Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL

STUDI KELAYAKAN BISNIS


“TAS KURATIF (ANYAMAN TALI KUR KREATIF)”
DUSUN TAMBANG ELEH, DESA JAGARAGA, KECAMATAN KURIPAN,
KABUPATEN LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT

lProposal Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Disusun Oleh :

1. Rajif Desta Abdillah 16.1833SM


2. I Wayan Eka Saputra 16.1806SM
3. Ni Luh Ayu Rasti W 16.1942SM
4. Satria Dharma Putra 16.1912SM
5. Yanti Ade Kantari 16.1946SM

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMM


MATARAM

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa kita panjatkan,
atas limpahan rahmat dan kasih-Nya serta anugerah-Nya dan berkat petunjuk-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal studi kelayakan bisnis dengan
produk Tas Kuratif (Anyaman Tali Kur Kreatif).
Didalam proposal ini kami selaku penyusun hanya memiliki sebatas ilmu yang bisa
kami sajikan dengan topik “Usaha Tas Kerajinan Tangan dari Tali Kur”. Dimana didalam
topik tersebut ada beberapa hal yang bisa kita pelajari khususnya untuk menambah
kreatifitas bagi siswa-siswi maupun masyarakat.
Penyusunan proposal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran bagi pihak-pihak
yang terkait dan juga untuk kepentingan dalam pengembangan industry negara dalam unit
produksi. Disadari bahwa kami tidak akan pernah bisa menyusun proposal ini, tanpa ada
kerjasama yang baik dari berbagai pihak terkait.

Mataram, September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Gambaran Umum Potensi Usaha .................................................................... 1
1.3 Gambaran Umum Industri .............................................................................. 2
BAB II ASPEK UMUM DAN ORGANISASI
2.1 Nama Unit Usaha ............................................................................................ 3
2.2 Legalitas Usaha ................................................................................................ 3
2.3 Organisasi ....................................................................................................... 4
2.4 Analisis SWOT……………………………………………………………………………………………. 4
BAB III ASPEK PEMASARAN
3.1 Segmentasi, Targeting dan Positioning .......................................................... 5
3.2 Permintaan ......................................................................................................5
3.3 Penawaran .......................................................................................................5
3.4 Strategi Pemasaran..........................................................................................6
3.5 Analisis Kelayakan Usaha .............................................................................. 7
3.6 Analisis Persaingan ........................................................................................ .8
3.7 Program Pemasaran ........................................................................................8
BAB IV ASPEK TEKNIS DAN OPERASI
4.1 Rencana Pengembangan ............................................................................... 11
4.2 Rencana Pengoperasian Usaha ..................................................................... 11
BAB V ASPEK KEUANGAN
5.1 Investasi Awal .............................................................................................. 12
5.2 Biaya Operasional per Bulan ........................................................................ 12
5.3 Analisa Pendapatan dan Keuangan ............................................................... 13
BAB VI ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL
6.1 Aspek Ekonomi ........................................................................................... 14
6.2 Aspek Sosial ................................................................................................. 14
BAB VII KESIMPULAN
7.1 Kesimpulan ................................................................................................... 16
7.2 Saran ............................................................................................................. 16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengembangan usaha merupakan bagian kekuatan pendorong pembangunan
ekonomi. Selain berperan untuk mempercepat pemerataan pertumbuhan ekonomi
dalam peningkatan pendapatan masyarakat, kegiatan usaha juga mampu menyediakan
lapangan kerja dan lapangan usaha.
Dikatakan usaha hanyalah sebagian kecil dari niat yang nantinya akan berwujud
sesuai keinginan. Untuk itu hal utama dalam menjadikan usaha yang berhasil dan
memuaskan inilah dibutuhkan suatu konsep yang berbentuk proposal ini, didalam
proposal ini tercantum segala rincian yang dibutuhkan agar usaha yang nantinya
dijalankan akan berhasil sesuai dengan keiinginan.
Sebagai pacuan atas kelayakan usaha yang nantinya akan dijalani, pembuatan
proposal ini termasuk sebuah usaha agar terciptanya usaha kecil yang mampu
bertahan pada era globalisasi saat ini. Sehingga untuk suatu usaha dapat bertahan,
berkembang, maju dan menghasilkan sesuatu yang diharapkan.
Proposal usaha ini dimaksudkan untuk menjadikan dokumen tertulis mengenai
usaha-usaha baru yang sedang direncanakan dan dalam proses.diharapkan pula
proposal usaha ini merupakan media komunikasi yang dapat diandalkan untuk
pengembangan usaha dan kerjasama dengan seluruh pihak yang terkait.
Usaha yang akan kami mulai adalah usaha kecil, yaitu pembuatan produk kerajinan
tangan. Dengan faktor produksi yang relatif murah dan terjangkau serta mudah
didapat.
Seni anyam sudah ada sejak zaman dahulu kala, hingga sekarang pun masih
akrab dalam kehidupan masyarakat. Bahkan hampir di seluruh Nusantara terdapat
home industry pengrajin barang anyam-anyaman. Tentu saja dengan kualitas yang
baik, menarik dan beragam inovasi rupanya. Salah satu semi mengayam adalah
merajut dengan bahan dasar tali kur. Yang menarik dalam proses pembuatan tas atau
perlengkapan lain menggunakan tali kur ini adalah proses pembuatannya yang 100%
handmade atau hasil buatan tangan. Sehingga hasilnya dapat benar-benar detail apik
dan menawan. Apalagi dengan perpaduan warna yang serasi, tentu mata pasar akan
tertarik untuk memperjual belikannya.

Usaha kerajinan tas dari tali kur dan terus mengembangkannya, Dari segi bahan
mudah di dapat yang sangat bagus untuk di jadikan sebuiah usaha. Inovasi produk
inilah yang menjadi perhatian agar setiap produk yang dihasilkan mempunyai nilai
lebih dari produk-produk sebelumnya. Usaha anyaman tali kur ini merupakan proyek
baru yang akan dijalankan.

1.2Data-data pendukung yang terkait dengan permasalahan SKB


Profil Usaha Kerajinan Tangan di Dusun Tambang eleh
Di lokasi KKL Tematik STIE AMM Mataram 2019 tepatnya di dusun
Tambang Eleh terdapat suatu usaha kerajinan tangan menjadi produk bernilai
jual tinggi dan potensi pasar yang mumpuni karena banyaknya minat pada
produk tas anyaman ini. Usaha ini akan belokasi di Dusun Tambang Eleh, Desa
Jagaraga, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat.
Potensi Usaha Dilihat dari Segi Tenaga Kerja dan Keuangan
 Segi Tenaga Kerja
Usaha kerajinan tangan ini berdiri dengan usaha kelompok dengan
bantuan pegawai untuk menghasilkan produk yang lebih banyak
dibandingkan perorangan, keahlian yang ditekuni untuk menghasilkan suatu
kerajinan tersebut.
Target pasar yang dituju oleh usaha ini yaitu semua kalangan baik dari
kalangan menengah ke bawah sampai menengah ke atas, mulai dari lingkungan
sekolah, kampus, pusat perbelanjaan dan juga tempat wisata, kalangan ibu-ibu
maupun remaja hingga anak kecil.
Media promosi yang digunakan yaitu sosial media, promosi di sosial media
yang berisi semua jenis produk barang-barang yang didesain dengan semenarik
mungkin yaitu melalui whatsapp, dan instagram. Perusahaan juga akan
menyebarkan foto varian-varian baru dari produk perusahaan serta foto-foto
dimana perusahaan akan berjualan. Teknik Word of Mouth (mulut ke mulut),
promosi dengan bantuan pemberitahuan dari teman ke teman yang lain mengenai
usaha yang dijalankannya.
 Segi Keuangan
Perhitungan keuntungan dari harga yang ditetapkan
Bahan Baku (Pembuatan Tas dari Tali Kur)
Investasi Awal
No. Deskripsi Jumlah Harga Satuan Biaya

1 Gunting 5 Buah Rp. 5.000 Rp. 25.000

2 Penggaris 5 Buah Rp. 5.000 Rp. 25.000

3 Cutter 5 Buah Rp. 5.000 Rp. 25.000

4 Mesin Jahit Listrik 2 Buah Rp. 1.500.000 Rp. 3.000.000

5 Spanduk Produk 1 Buah Rp. 100.000 Rp. 100.000

6 Leaflet/Brochure 250 Lembar Rp. 5.000 Rp. 750.000

7 Kabel Roll 2 Buah Rp. 100.000 Rp. 200.000

Total Biaya Rp. 4.125.000

Biaya Operasional per Bulan


No. Deskripsi Jumlah Harga Satuan Biaya

Tali Kur warna warni


1 60 Buah Rp. 5.000 Rp. 300.000

2 Spon 12 Meter Rp. 10.000 Rp. 120.000

Kain berwarna Hitam


3 24 Meter Rp. 10.000 Rp. 240.000

4 Resleting 30 Buah Rp. 5.000 Rp. 150.000

5 Korek Api 1 Buah Rp. 5.000 Rp. 5.000


6 Beban Transportasi Rp. 30.000

7 Beban Promosi Rp. 50.000

8 Fee Penjahit 30 Buah Rp. 5.000 Rp. 150.000

Total Biaya Rp. 1.045.000

Analisa Pendapatan dan Keuangan


Produksi 1 bulan = 32 Tas
Harga Tas Tali Kur yang ditawarkan = Rp. 100.000,00 per Tas
Hasil penjualan per bulan = 32x Rp. 100.000,00
= Rp. 3.200.000,00
Total biaya operasional per bulan = Rp. 1.045.000,00
Keuntungan tiap bulan = Rp.3.200.000,00 – Rp. 1.045.000,00
= Rp. 2.155.000,00
Modal Kembali = Rp. 5.170.00,00 / Rp. 2.155.000,00 = +/- 3 bulan

BULAN JUNI
NO KETERANGAN I II III IV
(dalam satuan Rupiah)
1. Pendapatan 8 unit 8 unit 8 unit 8 unit
Tas@100.000 800.000 800.000 800.000 800.000
Total
800.000 800.000 800.000 00.000
Pendapatan

2. Pengeluaran
Pembelian:
Talikur
@ Rp.5.000
75.000 75.000 75.000 75.000
* 1 tas = 1
bungkus
Korekapi
5.000 - - -
(1 unit)
Spon
30.000 30.000 30.000 30.000
@Rp 10.000
Resleting
37.500 37.500 37.500 37.500
(5 unit)
Fee penjahit
37.500 37.500 37.500 37.500
(30 unit)
Kain Hitam(24
60.000 60.000 60.000 60.000
meter)@ 10.000
Beban Lainya 20.000 20.000 20.000 20.000
Total
265.000 260.000 260.000 260.000
Pengeluaran
3. Laba Usaha 8 535.000 540.000 540.000 140.000
unit tas
4. Laba Usaha per
66.875 67.500 67.500 67.500
unit
- Modal atau pemasukan
Modal yang dikeluarkan dalam produk ialah sebesar Rp. 32.500 dan harga
jual Rp 100.000. harga jual tas tergantung dari tingkat kerumitan model dan motif
yang akan dibuat.
Dihitung dengan harga jual Rp 100.000 perbuah dengan memproduksi 2
buah perminggu, maka hasilnya yaitu :
 Minggu pertama Harga jual Rp100.000 x 8 produk = Rp 800.000
 Modal Rp 245.000
Biaya lain Rp 20.000
Rp 265.000
Laba Rp535.000
 Minggu ke 2 sampai dengan Minggu ke 4
Harga jual Rp 100.000 x 8 produk = Rp 800.000
Modal Rp 240.000
Biaya lain Rp 20.000
Rp 260.000
Laba Rp 540.000

1.3 Gambaran Umum Potensi Usaha


Tali kur merupakan salah satu produk olahan dari polyster dan pilamen. Tali kur
dapat dijadikan sebagai peluang usaha yang menjanjikan karena untuk memperoleh
bahan sangat mudah, harga untuk mendapatkanya juga murah, keistimewaan dari tas
dengan bahan tali kur sangat awet dan juga warna tidak mudah memudar.
Tas tali kur memiliki peluang usaha yang cukup tinggi terutama di daerah Lombok
Barat dan sekitranya. Hal tersebut dikarenakan beberapa alasan diantaranya: (1) Di
Lombok Barat sedikit usaha yang menggunakan tali kur sebagai tas. (2) Bahan baku
mudah diperoleh sehingga ketersediannya cukup terpenuhi. (3) Proses produksi tidak
membutuhkan biaya besar. Untuk itu dengan adanya gagasan memproduksi tas tali
kur ini diharapkan dapat menambah jenis keanekaragaman hasil olahan dari bahan tali
kur dan dapat dijadikan suatu peluang usaha yang baru khusunya bagi mahasiswa.
Dalam membuat tas tali kur bisa dilakukan oleh siapa saja selain mudah dan biaya
yang mahal, tas tali kur ini juga bisa menambah skill, dan masukan (uang). Oleh
karena itu, kelayakan usaha tas tali kur yang kami buat berdasarkan latar belakang
diatas adalah layak. Berdasarkan aspek sosial ekonomi dan budaya, usaha kami bisa
berdampak pada keberadaan tas tali kur terhadap kehidupan masyarakat dan bisa
membantu perkonomian masyarakat.

1.3 Gambaran Umum Industri


Perolehan bahan tas tali kur sangat mudah didapat. Karena banyak pedagang lokal
ataupun toko-toko yang memperjual belikan tali kur dengan murah. Hal tersebut
berdasarkan lokasinya dekat dengan tempat produksi/tempat usaha harganya pun
relatif murah. Sehingga ketersediaan bahan baku yang memadai dapat menjamin
kelangsungan usaha pembuatan tas tali kur.
Kerajinan mengayam atau rajutan tali di Lombok Barat dulu tingkat produksi tali
kur yang berupa tas masih belum ramai diminati dan masih belum dikenal banyak
oleh masyarakat. Oleh karena itu, kami membuat kerajinan tas tali kur untuk menarik
masyarakat seperti mahasiswa dan memperkenalkannya sehingga omset yang didapat
dari hasil usaha kerajinan tali kur ini mampu membantu perekonomian masyarakat
terlebih terhadap para pengrajin, sehingga berpotensi untuk berkembang.

Rumusan Masalah
Bagaimana kelayakan usaha jika diadakan perluasan usaha ditinjau dari aspek
pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi/produksi, manajemen, keuangan ?

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penyusunan proposal ini
adalah : “untuk mengetahui apakah usaha ini layak atau tidak berdasarkan studi kelayakan
bisnis”
BAB II
ASPEK UMUM DAN ORGANISASI

2.1 Nama Unit Usaha


Unit usaha ini diberi nama “Tas Kuratif”, singkatan dari tali kur kreatif. Maksud
dari nama tersebut adalah tasa yang berupa tas yang berbagai macam ukuran serta
model yang terbuat dari tali kur yang dapat diisi dengan berbagai koleksi barang-
barang yang sesuai ukurannya.
Nama Usaha : “Tas Kuratif (tali kur kreatif)”
Bidang Usaha : Home Industri
Jenis Produk : Kerajinan Tangan
Pemilik : Ni Kadek Karmiani
Alamat Usaha : Dusun Tambang eleh, Desa Jagaraga,
Kec. Kuripan, Kab. Lombok Barat
Nomor Telpon : 082255994867
Ada pun Visi Dan Misi perusahaan adalah:
Visi: Menghasilkan produk yang berkualitas, ramah lingkungan dan disenangi
masyarakat serta mampu memberikan pelayanan prima bagi konsumen.
Misi:
 Menggunakan bahan baku yang baik dan bermutu tinggi.
 Menggunakan peralatan yang aman.
 Menghasilkan produk dengan bahan baku yang mudah didaur ulang .
 Menarik konsumen dengan produk-produk yang unik dengan harga yang
terjangkau.
 Memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan /
konsumenMemuaskan konsumen dengan menciptakan produk-produk yang baru di
kalangan masyarakat

