Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN BISNIS WIRAUSAHA TOKO KADO DI DAERAH

KABUPATEN BONDOWOSO

(Disusun Guna Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah


Kewirausahaan)

Dosen Pengampu : Niswatul Imsiyah, S.PD., M.Pd

Disusun Oleh :

Dinda Monica (190210201021)

Program Studi Pendidikan Masyarakat

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Jember

2021
A. ANALISIS SITUASI
Era Industri 4.0, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian, ketrampilan
dan juga kreatifitas sebagai nilai jual lebih pada dirinya untuk mendapatkan
pekerjaan yang menjanjikan sesuai dengan ilmu dan bidangnya masing- masing
(Nurjaman dkk, 2020). Disamping itu, dunia bisnis sudah menggunakan alat-alat
teknologi dan informasi teknologi untuk memudahkan akses dan juga operasi
usahanya (Wilis & Nurwulandari, 2020).Menurut Grififin dan Ebert (2007) bisnis
adalah organisasi yang menyediakan barang atau jasa dengan maksud
mendapatkan laba. Bisnis adalah suatu aktivitas yang dapat menghasilkan barang
dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang dipertukarkan dengan uang.

Tingginya angka pengangguran di Indonesia ini, selain karena kualitas sumber


daya manusianya yang rendah juga disebabkan oleh jumlah lapangan pekerjaan
yang lebih sedikitjika dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja yang ada
(Indiyati dkk, 2021). Di Indonesiasudah banyak berdiri universitas-universitas
yang dapat menghasilkan sumber daya manusiayang siap untuk terjun ke dunia
kerja, oleh sebab itu mereka juga akan dihadapkan denganpersaingan calon tenaga
kerja asing yang memiliki kualitas yang berbeda, sesuai dengankreatifitas yang
dimilikinya (Walls, 2021). Sehingga, mereka telah siap untuk
melakukankompetisi dari sebuah penguasaan terhadap seperangkat pengetahuan,
keterampilan, nlai-nilaiserta sikap yang telah mengarah kepada suatu kinerja dan
akan direflekikan kedalam kebiasaanberfikir serta akan bertindak sesuai dengan
profesinya masing-masing (Ismail, et al, 2020).

Trend pemberian buah tangan seperti buket bunga berbahan limbah kain perca
dan buket snack dapat menjadi salah satu bentuk usaha bagi kalangan kawula
muda (Badriatin,Agustina, and Rinandiyana, 2019:90). Salah satu alternatif atau
rujukan sebagai hadiah yaitu buket bunga dan buket snack. Pemberian dengan
buket snack juga selain harganya murah danterjangkau juga lebih dapat
memberikan manfaat karena isinya dapat kita makan. Kebanyakan saat ini, segala
jenis buah tangan sudah berbahan dasar berupa limbah, dimana limbah
disinimerupakan sesuatu hal yang dipandang tidak berguna dan akan menjadi
sampah (Yasser et al.,2020), yang pada dasarnya justru dapat mendatangkan
manfaat bagi masyarakat dan dapat mendatangkan hal positif jika dikelola dengan
benar. Bahkan sampah akan menjadi sumberpenghasilan jika dimanfaatkan
dengan baik. Kain perca juga dapat dimanfaatkan untukmenghasilkan produk dan
jasa kreatif. Limbah kain perca dapat menjadi nilai ekonomis dan bermanfaat
dengan sentuhan tangan. Dari limbah kain perca juga dapat dibuatmenjadi bunga-
bunga cantik yang dapat dimanfaatkan sebagai karangan bunga (buket) yangcantik
dan tahan lama jika dibandingkan dengan buket bunga asli (Muliani et.al,
2019:142).

Kreatifitas menjadi sebuah peluang usaha besar. Kreatifitas manusia juga


merupakan sumber daya ekonomi yang utama (Hajar, 2017). salah satu bentuk
kreatifitas yakni usaha penjualan benda-benda yang dapat dijadikan kado yang
merupakan peluangusaha yang menarik dikembangkan. Hal ini dibuktikan dengan
tingginya minat konsumen kabupaten Bondowoso untuk menjadikan benda-benda
sebagai kado, seperti: bucket, lukisan, hampers makanandan lain sebagainya.
Usaha ini belum banyak di temukan di kabupaten Bondowoso ini,oleh sebab itu,
penulis melakukan bisnis terhadap usaha ini karena melihat sebuah peluang yang
cukup menarik untuk perencanaan pendirian usaha penjualan kado di sekitar
kabupaten Bondowoso ini, usaha penjualan ini ingin diberi nama “Istana Kado”.

