Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MANAJEMEN OPERASIONAL

PENERAPAN MANAJEMEN OPERASIOANAL TERHADAP UMKM “AYAM GEPUK PAK


GEMBUS” CAB. ANDURING

Kelompok 8:
1. Ilham Yuatama (1710522017)
2. Muhni Almajid (1710523026)
3. Deden Arma Ramadhan (1810521026)
4. M.Rafif Almer (1810521056)
5. Muhammad Rafi Reflin (1810522041)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME, karena dengan karunia-Nya kami dapat
menyelesaiakan makalah yang berjudul “Ayam Gepuk Pak Gembus”. Meskipun banyak hambatan
yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.

Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu
dan membimbing kami dalam mengerjakan tugas makalah manajemen operasional ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang bekerja keras untuk melengkapi bahan
makalah dan juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan
makalah ini.

Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada pembaca dari hasil pembuatan makalah
ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita
bersama.

Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya
makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.

Padang,  4 Mei 2020

      

   Penyusun

i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar.............................................................................................................................i
Daftar Isi.....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Metode Penelitian..........................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................................2
D. Rumusan Masalah..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Pengertian Manajemen Operasi.........................................................................................3
B.    Perencanaan Sistem Produksi..........................................................................................3
1.      Perencanaan Produk...............................................................................................4
2.      Perencanaan Lokasi Usaha atau Pabrik..................................................................4
3.      Perencanaan Letak Fasilitas Produksi....................................................................5
4.      Perencanaan Lingkungan Kerja.............................................................................5
5.      Perencanaan Standar Produksi...............................................................................6
C.     Sistem Pengendalian Produksi........................................................................................6
1.      Pengendalian Proses Produksi...............................................................................6
2.      Pengendalian Bahan Baku......................................................................................9
3.      Pengendalian Tenaga Kerja....................................................................................9
4.      Pengendalian Biaya Produksi...............................................................................10
5.      Pengendalian Kualitas..........................................................................................10
6.      Pemeliharaan........................................................................................................11
D.     Sistem Informasi Produksi............................................................................................11
1.      Produksi atas dasar Pesanan.................................................................................11
2.      Produksi untuk Pasar............................................................................................12
BAB III PENUTUP................................................................................................................13
A.    Kesimpulan.......................................................................................................................13
B.     Saran.................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu perusahaan didirikan tentunya disertai dengan harapan bahwa kelak dikemudian hari akan
mengalami perkembangan yang pesat. Apapun lingkup usaha yang dibangun dari perusahaan
tersebut serta bagaimanapun bentuk dari perusahaan itu didirikan. Harapan yang cerah dikemudian
hari merupakan salah satu dasar mengambil tindakan-tindakan yang dianggap diperlukan sekarang.
Dalam pembuatan usaha baru, perusahaan-perusahaan ini mempunyai beberapa kesulitan dalam
melaksanakan kegiatan operasinya, sehingga dalam perusahaan tersebut akan sangat menghambat
dalam perkembangannya.
Berawal dari kecintaan Rido Nurul Adityawan selaku CEO dan pendiri Ayam Gepuk Pak
Gembus (AGPG) terhadap makanan, serta ingin ikut untuk berinovasi dalam bisnis food and
beverages, menguatkan niatnya untuk membuka bisnis makanan sendiri, akhirnya pria yang akrab
dipanggil Rido ini mendirikan Ayam Gepuk Pak Gembus pada Bulan Oktober 2013. Kini lisensi
resmi dari Ayam Gepuk Pak Gembus dipegang oleh PT. Yellow food Indonesia yang merupakan
induk perusahaan yang juga dikembangkan oleh Rido. Ayam Gepuk Pak Gembus memiliki arti yang
cukup unik, yakni dari Kata “Gepuk” yang berasal dari ayam yang dipukul-pukul atau digepuk
sedangkan kata “Gembus” sendiri berasal dari panggilan masa kecil sang owner. Memasuki usia ke-5
tahun, Ayam Gepuk Pak Gembus kini memiliki hampir 700 outlet yang tersebar di wilayah
JABODETABEK, kota-kota besar di Indonesia serta wilayah Asia.
Mendirikan suatu perusahaan bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah. Namun demikian
untuk memelihara dan mengembangkan perusahaan yang sudah didirikan tersebut merupakan suatu
pekerjaan yang jauh lebih berat, karena akan menyangkut berbagai macam masalah yang lebih
banyak dan banyaknya tantangan untuk mempertahankan konsistensi perusahaan tersebut karena
masalah yang dihadapi akan datang silih berganti. Persoalan akan selalu muncul baik yang berasal
dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan tersebut. Untuk mempertahankan perusahaan
tersebut berjalan dengan baik, maka perusahaan sebaiknya tidak lari atau menghindar dari tiap
masalah yang menimpa perusahaan tersebut. Perusahaan harus bisa menyelesaikan tiap-tiap masalah
yang dihadapi oleh perusahaan tersebut tidak menghindari masalah apalagi lari, karena apabila
perusahaan melakukan seperti itu maka akan berakibat fatal bagi perusahaan tersebut. Akibat yang
fatal yang dimaksud adalah menumpuknya masalah yang dihadapi olrh perusahaan tersebut hingga
pada akhirnya perusahaan tersebuttidak dapat lagi menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi
oleh perusahaan. Ketikan masalah dalam perusahaan sudah tak dapat diatasi, maka perusahaan
tersebut menunggu waktu untuk bangkit atau penutupan dari perusahaan itu sendiri karena sudah
tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan tersebut.

1
B. Metode Penelitian
1. Tinjauan Pustaka
Makalah yang berjudul “Ayam Gepuk Pak Gembus” ini dibuat dengan metode studi
kepustakaan. Metode studi kepustakaan yaitu suatu metode dengan membaca dan menelaah pustaka
serta realita dalam masalah yang dikaji yaitu tentang Sistem Produksi pada usaha mikro yang di
jalankan oleh suatu perusahaan.
2. Wawancara Langsung
Yaitu untuk mendapatkan informasi yang jelas dan benar dari “Ayam Gepuk Pak Gembus”,
kami pergi langsung ke tempatnya dan mewawancarai langsung adik dari pemiliknya yaitu Hendru
Wijaya dari “Ayam Gepuk Pak Gembus” tersebut.

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Manajemen Operasi pada usaha mikro Ayam
Gepuk pak Gembus?
2. Untuk Mengetahui Bentuk Keputusan Manajemen Operasi Pada usaha mikro Ayam
Gepuk Pak Gembus?
3. Untuk Mengetahui Bentuk Pengelolaan Persediaan Pada usaha mikro Ayam Gepuk Pak
Gembus?

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat
berdasarkan sebagai berikut :
1.   Bagaimana perkembangan perencanaan sistem produksi pada usaha mikro “ Ayam Gepuk
Pak Gembus”
2.   Bagaimana sistem pengendalian produksi “Ayam Gepuk Pak Gembus”
3.   Bagaimana sistem informasi produksinya serta bagaimana proses manajemennya yang
dikelola pada usaha mikro “ Ayam Gepuk Pak Gembus”

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Operasi

Menurut Jay Heizer dan Barry Rnder (2009;3), Manjemen Operasi adalah aktivitas yang
berhubungan dengan penciptaan barang dan jasa melalui proses transformasi input ke output.
Manajemen operasi bertanggung jawab untuk menghasilkan barang atau jasa dalam organisasi. 
Manajer operasi mengambil keputusan yang berkenaan dengan suatu fungsi operasi dan system
transormasi yang digunakan. Dengan demikian,  manajemen operasi adalah kajian pengambilan
keputusan dari suatu fungsi operasi.

Untuk menciptakan barang dan jasa semua organisasi melakukan tiga fungsi.Fungsi ini
merupakan menteri-menteri diperlukan tidak hanya untuk produksi, tetapi juga untuk kelangsungan
dari sebuah organisasi. Hal tersebut mencangkup sebagai berikut:

1. Pemasaran yang menghasilkan permintaan atau paling tidak menerima pesanan untuk sebuah
produk atau jasa
2. Produksi yang menciptakan sebuah produk
3. Finansial yang melacak seberapa baik kinerja organisasi pembayaran tagihan dan
pengumpulan uang

B. PERENCANAAN SISTEM PRODUKSI

Mendirikan sebuah usaha bukan merupakan perkara yang mudah. Namun menjaga dan
memelihara usaha yang kita dirikan jauh lebih berat daripada mendirikannya. Hal tersebut
dikarenakan menyangkut segala macam masalah yang lebih banyak dan lebih rumit serta tantangan
yang akan muncul secara silih berganti. Tantangan tersebut tidak hanya muncul dari dalam
perusahaan itu sendiri melainkan juga dari luar perusahaan. Untuk mempertahankan kelangsungan
usaha yang kita dirikan tersebut segala persoalan dan tantangan yang muncul harus diselesaikan
dengan dan sebaik mungkin.
Sistem merupakan suatu rangkaian dari beberapa elemen yang saling berhubungan dan saling
menunjang antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan sistem
produksi merupakan gabungan dari beberapa unit atau elemen yang saling berhubungan dan saling

3
menunjang untuk melaksanakan proses produksi. Dan beberapa elemen tersebut antara lain adalah
produk perusahaan, lokasi pabrik, letak fasilitas produksi, lingkungan kerja dari para karyawan serta
standar produksi yang digunakan dalam perusahaan tersebut.

1.     Perencanaan Produk
Dalam membuat usaha pasti akan memproduksi sesuatu atau ada yang dihasilkan. Dan
sebelum produksi berjalan maka rencana produksi harus dipikirkan dengan matang, karena tidak
mungkin membuat atau mendirikan usaha jika tidak mengetahui produk apa yang akan diproduksi
oleh perusahaan.
Usaha yang rencananya akan diproduksi adalah produksi Ayam Gepuk. Ayam Gepuk (Ayam
Di Tekan-tekan dengan batu ulekan) ini pun mempunyai nama, merk, atau brand “Ayam Gepuk Pak
Gembus” sehingga Ayam Gepuk ini menjadi produk yang mempunyai keunggulan dan kualitas
yang bagus.
Usaha mikro“Ayam Gepuk Pak Gembus” ini merencanakan produknya dengan
mempertimbangkan dan melihat peluang bisnis dan kecintaan pemiliknya terhadap makanan, serta
ingin ikut dalam bisnis food and beverages, karena para konsumen yang ada di Indonesia rata-rata
menyukai makanan yang berbahan dasar ayam. Maka dari itu pemilik dari usaha mikro “Ayam
Gepuk Pak Gembus” membuka usaha ini.

2.     Perencanaan Lokasi Usaha atau Pabrik

Tempat dimana proses produksi dijalankan ini seharusnya direncanakan dengan sebaik
mungkin, karena kesalahan dalam peilihan lokasi usaha akan menimbulkan kerugian bagi usaha yang
kita kelola. Pemilihan lokasi usaha harus menunjang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan sehingga dapat menunjang potensi untuk mendapatkan laba yang besar.
Lokasi usaha “Ayam Gepuk Pak Gembus” ini dilihat dari berbagai cabangnya terletak di
pusat kota atau tempat yang ramai akan orang serta berada di tepi jalan supaya orang yang lewat
dapat melihat usaha ini. Dan tak perlu biaya yang berlebihan untuk menjual hasil produksi
dikarenakan faktor tempat usaha yang ada disekitar masyarakat, karena masyarakat bisa langsung
membelinya atau bisa membelinya melalui aplikasi Go-Jek yaitu “gofood”.
Sebagai Informasi “Ayam Gepuk Pak Gembus” memiliki hampir 700 outlet yang tersebar di
wilayah JABODETABEK dan beberapa kota besar di Indonesia yakni: Padang, Jambi, Bangka
Belitung, Bandung, Semarang, Jogjakarta, Surabaya, Bali, Ambon, Serang, Manado, Batam, hingga
ke luar negeri, Malaysia

4
3.     Perencanaan Letak Fasilitas Produksi

Perencanaan fasilitas produksi seperti mesin, bahan baku dan lain-lainnya merupakan hal
yang berpengaruh langsung terhadap tingkat produktivitas dalam sebuah usaha, baik itu usaha kecil
ataupun usaha tersebut berskala besar. Perencanaan leta fasilitas produksi yang teratur serta
memenuhi persyaratan teknis yang baik dan sesuai prosedur akan menunjang tingkat efisiensi dan
efektifitas pelaksanaan proses produksi dalam sebuah usaha yang bersangkutan.
Penataan letak fasilitas produksi “Ayam Gepuk Pak Gembus”  sangatlah unik yaitu sebuah
gerobak yang diletakkan didepan teras yang terdiri dari kompor meja untuk menggoreng ayam, dan
tentunya ulekan yaitu tempat untuk mengulek sambal bawang khas dari “Ayam Gepuk Pak
Gembus”
Ini dilakukan agar tidak terjadi opini dari konsumen bagaimana cara untuk memasak ayam
apakah ayam yang digunakan ayam yang bersih segar? dan juga sebagai tempat konsumen dapat
melihat sendiri makanannya dibuatkan juga sebagai hiburan tersendiri bagi pelanggannya.

4.     Perencanaan Lingkungan Kerja

Dalam setiap rencana pastilah rencana itu yang baik tak ada rencana yang buruk apalagi
masalah kerjaan. Dalam merencanakan lingkungan kerja pun pasti menginginkan lingkungan kerja
yang baik, sehat, menyenangkan dan tidak cepat bosan, agar setiap karyawan bisa bekerja dengan
nyaman dan tidak terganggu dengan hal-hal diluar pekerjaan tersebut.
Didalam produksi “Ayam Gepuk Pak Gembus” pada cabang ini lingkungan kerjanya
hampir memenuhi dari semua yang diharapkankan baik antar karyawan maupun dengan sang pemilik
usaha ini. Lingkungan kerja yang harmonis, nyaman, tidak membuat karyawan jenuh dan semakin
betah untuk bekerja. Fasilitas pun sudah dilengkapi dari yang tadinya tidak ada kini sudah diadakan.

5
Kebersihan dari fasilitas itupun terjaga dengan baik hingga higenis. Dari fasilitas inilah karyawan
bisa bekerja dengan nyaman dan santai.

5.     Perencanaan Standar Produksi

Standar produksi merupakan pedoman yang dapat dipergunakan untuk melaksanakan proses
produksi. Standar produksi memberikan data sebagai dasar untuk pengambilan keputusan-keputusan
dalam berproduksi. Selain itu, standar produksi memberikan manfaat terhadap berbagai macam
penghematan dalam proses produksi.
Dalam “Ayam Gepuk Pak Gembus” pada cabang ini standar produksi sudah dilakukan
seperti pada kualitas ayam yang digunakan segar dan besarnya serta yang paling penting yaitu
sambal bawangnya yang khas dar “Ayam Gepuk Pak Gembus” yang terbuat dari kacang dan cabe
rawit merah besar dan disiram minyak panas, walaupun harga bahan pokoknya mengalami kenaikan
tetapi rasa dan kualitas yang disajikan tetap yang terbaik tidak mengecewakan pelanggannya. Tetapi
agak menaikkan harganya sedikit. Dan meskipun usaha ini termasuk dalam golongan usaha mikro
tetapi ini tidak menjadi hambatan usaha ini memakai standar produksi.

C. SISTEM PENGENDALIAN PRODUKSI


Dalam sistem pengendalian produksi ini ada beberapa hal yang perlu dibicarakan yaitu seperti
masalah pengendalian proses produksi, pengendalian bahan baku, pengendalian tenaga kerja,
pengendalian biaya produksi, pengendalian kualitas serta pemeliharaan. Semua hal tersebut sangat
mempengaruhi sistem pengendalian pada sebuah usaha untuk memajukan usaha yang dikelolanya.

1.     Pengendalian Proses Produksi

Dalam pengendalian proses produksi ini menyangkut beberapa masalah tentang perencanaan dan
pengawasan dari proses produksi dalam sebuah usaha atau perusahaan.
Dalam usaha mikro “Ayam Gepuk Pak Gembus” ini yang akan diproduksikan adalah Ayam.
Dan yang di produksinya pun ada beberapa paket:
1. Paket Ori 1
Nasi + Ayam Ori (Bakar/Goreng) + Sambal + Nestea Lemon Tea/Nestle Orange

6
2. Paket Ori 2
Nasi + Ayam Ori (Bakar/Goreng) + Sate (Ati Ampela/Kulit/Usus) + Sambal +Nestea
Lemon/Nestle Orange

3. Paket Ori 3
Nasi + Ayam Ori (Bakar/Goreng) + Sambal + Tahu/Tempe + Nestea Lemon Tea/Nestle
Orange

4. Paket Gempi Jumbo


Nasi + Ayam Krispi (Besar) + Sambal + Nestea Lemon Tea/Nestle Orange

7
5. Paket Gempi Wings
Nasi + 2 pcs Ayam Sayap + Sambal + Nestea Lemon Tea/Nestle Orange

6. Paket Gempi Ekonomis


Nasi + Ayam Krispi Paha Bawah + Sambal + Nestea Lemon Tea/Nestle Orange

Tetapi melihat kondisi dan situasi yang ada sekarang Ayam Gepuk Pak Gembus pada cabang
ini banyak menyediakan berbagai macam menu makanan dan minuman yang tentu akan
menggugah selera. Pembuatan ayam gepuk ini dibantu dengan karyawannya dalam proses
pembuatannya. Usaha ini bisa menjual sebanyak ± 20 ekor ayam setiap harinya untuk
memenuhi penjualan. Proses produksi “Ayam Gepuk Pak Gembus” ini dimulai dengan

8
pencucian ayam sebagai bahan baku kemudian diteruskan dengan menggoreng ayam dengan
menggunakan wajan lalu di isi minyak dengan kompor dan kemudian mengulek sambalnya
sesuai selera pelanggan sedang atau pedas. Dan semua kegiatan produksi itu dimulai pada
pukul 10.00 - 22.00 WIB
.
2.     Pengendalian Bahan Baku

Bahan Baku merupakan unsur yang paling penting dalam proses produksi bagi suatu usaha.
Tidak adanya bahan baku dapat menimbulkan terhentinya proses produksi sebuah usaha. Oleh karena
itu, dalam suatu perusahaan atau jenis usaha pengendalian bahan baku merupakan hal yang penting
agar usaha yang dijalankan tidak terhenti akibat kurangnya persediaan bahan baku.
Dalam usaha “Ayam Gepuk Pak Gembus” pada cabang ini pemilik dan karyawan cabang terjun
langsung dalam pembelian bahan baku dan bahan lainnya atau jika tidak, bisa langsung dipesan
melalui WA grup Ayam Gepuk untuk cabang mana. Pembelian bahan baku biasanya dilakukan
setiap hari tergantung besarnya produksi. Namun apabila laba yang dihasilkan cukup besar maka
pembelian bahan baku biasanya dilakukan dalam jumlah yang banyak untuk memenuhi permintaan.
Selama dalam  usaha pembuatan “Ayam Gepuk Pak Gembus”  ini selama berproduksi, tidak
pernah mengalami kendala yang berat yang diakibatkan oleh kekurangan persedian bahan baku. Hal
itu disebabkan oleh  persediaan yang cukup dan sistem pengendalian bahan baku yang cukup baik
dilakukan oleh pemilik usaha agar usaha yang mereka dirikan tetap berjalan walaupun banyak
persaingan bisnis yang dihadapi oleh usaha yang hampir sama dengan “Ayam Gepuk Pak
Gembus”

3.     Pengendalian Tenaga Kerja


Tenaga kerja sangat penting dalam kegiatan produksi, dan tenaga kerja langsung yang
produktif akan membantu seluruh jalannya kegiatan perusahaan sehingga semua kegiatan usaha itu
berjalan dengan baik dan efektif serta akan memberikan keuntungan tambahan bagi usaha itu sendiri.
Dalam pelaksanaan kegiatan produksi “Ayam Gepuk Pak Gembus” ini sangat banyak
karyawan yang terlibat dari seluruh kota di Indonesia. Tapi pada cabang ini hanya melibatkan 5-6
orang karyawan, yaitu 3 laki-laki dan 3 perempuan. Dan karyawannya itu dibagi  atas beberapa
pekerjaan tapi juga bisa melakukan dua pekerjaan sekaligus, untuk menggoreng ada 1 orang, untuk
mengulek sambal ada 1 orang, untuk menggemas atau pembungkusan ada 1  orang 2 orang dibagian
belakang, serta dikasir ada 1 orang.

9
4.     Pengendalian Biaya Produksi
Biaya merupakan faktor yang sangat penting untuk direncanakan dan dikendalikan sebaik-
baiknya karena jika sebuah usaha salah dalam menentukan harga maka akan berakibat pada
kelangsungan usaha mereka tersebut.
Tingginya biaya produksi yang di keluarkan oleh suatu usaha akan mengakibatkan tingginya
harga harga pokok penjualan produk tersebut, sehingga akan mempersulit mementukan harga jual
yang sesuai dengan biaya produksi yang dikeluarkan dan tidak terlalu tinggi bagi pembeli “Ayam
Gepuk Pak Gembus” ini.
Usaha “Ayam Gepuk Pak Gembus” pada cabang ini modal  berproduksinya  dalam 1 hari
± 400.000 – 500.000 dan dalam seminggu sekitar ± 2.800.000 – 3.500.000, tapi itu selalu tidak pasti
karena melihat permintaan apalagi sekarang lagi ada pandemi covid-19 yang menyebabkan penjualan
menurun. Dan dalam usaha “Ayam Gepuk Pak Gembus” ini pengendalian sangat dipertimbangkan
secara matang untuk kelangsungan usaha ini berjalan lama dan agar para pembeli atau pelanggan
tidak berpindah hati untuk membeli kepada produksi sejenis lainnya.

5.     Pengendalian Kualitas
Menjaga kualitas produk sangat penting bagi sebuah usaha untuk meningkatkan atau bahkan
mempertahankan kelangsungan sebuah usaha yang mereka dirikan. Memproduksi produk tanpa
mengamati dan mempertahankan kualitas hasil produksi yang menjadi standar dalam usaha mereka,
maka akan berakibat pada kelangsungan usaha mereka itu sendiri di masa yang akan datang.
Disamping dengan akan bermunculannya usaha-usaha sejenis yang mungkin menawarkan
kualitas produk yang lebih baik. Maka usaha “Ayam Gepuk Pak Gembus” pada cabang ini sangat
memperhatikan pengendalian  kualitas bahan baku terutama kualitas ayam yang dipakai, yaitu
pembelian bahan baku dalam satu hari di gudang yang terletak di Lubuk Begalung yang selalu
diperhatikan kualitas dan kesegerannya, dari awal berdiri hingga sekarang tidak ada yang berubah
dari segi kualitas dan proses produksinya, itu dilakukan agar hasilnya produksinya memuaskan
sehingga tingkat kepercayaan konsumen pada produk ini sangat bagus atau tinggi dan tingkat
penjualannya menjadi tinggi dan pembeli akhirnya tidak berpindah hati pada produksi sejenis
lainnya.
Usaha ini menetapkan harga yang cukup terjangkau tergantung menu/paket paket apa yang
dipilh oleh para konsumennya yakni dari Rp 18.000 sampai 30.000,-. Bisa membeli ayamnya saja
tidak pakai nasi atau tambahan yang lain. Dan dengan penentuan harga jual produk tersebut pemilik
usaha ini dapat mempertahankan usahanya tanpa kendala yang sangat mempengaruhi usaha ini.

10
6.     Pemeliharaan
Dalam sebuah usaha atau proses produksi, pemeliharaan merupakan hal yang penting dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kegiatan produksi. Penggunaan fasilitas produksi yang
terlalu sering, jika tidak di dukung dengan sistem pemeliharaan yang baik akan mengkibatkan
kerusakan atau kendala teknis pada fasilitas produksi tersebut.
Dan jika terjadi kerusakan pada fasilitas produksi yang ada pada usaha yang kita kelola maka
akan mengganggu jalannya kegiatan produksi. Dan sebaliknya jika fasilitas produksi yang ada
dikelola dan dipelihara dengan baik dan teratur maka akan menunjang pula pada kelancaran jalannya
kegiatan produksi.
Dalam usaha “Ayam Gepuk Pak Gembus ” pada cabang ini sistem pemeliharaan cukup
bagus, karena ada pemeliharaan khusus terhadap fasilitas produksinya secara teratur dan
pemeliharaan terhadap alat-alat yang digunakan selalu dibersihkan setelah pemakaian dalam
pembuatan ayam dan jenis makanan lainnya. Karena dengan menjaga dan memelihara fasilitas dan
alat-alat produksinya membuat produksinya menjadi bersih jauh dari kata tidak sehat.

D. SISTEM INFORMASI PRODUKSI


Dalam kegiatan produksi sebuah usaha, semua kegiatan perusahaan tersebut merupakan kegiatan
yang saling berhubungan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya. Oleh karena itu, pelaksanaan
kegiatan dalam perusahaan ini akan semakin baik apabila didukung dengan sarana dan system
informasi yang memadai, sehingga kesulitan dari salah satu bagian dalam perusahaan akan dapat
segera diketahui oleh bagian yang lain, sehingga dapat diadakan usaha yang lebih dini untuk
mengatasi kesulitan akan timbul akibat adanya gangguan pelaksanaan dari salah satu bagian dalam
perusahaan tersebut.

