Anda di halaman 1dari 3

Nama : FITRI BAHRIYAH

NIM : 25000118183025
Kelas : KL 1

TUGAS MATA KULIAH TEKNOLOGI LINGKUNGAN


Dosen Pengampu : Dr. Budiyono, S.KM, M.Kes.

“Pengolahan Air dengan Sistem Nanofiltrasi”


Salah satu teknologi yang berkembang saat ini adalah teknologi penyaringan atau filtrasi
dengan menggunakan membran. Adapun jenis membran terbagi menjadi 4 kelompok besar,
disesuaikan dengan ukuran dari tingkat penyaringan atau sering disebut dengan istilah “Filtration
degree”. Tingkat penyaringan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Mikro Filtrasi (Micro Filtration, MF)
2. Ultrafiltrasi (Ultra Filtration, UF)
3. Nano Filtrasi (Nano Filtration, NF)
4. Osmosis Balik (Reverse Osmosis, RO)
Distribusi ukuran partikel yang dapat dipisahkan sesuai tingkatan proses filtrasi dapat dilihat
pada Gambar 7.22, selain ukuran pori, membran juga dikelompokkan berdasarkan besarnya
berat molekul partikel kotoran yang dapat dipisahkan. Batas berat molekul yang dapat dipisahkan
oleh suatu membran disebut batas berat molekul membran.
Batas berat molekul membran (molecular weight cutoff, MWCO) adalah ukuran dari
karakteristik pemisahan dari suatu membran dalam istilah berat atom (massa), sebagai lawan
dari ukuran pori-pori, biasanya diukur dalam Dalton. Satu Dalton adalah unit massa yang
besarnya sama dengan 1/12 massa atom karbon-12 (yaitu satu satuan massa atom, atomic mass
unit/amu) biasanya digunakan sebagai satuan untuk mengukur batas berat molekul (MWCO)
yang dapat dipisahkan oleh membran ultrafiltrasi (UF), membran nanofiltrasi (NF) atau membran
reverse osmosis (RO). Ukuran diameter pori dan batas berat molekul yang dapat dipisahkan oleh
beberapa jenis membran dapat dilihat pada tabel 7.7.

Sesuai dengan nama dan tingkatan dari tipe filtrasi diharapkan akan didapatkan air olahan
dengan tingkat kualitas tertentu.

Definisi Nanofiltrasi
Nanofiltrasi adalah proses yang menggunakan tekanan sebagai driving force. Proses
separasi didasarkan pada ukuran molekul. Membran yang digunakan dalam proses nanofiltrasi
memiliki retensi yang tidak terlalu besar terhadap garam univalent.
Nano berarti satu per milyar, satu nanometer (1nm) sama dengan 10-9 m = 10-3 µm (micron).
Nanofiltration (NF) adalah filtrasi membran cross-flow. Dalam air yang mengandung campuran
beberapa jenis ion, ion monovalent cenderung menembus (melewati) membran sedangkan jenis
ion divalent atau multivalent sangat mungkin akan dipisahkan pada antar muka (interface)
membran. Oleh karena beberapa jenis ion, yakni ion monovalent dapat masuk melalui membran,
perbedaan potensial kimia antara kedua larutan lebih kecil maka memerlukan daya pendorong
yang lebih rendah. Oleh karena itu, tekanan operasi Nano Filtrasi (NF) hanya berkisar antara 7-
40 bar. Membran NF umumnya dicirikan oleh kemampuan untuk memisahkan jenis ion divalent,
umumnya magnesium sulfat (MgSO4) atau kalsium klorida (CaCl2). Oleh karena terdapat banyak
variabilitas di dalam aplikasi NF, retensi MgSO4 umumnya berkisar antara 80% hingga 98% .
Nanofiltrasi merupakan proses khusus yang dipiliih ketika proses Reverse Osmosis dan
Ultrafiltrasi bukan merupakan pilihan yang tepat untuk operasi separasi. Nanofiltrasi dapat
digunakan untuk beberapa jenis pemisahan seperti demineralisasi, penghilangan zat warna, dan
desalinasi.

Prinsip kerja Nanofiltrasi


Nanofiltrasi merupakan proses yang terjadi akibat perbedaan tekanan untuk memisahkan
solut berukuran lebih besar dari larutan dengan menggunakan membran semipermeable. Proses
ini dilakukan dengan cara mengalirkan larutan sepanjang permukaan membran dengan
memanfaatkan beda tekanan. Filtrasi membran aliran crossflow menggunakan laju alir yang
besar untuk meningkatkan laju permeate dan mengurangi kemungkinan terjadinya fouling.
Partikel solut yang terinjeksi (misal garam terlarut) terpisah bersama dengan arus aliran yang
keluar dan tidak terakumulasi di permukaan membran.
Pori pada membran nanofiltrasi tidak bisa diamati dengan menggunakan mikroskop,
walaupun begitu air masih bisa melewati membran sedangkan garam multivalent dan bahan
organik dengan BM rendah akan terinjeksi.
Membran nanofiltrasi dengan ukuran pori sekitar 0,001 mikrometer memiliki keterbatasan
dalam mengolah air dari padatan terlarut, bakteri, virus, ion multivalensi seperti kalsium dan
magnesium yang menyebabkan kesadahan atau molekul yang mempunyai berat molekul dengan
rentang 200-5000 dan tidak dapat memisakan ion monovalensi seperti natrium. Hal ini berarti,
membrane nanofiltrasi hanya dapat mengolah air baku yang berupa air tawar.
Sulit untuk memprediksi performansi dari membran nanofiltrasi, terutama bila terdapat lebih
dari tiga macam solut dalam larutan tersebut karena rejeksi membran dipengaruhi oleh ukuran,
struktur, dan muatan dari komponen dalam larutan. Akibatnya, proses piloting sangat
direkomendasikan pada aplikasi nanofiltrasi, apalagi bila hasil analisa air umpan tersedia secara
lengkap.

Daftar pustaka:
Eka Cahya Muliawati. Pembuatan dan Karakterisasi Membran Nanofiltrasi untuk Pengolahan
Air.eprints.undip.ac.id.
www.kelair.bppt.go.id.bab 7 teknologi pengolahan air hujan.

Anda mungkin juga menyukai