 R : 24 x / menit
 S : 36 0 C

B. INTEGUMEN

 Rambut

Warna : Hitam beruban


Penyebaran : Merata
Tekstur : Halus
Kebersihan : Bersih
 Kulit
Warna : Sawo matang
Tekstur : Halus
Turgor : Baik
Kebersihan : Bersih
Kuku

Warna Dasar : Transparan


Tekstur : Halus
Keadaan : Pendek dan bersih

C. MATA
Kesimetrisan : Bola mata kiri dan kanan simetris tapi mata kiri
tidak dapat melihat total.
Sclera : nampak putih bagian kanan.
Konjungtiva : Merah muda bagian kanan.
Benjolan : Tida ada benjoln pada mata bagian kiri.
Fungsi : Mata kanan tidak dapat melihat dengan jelas dan
penglihatan buram dan silau.
Kebersihan : Mata kanan tampak bersih tidak ada kotoran, mata
kiri selalu tertutup karena sudah rusak.

D. MULUT
a. Bibir
Warna : Merah muda
Tekstur : Halus
b. Gigi
Kebersihan : Bersih
c. Lidah
Warna : Merah muda
Fungsi pengecap : Baik

E. TELINGA
Kesimetrisan : Telinga kiri dan kanan simetris
Kebersihan : Bersih
Fungsi pendengaran : Baik

F. HIDUNG
Kesimetrisan : Simetris
Fungsi penciuman : Baik
H. LEHER
Pergerakan : Dapat digerakan dengan baik
KGB : Tidak membesar
JVP : Tidak meninggi

I. DADA
Bunyi jantung : Reguler
Bentuk : Normal
Keluhan : Tidak ada keluhan

J. EKSTREMITAS
Atas : Dapat di gerakan ke segala arah
Bawah : Dapat di gerakan ke segala arah dengan
menggunakan tongkat.
ROM 5 5
5 5

IV. AKTIVITAS SEHARI-HARI


NO Jenis aktivitas Sebelum sakit Di panti
1. Pola nutrisi
a.Makan
 Jenis Nasi, lauk pauk, sayur Nasi, Lauk, sayur
 Frekuensi 2 x / hari 2 x / hari
 Porsi habis ½ porsi habis 1 porsi
b.Minum
 Jenis Air the, air putih Air the, air putih
 Frekuensi ± 4-6 gelas / hari ±6-7 gelas / hari

2. Pola Eliminasi
a.BAB
 Frekuensi 1 x / hari 1 x / hari
 Konsistensi lembek lembek
 Cara sendiri sendiri
b. BAK
 Frekuensi 3-4 x / hari 3-4 x / hari
 Warna kuning jernih kuning jernih
 Cara sendiri sendiri
3.
Pola istirahat
 Tidur siang 2 jam 2 jam
 Tidur malam 7 - 8 jam 7 – 8 jam
4.
Personal hygiene
 Mandi 2 x / hari 2 x / hari
 Gosok gigi 2 x / hari 2 x / hari
 Ganti baju 2 x / hari 2 x / hari
V. DATA PSIKOLOGIS, SOSIAL, SPIRITUAL

a. Data Psikologis

klien merasa dirinya tidak berguna karena tidak bisa melihat dengan jelas,
klien meneima keadaannya dengan lapang dada tanpa ada rasa penyesalan,
klien takut operasi selanjutnya gagal seperti mata kiri, klien merasa tenang dan
bahagia berada di panti.
b.Data Spiritual
Klien beragama islam, dan selalu melaksanakan shalat lima waktu didalam
kamarnya.
c. Data Sosial
Hubungan klien dengan penghuni panti yang lain baik, selalu bergabung
dengan temannya.

VII. Analisa Data


NO. SIMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
1. DS : Proses penuaan Gangguan
 Klien mengatakan  fungsi
penglihatan mata adanya kemunduran penglihatan.
sebelah kanan terasa fungsi penglihatan
buram. 
DO : tejadi pengapuran pada
 Pada kornea kanan 
klien tampak selaput penglihatan kabur
putih.
2. DS : Klien mengatakan Adanya trauma oprasi Gangguan rasa
takut dioprasi mata kiri yang gagal aman cemas
DO : Klien tampak mengakibatkan klien
cemas saat cemas untuk operasi mata
membicarakan tentang kanan
operasi mata
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan fungsi penglihatan sehubungan dengan penglihatan buram di
tandai dengan :
DS :
 Klien mengatakan penglihatan mata sebelah kanan terasa buram.
DO :
 Pada kornea kanan klien tampak selaput putih.
2. Gangguan rasa aman cemas sehubungan dengan ketidak mauan klien untuk
operasi katarak ditandai :
DS :
 Klien mengatakan takut dioprasi
DO :
 Klien tampak cemas saat membicarakan tentang operasi mata
PROSES KEPERAWATAN
Nama : Tn. E DX : APS Katarak
Umur : 80 th Ruang : Dahlia
Jenis Kelamin : Laki-laki
Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Tujuan Intervensi Rasionalisasi
1. Gangguan fungsi Gangguan  Kaji tingkat  Dengan mengkaji Mengkaji tingkat Klien dapat
pandangn klien tingkat pandang klien pndang klien agar memahami dan
penglihatan sehubungan fungsi dapat di ketahui sejauh dapat di ketahui mengerti aktivitas
mana klien dapat sejauh mana klien yang harus di
dengan penglihatan penglihatan melihat dengan mata dapat melihat lakukannya
kanan tersebut. dengan cara :
buram di tandai dengan teratasi dengan  Observasi TTV.  Dengan mengkaji TTv Menguji fokus
DS : kriteria :  dapat mengetahui yang dapat di lihat
keadaan klien dengan
Klien mengatakan -penglihatan  Batasi aktivitas  Dengan membatasi mendekatkan dan
klien aktivitas klien, dapat menjauhkan benda
penglihatan mata sebelah mata klien tidak membantu keselamatan pada pandangannya
klien T : 130/90 mmHg
kanan terasa buram. buram  Kolaborasi dengan  Dengan berkolaborasi P : 88x/mnt
dokter dengan dokter dapat di R : 24x / mnt
DO : -penglihatan ketahui sejauh mana
Pada kornea kanan klien tidak silau dan tindakan apa yang
akan di lakukan
tampak selaput putih. selanjutnya terhadap
klien
No Diagnosa Keperawatan Perencanaan Implementasi Evaluasi
Tujuan Intervensi Rasionalisasi
2. Gangguan rasa aman cemas Gangguan rasa  Jelaskan pada klien  Dengan mejelaskan Menjelaskan keadaan Klien mengerti
berhubung dengan aman cemas tentang keadaannya keadaan pada klien dapat klien agar tidak tentang cara
ketidakmauan klien untuk di terpenuhi dengan mengetahui keuntungan terlalu banyak kesembuhan
operasi katarak di tandai kriteria : operasi katarak dengan beraktivitas sehingga penyakitnya.
dengan Klien mengetahui mengetahui keadaan fisik terhindar dari
Ds : keuntungan di klien sebelumnya. kecelakaan dan mau
Klien takut di operasi oprasi katarak  Berikan suport  Dengan memberikan dioperasi. Dan kien
katarak mental pada klien support mental pada klien dapat termotivasi
Do : maka akan termotivasi kesembuhannya.
Klien tampak cemas saat dan kooperatif terhadap
membicarakan tentang operasi tindakan yang akan
katarkaknya diberikan untuk
kesembuhan penyakitnya.

Anda mungkin juga menyukai