Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ledy Afriani Tarigan

NIM : 25000118183016
Kelas : KL-1

PENGOLAHAN AIR DENGAN NANOFILTRASI

Nanofiltrasi digunakan dalam tahapan proses pemurnian air minum, seperto pelunakan air,
penghilangan warna dan penyisishan polutan mikro. Pada proses industri, nanofiltrasi digunakan
untuk penyisihan komponen spesifik, seperti agen pewarna. Nanofiltrasi adalah proses yang
berhubungan dengan tekanan, ketika terjadi pemisahan, berdasarkan ukuran molekul. Dalam hal
ini membran turut berperan dalam proses pemisahan. Teknik ini digunakan untuk menyisihkan
zat organik, seperti polutan mikro dan ion multivalent. Membran nanofiltrasi memiliki retensi
garam valensi satu.
Proses nanofiltrasi merejeksi kesadahan, menghilangkan bakteri dan virus, menghilangkan
warna karena zat organik tanpa menghasilkan zat kimia berbahaya seperti hidrokarbon
terklorinasi. Nanofiltrasi cocok bagi air padatan total terlarut rendah, dilakukan dan dihilangkan
organiknya.
Sifat rejeksinya khas terhadap tipe ion: ion dwivalen lebih cepat dihilangkan daripada yang
ekavalen, sesuai saat membran itu diproses, formulasi bak pembuat, suhu, waktu annealing, dan
lain-lain. formulasi dasarnya mirip reverse osmosis tetapi mekanisme opersionalnya mirip
ultrafiltrasi. Jadi nanofiltrasi itu gabungan antara osmosis balik dan ultrafiltrasi.
Nanofiltrasi dapat menyaring partikel dengan ukuran 0,001 μm. Nanofiltrasi digunakan
untuk menghilangkan ion-ion yang menyebabkan kesadahan air. Air baku harus relative bebas
dari materi padatan tersuspensi untuk RO, NF, dan untuk tingkat lebih sedikit, sistem EDR.
Partikel kecil tersuspensi (koloid) harus disisihkan untuk luasan menentukan tipe dari membran.
Peningkatan penyisihan padatan terlarut dapat lebih rendah secara signifikan angka frekuensi
dari pembersihan membran yang diperlukan.
Membran nanofilrasi ini merupakan membran yang berbasis reverse osmosis (RO) yang
mampu bekerja pada tekanan relatif rendah 5 – 15 bar, membran ini bekerja diantara membran
reverse osmosis dan membran ultrafiltrasi. Membran nanofiltrasi mampu menghilangkan
sebagian ion valensi 1, ion valensi 2 dan yang lebih tinggi, senyawa-senyawa organik, senyawa-
senyawa mikrobiologi dan senyawa trihalometan yang berbahaya bagi kesehatan. Langkah awal
adalah memilih konsentrasi polimer dan jenis pelarut yang optimum untuk membran nanofiltrasi.
Dalam proses pembuatan membran, struktur dan kinerja yang dihasilkan dapat berbeda-
beda sesuai dengan kondisi proses pembuatannya seperti waktu evaporasi, konsentrasi polimer,
suhu bak dapat dipengaruhi oleh tekanan operasi dan jenis umpan yang digunakan. Makin tinggi
tekanan operasi maka fluks dan permeabilitas air murni akan semakin meningkat sedangkan
rejeksi menurun dan makin berat senyawa dalam umpan yang ingin dipisahkan maka fluks
semakin rendah sedangkan rejeksi semakin tinggi.

Terdapat 2 (dua) tipe membran, yaitu :


1. Spiral membranes, murah namun lebih sensitive untuk pencemar.
2. Tubular/ straw membranes, membran paling sering digunakan dilihat dari harga dan efeknya,
serta tidak mudah tercemar.
Luas permukaan filter menunjukkan kapasitas dari filter tersebut spiral membrans secara umum
memiliki luas permukaan terbesar dan paling murah dalam penggunaannya. Permukaan dari
Tubular/ straw membranes sangat penting.

Sistem membran terdiri dari beberapa komponen dasar :


1. Elemen membrane dilengkapi dengan pengatur tekanan
2. Cleaning system

Aplikasi Membran Nanofiltrasi :

1. Aplikasi membran nanofiltrasi digunakan pada industri air minum misalnya industri air minum
Lyonnaise des Eaux di Vigneux-sur-Seine, Perancis, yang memproduksi 55.000 m 3 air tiap
hari dengan prosedur Kristal, dan General des Eaux membangun instalasi pengolah air
minum berkapasitas 200.000 m 3 per hari dengan menggunakan membran nanofiltrasi.
Teknologi membran nanofiltrasi, yang digunakan untuk memurnikan air dengan butir-butir
batubara aktif menggantikan proses ozonisasi dan filtrasi. Air disemprotkan ke membran dan
seperti spiral mengalir ke tengah. Dengan filtrasi tangensial, yang memanfaatkan tekanan
yang berbeda pada kedua sisi membran, air akan mengalir deras bersama senyawa yang
dikandungnya. Mikropolutan seperti pestisida, bakteri yang paling tahan desinfektan
sekalipun, juga bahan organik yang dapat memicu pertumbuhan bakteri, ditahan dalam
membran. Air yang sudah disaring halus kemudian diberi kandungan mineral yang
dibutuhkan. Proses nanofiltrasi ini, tepat dimanfaatkan untuk sumber air yang mengandung
sulfat.
2. Aplikasi teknologi membran nanofiltrasi yang lainnya adalah dalam pembuatan minuman
isotonik dari air kelapa. Membran nanofiltrasi adalah pemisahan komponen cair melalui
pemberian tekanan. Pembuatan minuman isotonik dengan membrane merupakan proses
penyaringan dan difusi elektrokimia berdasarkan pada molekul (BM) dan struktur
senyawanya. Prinsip pemisahannya berbeda dengan filtrasi biasa. Pada pemisahan ini
larutan yang mengalir tidak menerobos media, melainkan dipecah menyebar ke seluruh
bagian. Dengan membran tersebut, semua mikroorganisme dan sporanya tertahan sehingga
permeate yang dihasilkan berupa air kelapa muda yang steril, tentunya dengan cita rasa dan
nutrisi yang mengagumkan.

Gambar 1. Ukuran skala komponen yang dapat dipisahkan dengan membran

Gambar 2. Prinsip dasar proses pemisahan dengan membran

Keunggulan Nanofiltrasi dalam Pengolahan Air :

Nanofiltrasi memiliki kisaran ukuran pori antara ultrafiltrasi dan reverse osmosi. Nano filtrasi
dapat diartikan sebagai gabungan dari ultrafiltrasi dan reverse osmosis. Dengan demikian
nanofiltrasi memiliki selektivitas yang lebih baik dari ultrafiltrasu dan memiliki tekanan operasi
yang lebih rendah dari reverse osmosis. Keunggulan dari membrane ini adalah dapat
memisahkan monovalent ion.
Keuntungan menggunakan aplikasi dari membrane adalah rendahnya energi. Proses
membrane nanofiltasi dapar dioperasikan dengan biaya dan energy rendah, investasi rendah dan
juga biaya perawatan yang rendah. Selain itu desain dari modul membrane yang sederhana,
kompak, mudah dioperasikan dan tidak membutuhkan peralatan tambahan dalam jumlah banyak.
Proses membran juga aman dan sehat karena tidak menggunakan bahan kimia sehingga ramah
lingkungan.

Sumber :

Sri, S. D. (2015). Nanofiltrasi sebagai “Best Avaible Technology” untuk Pengolahan Air. Jurusan
Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri ITB, 1-9

https://teklingkes.wordpress.com/2016/12/03/nanofiltrasi/

Anda mungkin juga menyukai