2.2 Legalitas Usaha


Dari segi legalitas usaha, unit usaha ini beberapa dokumen badan
hukum untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang
dilaksanakan berjalan lancar di kemudian hari karena unit usaha ini
skalanya adalah Industri rumahan. Beberapa dokumen hukum yang dimiliki
berkaitan dengan aspek hukum adalah :
a. Badan hukum
Untuk usaha ini yaitu berupa PT. Karena usaha yang kami
lakukan sifatnya merupakan usaha bersama dengan modal bersama
dan keuntungan dibagi bersama berdasarkan besarnya Inbreng dari
masing masing pemodal, dimana seluruh aktivitas yang timbul dalam
pengelolaan menjadi tanggung jawab PT.
Selain itu, badan hukum yang didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham, badan hukumnya merupakan subyek
hukum dan kekayaan yang terpisah (modal ).
b. Tanda daftar perusahaan dan Surat ijin usaha
Usaha anyaman tali kur memiliki ijin usaha dari dinas
perindustrian dan perdagangan dan sudah terdaftar sebagai pelaku
usaha penjualan komoditas kerajinan tangan. Sesuai dengan UUno.
3/1982 ttg Wajib Daftar Perusahaan, Perusahaan adalah setiap bentuk
badan usaha yang menjalankan setiap usaha yang bersifat tetap dan
terus menerus didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah
negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan/laba.
c. NPWP
Sebagai unit bisnis, kami juga mendaftarkan NPWP atas aktiva
usaha kami ke Departemen Perpajakan setempat. NPWP merupakan
nomer yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam
administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal
diri atau identitas bagi wajib pajak dalam melaksanakan hak dan
kewajiban perpajakannya.
d. Ijin Domisili dan IMB
Karena unit usaha anyaman tali kur ini akan didirikan di atas
sebidang tanah demi kelancaran usaha maka kami selaku pengusaha
juga melakukan perijian untuk pengeringan tanah. Artinya bahwa
kami melakukan pengalihfungsian lahan yang semula untuk pertanian
menjadi bangunan untuk tempat usaha. Selain itu juga kami
melakukan perijinan kepada pemerintah daerah setempat untuk ijin
domisili, karena nantinya selaha berlangsung beberapa karyawan kami
akan ada yang tinggal dan menetap di tempat tersebut.
e. Bukti Diri
Unit usaha kami juga mempunyai bukti diri mengenai
kepemilikan usaha dan keterangan lain yang berhubungan dengan unit
usaha kerajinan tangan anyaman tali kur.
2.3 Organisasi
Bagan organisasi

“Tas Kuratif (usaha anyaman)”


STRUKTUR ORGANISASI

Gede Bali Ni Kadek Karmiani


Pengawas Ketua

Ni Luh Kariani Nengah Sri Damawati Komang Meti


Bag. Pemasaran Bag. Produksi Bag. Keuangan

Nama Anggota

1. Ni Nyoman Sugianti

2. Ni Nengah Sri Dana Wati

3. Ratih

4. I Ketut Sukadana

Bagan organisasi tersebut di buat agar memudahkan mengenai


kepemimpinan organisasi dan dalam pembagian pekerjaan sesuai dengan
divisi masing – masing.
2.4 Tingkat jabatan
2.4.1 Ketua,Pengawas,Bagian Pemasaran, Bagian Keuangan, bagian
Produksi Anggota.

2.5 Personalia
 Kebutuhan tenaga kerja
Kami dalam menjalankan usaha Anyaman tali Kur membutuhkan kurang
lebih 9 tenaga kerja dengan rincian sebagai berikut ;
Pimpinan 1 orang, Bagian keuangan 1 orang, Bagian Pemasaran 1 orang,
pengawas 1 orang, Bagian Produksi 1 orang , anggota 4 orang
 Tingkat balas jasa
Tingkat balas jasa berupa Gaji, jenjang karir, Training, Bonus prestasi dan
bingkisan THR,

 Uraian Tugas

Jabatan Uraian Tugas jumlah Upah Total

Bagian Produksi Membuat Tas 4 250.000 1.000.000


anyaman tali kur

Bagian Memasarkan 2 250.000 500.000


Pemasaran/Pelayanan produk secara
langsung dan tidak
langsung Serta
Memberikan
pelayanan kepada
pelanggan

Bagian Keuangan Mencatat semua 1 250.000 250.000


transaksi dan
membuat laporan
keuangan
2.6 Analisis (SWOT Analysis).
A. Strength

Analisis kekuatan (Strength) Yang Berkaitan Dengan Usaha Anyaman Tali kur Usaha Unggulan Di
Desa Jagaraga, dusun Tambang Eleh sebagai berikut:

1. Memiliki keterampilan dan keahlian dalam bidang tersebut.


2. Modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar.
3. Permintaannya tinggi untuk produk tertentu, misalnya sokasi dan ingke.
4. Bahan baku mudah didapatkan.
5. Harga yang cukup terjangkau oleh masyarakat luas.

B. Weaknes
Dibawah ini disampaikan beberapa kelemahan yang dihadapi dalam menjalankan usaha anyaman
tali yang ada di Dusun Tambang Eleh Desa Jagaraga antara lain:

1. Kurangnya kemampuan dalam hal promosi dan distribusi.


2. Produksi tergantung pemesanan pada produk-produk tertentu, misalnya tas dan tempat
tisu.
3. Design produk yang monoton (Jenuh).
4. Terbatasnya SDM yang mampu memprodukksi produk tersebut.
5. Lokasi produksi kurang strategis.
C. Peluang (Opportunities)
Definisi sederhana tentang peluang adalah "berbagai situasi lingkungan yaitu menguntungkan
bagi suatu perusahaan. Adapun beberapa peluang yang dapat diciptakan oleh usaha anyaman tali yang ada
di desa Jagaraga yaitu:
1. Dapat menampung tenaga kerja lebih banyak.
2. Peluang untuk mengusai pasar cukup besar.
3. Dapat mengembangkan jenis produk.
4. Tren tas pantai sangat tinggi pada kalangan anak muda.
D. Ancaman (Thereats)
Adapun ancaman yang dialami oleh usaha anyaman tali di dusun Tambang Eleh Desa Jagaraga
sebagai berikut:

1. Persaingan dari produk lain yang sejenis.


2. Permintaan pasar yang terlalu besar.
3. Kejenuhan pasar pada produk tertentu.
4. Ruang lingkup pemasaran yang masih sempit yaitu masih dilakukan secara manual dan
hanya disekitar wilayah produksi saja.
BAB III
ASPEK PEMASARAN

3.1 Segmentasi, Targeting dan Positioning


 Segmentasi
Yang menjadi segmen dari usaha tas akurtion adalah segmen menengah ke atas
khususnya remaja atau anak-anak muda dan orang dewasa pada umumnya. Rentang usia
yang perusahaan segmen yaitu 15-30 tahun. Alasan mensegmen konsumen usia remaja
pada khususnya, karena para remaja menyukai hal baru dan berbeda.
 Targeting
Yang menjadi target market adalah perempuan, eksekutif muda.
 Positioning
Kami ingin menciptakan image atau citra usaha di benak konsumen sebagai tas yang
nyaman, menjual tas berkualitas dengan harga yang pas.

