Anda di halaman 1dari 2

Apa itu Asesmen Nasional ?

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengganti Ujian Nasional (UN)


menjadi Asesmen Nasional (AN) mulai tahun depan (2021). Jadi, UN itu
sebenarnya tidak dihapus, hanya diganti menjadi AN, Kata Mas Nadiem Makarim.

Tapi, apakah para siswa sudah paham apa itu AN?

Asesmen Nasional (AN) adalah asesmen yang dilakukan untuk pemetaan mutu
pendidikan pada seluruh Satuan Pendidikan.

Bagi siswa maupun orang tua agar tidak perlu cemas, karena Asesmen Nasional:

 Tidak perlu menentukan kelulusan


 Tidak diberikan di akhir jenjang
 Hasilnya tidak memuat nilai secara individu
 Hasilnya diharapkan jadi dasar perbaikan pembelajaran
 Hasil AN 2021 akan digunakan sebagai data baseline, tidak untuk menilai
kinerja satuan pendidikan atau pun wilayah

Ada tiga instrumen yang dinilai dalam asesmen nasional, yaitu:

1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

AKM terdiri dari literasi membaca dan numerasi. 

Literasi membaca adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan,


mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah,
mengembangkan kapasitas individu, sebagai warga Indonesia dan warga dunia
agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat.

Numerasi merupakan kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta,


dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagi jenis
konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.

AKM diberikan dalam bentuk soal yang akan dikerjakan oleh murid. Ada lima
bentuk soal dalam AKM, yaitu pilihan ganda, pilihan ganda kompleks,
menjodohkan, isian singkat, dan uraian. 

2. Survei Karakter

Survei Karakter dikerjakan oleh murid untuk mendapatkan informasi hasil belajar
sosial-emosional.

Survei Karakter ini akan mengukur 6 (enam) aspek Profil Pelajar Pancasila, yaitu
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia,
berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. 

3. Survei Lingkungan Belajar

Survei Lingkungan Belajar dikerjakan oleh murid, guru dan kepala sekolah untuk
mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar mengajar di sekolah.

Survei Lingkungan Belajar mengumpulkan informasi tentang kualitas proses


pembelajaran dan iklim yang menunjang pembelajaran.
Waktu pengerjaan Asesmen Nasional

Setiap peserta akan mengerjakan dua jenis tes serta dua survei, yaitu tes literasi
membaca, tes numerasi, survei karakter, dan survei lingkungan belajar.

Tes dan survei tersebut akan dikerjakan selama 2 hari dengan rincian sebagai
berikut:

1. Jenjang SD/MI dan paket A/ULA

Hari 1: Tes Literasi (75 menit) dan survei karakter (20 menit).

Hari 2: Tes Numerasi (75 menit) dan survei lingkungan belajar (20 menit).

2. Jenjang SMP/MTS dan paket B/WUSTHA serta jenjang SMA/SMK/MA


dan Paket C ULYA

Hari 1: Tes Literasi (90 menit) dan survei karakter (30 menit).

Hari 2: Tes Numerasi (90 menit) dan survei lingkungan belajar (30 menit).

Asesmen Nasional akan diselenggerakan per jenjang secara bertahap dengan


didahului tingkat SMA/SMK/MA diikuti SMP/MTs. Mulai Maret-April 2021
secara bergantian. Jadi tidak serentak,

Selanjutnya, laporan hasil akan keluar pada Juli 2021.

Berikutnya, Asesmen Nasional untuk tingkat SD/MI digelar pada Agustus 2021.


Laporan hasil akan keluar pada Oktober 2021.

Dalam pelaksanaannya, Asesmen Nasional dilaksanakan di semua sekolah.


Namun, tidak semua siswa akan ikut serta.

Siswa akan dipilih secara acak dari kelas 5, 8, dan 11 di tiap sekolah. Sementara
itu, siswa kelas 6, 9, dan 12 dapat fokus pada ujian sekolah dan seleksi masuk
jenjang pendidikan berikutnya.

Peserta dan instrumen asesmen

Dalam pelaksanaan Asesmen Nasional, responden murid akan dipilih secara acak
dengan jumlah maksimal 30 orang murid SD/MI, 45 murid SMP/MTs, serta 45
murid SMA/SMK/MA di satuan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai