Anda di halaman 1dari 21

Pendapatan

dan Kesehatan
Kelompok 6
Aldean Nadhyia L.S (1806204386)
Ika Rania Annisa (1806140584)
Mutia Nafisah Zahra (1806140685)
Saila Hadayna (1806204221)
Outline

5 6 7 8

Perbandingan Teori Efek Letak Kaitan


Sosial pada Kontekstual Pendapatan Pendapatan
dalam Pemikiran dengan
Relative Income Pendapatan Kesengsaraan
Hypothesis Terhadap SDH dan Mekanisme
Kesehatan Distribusi
Kekuatan
Perbandingan Sosial pada Relative Income Hypothesis

Relative Income Hypothesis adalah hipotesis yang menyatakan bahwa


distribusi pendapatan berhubungan secara relatif dengan kesehatan

Menimbulkan perbandingan sosial yang


mengakibatkan 2 efek berbeda

Kompetisi posisional

Penyalahgunaan Norma Keadilan

Stress & Frustasi


Kompetisi posisional

Terjadi karena kebiasaan konsumsi dan kesenjangan yang mencolok pada diri
seseorang, hal ini dikemukakan oleh Thorstein Veblen dalam teorinya yaitu ‘theory of
the leisure class’ dimana dalam teori ini dinyatakan bahwa orang-orang kaya
cenderung berhubungan dengan tampilan akan status dan kekuasaan sosial mereka
melalui barang atau jasa mewah yang mampu mereka miliki.

Keborosan &
Demonstration Effect
Menimbulkan Hutang
Jika terjadi pada kelompok
ekonomi rendah/terbatas
Penderitaan Relatif
Contoh:

Relative income hypothesis berhubungan erat ● Hidup dengan pendapatan sebesar

dengan konsep ‘penderitaan relatif’. Seperti $50.000 dan orang-orang yang kamu

yang dinyatakan oleh W.G. Runciman: kenal memiliki pendapatan $25.000

Seseorang merasakan penderitaan relatif akan ● Hidup dengan pendapatan sebesar

X (dalam konteks ini X adalah pendapatan) $100.000 dan orang-orang yang kamu

jika: kenal memiliki pendapatan $250.000

1) Tidak memiliki X;
2) Dia melihat orang lain memiliki X; Setengah dari responden menjawab opsi 1 Karena dengan
3) Dia menginginkan X; dan memilih pilihan ini di anggap dapat menghindari rasa cemas,
stress, dan kekhawatiran mereka akan perbandingan sosial
4) Dia melihat X adalah sesuatu yang dapat ia
yang ada dan ‘penderitaan relatif’ yang akan mereka rasakan
miliki.
nantinya.
Teori Efek Kontekstual Pendapatan Terhadap Kesehatan

Teori ini dianggap sebagai teori


yang paling kontroversial karena
mengatakan bahwa pendapatan
memberikan efek "langsung"
pada kesehatan individu.
Korelasi Ekologikal Pendapatan Negara Terhadap Kesehatan

● Wolfson et al. melalui data National Longitudinal Mortality Survey ->


hubungan ekologis antara ketimpangan pendapatan tingkat negara bagian
dan kematian di Amerika Serikat terlalu besar untuk dijelaskan oleh efek
cekung saja, harus ada efek langsung tambahan dari ketidaksetaraan pada
kematian individu.
● Richard Wilkinson: “orang yang hidup dalam lingkungan dengan
pendapatan yang tidak setara akan mengalami efek kesehatan. Efek dari
kondisi ini dianggap sama dengan efek dari racun atau polusi udara, yaitu,
sulit bagi setiap individu (termasuk bahkan yang berkecukupan) untuk
sepenuhnya lepas dari efek merusak dari ketidaksetaraan sosial.”
Efek Apabila 1% Masyarakat
Berpenghasilan Tinggi Menjadi
Ekslusif

Dalam The Price of Inequality, Joseph


Stiglitz berargumen tentang
bagaimana perilaku rent-seeking
(upaya mendapatkan keuntungan
ekonomi yang sebesar- besarnya
dengan upaya yang sekecil kecilnya)
yang dilakukan oleh 1% orang-orang
dengan ekonomi teratas dapat
berakhir membebankan pajak pada
masyarakat lainnya.
Erosi Kohesi Sosial

Pendapatan Terpolarisasi
01 Pendapatan masyarakat terbagi
menjadi kelompok-kelompok
dengan perbedaan yang cukup jauh

Penurunan Kohesi Sosial


02 Penurunan kemampuan masyarakat
untuk menciptakan lingkungan yang
aman bagi anggotanya termasuk
pemenuhan kebutuhan hidup

03 Ketimpangan Sosial
Dapat disebabkan karena orang kaya
mulai menarik diri dari masyarakat
lainnya
Efek Apabila 1% Masyarakat Berpenghasilan Tinggi Menjadi Ekslusif

Menyekolahkan anaknya Orang-orang kaya


ke sekolah swasta yang mulai
hanya bisa diakses para mempertanyakan
orang kaya mengapa mereka
harus mensubsidi
layanan publik
(pendidikan publik,
Mengakses pelayanan
rumah sakit umum,
kesehatan melalui klinik
perpustakaan
butik atau klinik khusus
umum) yang tidak
dengan harga selangit
mereka gunakan

Orang-orang kaya
Membentuk komunitas
mulai meminta
mereka sendiri
keringanan pajak
● Stiglitz mengemukakan bahwa ketika kekuasaan
terkonsentrasi pada satu kelompok, biasanya
mereka akan berhasil mendapatkan kebijakan yang
menguntungkan kelompok itu, dengan
mengorbankan masyarakat lainnya.
● Berdasar data OECD (The Organisation for Economic
Co-operation and Development), negara-negara
yang mengalami peningkatan terbesar dalam
bagian pendapatan adalah negara-negara yang
telah memberikan pemotongan pajak terbesar
kepada kelompok ekonomi atas.
● Negara-negara yang lebih tidak setara juga
cenderung menjadi negara-negara di mana Tingkat kejahatan dan
sebagian besar keuntungan ekonomi (atau kekerasan lebih tinggi
kerugian) diwariskan antara orang tua dan
anak-anak mereka. Ancaman Penyakit Menular
● Masyarakat yang lebih tidak setara juga
menyiratkan paparan yang lebih besar
Komunitas uninsurance
terhadap "patologi kemiskinan"
Determinan Utama Kesehatan

Determinan sosial ekonomi (SDH)


adalah faktor-faktor sosial, ekonomi,
politik, hukum, dan material yang
mendasari yang mempengaruhi
kesehatan secara kolektif.

SDH memiliki 3 tingkatan:


1. Faktor hulu (tingkat makro)
2. Faktor tengah
3. Faktor hilir (tingkat mikro)
Determinan Utama Kesehatan

Gradien sosial dalam kesehatan


menggambarkan polanya yang
dibentuk dengan membandingkan
ukuran hasil kesehatan dengan
beberapa ukuran posisi sosial

Pengaturan hukum dan kelembagaan,


kekuatan politik, kekuatan pasar dapat
mengkonsolidasikan ketidaksetaraan
kesehatan
Kerangka Commission on Social Determinants of Health
(CSDH)

Kerangka CSDH membuat


hubungan eksplisit dengan
kesetaraan kesehatan

Kerangka CSDH mengulang


banyak elemen dari kerangka SDH
tetapi menerapkan lensa ekuitas,
SDH sebagai penentu structural
dan perantara yang memberikan
fokus khusus di konteks politik,
sosial, ekonomi, nilai budaya, dan
nilai sosial
Kerangka Commission on Social Determinants of Health
(CSDH)

Kebijakan dan program negara


kembali mendistribusikan sumber
daya dan memilihara hubungan
dan sistem yang menutup
perbedaan sosial.

Kerangka CSH mengakui bahwa


sistem kesehatan mencerminkan
pola ketidaksetaraan sosial yang
ada dan mengakui pengaruh
globalisasi dan pendorong tingkat
global pada SDH di tingkat
nasional dan tingkat lokal
Mekanisme Distribusi Kekuatan
Posisi Sosial
→ mencerminkan posisi individu atau kelompok
dalam hierarki stratifikasi sosial.
Menurut Krieger, Williams, dan Moss, posisi sosial
ekonomi mencakup tiga ukuran (WHO, 2016):
(1) Sumber daya baik aset material dan sosial
termasuk pendapatan, kekayaan, dan sertifikat
pendidikan.
(2) Prestise (status sosial) mengacu pada
peringkat atau status individu dalam hierarki
sosial. Biasanya dievaluasi dengan mengacu pada
akses individu dalam besaran dan kualitas akses
konsumsi barang-jasa dan berhubungan dengan
prestise dalam konteks tertentu.
(3) Diskriminasi dan pengucilan sosial pada faktor
sosial seperti ras, jenis kelamin, warna kulit, jenis
kelamin, dan lain-lain.
Mekanisme Distribusi Kekuatan
Dua variabel utama yang digunakan untuk
menunjukkan posisi sosial ekonomi dalam studi
kesenjangan sosial di bidang kesehatan adalah
stratifikasi sosial dan kelas sosial.

Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosial mengacu pada sistem sosial yang
mengkategorikan atau memberi peringkat individu atau
subpopulasi dalam hierarki menurut beberapa atribut,
sehingga menghasilkan ketidaksetaraan sosial yang
terstruktur. Atribut-atribut tersebut adalah pendapatan,
pendidikan, pekerjaan, kelas sosial, gender, dan ras/etnis
(WHO, 2016).
Kelas Sosial
Kelas sosial adalah hubungan kepemilikan dan kontrol
(kekuasaan dan kendali) atas sumber daya produksi, baik
fisik, keuangan atau organisasi.
Kaitan Pendapatan dalam Mekanisme Distribusi Kekuatan

Atribut Pendapatan

Pendapatan merupakan Indikator posisi sosial


ekonomi yang langsung mengukur komponen
sumber daya material. Atribut ini memiliki
asosiasi dengan implikasi langsung kesehatan
dan dapat merubah posisi sosial dalam jangka
pendek.
Macinko et.all (2006) menjelaskan hubungan
ketimpangan pendapatan dengan kesehatan
dapat menimbulkan:
● stress kronis
● mengurangi upaya pencegahan penyakit
● Seleksi kesehatan
Model of Social Production of Disease
Diederichsen (2001) memberikan gambaran mengenai
“mekanisme ketidaksetaraan kesehatan”.

● Konteks sosial menciptakan stratifikasi sosial dan


menempatkan individu pada posisi sosial yang
berbeda.
● Stratifikasi sosial pada gilirannya menimbulkan
keterpaparan dan kerentanan yang berbeda
terhadap kondisi yang mengakibatkan kesehatan
terganggu
● Kesehatan yang buruk untuk kelompok yang lebih
dan kurang diuntungkan juga berdampak pada
konsekuensi ekonomi dan sosial yang buruk
Referensi
● Berkas.dpr.go.id. n.d. Gini Ratio. [online] Available at:
https://berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/kamus/file/kamus-17.pdf [Accessed 20 September 2021].
● Berkman, L., Kawachi, I. and Glymour, M., (2014). Social epidemiology. 2nd ed. New York: Oxford University
Press, pp. 17-54.
● Diez-roux, A. V (2000) ‘MULTILEVEL ANALYSIS IN PUBLIC HEALTH RESEARCH’, Annu. Rev. Public Health, pp.
171–192. Available at: https://www.annualreviews.org/doi/pdf/10.1146/annurev.publhealth.21.1.171.
● Merson, M. H., Black, R. E. and Mills, A. J. (2020) Global Health, Diseases, Programs, Systems, and Policies:
Fourth Edition. 4th edn. Jones & Bartlett Learning.
● Morgenstern, H. (1995) ‘Ecologic studies in epidemiology: Concepts, principles, and methods’, Annual
Review of Public Health, 16, pp. 61–81. doi: 10.1146/annurev.pu.16.050195.000425.
● OECD. (2021). About: Who We Are. [online] Available at: https://www.oecd.org/about/. [Accessed on 19
September 2021]
● Sampurna, Bisma Putra. (2015). Memahami Konsep Kohesi Sosial. [online] Available at:
https://www.kompasiana.com/bismasampurna/5529357cf17e61f14a8b45c1/memahami-konsep-kohesi-so
sial. [Accessed on 19 September 2021]
● Sangaji, M., 2009. ‘Fungsi Konsumsi Rumah Tangga di Indonesia (Pendekatan Model Koreksi Kesalahan)’.
Journal of Indonesian Applied Economics, 3(2).
● WHO. 2010. A Conceptual Framework for Action on the Social Determinants of Health. Pp.27-34.
● WHO. 2016. Innov 8 Approach for Reviewing Health Programmers. pp.82-84.

Anda mungkin juga menyukai