B. TIPE USAHA

Tipe usaha yang dibuat pada bisnis wirausaha toko kado di kabupaten Bondowoso
ini termasuk pada tipe:

1. Innovator
Usaha ini dapat dikatakan innovator karena mengubah peluang menjadi
usaha contohnya pada bucket bunga dari kain perca yang mana perca
adalah limbah kain yang menurut beberapa masyrakat merupakan barang
tak berguna akan tetapi apabila dikelola dapat menjadi barang yang
menarik dan bernilai jual. Contoh lain juga pada produk lukisan sketsa
wajah yang mengubah peluang kertas kosong menjadi sebuah lukisan yang
dapat menjadi sebuah pajangan unik atau kado untuk teman dan keluarga.
2. Imitator
Usaha ini juga dapat dikatakan imitator karena usaha ini sudah ada yang
menjalankan sebelumnya. Bisnis usaha Toko Kado merupakan salah satu
usaha yang tertarik untuk membuat produk benda yang awalnya meniru
produk orang lain, akan tetapi harga yang di pasarkan lebih murah
dibandingkan dengan yang lain karena contohnya pada produk bucket
bunga memakai bahan baku limbah kain sehingga dapat melakukan
persaingan dalam mendapatkan konsumen yang belum teraih oleh
perusahaan lain.

C. KOMPONEN DASAR PERENCANAAN BISNIS (USAHA)


Bisnis merupakan keseluruhan kegiatan yang direncanakan dan dijalankan
oleh perorangan atau kelompok secara teratur dengan cara menciptakan,
memasarkan barang maupun jasa, baik dengan tujuan mencari keuntungan
maupun tidak bertujuan mencari keuntungan (Aldy, et al, 2017). Salah satu jenis
bisnis adalah bisnis dalam bidang industri, yakni bisnis yang bergerak dalam
bidang pengolahan (manufaktur), yaitu bisnis dengan tujuan untuk mengubah
barang yang kurang berdaya guna menjadi barang guna (Nurwulandari dkk,
2021). Rencana bisnis atau bisnis plan adalah sebuah pernyataan formal tertulis
dibuat dengan maksud menjelaskan tujuan dibentuknya sebuah bisnis. Rencana
bisnis ini dibuat mencakup rencana sebuah bisnis dalam jangka waktu pendek,
menengah dan panjang secara jelas dan mendetail. Selain itu rencana bisnis ini
juga berisi strategi yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan bisnis itu sendiri.
Berikut komponen dasar yang perlu dibahas dalam perencanaan bisnis adalah:

1. Produk yang Dibuat (What)


Produk yang dibuat dalam bisnis usaha toko kado ini ada bucket
bunga, bucket snack, hampers snack, dan lukisan sketsa wajah.
2. Alasan Pemilihan Produk (Why)
Trend pemberian buah tangan seperti buket bunga berbahan limbah
kain perca, buket snack, hampers snack, dan lukisan sketsa wajah dapat
menjadi salah satu bentuk usaha bagi kalangan kawula muda. Kebanyakan
saat ini, segala jenis buah tangan sudah berbahan dasar berupa limbah,
dimana limbah disini merupakan sesuatu hal yang dipandang tidak
berguna dan akan menjadi sampah yang pada dasarnya justru dapat
mendatangkan manfaat bagi masyarakat dan dapat mendatangkan hal
positif jika dikelola dengan benar. Bahkan sampah akan menjadi sumber
penghasilan jika dimanfaatkan dengan baik. Kain perca juga dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan produk dan jasa kreatif. Limbah kain
perca dapat menjadi nilai ekonomis dan bermanfaat dengan sentuhan
tangan. Dari limbah kain perca juga dapat dibuat menjadi bunga-bunga
cantik yang dapat dimanfaatkan sebagai karangan bunga (buket) yang
cantik dan tahan lama jika dibandingkan dengan buket bunga asli.
Pembuatan produk bucket snack juga bentuk inovasi lain dari
produk sebelumnya yaitu bucket bunga agar konsumen dapat memilih
pilihan produk lain pada toko kado dan tidak bosan apabila hanya
menyediakan satu produk saja. Kemudian juga ada hampers snack yang
merupakan bentuk pengembangan lain dari bucket snack yang mana juga
banyak masyarakat yang lebih suka diberi buah tangan berbentuk
makanan. Yang terakhir ada bisnis usaha penerimaan pesanan lukisan
sketsa wajah karena penulis memiliki kemampuan/ skill dalam
menggambar terlebih untuk melukis wajah dengan memakai media pensil
yang mana hasil dari lukisan tersebut juga dapat menjadi nilai jual yang
lumayan mahal apabila juga dipasarkan di bisnis toko kado ini.
3. Sasaran (Who)

Pada beberapa momen datang seperti ulang tahun, hari spesial,


perpisahan teman dan sebagainya tentu hal pertama yang dipikirkan adalah
hadiah. Dalam waktu dekat ataupun jauh sebagian orang akan mengalami
kesulitan dalam menentukan hadiah yang cocok untuk orang spesial
dihidupnya. Maka peluang usaha dari toko kado ini bisa menjadi salah satu
peluang yang dapat dimanfaatkan dengan baik untuk mendapatkan
keuntungan. Sasaran konsumen pada bisnis toko kado ini adalah seluruh
masyarakat Indonesia karena bisnis ini juga dijual melalui media online.
Usaha ini jarang dijalankan dan biasanya dijalankan oleh beberapa orang
saja, terlebih pada kota Bondowoso belum ada toko kado. Jikalaupun
terdapat toko kado, tentu tempatnya akan berjauhan dan tidak mungkin
ada pada lokasi yang sama. Hal ini membuat persaingan untuk usaha toko
kado ini belum terlalu ketat, peluang yang ada pun masih sangat luas.
Inovasi dari toko kado ini pun bisa dijadikan daya tarik untuk para
konsumen. Sasaran dari pembuatan usaha yang ada di bisnis ini adalah
kepada masyarakat terdekat yang mengalami pengangguran dapat
mengikuti pelatihan dalam pembuatan produk sehingga dapat membantu
menjalankan dan mengembangkan bisnis toko kado ini.

4. Lokasi Bisnis Usaha Toko Kado (where)

Pemasaran atau lokasi pada usaha toko kado ini terletak di daerah
Kecamatan Prajekan kabupaten Bondowoso yang bertempat di rumah
pengelola. Pemasaran juga dapat dipasarkan melalui media online jadi
para konsumen pun bisa dengan mudah menemukan keberadaan dari toko
yang dibuat. Pemasaran produk usaha ini berhubungan penting terhadap
bahan baku, dimana bahan baku dari produk yang ada di toko kado ini
merupakan faktor penting yang ikut menentukan tingkat harga pokok dan
kelancaran proses produk usaha pembuatan kado yang mana alat dan
bahan yang digunakan cukuplah mudah didapatkan dan harganya pun
cukup terjangkau.

Contohnya dalam pembuatan hampers snack, hanya membutuhkan


berbagai macam random snack yang memiliki warna yang sama ditambah
barang yang memiliki warna yang sama dan butuh box untuk bungkus
kado. Adapun contoh pembuatan bucket Hanya membutuhkan kertas jilid
bening, kain flanel, lem tembak, air mineral gelas, snack dan doubletip,
maka terciptalah sebuah buket snack yang dapat dipasarkan. Fungsi kain
flanel pada pembuatan buket bunga ialah untuk membuat kelopak bunga
dengan berbagai macam warna, sehingga kelopak bunga yang dijadikan
sebagai buket terlihat indah dan segar. Selain kain flanel, juga dibutuhkan
kain perca dalam pengerjaan buket bunga. Fungsi dari kain perca dalam
pengerjaan buket bunga adalah untuk melapisi kelopak bunga sehingga
kelopak bunga akan lebih bervolume dan lebih besar jika dilihat dari
luarnya. Untuk bahan baku pembuatan lukisan sketsa wajah membutuhkan
kertas khusus drawing, pensil dan figura saja. Teknik pengerjaannya pun
membutuhkan ketelitian dan kerapian sehingga mampu menghasilkan
produk yang bernilais seni yang tinggi sehingga dapat diminati oleh
banyak orang, khususnya kalangan masyarakat di kabupaten Bondowoso.

Pada faktor tenaga kerja yang perlu dipertimbangkan adalah


tersedianya tenaga kerja yang murah dan kemungkinan untuk
memenuhinya baik jumlah, keahlian maupun jasa.Sasaran utama kajian
perencanaan tenaga kerja untuk pemberdayaan masyarakat dalam
pembuatan produk kado ini adalah diri sendiri dan sekelompok warga
masyarakat miskin setempat terutama warga yang masih menganggur dan
rawan pangan. Pemberdayaan masyarakat yang dimaksud adalah
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mampu bangkit secara
mandiri dan berkelanjutan berdasarkan potensi diri, kondisi local setempat
serta kemampuan dirinya guna menuju terwujudnya masyarakat yang lebih
sejahtera.