3.2 Permintaan
a. Perkembangan permintaan saat ini
Dewasa ini, kalau kita cermati, permintaan akan tas semakin meningkat seiring dengan
meningkatnya zaman modern yang sering disebut zaman now (kekinian) sebagai
penunjang fashion.
b. Prospek permintaan dimasa yang akan datang
Dengan membanjirnya berbagai macam produk tas yang serba banyak dimasyarakat
akan menyebabkan kondisi persaingan produk – produk yang berbahan tidak tahan lama
tersebut akan mengalami kejenuhan seiring dengan tingginya persaingan pada industri
teresebut. Kondisi tersebut akan memunculkan titik balik dimana akan ditandai dengan
berkurangnya permintaan akan produk produk tersebut, dan komsumen beralih ke produk
lain yang sejenis yang berkualitas dan berbahan nyaman. Terlebih ketika sekarang sedang
ada trend dari masyarakat terutama pada perempuan yang lebih menyukai jika keluar
rumah membawa tas, maka kondisi tersebut jelas akan memunculkan peluang bagi
kegiatan bisnis.

3.3 Penawaran
a. Perkembangan penawaran saat ini
Perkembangan penawaran disektor usaha tas pada saat ini memang relative masih
biasa-biasa saja. Hal tersebut disebabkan karena sektor usaha ini belum dibidik dan
dikelola secara serius. Oleh karena itu, agar usaha tas menjadi lebih baik maka perlu
peningkatan penawaran yang memberikan nilai lebih bagi konsumen.
b. Prospek penawaran dimasa yang akan datang
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha penjualan tas pada masa yang
akan datang, maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai lebih dan
manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun lebih
kompetitif karena sudah ditunjang dengan perangkat teknologi informasi yang
memberikan kemudahan bagi bagi penjual maupun pembeli dalam melakukan transaksi
atau sebatas bertukar informasi. Oleh karena itu, bagi pelaku usaha di sektor ini harus
mampu melakukan penawaran yang inovatif untuk menarik pasar.

3.4 ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN


 Rencana Proyeksi Permintaan

Bulan Perkiraan Permintaan

(dalam unit)

Januari Na Tas Anyaman Tali Kur 8 Buah x 4 minggu = 32 buah

Februari 1. Tas Anyaman Tali Kur 12 Buah x 4 minggu = 48 buah

Maret 1. Tas Anyaman Tali Kur 15 Buah x 4 minggu = 60 buah

April 1. Tas Anyaman Tali Kur 14 Buah x 4 minggu = 56 buah

Mei 1. Tas Anyaman Tali Kur 16 Buah x 4 minggu = 64 buah

3.5 Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran Tas Akurtion (tali kur akurtion) akan menggunakan bauran pemasaran
4P. Berikut penjelasannya :
 Price (Harga)
Harga produk perusahaan terjangkau untuk konsumen terutama konsumen remaja
yang menyukai produk berkualitas dengan harga terjangkau. Harga yang diberikan
kepada konsumen sesuai dengan harga yang bersaing di pasar saat ini.Biasanya harga
tas tali kur di pasaran yang berukuran 15m adalah Rp.80.000,-, sehingga produk kami
yang berukuran 20cm dapat kami tetapkan dengan harga Rp.100.000,-
 Place (Tempat)
Perusahaan tidak memiliki tempat produksi yang tetap karna pembuatannya bisa
dimana saja yang layak. Meskipun usaha tidak memiliki tempat yang tetap, usaha akan
beroperasi di wilayah Lombok barat, didaerah Kampus Universitas Negeri Mataram
serta kampus-kampus lainnya dan sekitarnya yang notabene disana banyak mahasiswa-
mahasiswi yang membutuhkan tas untuk mengisi peralatan mereka.
 Product (Produk)
Usaha ini bergerak dalam bidang produksi dan distribusi. Produk yang akan
diproduksi yaitu kerajinan tangan berupa tas tali kur. Bahan baku utama adalah tali kur,
selain bahannya murah dan mudah ditemukan, tali kur memiliki banyak pilihan warna,
selain tali kur ada pula bahan serta alat pendukung lainnya seperti : gunting,lem
tembak,benang, jarum, lilin dan lain sebagainya. Selain mejual produk perusahaan,
perusahaan juga melakukan pelayanan untuk memuaskan para pelanggan, sehingga jika
pelanggan merasa puas dengan pelayanan dan produk usaha, maka yang diharapkan
adalah pelanggan datang kembali untuk membeli produk tas.
 Promotion (Promosi)
Perusahaan menggunakan semaksimal mungkin social media untuk membantu
memperkenalkan produk perusahaan. Selain itu menurut perusahaan banyak anak-anak
muda menggunakan social media sehingga informasi tentang produk perusahaan lebih
cepat didapat oleh para konsumen perusahaan.
Facebook, dan Instagram salah satu social media yang perusahaan gunakan.
Perusahaan akan menyebarkan informasi mengenai dimana perusahaan akan berjualan,
informasi mengenai diskon jika mem-follow Instagram. Perusahaan juga akan
menyebarkan foto varian-varian baru dari produk perusahaan serta foto-foto dimana
perusahaan akan berjualan.