1.     Produksi  atas dasar Pesanan


Berproduksi atas dasar pesanan ini dilakukan berdasarkan pesanan yang masuk dari
pelanggan. Semua informasi dari pesanan yang masuk sampai dengan pelaksanaan produksi dalam
usaha ini diatur dengan sistem yang tepat, sehingga semua bagian yang terlibat dengan pesanan
tersebut dapat diketahui dengan pasti dan tepat serta dalam waktu yang cepat pula.
Dalam usaha Mikro “Ayam Gepuk Pak Gembus” pada cabang ini pemilik usaha
menerapkan sistem produksi atas dasar pesanan dengan contoh  sebagai berikut :
Pembeli atau Konsumen memesan kerupuk via online yaitu melalui go-food atau datang langsung
ke lokasi atau tempat pembuatan Ayam Gepuk, kemudian karyawan yang ada akan mencatat jumlah
pesanan yang dipesan oleh konsumen, sebagai informasi kita bisa lama menunggu karena pesanan
yang cukup banyak. Kemudian dilanjutkan dengan proses penggorengan ayam dan pembuatan

11
sambal khas dari “Ayam Gepuk Pak Gembus” ini. Dan setelah ayam yang goreng selesai, maka
ayam tersebut akan di gepuk dengan batu ulekan sesuai dengan namanya dan akan dilumuri dengan
sambal bawang diatasnya, kemudian diberikan kepada pelanggan sesuai dengan pesanannya di kasir.

2.     Produksi untuk Pasar


Pada usaha “Ayam Gepuk Pak Gembus” ini, pemilik usaha juga menerapkan sistem
produksi  mengolah ayam yaitu baik terdapat pesanan maupun tidak, pemilik usaha menetapkan akan
tetap melaksanakan proses produksinya. Penentuan pelaksanaan kegiatan produksi tidak akan
didasarkan pada pesanan melainkan akan ditentukan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu,
misalnya kalau sewaktu-waktu ada pembeli yang membeli ayam gepuk dengan jumlah yang banyak
dengan mendadak, maka ayam gepuk akan segera di buat.

12
13
BAB III
PENUTUP
A.  KESIMPULAN
Dari penjelasan dan pembahasan materi yang telah disampaikan diatas dapat disimpulkan
bahwa “Ayam Gepuk Pak Gembus” sudah menjalankan manajemen operasionalnya dengan  cukup
baik, dengan melakukan beberapa manajemen seperti perencanaan sistem produksi, sistem
pengendalian produksi dan sitem informasi produksi yang baik pula.
Usaha “Ayam Gepuk Pak Gembus” ini juga menjual kepada para konsumennya dengan
harga terjangkau yang bisa dibeli dari golongan masyarakat apapun. Usaha “Ayam Gepuk Pak
Gembus ” ini telah menjalankan usahanya selama 4 tahun, dari tahun 2017 sampai sekarang. Tanpa
mengalami kendala yang sangat berarti. Baik dari segi pesaing walaupun banyak bermunculan jenis
usaha yang mirip dengan “Ayam Gepuk Pak Gembus” maupun kendala dari lingkungan disekitar
lokasi produksi itu berdiri.

B.  SARAN
Di era persaingan bisnis yang sangat cepat akhir-akhir ini Usaha “Ayam Gepuk Pak
Gembus”  ini sangat  perlu menjaga kualitas mutu bahan baku dan standar produksinya dengan baik
agar pelanggan atau konsumen produk “Ayam Gepuk Pak Gembus”  ini tidak berpindah ke tempat
produksi lainnya. Supaya usaha ini tetap bertahan dan terus memajukan usahanya walaupun banyak
pesaing-pesaing lainnya bermunculan

14
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

1. Heizer, Jay dan Barry Render. 2015. Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat

Sumber Internet

1. https://www.ayamgepukpakgembus.co.id/

2. https://ayam-gepuk-pak-gembus-cabang-simpang-anduring.business.site/

3. http://rezkyrahmida.blogspot.com/2013/06/makalah-manajemen-operasional-
tentang.html?m=1

15

Anda mungkin juga menyukai