5. Pelaksanaan Usaha (When)


Usaha dapat dimulai setelah merancang perencanaan bisnis dengan
mempertimbangkan 10 komponen yang mana ada pertimbangan faktor
keuntungan, faktor penguasaan tekhnis, factor pemasaran, faktor bahan
baku, faktor tenaga kerja, faktor modal, faktor resiko, faktor persaingan,
faktor fasilitas dan kemudahan, serta faktor management. Setelah
melakukan analisis terhadap 10 komponen pertimbangan perencanaan
bisnis tesebut dapat dilakukan tahap pra produksi yang mana pada tahap
pra produksi ini seperti mencari atau membeli kebutuhan bahan baku
hingga lengkap. Setelah tahap pra produksi tersebut terdapat tahap
produksi seperti pembuatan berbgai produk melalui bahan baku yang telah
disedakan. Tahap terakhir adalah tahap pasca produksi yaitu pemasaran
produk. Pemasaran untuk usaha toko kado ini bisa dengan cara memasang
papan nama yang diletakkan pada lokasi usaha tepatnya didepan lokasi
usaha, jadi para konsumen pun bisa dengan mudah menemukan
keberadaan dari toko yang dibuat. Adapun cara lain untuk memasarkan
usaha toko kado ini dapat melalui internet seperti membuka toko online,
jadi konsumen yang didapatkan nantinya dapat meluas karena bisa diambil
dari berbagai daerah di Indonesia. Untuk promosi dapat memberikan
diskon atau potongan harga dalam pembelian produk tertentu.
6. Pengelolaan Bisnis Toko Kado (How)
Dalam Pengelolaan bisnis tentunya butuh modal untuk kelancaran
bisnis. Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil
produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Perlu
dipertimbangkan kesesuaian antara modal yang disediakan dan kebutuhan
jenis usaha kerajinan yang dibutuhkan. Ada dua jenis modal yaitu modal
tetap dan modal lancar. Modal tetap adalah barang-barang modal yang
dapat digunakan berkali-kali dalam proses produksi. Contoh: gedung toko
kado dan mesin-mesinnya. Sedangkan modal lancar adalah barang-barang
modal yang habis sekali pakai dalam proses produksi. Contoh: bahan baku
pembuatan kado. Dalam usaha produk ini harga produk yang ditawarkan
berkisar antara Rp. 20.000,-sampai dengan Rp. 300.000,- dengan kualitas
baik pada setiap produknya. Untuk modal yang didapatkan yaitu melalui
hasil tabungan sendiri karena tidak ingin mengambil resiko apabila
mengambil pinjaman bank terhadap biaya bulanan yang akan dibayarkan.
Pertimbangan penting lainnya adalah produk pengelolaannya yang
paling sesuai dan bagaimana kemampuan pengusaha untuk mengelolanya.
Hal ini sering diabaikan dalam mendirikan perusahaan kecil. Faktor lain
yang perlu menjadi pertimbangan adalah peraturan pemerintah, perizinan,
pertimbangan etis, lingkungan, dan sebagainya. Pengelolaan usaha adalah
salah satu kegiatan untuk mengatur segala hal dalam menjalankan usaha
sehingga tujuan-tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Hal ini biasanya
mencakup produksi bahan, mengelola keuangan, mengelola stok
barang ataupun bahan baku, mengelola aset dan melibatkan strategi
pemasaran. Fungsi-fungsi manajemen yakni meliputi, perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Adapun dalam
menganalisis aspek-aspek manajemen terdapat beberapa unsur yang harus
dianalisis, yaitu yang pertama kepemilikan, bentuk kepemilikan
perusahaan sebaiknya dipilih yang tdak beresiko terlalu tinggi dan
menguntungkan. Yang kedua Organisasi, organisasi perusahaan harus
tepat dan efisien. Yang ketiga Tim manajeman, bisnis merupakan skala
besar, sebaiknya dibentuk tim manajemen yang solid. Yang terakhir yaitu
Karyawan, harus disesuaikan dengan jumlah dan kualifikasi yang
diperlukan.