3.6 Analisis Persaingan


Untuk melakukan analisis terhadap kondisi persaingan pada tas akurtion, maka kami
menggunakan analisis Matrik Persaingan, yaitu dengan cara :
 Membandingkan usaha satu dengan usaha lain yang sejenis pada factor persaingannya,
semakin bagus maka semakin tinggi skornya. Skala penilaian yang digunakan adalah
skala 1 – 5.
 Dengan membandingkan tingkat kepentingan dari masing – masing factor. Semakin
penting, maka skornya semakin tinggi. Skala penilaian yang digunakan adalah skala 1 –
5.
Tabel Matrik Analisis Tingkat Persaingan
Faktor Pasar Swalayan Tas Kuratif
Persaingan
A B A.B A B A.B A B A.B
Harga 2 3 6 4 3 12 4 5 20
Kualitas 3 3 9 4 5 20 4 5 20
Promosi 3 4 12 4 5 20 4 5 20
Jasa khusus 3 3 9 4 4 16 5 5 25
Pelayanan 3 4 12 4 4 16 5 5 25
Suasana 3 2 6 5 4 20 5 5 25
Lokasi 4 3 12 4 5 20 4 4 16
Kekuatan
Relatif 66 124 151

Berdasarkan pada table matrik analisis tingkat persaingan, maka dapat disimpulkan
bahwa usaha Tas Kuratif menduduki pada perigkat teratas untuk kekuatan kompetitifnya,
sedangkan pesaing yang paling besar adalah swalayan. Kelemahan dari Tas Akurtion
terletak pada Lokasi usaha yang kurang menguntungkan dibandingkan dengan lokasi dari
swalayan. Oleh karena itu harus ada pembenahan dan evaluasi terhadap lokasi Tas Kuratif
agar nantinya mudah dijangkau oleh konsumen.

3.7 Program Pemasaran


 Tingkat pelayanan
Dalam memasarkan tas akurtion kami memberikan layanan yang memuaskan melalui
layanan pemesanan, memilih warna sendiri tas.
 Penetapan harga
Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga berdasarkan
tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan yang relative sehingga
dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk meningkatkan pangsa pasar.
 Kegiatan promosi
Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan adalah dengan melalui promosi di media
masa cetak, pamflet, serta dimedia sosial.
 Kegiatan Distribusi
Untuk kegiatan distribusi, kami menggunakan kendaraan sendiri.
BAB IV
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI

4.1 Rencana Pengembangan


Karena usaha yang kami rintis adalah usaha rumahan dan merupakan bentuk kerajinan
tangan. Jadi, dalam proses pembuatannya, tidak terlalu banyak menggunakan teknologi yang
canggih. Hanya memerlukan kreatifitas, dan beberapa alat sederhana seperti tali kur, lem,
dan gunting.
 Tenaga ahli dan Tenaga Kerja Biasa
Sedangkan untuk sistem operasional nya, kami belum mempunyai pekerja. Hanya
menggunakan keahlian pemilik modal, yang terdiri dari tiga orang. Hal ini dikarenakan
usaha rumahan ini baru dirintis dan sedang dalam proses pengembangan. Tapi tidak
menutup kemungkinan akan merekrut banyak pekerja, jika pasar sasarannya semakin
meningkat.
 Evaluasi Lokasi
Kemudian lokasi yang akan dijadikan untuk tempat produksi beralamat di dusun tambang
eleh RT 10 desa jagaraga. Tempat ini dipilih dekat dengan pasar sasaran dan bahan-bahan
produksi.
 Sarana dan prasarana

Sarana yang kami gunakan dalam kegiatan usaha ini ialah Mesin jahit listrik, Gunting,
Tali kur, benang jahit, kabel rol, toilet, etalase, Kain Warna hitam,, meja untuk mesin jahit,
Kursi, Sedangkan Untuk Prasarana kami menggunakan bangunan rumah tempat produksi seluas
250 m2

 . Bangunan dan Tata Letak Bangunan

Berkaitan dengan bangunan dan tata letak bangunan, Usaha Anyaman Tas Tali Kur
Kreatif “Tas Kuratif” didirikan di atas tanah seluah 60 m2 dimana luas tanah untuk bangunan
Produksi 22 m2, rungan menjahit dan penyimpanan barang jadi 23 m2 dan 15 m2 untuk tempat
parkir.

 Bahan-bahan Utama

Deskripsi
N Jumlah Harga Satuan Biaya
o
.
1 Gunting 5 Buah Rp. 5.000 Rp. 25.000

2 Penggaris 5 Buah Rp. 5.000 Rp. 25.000

3 Cutter 5 Buah Rp. 5.000 Rp. 25.000

4 Mesin Jahit Listrik 2 Buah Rp. 1.500.000 Rp. 3.000.000

5 Spanduk Produk 1 Buah Rp. 100.000 Rp. 100.000

6 Leaflet/Brochure 250 Lembar Rp. 5.000 Rp. 750.000

7 Kabel Roll 2 Buah Rp. 100.000 Rp. 200.000

Total Biaya Rp. 4.125.000

No. Deskripsi Jumlah Harga Satuan Biaya

Tali Kur warna warni


1 60 Buah Rp. 5.000 Rp. 300.000
2 Spon 12 Meter Rp. 10.000 Rp. 120.000

Kain berwarna Hitam


3 24 Meter Rp. 10.000 Rp. 240.000

4 Resleting 30 Buah Rp. 5.000 Rp. 150.000

5 Korek Api 1 Buah Rp. 5.000 Rp. 5.000

6 Beban Transportasi Rp. 30.000

7 Beban Promosi Rp. 50.000

8 Fee Penjahit 30 Buah Rp. 5.000 Rp. 150.000

Total Biaya Rp. 1.045.000

 Perkiraan Biaya Teknis Dan Oprasi


Biaya Bahan Rp. 5.170.000
Biaya Tenaga kerja Rp. 1.750.000
Total Biaya Teknis dan Oprasi Rp. 6.920.000
4.2 Rencana Pengoperasian Usaha
 Proses operasi usaha
Proses operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk,
penjadwalan, pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya penjualan dan pemesanan.
 Kebutuhan bahan operasi
Kebutuhan bahan operasi Tas Anyaman tali kur kreatif dikelola oleh masing-masing
anggota dan nantinya dikoordinasikan dengan bagian produksi,bendahara,dan pimpinan
mengenai kebutuhn bahan operasi yang meliputi pendanaan, jumlah produk dan kegiatan
pemasaran.
 Kegiatan Perawatan Mesin

