Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dinda Monica

NIM : 190210201021
Matkul : Pengembangan Program PLS
Tugas : Penyampaian hasil renungan tentang program PLS yang dapat dikembangkan di
daerah masing-masing.

a. What and Where


Setelah saya merenungkan tentang program PLS yang dapat dikembangkan di
daerah saya Desa Walidono Kec. Prajekan Kab. Bondowoso adalah Program
Pemberdayaan Pengolahan Limbah Ternak Menjadi Pupuk Organic.

b. Why?
Banyak sekali masyarakat yang rata rata hampir semua beternak sapi yang
limbahnya dibuang ke tempat pembuangan sampah tanpa memikirkan lingkungan
sehingga mengeluarkan bau tidak sedap bagi masyarakat yang tinggal di dekat tempat
pembuangan. Namun selama ini belum ada upaya dari masyarakat untuk mengolah
limbah sapi yang berupa feses dan urine yang mana dapat dimanfaatkan sebagai
pupuk organik. Kotoran yang diolah menjadi pupuk kandang akan memiliki kualitas
yang baik serta nilai jual yang tinggi. Pemanfaatan feses menjadi pupuk kandang
sangat baik terutama bagi kesuburan tanah dan menyediakan unsur hara yang
dibutuhkan tanaman. Pupuk menjadi kebutuhan pokok para petani untuk mengelola
tanaman di sawah bagi para petani yang biasanya butuh pupuk untuk pupuk tanaman
padi, jagung, kacang dan tanaman lainnya.
Masyarakat perkotaan juga membutuhkan pupuk yang digunakan untuk
memupuk tanaman hias yang ada di sekitar pekarangan rumahnya. Tanaman hias ini
biasanya dipelihara oleh masyarakat menengah keatas. Masyarakat perkotaan lebih
menyukai pupuk yang berlabel organic untuk tanamannya. Ini merupakan peluang
besar untuk mengelola feses menjadi pupuk organic di daerah Desa Walidono dengan
menjualnya juga ke perkotaan yang nantinya mendapatkan keuntungan.

c. When
Dalam perencanaan pelaksanaan penyelenggaraan program limbah ternak
menjadi pupupk organic alangkah baiknya apabila menyusun rancangan terlebih
dahulu seperti observasi dan pemetaan wilayah, yang mana observasi dilakukan untuk
meninjau wilayah Desa Walidono secara keseluruhan. Pelaksanaan dilakukan dengan
cara melakukan wawancara dengan seluruh komponen masyarakat, seperti perangkat
desa dan warga atau melihat kondisi lapangan secara langsung. Pemetaan ini untuk
memperjelas keadaan dan karakteristik Desa Walidono terkait ternak maupun lahan,
maka perlu untuk dilakukan pemetaan wilayah. Pemetaan ini dapat dijadikan sebagai
acuan untuk menentukan langkah selanjutnya yaitu operasional kegiatan.
Selain itu, sebelum pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan masyarakat dalam
mengolah limbah ternak menjadi pupuk organic dimulai, perlu diadakan sosialisasi
mengenai program ini pada Ketua RT, Ketua RW, dan Lurah desa setempat serta
masyarakat yang berkaitan dengan program ini agar masyarakat paham dengan
program tersebut dan tidak terjadi kesalahpahaman dalam pelaksanaan program
kedepan. Selain itu, sosialisasi juga berfungsi untuk menggali lebih dalam mengenai
permasalahan yang dialami masyarakat dan solusi yang dibutuhkan. Dengan begitu,
diharapkan program kegiatan masyarakat ini dapat memberikan sesuatu yang sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat itu sendiri.

d. Who
Sasaran dalam pengolahan inovasi limbah ternak menjadi pupuk organik
ditujukan kepada para seluruh masyarakat Desa Walidono yang memiliki ternak dan
juga para petani agar juga bisa membuat pupuk organic yang berguna bagi pertanian
yang mana pada masa pandemic seperti ini pupuk subsidi mulai langka, sehingga
adanya pupuk buatan sendiri atau pupuk organic dapat menghemat anggaran para
petani. Sedangkan sasaran dari hasil inovasi pengolahan limbah ternak yang dijadikan
pupuk organic tersebut adalah ditujukan kepada semua masyarakat di Desa Walidono
yang bertani atau berkebun. Selain itu, hasil inovasi juga dapat di distribusikan ke
perkotaan yang mana juga banyak masyarakat diperkotaan yang suka menanam
tanaman hias juga butuh pupuk dan lebih menyukai pupuk organic daripada pupuk
kimia.

e. How
Untuk itu perlu didirikan sebuah unit usaha. Unit usaha yang sesuai untuk
rakyat dan sesuai program pemerintah adalah koperasi. Maka sangat relevan jika
Koperasi Pupuk Organik (KPO) yang merupakan suatu sistem dimana peternak
diajarkan untuk berinvestasi dengan menggunakan kotoran ternak yang sudah diolah
menjadi pupuk organik. Sistem ini bertujuan agar masyarakat tidak ketergantungan
dengan bantuan pupuk dari pemerintah. Melalui koperasi pupuk organik (KPO), nilai
tambah limbah mampu memberikan kontribusi pendapatan yang cukup signifikan
bagi peternak, sehingga kesejahteraan peternak dapat meningkat secara berkala.
Bahan yang dibutuhkan dalam pengolahan limbah ternak adalah kotoran sapi, jerami
padi (cacah), EM4, dan terpal atau bahan lain untuk penutup. 
Berikut ini adalah bagaimana cara mengolah kotoran sapi menjadi pupuk
organic:
1. Buat perbandingan antara kotoran sapi dengan jerami padi,
idealnya 60:  Jadi, jika kotoran sapi yang digunakan adalah 60 kg, maka
dibutuhkan jerami sebanyak 40 kg.
2. Sebelumnya, aktifkan EM4 terlebih dahulu dengan larutan gula (3-
4 sendok gula untuk 1,5 liter air) lalu tambahkan 2-3 sendok EM4, kocok dan
biarkan semalaman.
3. Campurkan kotoran sapi dengan jerami cacah dan aduk sampai
merata, kemudian hamparkan campuran tersebut dan sirami secara perlahan
dengan larutan EM4.
4. Setelah itu, tutup campuran bahan tersebut dengan terpal dan beri
beban di sekitar terpal agar tidak mudah terbuka.
5. Proses pengomposan membutuhkan waktu sekitar 30 hari yang
ditandai dengan suhu panas di permukaan bakal kompos. Selama waktu ini, Anda
dapat mengaduk-aduk bahannya 3 hari sekali untuk membantu proses aerasi.
6. Tanda pengomposan sudah selesai adalah saat suhunya tidak tinggi
lagi.

Anda mungkin juga menyukai