D. JARINGAN KEMITRAAN

Jejaring kerja dan kemitraan pada lazimnya juga dikenal dengan istilah
“partnership”. Secara etimologis, istilah “partnership” berasal dari kata “partner”
yang berarti pasangan, jodoh, sekutu atau kompanyon. Sedangkan “partnership”
diterjemahkan sebagai persekutuan atau perkongsian. Dengan demikian,
kemitraan dapat dimaknai sebagai suatu bentuk persekutuan antar dua pihak atau
lebih yang membentuk satu ikatan kerjasama di suatu bidang usaha tertentu atau
tujuan tertentu sehingga dapat memperoleh manfaat hasil yang lebih baik.
Jaringan atau Networking adalah proses kebersamaan. Selain itu, networking juga
diartikan sebagai jalinan hubungan yang bermanfaat dan saling menguntungkan.
Membangun jejaring bagi manusia modern seperti saat ini amat penting nilainya.
Tanpa jejaring sejumlah hal akan kesulitan dilakukan. Jejaring ini menjadi vital
bagi kita secara personal maupun kolektif karena kompleksitas persoalan
kehidupan kini memaksa kita selalu berhubungan dengan pihak lain. Saat yang
sama, keterbatasan yang kita miliki juga membutuhkan bantuan pihak lain secara
mutlak.

Jaringan kemitraan di bidang bahan produksi pada bisnis toko kado ini
adalah para penjahit yang memiliki kain perca. Kain perca digunakan sebagai
salah satu bahan baku produk untuk pembuatan produk buket bunga. Kain perca
dapat didapatkan dari para penjahit dengan harga yang relatif murah. Dengan
terhubungnya kemitraan bisnis toko kado dengan penjahit yang menyediakan
banyak kain perca dapat sama-sama menguntungkan dimana para penjahit merasa
beruntung kain percanya dapat bernilai jual tidak terbuang, sedangkan pengelola
bisnis juga beruntung mendapatkan kain perca dengan harga yang murah yang
ketika dikreatifitaskan dapat bernilai seni tinggi dan bernilai jual tinggi.
Kemudian Jaring kemitraan di bidang tekhnologi ada e-commerce dan
marketplace. E-Commerce adalah penyebaran, penjualan, pembelian, serta
pemasaran barang atau jasa yang mengandalkan sistem elektronik, seperti internet,
TV, atau jaringan teknologi lainnya. marketplace adalah platform tempat
bertemunya atau perantara antara penjual dan pembeli. Perusahaan-perusahaan
marketplace di Indonesia antara lain Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibi, OLX,
JD.ID, dan sebagainya. Dengan adanya e-commerce dan marketplace dapat
menyebarkan hasil produksi inovasi ke jaringan kemitraan tersebut sehingga dapat
laku hingga meluas ke seluruh daerah yang ada di Indonesia.

E. ANALISIS SWOT
Menganalisis peluang usaha harus dimulai dengan perencanaan yang
matang dan penuh perhitungan tentang segala kemungkinan yang akan
menggagalkan usaha. Dalam berwirausaha tidak boleh asal-asalan atau meniru
tanpa berfikir dan dianalisis. Dengan adanya analisis SWOT (strength = kekuatan,
weakness = kelemahan, opportunity = peluang, dan threat = ancaman), berarti
dapat mengetahui peta peluang usaha dan ancaman apa yang ada.
a. Strengths (kekuatan)
1. Memiliki Sumber daya manusia dengan kualitas tinggi, terampil serta
inovatif
2. Didukung dengan teknologi yang handal
3. Lokasi berada pada tempat yang strategis belum ada yang
berwirausaha toko kado dan inovasi baru dapat dijadikan daya tarik
konsumen.
b. Weaknesses (kelemahan)
1. Usaha ini membutuhkan modal yang sangat banyak
2. Belum ada pekerja yang professional dalam bidang kerajinan produk
kado ini
3. Terbatasnya pengetahuan tentang barang dan selera pasar.
c. Opportunities (kesempatan)
1. Usaha ini belum ada di kabupaten Bondowoso sehingga pesaing
menjadi lebih sedikit
2. Dapat menyalurkan bakat diri dan masyarakat sekitar dalam
berkreatifitas
3. Potensi cukup besar karena masyarakat kabupaten Bondowoso
menyukai produk ini sebab didesain sesuai kebutuhan dan selera
masyarakat.
d. Trests (ancaman)
1. Krisis ekonomi dan menurunnya daya beli masyarakat
2. Munculnya pesaing modal yang kuat
3. Munculnya pesaing dengan kualitas yang lebih baik
F. LAMPIRAN

1. Foto Produk-Produk Kado

(Gambar 1 Produk Hampers Snack)


(Gambar 2 Produk Bucket Snack)

(Gambar 3 Produk Bucket Bunga Dari Kain Perca)


(Gambar 4 Produk Lukisan Sketsa Wajah Dari Pensil)

Anda mungkin juga menyukai