Kegiatan perawatan mesin kami menggunakan tenaga ahli mesin yang kami pekerjakan
pada waktu tertentu, bukan merupakan pegawai tetap. Jenis perawatan yang kami laksanakan
sesuai dengan mesin-mesin yang kami gunakan. Misalnya perawatan Mesin Jahit listrik dan
Kendaraan. Kegiatan perawatan mesin ini perlu kami lakukan untuk menjaga produktivitas
masing-masing mesin sampai dengan umur ekonomisnya. Apabila mesin dirawat dengan baik
maka dapat menekan biaya beban akumulasi depresiasi mesin dan peralatan.
BAB V
ASPEK KEUANGAN
5.1 Kebutuhan Dana Investasi

a. Biaya pra operasi

Biaya pra operasi mencapai Rp 187.125.000 yang digunakan untuk proses pembelian tanah dan
mendirikan bangunan.

b. Modal kerja

Modal kerja digunakan untuk membiayai seluruh aktiva lancar yang mencapai Rp6.920.000

c. Total kebutuhan dana Investasi sebesar Rp 189.920.000

5.2 Rencana Pembelanjaan Sumber Dana

Modal sendiri

Modal sendiri dengan modal dari pemilik Rp 189.920.000

 Rencana Kebutuhan Dana

Aktiva Tetap

No Deskripsi Harga
1 Tanah 60 m2 Rp. 61.000.000
2
2 Bangunan 45 m Rp. 122.000.000
3 Gunting 5 unit Rp. 25.000
4 Penggaris 5 unit Rp. 25.000
5 Cutter 5 unit Rp. 25.000
6 Mesin jahit Listrik 2 Unit Rp. 3.000.000
7 Spanduk Produk Rp. 100.000
8 Leaflet/Brochure 250 Lembar Rp. 750.000
9 Kabel Roll 2 Buah Rp. 200.000
Total Rp. 187.125.000
Aktiva Lancar

1) Kas Rp 1.750.00

2) Bahan Baku Rp 1.045.000

Jumlah Aktiva Lancar Rp 2.795.000

Total Aktiva Rp 189.920.000

5,3 Proyeksi Keuangan

a. Proyeksi Penjualan

1) Penjualan per minggu Rp 800.000

2) Penjualan per bulan Rp 3.200.000

3) Penjualan per tahun Rp 38.400.000

b. Proyeksi biaya per Bulan

No. Deskripsi Jumlah Harga Satuan Biaya

Tali Kur warna warni


1 60 Buah Rp. 5.000 Rp. 300.000
2 Spon 12 Meter Rp. 10.000 Rp. 120.000

Kain berwarna Hitam


3 24 Meter Rp. 10.000 Rp. 240.000
4 Resleting 30 Buah Rp. 5.000 Rp. 150.000

5 Korek Api 1 Buah Rp. 5.000 Rp. 5.000

6 Beban Transportasi Rp. 30.000

7 Beban Promosi Rp. 50.000

8 Fee Penjahit 30 Buah Rp. 5.000 Rp. 150.000

Total Biaya Rp. 1.045.000


Jabatan Uraian Tugas jumlah Upah Total

Bagian Membuat Tas 4 250.000 1.000.000


Produksi anyaman tali
kur

Bagian Memasarkan 2 250.000 500.000


Pemasaran/P produk secara
elayanan langsung dan
tidak
langsung
Serta
Memberikan
pelayanan
kepada
pelanggan

Bagian Mencatat 1 250.000 250.000


Keuangan semua
transaksi dan
membuat
laporan
keuangan

Biaya Bahan Rp. 1.045.000


Biaya Tenaga kerja Rp. 1.750.000
Total Biaya Teknis dan Oprasi Rp. 2.795.000
Total biaya Per Tahun Rp. 33.540.000

Proyeksi rugi / laba

Perhitungan laba /rugi yaitu dengan menghitung selisih dari hasil penjualan dengan pengeluaran biaya.

Laba/Rugi = Hasil Penjualan – Jumlah Biaya

= Rp 38.400.000– Rp 33.540.000
= Rp 4.860.000

Dengan demikian laba yang diperoleh per tahun dalam penjualan Bakpao Kentang adalah sebesar Rp
4.860.000

Cash Flow Perusahaan

Hasil Tax EAT Recovery Nilai


Bln. Total Biaya EBT
Penjualan 10% MK Residu

1 3.200.000 2.795.000 405.000 40.500 364.500

2 4.800.000 2.795.000 2.005.000 200.500 1.804.500

3 6.000.000 2.795.000 3.205.000 320.500 2.884.500

4 5.600.000 2.795.000 2.805.000 280.500 2.524.000

5 6.400.000 2.795.000 3.605.000 360.500 3.244.500

Initial Cash Flow = Investasi + Modal Kerja

= Rp 187.125.000+ Rp 6.920.000

= Rp 189.920.000

Payback Period
PP1 = Rp 189.920.000 PP3 =Rp 72.000.000

Rp 38.400.000 Rp.21.920.000

Rp 151.520.000 PP4 = Rp 67.200.00

PP2 = Rp 57.600.00 Rp. 45.280.000

Rp 93.920.000

Diterima karena PP > Umur Ekonomis yaitu 3 tahun 5 bulan > 4tahun
Analisis Kelayakan Usaha
Dalam melakukan analisis Permintaan, kami menggunakan model matrik pembobotan
berskala 1 – 5.
Keterangan :
Sangat lemah : 1
Lemah :2
Sedang :3
Kuat :4
Sangat kuat :5

Kriteria Penilaian
Item yang
No. Sangat Sangat
dinilai Lemah Sedang Kuat
Lemah Kuat

1 SDM √
2 Pesaing √
3 Konsumen √
4 Teknologi √
5 Mode/Trend √
Armada
6 Pemasaran √

7 Harga √
8 Promosi √
9 Distribusi √
Produk dan Lini
10 Produk √

11 Mutu Produk √
Peraturan
12 Pemerintah √

Lingkungan
13 Bisnis √

Ketersediaan
14 Bhn Baku √

Rencana
15 Pemasaran √
Penyimpanan
16 Produk √

17 Margin Laba √
Ketersediaan
18 Modal √

19 Pangsa Pasar √
Manajemen
20 Pemasaran √

Total Bobot 0 2 18 40 15

Interval = Nilai tertinggi dari interval – Nilai terendah dari interval


Jumlah Kelas

=
= 0,8
1,00 – 1,80 = Sangat tidak layak
1,81 – 2,60 = Tidak layak
2,61 – 3,40 = Sedang
3,41 – 4,20 = Layak
4,21 – 5,00 = Sangat layak
Untuk mengetahui layak atau tidaknya dari segi pemasaran maka dapat dicari dengan rumus ;
Kelayakan usaha = Tatal bobot / Jumlah item yang dinilai
= 75 / 20
= 3,75
Berdasarkan hasil yang diperoleh sebesar 3,75 maka usaha tas kuratif (anyaman tali kur kreatif)
dari sisi pemasaran dikatakan layak karena masuk pada range 3,41 – 4,20.
BAB VI
ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL

6.1 Aspek Ekonomi


 Memberikan Kesempatan Kerja bagi Masyarakat
Usaha kerajinan tangan ini menghasilkan sebuah produk berupa Tas. Meskipun pada
awal usaha perusahaan belum memerlukan tenaga kerja. Namun untuk kedepannya usaha
ini akan memerlukan tenaga kerja local yang berpengalaman.
 Menggunakan Sumber Daya Lokal
Perusahaan ini tentunya memerlukan bahan baku untuk bisa menghasilkan sebuah
produk. Disini bahan baku yang digunakan dalam pembuatan tas ini berasal dari dalam
negeri dengan kualitas yang tidak kalah bermutu dengan produk diluar negri. Dengan
kata lain perusahaan tidak perlu mengimpor bahan baku dari luar untuk mendapatkan
kualitas yang tinggi dikarenakan di Indonesia sendiri sudah tersedia bahan baku yang
memenuhi standar kualitas yang perusahaan tetapkan.
 Menghemat Devisa
Usaha ini hanya memakai bahan baku dan tenaga kerja dari dalam negeri dan tidak
memakai bahan baku maupun tenaga kerja dari luar negri. Oleh karna itu mengurangi
penggunaan barang impor berarti dapat menghemat devisa.
 Menumbuhkan Industri Lain
Dengan adanya bisnis baru ini, mengakibatkan atau diharapkan dapat merangsang
masyarakat untuk menumbuhkan industri pendukung lainnya. Seperti industri yang
menyediakan bahan baku ataupun industri dagang lainnya. Inilah merupakan salah satu
bukti positif adanya kegiatan ini.
 Menambah Pendapatan Nasional
Karena produk ini bisa diproduksi dan dikonsumsi didalam negeri sehingga impor atas
produk dan biaya-biaya yang dibebankan lainnya berkurang bahkan tidak ada sama
sekali.

6.2 Aspek Sosial


Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesarbesarnya. Namun
demikian, perusahaan tidak dapat hidup sendirian, perusahaan hidup bersama-sama dengan
komponen lain, salah satu komponen lain yang dimaksud adalah lembaga sosial sehingga
dalam rangka keseimbangan tadi, hendaknya perusahaan memiliki tanggung jawab sosial.
 Perusahaan sebagai lembaga social
Sebuah perusahaan memiliki tugas melaksanakan bermacam kegiatan dalam waktu
bersamaan. Misalnya usaha kerajinan tangan ini dapat diproduksi bahan bakunya menjadi
berbagai macam produk jadi dan terus langsung dipasarkan kekonsumen dengan
pelayanan jasa yang terbaik yang dapat perusahaan berikan.
 Perubahan kondisi social yang kompleks
Di sewaktu-waktu konsumen sangat ingin bergaya (fashion tas), maka mereka akan
berupaya untuk memperoleh produk tas yang kuat, ringan, berkualitas dan terkadang
tanpa memandang biaya yang akan dikeluarkan.
 Perubahan dalam masyarakat pluralistik
Masyarakat pluralistik adalah sebuah kehidupan berbagai kelompok yang
mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam mendapatkan harapanharapan sosial,
ekonomi dan politik. Masing-masing kelompok berusaha mengembangkan diri supaya
fungsi sistem itu efektif. Berkaitan dengan yang diatas, hendaknya bisnis memiliki
manfaat-manfaat sosial yang hendaknya diterima oleh masyarakat, seperti: membuka
lapangan kerja baru, meningkatkan mutu hidup, memberikan tren positif dan berpengaruh
positif pada masyarakat
BAB VII
KESIMPULAN

7.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis beberapa faktor, ternyata usaha tas kuratif (anyaman tali kur kreatif)
mampu memberikan hasil yang baik dan dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Terlebih
ketika ada dukungan masyarakat akan pentingnya menggunakan tas, serta tingkat persaingan
yang belum terlalu komptetitif, maka kondisi tersebut memberikan peluang yang baik untuk
dibidik dijadikan peluang usaha. Peluang tersebut memberikan rasa optimis untuk
menjalankan usaha ini.

7.2 Saran
Dalam menjalankan Tas kuratif (anyaman tali kur kreatif) ini , yang perlu untuk
diperhatikan adalah mengenai bagaimana menjaga bahan (tas tali kur) tetap yang berkualitas
dan mencari segmen yang tepat. Penentuan lokasi juga menentukan dalam memasarkan
produk ini kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai